9. Binatang

...Happy Reading...

Otak Gemintang seolah sudah ruwet, tidak bisa menyelesaikan apapun hari ini, dia hanya mengotak-atik laptopnya saja tanpa hasil apapun.

" Wah... ngopi enak kayaknya ini."

Akhirnya Gemintang memilih melenggangkan kakinya menuju area kantin perusahaan, sekalian dia mau melihat-lihat keadaan disekitar, karena sudah lama dia tidak jalan-jalan keliling kantornya, biasanya dia hanya langsung menuju ruangan William saja, itupun sebulan sekali belum pasti.

" Astaga... aku lupa bawa dompet? mana ada diruangan ahli Neraka itu lagi, huh... malasnya aku harus melihat dia lagi, dia lagi."

" Tuhan... berilah hambamu kesabaran, huft... hilang sudah kesaktianku kali ini."

Dengan terpaksa dia kembali naik keatas dan menuju ke ruangan suaminya.

" Kok sepi sih? sekertarisnya juga nggak ada." Gemintang menoleh ke kanan dan ke kiri.

Akhirnya dia memilih masuk kedalam ruangan suaminya saja dan tanpa bersuara.

Kemana dia? apa mereka lagi meeting ya?

" Bodo amatlah, malah bagus nggak harus lihat dia." Umpatnya perlahan dan ingin mengambil tas yang tertinggal diatas sofa diruangan suaminya.

Namun saat Gemintang ingin keluar ruangan dia seolah mendengar suara orang berbicara, namun tidak terlalu jelas.

Akhirnya Gemintang mengurungkan niatnya untuk pergi dari sana, dia perhatikan kembali seluk beluk ruangan itu, hingga dia menemukan almari yang berisikan tumpukan file-file, namun ada celah ditengah-tengahnya.

Pikirannya mulai kalut, jantungnya kembali berdetak lebih kencang, entah mengapa firasatnya langsung merasa tidak enak.

" Bebih... aku kangen."

Astaga... itu kan Farah, ya Tuhan... sejak kapan ada ruangan disini? ternyata merekapun melakukannya di kantor? masih jam kerja seperti ini? mereka berdua memang benar-benar seperti Binatang, melakukan hal seperti itu tidak tahu tempat.

Walau tangan mulai gemetaran, Gemintang mengeluarkan ponselnya dan mulai merekamnya, walau dia tidak kuasa untuk melihat secara langsung, yang terpenting camera ponselnya mengarah kesana.

Dengan sekuat hati dia menahan tangisannya agar tidak terdengar dari dalam sana, dia sengaja membungkam mulutnya sendiri dengan satu tangan.

" Aku juga.. emm... beb kamu merasa ada yang aneh tidak dengan Gemintang?"

William sedang berada dalam posisi memangkv tubuh Farah dihadapannya dan Farah merangkul lehernya dengan mesra.

" Aneh kenapa beb?" Farah mengusap-usap kepala William dengan senyum penuh godaan.

" Apa dia mulai curiga dengan kita?" Tanya William dengan tangannya yang mulai gentayangan kemana-mana.

" Maksudnya?" Farah seolah tidak merasa curiga dengan apapun.

" Dia seperti tidak mau aku sentuh? bahkan tadi malam dia nyuekin aku?" William seolah mengadu dan itu membuat Farah merasa cemburu.

" Ckk... ngapain ngomongin itu didepanku?" Farah seolah merajuk dan tidak terima.

" Bukan begitu beb, cuma dia aneh saja, biasanya dia itu agresif, kok akhir-akhir ini dia kayak menghindar terus dariku." William merasakan ada yang janggal dengan istrinya.

" Bebih... apa selama tiga tahun ini kamu tidak pvas dengan pelayananku?" Farah mulai membuka dasi dan kancing kemeja William.

" Tentu, sangat pvas, kamu selalu membuatku terbang ke nirwana, tapi aku takut jika Gemintang tahu akan hal ini." William merasa gelisah, entah mengapa dia merasa takut kehilangan istrinya semenjak dia mulai berubah.

" Bebih... walau dia istrimu, kalau kamu butuh itu, kamu bisa mencariku anytime... so, tak usah pedulikan istrimu!" Dia ingin membuka kemeja William saat itu.

" Jangan dibuka." William kembali mengancingkan bajunya.

" Kenapa? apa kamu menolakku?" Farah mulai bertingkah gila.

" Gemintang ada di ruangan ujung sana, nanti kalau dia tiba-tiba kemari kelamaan aku benerinnya."

