Misi PDKT 3

Reffan baru saja bangun tidur, tatapannya kosong ke depan. "Setelah aku bertemu denganmu kemarin, kau tidak lagi datang ke mimpiku malam ini Safira."

Ada sesuatu yang hilang yang dirindukannya yaitu mimpi bertemu dengan Safira karena di dalam mimpi hanya ada Reffan dan Safira. Tidak seperti di dunia nyata yang bertemu dengan Safira lebih sering membuatnya cemburu. Pagi ini Reffan harus meeting pagi-pagi dan itu membuatnya kesal karena tidak bisa melihat Safira saat breakfast.

Di ruang pertemuan lain yang masih satu atap dengan Reffan, Safira memilih menikmati sarapan paginya dengan diam dan wajah datar tanpa senyum seperti biasanya. Safira masih kesal dengan perbuatan Bagas semalam, yang karena itu rekan-rekannya masih menggodanya sampai pagi ini. Safira adalah gadis pemalu dan dia tidak suka dibuat malu di depan banyak orang, wajahnya akan dengan cepat memerah saat dia malu dan itu malah membuat yang menggoda semakin bersemangat untuk menggodanya. Dan sejujurnya sikap Bagas yang terus-terusan menggodanya di depan banyak orang sangat menjengkelkan bagi Safira. Namun seperti kebanyakan laki-laki, Bagas yang tidak mendapatkan tanggapan dari Safira malah semakin penasaran dibuatnya. Dia penasaran sampai kapan Safira akan bertahan dengan sifat dinginnya. Bagi Bagas, Safira tidak seperti gadis pada umumnya yang akan sangat suka didekati laki-laki, padahal wajah Bagas jelas di atas rata-rata tapi mengapa bagi Safira itu tidak membuatnya betah menatap wajah Bagas lama-lama. Gadis ini lebih sering menunduk saat berbicara dengannya. Dan Safira selalu menolak saat Bagas mengajaknya keluar, sebagai seorang laki-laki ini seperti tantangan tersendiri bisa menaklukkan Safira.

Hari sudah menjelang siang dan Safira sangat gerah walaupun ruangan ber-AC karena hari ini Bagas duduk di sampingnya dan sejak tadi memperhatikannya. Sungguh membuat tidak nyaman. Safirapun akhirnya pergi ke toilet hanya sekedar ingin bernafas dengan tenang dan merilekskan sendi-sendinya yang terasa kaku sejak Bagas duduk di sampingnya.

Namun Safira tidak menyadari sepasang mata elang memperhatikannya sejak Safira berjalan menuju toilet.

Safira sudah keluar dari toilet dengan wajah yang sangat malas. Safira jelas malas sekali untuk duduk di dekat Bagas, sedangkan raker masih akan selesai lebih dari satu jam lagi. Safira berjalan ke ruangannya dengan langkah malas sambil menatap lantai yang akan diinjak kakinya. Dan tiba-tiba, suara seorang laki-laki di depannya mengagetkannya.

"Safira, kau masih di sini?"

Bukannya menjawab Safira malah mendongakkan kepalanya dan membuka sedikit bibirnya. Safira jelas kaget bertemu laki-laki yang terjebak bersamanya di dalam lift. Ini membuat Reffan tidak bisa mengalihkan pandangannya dari bibir pink Safira yang sedikit terbuka, seakan menggodanya.

"Oh, eeee....." Safira akhirnya tersadar di depannya ada orang yang menunggu jawabannya.

"Reffan Safira, nama saya Reffan." Reffan mencoba tersenyum ke arah Safira untuk menetralisir gejolak dan debaran dalam dadanya.

"Oh, Reffan, maksud saya Pak Reffan... Maaf saya benar- benar tak ingat kita bertemu dimana selain di lift kemarin." Sekarang Safira sudah menundukkan kepalanya.

Reffan mengerutkan dahinya mendapati Safira menyebutnya Pak Reffan. Apa dia nampak tua di hadapan Safira.

"Kenapa memanggil dengan sebutan Pak?"

"Maaf, saya terbiasa memanggil teman kerja saya yang laki-laki begitu." Kali ini Safira terlihat sedikit tersenyum sikapnya seperti orang yang salah tingkah dan ini sangat menggemaskan.

