...Happy Reading...
Flashback Tahun Pertama
Malam-malam kami memang selalu berlalu dengan peluh yang menetes, tiada malam tanpa minta jatah, kalau pulang kerja kelelahan, dia terjang aku pagi-pagi sampai waktu kerja hampir tiba.
Dan aku sebagai seorang istri hanya bisa pasrah menerima permintaan suami dengan senang hati, lagi pula aku pun menikmatinya, karena suamiku itu memang selalu bisa membuat tubuhku selalu melayang-layang disetiap sentvhannya.
Masak dikasih enak kok ditolak ya kan?
Itu mengapa aku memilih dirumah saja tidak bekerja, agar bisa melayani dan memanjakannya setiap saat, kalau kami dua-duanya pergi bekerja ke kantor, jangankan merawatnya, untuk sekedar memijat bahunya yang lelah saja tangan sudah tidak kuat, karena sudah kelelahan sendiri, dan mas William pun menyetujuinya, cukup dia yang bekerja dikantor dan aku yang akan bekerja dikamar saat malam tiba.
Hari ini mas William menghubungiku sepertinya dia pulang habis Magrib, karena ada meeting dadakan dari klien luar negri. Dan aku pun memakluminya, karena memang klien itu beragam, terkadang juga sering minta meeting sesuka hatinya, namun suamiku selalu sportif orangnya, tidak masalah yang penting semua berjalan lancar seperti yang direncanakan dari awal.
Benar saja setelah habis Magrip terdengar suara mobil suamiku terparkir didepan sana, aku pun sedang di Dapur bersama bibi dan juga kakak iparku untuk menyiapkan hidangan makan malam.
" Sayang."
Saat masuk kedalam rumah, pasti langsung mencariku, masih dengan baju yang sama, dia hanya melepas dasinya juga menggulung lengannya dan langsung memeluk tubuhku dari belakang tanpa perduli ada siapa saja disekelilingnya, mungkin karena hanya dia pria didalam rumah kami jadi tidak ada rasa segan apalagi malu.
" Astaga mas, aku lagi bantuin mbak sama bibi masak ini." Umpatku saat lengan kokohnya melingkar diperutku.
" Apa kita perlu nambah asisten rumah tangga lagi, biar kamu nggak usah capek-capek bantuin masak?" Dia tetap tidak mau melepaskanku begitu saja.
" Nggak usah mas, aku kan emang sekalian mau belajar, biar bisa maskin kamu." Aku memang sama sekali tak pandai masak, walau sering melihat bibi masak juga kalau masak sendiri bumbunya sering tidak beres, kadang keasinan, kadang kemanisan, nggak bisa bedain mana ketumbar mana merica, apalagi bedain lengkuas sama jahe, sungguh pelajaran yang sangat sulit menurutku.
Namun aku tetap berusaha keras, walau kenyataannya aku yang selalu ngrecokin didapur, namun mbak Farah selalu sabar menghadapi tingkahku, tidak seperti dia yang memang ahli masak, karena dia pernah jadi koki sebelum akhirnya berpindah profesi menjadi model iklan sekarang atas bantuan dari relasi perusahaanku, karena memang bodynya yang tak kalah bagus seperti diriku.
" Dasar kalian ini, pikirkan dong yang suaminya berlayar nggak pulang-pulang ini." Mbak Farah yang malah malu dan segan melihat kearah kami.
" Maaf ya mbak, mas emang kek gini orangnya, nggak tahu tempat orangnya." Aku yang jadi merasa tidak enak hati sendiri.
" Sayang mau kiss."
Entah mengapa setelah pulang dari meeting tadi suamiku seolah berdarah panas, bahkan sedari dia muncul, mas William sudah menghujani kecvpan ditengkukku dengan mesra.
" Sabar mas, ini makan malamnya belum siap, kita juga belum makan malam kan, mas juga belum mandi, sana mandi dulu."
Bahkan bibi yang ada disampingku hanya bisa senyum-senyum sendiri melihat gelagat suamiku yang wajahnya memang sudah terlihat mupeng.
" Sebentar aja yank."
Cup!
Dia langsung saja menarik daguku dengan paksa dan memagutnya dengan penuh kelembutan.
" Woaah... pindah ke kamar saja sana! bisa hujan badai ini nanti didapur!"
Mbak Farah sepertinya sudah tidak tahan lagi melihat kegilaan kami berdua didapur, karena aku sempat terbuai dengan kelembutan dari civman suamiku, jadi akupun turut membalasnya saat itu.
Tidak ada yang salah, karena kami memang sudah Sah dimata hukum dan agama, jadi aku hanya tersenyum tanpa dosa saja saat menanggapi umpatan mereka.
" Lanjut di kamar yuk?"
Aku yang memang sangat mencintainya, selalu kecandvan dengan segala kegilaan suamiku, bahkan kalau dia tidak mencivmku sehari saja, aku yang akan menerjang dia duluan.
" Okey mas, tapi gendong ya?"
