#4.

Sonya pun langsung mengangkat tangan nya memberi kode, dan dua laki laki berbadan kekar pun masuk dan mendekat ke arah Jodi dan Sonya.

“Aku ingin kalian berdua meremukkan kaki wanita yang sedang terduduk di atas lantai itu dengan cara yang sangat kejam dan memberi efek yang dapat membuat otak nya tak dapat memikirkan apa pun lagi kecuali rasa sakit."

Sonya pun memberikan perintah yang tak masuk akal pada dua pria berbadan kekar di hadapan nya itu. Namun demi bayaran yang besar, kedua pria itu tak peduli entah itu pria atau wanita yang ingin di siksa. Semua nya sama saja jika di hadapkan dengan uang.

“Baik bos. “ Jawab ke dua lelaki berbadan kekar itu dengan sangat kompak dan langsung mengambil palu yang ada di samping patung prajurit yang ada di kamar Clara.

Lalu, Satu lelaki berbadan kekar memegang badan Clara, mengunci semua pergerakan Clara, dan itu merupakan hal yang mudah bagi nya. Karena badan Clara yang kecil tak sebanding dengan badan nya yang kekar, berotot, dan terlatih.

“Lakukan.”

Perintah Jodi dan Sonya bersamaan, sambil menampakkan tatapan yang sangat antusias, karena sudah tak sabar melihat reaksi Clara yang akan seperti apa, kala palu berukuran besar dan berat itu menghancurkan kaki nya.

...BUUUKKKKKHHH...

Satu pukulan dari palu mendarat di dua tulang kering Clara dengan tepat dan tenaga yang terasa sangat besar dan kuat.

“AARRGGGH” Teriak kesakitan dari Clara.

...BUUUKKKHH...

...BUUKKKKKH...

...BUUKKKHHH...

..."AAAAARRRGGGHHHHH”...

...BUUUKKKHH...

...BUUKKKKKH...

...BUUKKKHHH...

..."AAAAARRRGGGHHHHH”...

...BUUUKKKHH...

...BUUKKKKKH...

...BUUKKKHHH...

..."AAAAARRRGGGHHHHH”...

Suara pukulan dari palu yang mengenai ke dua tulang kaki Clara beserta dengan suara teriakan dan kesakitan dari Clara terus terdengar berulang ulang kali. Hingga segala bunyi didalam kamar itu hanya diisi oleh hal yang sama selama beberapa saat. Suara itu terus menggema di langit langit kamar milik Clara.

Bahkan suara Palu, Bunyi tulang yang remuk, dan Teriakan kesakitan dari Clara seakan berhasut sahutan satu sama lain. Terdengar mengeringan, namun pada diri Jodi dan Sonya tidak terbesit rasa kasihan sedikit pun.

Jodi dan Sonya yang menyaksikan pemandangan dan mendengar jeritan kesakitan dari Clara itu malah memberikan tatapan kenikmatan, tanpa ada rasa belas kasihan sedikit pun. Entah mereka benar manusia, atau hanya iblis yang sedang menyamar jadi manusia.

Bahkan saat Clara sudah mencapai titik tertentu dan kehilangan kesadaran, Sonya akan memerintahkan pelayan untuk menyiram air es pada wajah dan badan Clara. Agar Clara dapat tersadar dari pingsan nya, yang di anggap Jodi dan Sonya di sengaja oleh Clara. Sudah sampai di tahap penyiksaan seperti ini saja, Jodi dan Sonya masih menganggap bahwa Clara sedang berakting lemah.

Hal itu membuat Clara kembali siuman dengan keadaan yang semakin parah, di tambah dengan syok yang di dapat nya, membuat keadaan Clara semakin naas dan lebih naas lagi di setiap detik nya. Bahkan seperti nya kata naas belum cukup, untuk mendeskripsikan penderitaan yang di alami oleh Clara saat ini.

Maka Tercapailah sudah keinginan Jodi dan Sonya untuk melihat Clara menderita di depan mata mereka. Walaupun selama tiga bulan penuh ini, Clara sudah tampak sangat menderita di hadapan Jodi dan Sonya. Sehingga membuat Clara bingung, apa motif dari Jodi dan Sonya sebenar nya.

***

...SEPULUH MENIT KEMUDIAN...

“Berhenti ! Aku sudah puas melihat nya."  Setelah bermenit-menit lama nya, akhir nya Sonya pun angkat bicara dengan seringai di wajah nya yang seakan bersifat permanen dan tak akan luntur sedikit pun.