" Jadi kamu tidak butuh aku hari ini?"

" Kita bisa melakukannya dirumah, tengah malam nanti, aku akan ke kamarmu, okey?"

" Tapi aku mau sekarang?"

Farah bertingkah sok manja, seperti anak kecil yang minta jajan.

" Tapi nanti--" William ingin menolaknya namun Farah langsung menerjangnya.

" Aku tidak perduli, kita lakukan dengan cepat!"

Farah yang hanya menggunakan gaun diatas lutut dengan mudahnya melakukan aksinya.

" Jangan lama-lama ya?"

Ternyata si kucing garong pun tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, dia tinggal membuka resleting celan@nya saja dan Farahlah yang memimpin permainan fanas itu.

Mereka melakukan hal yang tidak halal itu sambil duduk, dengan saling memelvk dan menyalurk@n keinginan mereka masing-masing.

" Emh... Farah... kamu hebat sekali."

William sudah melayang-layang sampai lupa daratan.

" Hmm... bebih!"

Farah yang haus akan hal itu karena LDR pun semakin menggila, seperti orang yang kesetan@n. Hingga terdengar lengvh@n panjang secara bersamaan beberapa menit kemudian.

" Astagfirulloh... astagfirulloh..."

Gemintang memukul dadaanya berulang kali, karena terlalu sesak saat mendengar suara-suara itu untuk kedua kalinya.

Setelah Gemintang fikir adegan yang dia rekam itu sudah cukup, dia langsung menyimpan ponselnya kedalam tas dan berlalu pergi dari sana.

Raut wajahnya sudah tidak bisa digambarkan lagi, segala rasa kesakitan ada padanya kali ini, kakinya bahkan terasa sulit untuk melangkah, namun dia mencoba untuk mencari pegangan.

Dia berjalan tertatih-tatih dengan tangan berpegangan pada dinding tembok gedung itu, hingga akhirnya dia sampai didepan lift.

Dia usap wajahnya dengan kasar, dia hirup udara disekelilingnya banyak-banyak, berharap dia bisa keluar dari gedung itu secepatnya.

Karena masih jam kerja, para karyawan masih sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing dan tidak terlalu memperhatikan saat Gemintang keluar dari sana dengan terburu-buru hingga dia sampai didepan gedung.

Tak lama kemudian ponselnya berbunyi, ternyata ada pesan masuk yang berisikan alamat kantor Sabrina dan data diri pimpinan perusahaannya.

Dengan setengah berlari dia menuju jalan raya dan mencari taksi disana, lalu pergi menuju perusahaan dimana Sabrina bekerja.

Sepanjang perjalanan didalam taksipun, tangisan Gemintang tidak berhenti, sampai sang sopir taksipun menjadi kebingungan sendiri dan hanya mampu memberikan dia tissu.

" Sudah sampai neng." Ucap sopir taksi itu setelah beberapa menit kemudian.

" Terima kasih ya pak, ini uang kembaliannya buat bapak saja."

" Tapi ini terlalu banyak neng?"

" Tidak apa-apa, itu rejeki bapak, maaf saya sudah banyak menghabiskan tissu bapak."

" Tidak papa neng, terima kasih banyak yaa, yang sabar ya neng, badai pasti berlalu, percaya saja Alloh selalu bersama orang-orang yang sabar, semoga eneng cepat dapat gantinya."

Seolah sang supir taksi itu tahu apa yang terjadi pada diri Gemintang, sopir itu sudah menebak, pasti gadis itu sedang patah hati, karena biasanya situasi seperti itu penyebabnya adalah masalah hati.

" Amin, makasih banyak atas doa nya ya pak?" Gemintang malah jadi malu sendiri.

Namun bukannya doa yang baik harus diamini, siapa tahu malah di ijabah, doa yang baik berasal dari siapapun, tak pandang bulu, tak pandang kasta, asal tulus dari dalam hati suatu saat nanti pasti akan dikabulkan.

..."Jenis luka terburuk adalah pengkhianatan, karena itu berarti seseorang bersedia menyakitimu, hanya untuk membuat diri mereka merasa lebih baik."...

Terpopuler

Comments

Asngadah Baruharjo

Asngadah Baruharjo

gemintang aku mendukungmu 🤣🤣🤣

2023-10-14

0

Mega

Mega

perempuannya si gemintang yg lemah,udh tau jelas msh diem aja,,,,

2022-08-15

0

gracerinny ☘️

gracerinny ☘️

ya ampunnn...apa yg dicari william?
kenyamanan ato kepuasan ?