"Apa semua kau panggil begitu? yang belum tua dan belum menikah juga kau panggil begitu?"

"Iya." jawab Safira disertai anggukan kepala.

"Tapi aku merasa sangat tua jika kau memanggilku begitu Safira." Reffan sengaja sedikit memelankan suaranya agar bisa mendekatkan wajahnya ke telinga Safira. Reffan sengaja ingin melihat perubahan ekspresi Safira jika dia mendekatkan wajahnya ke wajah Safira.

Safira yang kaget sedikit memundurkan langkahnya dan benar saja sesuai prediksi Reffan, wajah Safira langsung memerah karena berdekatan dengan wajah Reffan. Reffan bersorak senang dalam hati, entah mengapa dia sangat suka melihat wajah Safira merona begitu dan pasti sangat menyenangkan jika dia bisa menggoda Safira setiap hari.

"Jadi bisa tidak jangan menyertakan kata Pak di depan nama saya?" Reffan belum menghentikan kalimatnya karena masih ingin menahan Safira berada di dekatnya.

"Maaf Pak Reffan saya terbiasa begitu. Jika memanggil nama saja tidak sopan."

"Jika Mas Reffan bagaimana?"

"Tidak bisa. Nanti malah...." Safira berhenti melanjutkan kata-katanya saat melirik mata Reffan yang sangat intens melihatnya. Safira seperti tidak bisa berkutik di hadapan Reffan, tenggorokannyapun tercekat.

"Safira, kenapa tidak bisa?"

"Terasa aneh Pak, maaf." Safira memundurkan langkahnya, ya dia bersiap lari menjauh dari Reffan karena tubuhnya bereaksi aneh berada di dekat Reffan.

"Pak....."

"Reffan Safira.... nama saya Reffan." Reffan tersenyum jahil melihat Safira yang gugup.

"Pak Reffan saya harus kembali." Tanpa mempedulikan Reffan yang masih menatapnya lekat dan tersenyum lebar.

"Kamu lucu Safira. Menggemaskan. Saya berjanji akan membuatmu menjadi milik saya secepatnya."

Reffan sangat tidak sabar menantikan akhir pekan yang tinggal dua hari lagi. Hari dimana Safira akan menginap kembali di hotel miliknya ini. Reffan sudah menyusun rencana untuk mendekati Safira selama dia menginap di hotel ini nanti dan tentu saja Reffan tidak bisa menunggu lama lagi untuk memiliki Safira seutuhnya karena dia yakin sejak Safira muncul dalam mimpinya, hatinya hanya untuk Safira, Safira tujuannya. Dan sekarang saatnya Reffan membuat Safira menjadi seperti dirinya, menjadikan Reffan satu-satunya laki-laki dalam hidup Safira.

Reffan melangkahkan kakinya pergi setelah wanita yang dipandangnya masuk ke pintu yang dibukanya. Safira sudah masuk lagi ke dalam ruang dimana perusahaannya mengadakan raker yang sebentar lagi usai. Safira dan teman-temannya akan pergi meninggalkan hotel milik Reffan Satriya Bagaskara.

Dua hari yang sangat melelahkan bagi Safira. Beruntung sekarang dia sudah berada di rumah. Walaupun hanya duduk saja selama dua hari ini tapi sangat melelahkan apalagi ditambah kelakuan Bagas yang seenaknya sendiri bikin malu. Safira jelas tidak suka dengan cara Bagas mendekatinya.

Dua hari ini Safira juga bertemu Reffan. Safira bingung apakah ini pertemuan pertama dengannya atau sudah pernah sebelumnya. Reffan mengetahui nama Safira, namun sekuat apapun Safira mencoba mengingatnya, dia tetap tidak ingat nama Reffan. Dan yang luar biasa, tubuh Safira merespon aneh saat berada di dekatnya, saat di lift dan saat dari toilet. Safira merasa otaknya jadi terlambat bekerja saat di dekat Reffan, dan itu memalukan.

"Ah, Reffan siapa dia di masa laluku dan di masa depanku. Hush.... kenapa aku tersenyum. Kamu aneh Safira! Ah bantal gulingku, aku merindukanmu..." Gumam Safira sendirian berguling-guling di ranjang kamarnya.