“Sekarang kalian berdua sudah boleh keluar. Jangan lupa untuk mengambil uang jatah kalian dan bonus pada Fiki, Aku dan Sonya sangat suka dengan kinerja kalian hari ini.“ Perintah Jodi sambil merangkul pundak Sonya, dan menampakkan wajah yang sangat senang dengan kinerja kerja ke dua pria berbadan kekar tadi.

Kedua lelaki berbadan kekar itu langsung meninggalkan ruangan yang di tempati oleh Jodi dan Sonya. Tentu nya sebelum keluar mereka membungkukkan badan dengan penuh hormat dan wajah bahagia, karena mendapat bonus.

...Klek. Pintu yang di tutup....

“Kamu masih sadar kan sahabatku?! “ Dengan suara yang sengaja di perhalus, Sonya berjalan dan menatap netra coklat tua milik Clara yang hanya bisa menatap langit-langit kamar, dengan pandangan mata yang seakan kosong.

Yah, Clara saat ini hanya terbaring lemah di atas lantai karena semua tenaga nya seakan sudah terkuras habis saat berteriak dan menangis secara histeris tadi. Dan Clara tak dapat berkata lagi, bukan karena lidah nya di potong atau takut pada Jodi dan Sonya, melainkan karena Clara sudah tak memiliki tenaga untuk berbicara lagi.

“Ayolah.. Masa sepanjang kaki Mu di pukul tadi, Kamu tidak memohon sedikit pun?! Hanya berteriak dan menangis, itu memang asyik sih.. Tapi akan lebih asyik lagi kalo kamu memohon ampun pada Ku dan Jodi. Karena mungkin saja aku akan menyuruh ke dua anak buah Ku tadi untuk hanya memukul satu kaki Mu saja, Hahaha... “

Sonya pun memberitahukan pendapat nya yang terbilang sudah tak waras lagi, dan di akhir perkataan nya di akhiri dengan tawa nya yang menjengkelkan. Karena emosi Clara sudah mencapai batas, dengan sekuat tenaga.. Clara akhirnya angkat bicara juga.

“Sa... Sampai kapan pun... Aku... Tak aka... Akan... Memohon ampun... P... Pad... Pada dua binatang... Seperti ka... Kalian... Ini... “ Dengan sekuat tenaga, Clara membalas perkataan Sonya dengan sangat percaya diri.

Walaupun setiap perkataan nya terpotong potong, tapi yang jelas untuk bicara saja di butuhkan tenaga yang sangat banyak saat ini.

“HAHAHA....”

Tawa Jodi dan  Sonya langsung pecah dan menusuk masuk ke dalam pendengaran Clara. Sungguh, ke dua orang ini sudah tak pantas lagi di sebut manusia. Perilaku mereka bahkan lebih rendah dari binatang. Bahkan Iblis saja tak ada yang seperti ini.

Benar kata seseorang, lebih baik berteman dengan Setan dan Iblis, dari pada harus berteman dengan mamusia. Setan dan iblis saja tidak melakukan semua hal yang di lakukan oleh manusia, apalagi tindakan seperti Jodi dan Sonya saat ini.

Clara hanya bisa memunculkan perempatan di kening, kala perkataan nya di anggap sebagai sebuah ultimatum yang tak berarti oleh Jodi dan Sonya. Hal ini membuat Clara semakin sadar, bahwa posisi nya saat ini kalah saing dari pada Jodi dan sonya, Sehingga perkataan yang serius pun tak akan di anggap sama sekali.

Namun, sekalipun Clara sudah seperti ini, Jodi dan Sonya seakan belum puas untuk berhenti. Mereka berdua terus tertawa sambil memegang ke dua perut mereka. Sungguh konyol, karena mereka menertawakan hal yang bukan lelucon sama sekali.

Mereka berdua benar-benar membuktikan bahwa mereka terlahir untuk satu sama lain. Sungguh perkataan jodoh adalah cerminan diri sendiri bukanlah omong kosong belaka.

Terpopuler

Comments

gabrielle chen

gabrielle chen

memunculkan perempatan kerutan maksudnya apa sih!!!

2024-02-18

1

Orang🗿

Orang🗿

2022-04-27

0

Ra~

Ra~

👍👍👍👍👍👍👍

2022-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!