2022-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Malam Kehancuran
2 2. Luluh Lantah
3 3. Mencoba Kuat
4 4. Masa Terindah
5 5. Belum Rejeki
6 6. Beda
7 7. Wanita Karier
8 8. Ku Menangis
9 9. Binatang
10 10. Anda sopan Saya segan
11 11. Ternyata dia Bos
12 12. Deal
13 13. Kekasihku
14 14. Laraku
15 15. Kegagalan Cinta
16 16. Kekasih Halu
17 17. Kekasih KW
18 18. Ayah
19 19. Hambar
20 20. Pengen Ketemu
21 21. Alergi
22 22. Manis
23 23. Hanya
24 24. It'll be okey
25 25. Si Julid
26 26. Berlakon.
27 27. Mendidih
28 28. Bungkam.
29 29. Takut
30 30. Piye iki?
31 31. Menikah?
32 32. Karena Ayah
33 33. Alasan utama.
34 34. Hanya Lelah
35 35. Esklusif
36 36. Rasa apa ini?
37 37. PATAH
38 38. Aku sudah lelah
39 39. Pecah Telor
40 40. Ini Gila!
41 41. Sapi Ompong
42 42. Ra keno Prawane tak enteni Randane
43 43. Abang
44 44. Dewasa karena Keadaan
45 45. Tukang Galon
46 46. Pesona Perjaka
47 47. Selesai sampai disini
48 48. Salah menilaimu
49 49. Menggila
50 50. Sambalado Terong
51 51. Share Lokasi
52 52. Kau Janda pun aku mau
53 53. Narsis
54 54. Surprize Kehidupan
55 55. Hanya Makhluk-Nya
56 56. Urus saja bahagiamu!
57 57. Oh Ternyata..
58 58. Bujang
59 59. Insiden
60 60. Penyesalan Terbesar
61 61. Bahu Jalan
62 62. Sendu
63 63. Tempe Mendoan
64 64. Ibu
65 65. Nyai Rempit
66 66. Pembukaan Produksi
67 67. Mediasi
68 68. Why?
69 69. Musibah atau Berkah?
70 70. Bukan ku tak sayang, tapi...
71 71. Kejora
72 72. Pertunjukan
73 73. Racun
74 74. Sohib
75 75. Hambar
76 76. The power of money
77 77. Terpesona
78 78. Pelakor VS Pebinor
79 79. Terngiang-ngiang?
80 80. Alumni
81 81. Horang kaya.
82 82. Fast Question
83 83. Ketapel
84 84. Mbaknya Sizuka
85 85. Siluman
86 86. Kalah Saing
87 87. Aji Mumpung
88 88. Tebak Kata
89 89. Kejutan Hidup
90 90. Mantan
91 91. It's Mine..
92 92. Modal Nekat
93 93. GG (Geger Gedhen)
94 94. Aku sudah biasa..
95 95. Bejana Kehidupan
96 96. Takdir
97 97. Loh kok?
98 98. Kena Sendiri
99 99. Jerit Malam
100 100. Nasip Bruno
101 101. Gara-gara Dinner
102 102. Dibalik Layar
103 103. Dia
104 104. Dijual Murah
105 105. Akibat mengabaikan Suami
106 106. No Coment!
107 107. Jangan Mimpi
108 108. Curhat
109 109. Nguping
110 110. ULIL-ULIL
111 111. Ngeri tapi Nagih
112 112. Kecewa
113 113. Kandang Burung
114 114. Mulai Nyerah?
115 115. Seleb of the month
116 116. Masa Iddah
117 117. Kode Keras
118 118. Plong!
119 119. Spy?
120 120. From This Moment
121 121. Mertua
122 122. Calm Down
123 123. Hingga Ujung Usiaku
124 124. Skill Koki Hajatan
125 125. Bestie selalu dihati
126 126. Tak mampu Merindu
127 127. Patah untuk Tumbuh
128 128. With You
129 129. Perihal Takdir
130 130. Aku Ninu-Ninu...
131 131. Siapa dia?
132 132. Entah siapa yang salah?
133 133. Gift
134 134. PR
135 135. Misi Kebaikan
136 136. Menantu Nakal
137 137. Licik
138 138. Iklan
139 139. Pesona Istri Pertama
140 140. Kesombongan Diri
141 141. Panggung Pelaminan Kedua
142 142. Kebahagiaan Hidup
143 143. HASRAT SI JODI (jomblo ditinggal Mati)
Episodes