Terpopuler

Comments

🅰️đ₳ɽ₳

🅰️đ₳ɽ₳

bagus critanya thor 😘

2022-10-27

2

lihat semua
Episodes
1 Mimpi Sang CEO
2 Pertemuan Pertama
3 Misi PDKT
4 Misi PDKT 2
5 Misi PDKT 3
6 Kembali ke Hotel
7 Dinner
8 Ungkapan Perasaan
9 Terbongkar
10 Langkah Seribu
11 Kecelakaan
12 Rumah Sakit
13 Rumah Sakit 2
14 Ruang yang Sama
15 Kunjungan Tak Terduga
16 Calon Mertua Datang
17 Tulang Rusuk
18 Tulang Rusuk 2
19 Melamar
20 Kembali Bekerja
21 Menunggu Akhir Pekan
22 Lamaran Resmi
23 Tamu Tak Diundang
24 Sehari Bersama Kakak
25 Gagal Hura-Hura Berdua
26 Berapa Hati yang Sudah Kau Patahkan?
27 Bidadari di Puncak Bromo
28 Bertemu Bagas
29 Bagaimana Jika Kita Menikah Sekarang?
30 Baju Pengantin
31 Kamu Tidak Bertanya Siapa Wanita Itu?
32 Kerikil-kerikil
33 Serangan Tak Terduga
34 Pahlawan Datang
35 Hutang Safira
36 Menenangkan Diri Sejenak
37 Sentuhan Pertama
38 First Kiss
39 Keputusan yang Salah
40 Pacaran Halal
41 Serangga Pengganggu
42 Serangga Pengganggu 2
43 Terungkap
44 Pertemuan Rindu
45 Honey Moon
46 Honey Moon 2
47 Honey Moon 3
48 Kembali Bekerja Setelah Menikah
49 Pengantin Baru Ditinggal Kerja
50 Pengantin Baru
51 Persiapan Resepsi
52 Persiapan Resepsi 2
53 Hari H
54 Pesta Pernikahan
55 Ribut
56 Pria yang Memutuskan
57 Safira Anak Perempuanku
58 Bertemu Bos Baru
59 Hari yang Terasa Lama
60 Muara Rindu
61 Muara Rindu 2
62 Kencan
63 Teringat Lagi
64 Saya Bisa Belikan Untukmu
65 Titik Terendah Safira
66 Bagas Siap Pasang Badan
67 Menyusun Rencana
68 Ancaman Fairuz
69 Dinner Kejutan
70 Semakin Keterlaluan
71 Pingsan
72 Kembali Lebih Cepat
73 Balas Mengancam
74 Singa Betina
75 Amarah
76 Masih Marah
77 Baikan
78 Boleh dengan Syarat
79 Kalian apa Kabar?
80 Bertemu Damar
81 Bukan Karena Dia kan Kamu Mengusirku
82 Apa Kamu Bahagia?
83 Safira dan Ira
84 Harga Diri Damar
85 Pingsan lagi.
86 Rindu yang Masih Ada
87 Anugerah Terindah
88 Anakku
89 Kedatangan Mama Raisa
90 Jalan-jalan
91 Kejadian Tak Terduga
92 Reffan Marah
93 Kamu Istimewa
94 Rumah Papa Rendra
95 Pekan Terakhir
96 Pekan Terakhir 2
97 Pekan Terakhir 3
98 Ketakutan yang Menjadi Kenyataan
99 Safira!
100 Hatiku yang Sakit
101 Bagaimana Jika Aku...
102 Kapok
103 Konsekuensi
104 Apalagi Aku
105 Meminta Maaf
106 Apa Aku Boleh
107 Bobok Sama Aku Ya!
108 Kesederhanaan yang Hangat
109 Masih Banyak Pria Sejati
110 Aku Bukan Bayi Pinguin
111 Saya Hanya Bayangannya
112 Mas, Kamu Keren Sekali
113 Perubahan Sikap Bara
114 Kita Tetap akan Ke Kota
115 Kak dan Pak
116 Bertemu Lagi
117 Bersyukur
118 Aku Menjemputmu, Kenapa Lama Sekali?
119 Lakukan Saja Keahlianmu
120 Mau Kemana Kamu
121 Permintaan Mama Raisa
122 Siaga
123 Kamu Masih Punya Hutang
124 Kisah Berakhir
125 Jejak di Pipi Membekas di Hati