Manja memanglah sifatku, dulu bang Lewis yang selalu menggendongku, namun saat sudah menikah suamikulah yang menggantikan segala tugas abangku.
" Tentu sayang."
Dengan satu kali tarikan dia langsung membopongku, postur tubuhnya yang kekar tidak masalah jika harus menggendongku setiap saat.
Bahkan sepanjang perjalanan menuju lantai atas kami saling memagut dengan penuh sensasi yang membara.
" Mas mandi dulu ya, biar kita nanti bisa lama." Ucap Mas William sambil melemparkan aku ke kasur setelah hampir setengah jam an kita saling traveling di area yang ringan-ringan saja.
" Mau aku ambilin makan dulu mas, pasti sudah ada yang mateng dibawah."
" Okey, tapi bawa keatas aja ya, kita makan di balkon kamar." Ucapnya sambil berlalu ke kamar mandi.
" Siap mas."
Sambil menunggu mas mandi, aku kembali turun kebawah untuk memgambil makan malam kami, karena mau tempur juga butuh tenaga eksta, jadi aku ambil makanan banyak-banyak, kalau mas William lagi on fire begini dia suka nekad lembur sampai tengah malam, jadi sebagai istri soleha aku harus melayaninya dengan sepenuh hati.
Kalau soal tenaga, menurutku mas William memang luar biasa, tanpa jamu atau obat dari dukun manapun dia bisa membuat aku mletre dalam semalam, memang sungguh suami idaman ya kan?
Karena dalam rumah tangga, kebahagiaan juga bukan hanya tentang materi, tapi juga nafkah batin dan itu juga penting, walau ada pertengkaran atau perdebatan dalam rumah tangga, bisa terselesaikan dengan mudahnya diatas ranjang bergoyang.
" Sayang."
Kalau mas William sudah ada dirumah, panggilan sayang itu pasti terdengar dimana-mana, mau apapun dia selalu memanggilku, tapi aku tidak masalah, karena dia semakin bucin aku semakin cinta.
" Aku di balkon mas, lagi nyiapin makanannya."
" Hmm... cantiknya istriku." Dia kembali memeluk tubuhku dari belakang, aroma sabun dan shampo darinya membuat aku tak berdaya, apalagi melihat dadaa bidangnya yang masih sedikit basah dengan air, sungguh membuat mataku menjadi segar dan berkilau.
Saat dirumah aku memang sering menggunakan celana pendek dan kaos oblong saja, bahkan jarang ber make up, namun suamiku selalu memujiku cantik, karena orang bilang aku memang cantik alami tanpa pemanis buatan, apapun itu aku tetap bersyukur atas karunia-Nya.
" Hmm... kayaknya enak nih." Senyuman dari wajah suamiku mulai muncul saat melihat hidangan itu, itu maknanya dia memang sebenarnya lapar sedari tadi.
" Suapin mas." Bukannya aku yang nyuapin tapi malah aku yang minta disuapin.
" Duduk sini, kita makan berdua." Dia menepuk kedua pahaanya, menyuruhku duduk dipangkuannya.
Walau dia yang bekerja seharian, namun dia sama sekali tidak keberatan jika aku selalu bertingkah manja dengannya.
" Mas tadi meeting dimana?" Tanyaku sambil menikmati suapan demi suapan dari suamiku ini, karena kalau makan disuapin pake tangannya, mau makan sama sambel trasi doang juga rasanya mantul banget.
" Di Bar yang ada di Mall deket kantor." Jawab suamiku sambil terus menghabiskan makanan kami.
" Di Bar? pantesan mas langsung mupeng, pasti tadi lihat yang seger-seger ya." Aku langsung melotot kearahnya.
" Iya, mau gimana lagi, masak aku harus merem saat meeting?" Jawabnya enteng.
" Tuh kan, mas emang nyebelin! awas.. aku sudah kenyang!"
Aku langsung beranjak dari pangkuannya, dan memilih menenggak habis air mineral didalam gelas dan berlalu masuk kedalam.
" Tunggu sebentar ya, mas cuci tangan dulu."
Dia malah tersenyum saat melihatku menekuk wajah dengan kesal seperti ini. Apa aku cemburu? wajar dong bila aku begitu, istri mana yang tidak marah jika pandangan suaminya berpindah ke wanita lain, apalagi yang berbaju minim, panas rasanya jantung ini, darahku seolah mendidih saat membayangkannya saja.
..."Hubungan yang benar adalah dua orang yang tidak sempurna yang menolak untuk menyerah satu sama lain."...
To be continue...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Gina Savitri
Suami gak tau malu depan umum mesra2an jadinya gak tau malu juga di belakang istri selingkuh
Kayanya sih emang suaminya tukang selingkuh, karna nggak mungkin mau meeting di pub klo lakinya cowok baik2
2023-07-19
0
Triiyyaazz Ajuach
jadi penasaran sejak kapan mereka selingkuh
2023-04-28
0
😍r4h!n4😍
bukan suam idaman..malah menakutkan..bila isteri semakin berumur mampu ka melayan. nafsu buas suami?
2022-07-26
1