Updated 143 Episodes

1
1. Malam Kehancuran
2
2. Luluh Lantah
3
3. Mencoba Kuat
4
4. Masa Terindah
5
5. Belum Rejeki
6
6. Beda
7
7. Wanita Karier
8
8. Ku Menangis
9
9. Binatang
10
10. Anda sopan Saya segan
11
11. Ternyata dia Bos
12
12. Deal
13
13. Kekasihku
14
14. Laraku
15
15. Kegagalan Cinta
16
16. Kekasih Halu
17
17. Kekasih KW
18
18. Ayah
19
19. Hambar
20
20. Pengen Ketemu
21
21. Alergi
22
22. Manis
23
23. Hanya
24
24. It'll be okey
25
25. Si Julid
26
26. Berlakon.
27
27. Mendidih
28
28. Bungkam.
29
29. Takut
30
30. Piye iki?
31
31. Menikah?
32
32. Karena Ayah
33
33. Alasan utama.
34
34. Hanya Lelah
35
35. Esklusif
36
36. Rasa apa ini?
37
37. PATAH
38
38. Aku sudah lelah
39
39. Pecah Telor
40
40. Ini Gila!
41
41. Sapi Ompong
42
42. Ra keno Prawane tak enteni Randane
43
43. Abang
44
44. Dewasa karena Keadaan
45
45. Tukang Galon
46
46. Pesona Perjaka
47
47. Selesai sampai disini
48
48. Salah menilaimu
49
49. Menggila
50
50. Sambalado Terong
51
51. Share Lokasi
52
52. Kau Janda pun aku mau
53
53. Narsis
54
54. Surprize Kehidupan
55
55. Hanya Makhluk-Nya
56
56. Urus saja bahagiamu!
57
57. Oh Ternyata..
58
58. Bujang
59
59. Insiden
60
60. Penyesalan Terbesar
61
61. Bahu Jalan
62
62. Sendu
63
63. Tempe Mendoan
64
64. Ibu
65
65. Nyai Rempit
66
66. Pembukaan Produksi
67
67. Mediasi
68
68. Why?
69
69. Musibah atau Berkah?
70
70. Bukan ku tak sayang, tapi...
71
71. Kejora
72
72. Pertunjukan
73
73. Racun
74
74. Sohib
75
75. Hambar
76
76. The power of money
77
77. Terpesona
78
78. Pelakor VS Pebinor
79
79. Terngiang-ngiang?
80
80. Alumni
81
81. Horang kaya.
82
82. Fast Question
83
83. Ketapel
84
84. Mbaknya Sizuka
85
85. Siluman
86
86. Kalah Saing
87
87. Aji Mumpung
88
88. Tebak Kata
89
89. Kejutan Hidup
90
90. Mantan
91
91. It's Mine..
92
92. Modal Nekat
93
93. GG (Geger Gedhen)
94
94. Aku sudah biasa..
95
95. Bejana Kehidupan
96
96. Takdir
97
97. Loh kok?
98
98. Kena Sendiri
99
99. Jerit Malam
100
100. Nasip Bruno
101
101. Gara-gara Dinner
102
102. Dibalik Layar
103
103. Dia
104
104. Dijual Murah
105
105. Akibat mengabaikan Suami
106
106. No Coment!
107
107. Jangan Mimpi
108
108. Curhat
109
109. Nguping
110
110. ULIL-ULIL
111
111. Ngeri tapi Nagih
112
112. Kecewa
113
113. Kandang Burung
114
114. Mulai Nyerah?
115
115. Seleb of the month
116
116. Masa Iddah
117
117. Kode Keras
118
118. Plong!
119
119. Spy?
120
120. From This Moment
121
121. Mertua
122
122. Calm Down
123
123. Hingga Ujung Usiaku
124
124. Skill Koki Hajatan
125
125. Bestie selalu dihati
126
126. Tak mampu Merindu
127
127. Patah untuk Tumbuh
128
128. With You
129
129. Perihal Takdir
130
130. Aku Ninu-Ninu...
131
131. Siapa dia?
132
132. Entah siapa yang salah?
133
133. Gift
134
134. PR
135
135. Misi Kebaikan
136
136. Menantu Nakal
137
137. Licik
138
138. Iklan
139
139. Pesona Istri Pertama
140
140. Kesombongan Diri
141
141. Panggung Pelaminan Kedua
142
142. Kebahagiaan Hidup
143
143. HASRAT SI JODI (jomblo ditinggal Mati)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!