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Mimpi Sang CEO
2
Pertemuan Pertama
3
Misi PDKT
4
Misi PDKT 2
5
Misi PDKT 3
6
Kembali ke Hotel
7
Dinner
8
Ungkapan Perasaan
9
Terbongkar
10
Langkah Seribu
11
Kecelakaan
12
Rumah Sakit
13
Rumah Sakit 2
14
Ruang yang Sama
15
Kunjungan Tak Terduga
16
Calon Mertua Datang
17
Tulang Rusuk
18
Tulang Rusuk 2
19
Melamar
20
Kembali Bekerja
21
Menunggu Akhir Pekan
22
Lamaran Resmi
23
Tamu Tak Diundang
24
Sehari Bersama Kakak
25
Gagal Hura-Hura Berdua
26
Berapa Hati yang Sudah Kau Patahkan?
27
Bidadari di Puncak Bromo
28
Bertemu Bagas
29
Bagaimana Jika Kita Menikah Sekarang?
30
Baju Pengantin
31
Kamu Tidak Bertanya Siapa Wanita Itu?
32
Kerikil-kerikil
33
Serangan Tak Terduga
34
Pahlawan Datang
35
Hutang Safira
36
Menenangkan Diri Sejenak
37
Sentuhan Pertama
38
First Kiss
39
Keputusan yang Salah
40
Pacaran Halal
41
Serangga Pengganggu
42
Serangga Pengganggu 2
43
Terungkap
44
Pertemuan Rindu
45
Honey Moon
46
Honey Moon 2
47
Honey Moon 3
48
Kembali Bekerja Setelah Menikah
49
Pengantin Baru Ditinggal Kerja
50
Pengantin Baru
51
Persiapan Resepsi
52
Persiapan Resepsi 2
53
Hari H
54
Pesta Pernikahan
55
Ribut
56
Pria yang Memutuskan
57
Safira Anak Perempuanku
58
Bertemu Bos Baru
59
Hari yang Terasa Lama
60
Muara Rindu
61
Muara Rindu 2
62
Kencan
63
Teringat Lagi
64
Saya Bisa Belikan Untukmu
65
Titik Terendah Safira
66
Bagas Siap Pasang Badan
67
Menyusun Rencana
68
Ancaman Fairuz
69
Dinner Kejutan
70
Semakin Keterlaluan
71
Pingsan
72
Kembali Lebih Cepat
73
Balas Mengancam
74
Singa Betina
75
Amarah
76
Masih Marah
77
Baikan
78
Boleh dengan Syarat
79
Kalian apa Kabar?
80
Bertemu Damar
81
Bukan Karena Dia kan Kamu Mengusirku
82
Apa Kamu Bahagia?
83
Safira dan Ira
84
Harga Diri Damar
85
Pingsan lagi.
86
Rindu yang Masih Ada
87
Anugerah Terindah
88
Anakku
89
Kedatangan Mama Raisa
90
Jalan-jalan
91
Kejadian Tak Terduga
92
Reffan Marah
93
Kamu Istimewa
94
Rumah Papa Rendra
95
Pekan Terakhir
96
Pekan Terakhir 2
97
Pekan Terakhir 3
98
Ketakutan yang Menjadi Kenyataan
99
Safira!
100
Hatiku yang Sakit
101
Bagaimana Jika Aku...
102
Kapok
103
Konsekuensi
104
Apalagi Aku
105
Meminta Maaf
106
Apa Aku Boleh
107
Bobok Sama Aku Ya!
108
Kesederhanaan yang Hangat
109
Masih Banyak Pria Sejati
110
Aku Bukan Bayi Pinguin
111
Saya Hanya Bayangannya
112
Mas, Kamu Keren Sekali
113
Perubahan Sikap Bara
114
Kita Tetap akan Ke Kota
115
Kak dan Pak
116
Bertemu Lagi
117
Bersyukur
118
Aku Menjemputmu, Kenapa Lama Sekali?
119
Lakukan Saja Keahlianmu
120
Mau Kemana Kamu
121
Permintaan Mama Raisa
122
Siaga
123
Kamu Masih Punya Hutang
124
Kisah Berakhir
125
Jejak di Pipi Membekas di Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!