chapter 19

setelah itu, Sheina pulang dengan di antar Rizal karena Anggun merengek ingin diantar oleh Kevin.

"boleh ya gue pinjam Kevin, gue pengen ngeliat reaksi kak Kenzo setelah ini, " ucap gadis itu saat mereka berada di parkiran cafe.

Anggun memqng ingin membuktikan bahwa Kenzo benar menyukainya dan tidak hanya sekedar tertarik sesaat.

memang ada-ada saja tingkah gadis itu cara menguji pasangannya

tak lama, mobil yang di tumpangi Rizal dan Sheina sudah sampai di depan rumah Sheina.

"kak, nggak mampir dulu,?" tanya Sheina.

belum sempat, Rizal menjawab, bu Rianti sudah lebih dulu keluar dari rumah bersama seseorang yang membuat Sheina kaget.

"eh, ada nak Rizal ibu kita Sheina pulang sendiri, " ucap bu Rianti tersenyum.

Sheina mendadak gelisah dengan kedatangan pria di depanya.

Rizal yang mengetahui ekspresi tegang Sheina meraih tangan mungil itu, dan menggenggamnya. .dan pemandangan itu, membuat seseorang yang berada di sana sedikit gusar.

"emm, pak bu saya permisi pulang ya, " ucap orang itu berpamitan pada orang tua Sheina. kemudian berlalu begitu saja.

Sheina menghembuskan nafasnya lega karena orang itu sudah pergi.

lalu, mereka semua masuk kedalam rumah dan duduk di ruang keluarga.

"bu, Sheina ganti baju dulu ya " ucapnya seraya beranjak pergi dari sana

setelah berganti baju, Sheina kembali ke ruang keluarga dan bergabung dengan orang tuanya dan juga Rizal.

"kalian makan dulu sana, pasti kalian lapar," ucap bu Rianti.

"enggak bu, kami tadi sudah makan di cafe dekat sekolah, " ucapnya tersenyum. "bu, tadi untuk apa orang itu ada kemaei,? " tanya Sheina sedikit sinis.

membuat bu Rianti dan pak Rayn sedikit terkejut dengan perilaku sang putri.

"Sheina, jangan seperti itu," tegur sang ibu.

"iya Sheina kenapa kamu jadi berubah seperti ini nak, " ucap Pak Rayn menimpali.

Sheina langsung menundukkan kepala karena takut akan kemarahan orang tuanya itu. "maaf, tapi Sheina belum siap jika harus memaafkan dia bu, apalagi tentang kata-katanya yqng menyakitkan bagi Sheina, " ucap Sheina seraya berderai air mata.

membuat kedua orang tuanya tersentak kaget, sesakit itukah rasa yng dialami oleh anak mereka. dan itu, membuat bu Rianti sebagai sang ibu, menjadi sedikit sakit hati.

"dia kesini untuk meminta maaf sayang, dia bilang ia sangat menyesal. ibu tidak tau, jika pria itu menyakitimu begitu dalam, " ucap Bu Rianti seraya ikut menangis.

membuat Sheina juga ikut menangis dan kedua wanita berbeda generasi itu, saling menangis. meluapkan perasaan di dalam dada.

"apa Sheina salah jika Sheina membencinya bu, ? " tanya Sheina seraya mendongak kan kepala menatap sang Ibu.

bu Rianti menggeleng seraya tersenyum menatap sang putri tercintanya. "kamu tidak salah sayang, karena kamu memang masih manusia bukan malaikat, " ucapnya seraya menangkup wajah anaknya dan menghapus air mata Sheina.

"dia meminta maaf karena tau Sheina sudah sembuh bu, jika belum sembuh, Sheina yakin dia tak akan meminta maaf," ucap Sheina yakin.

jangankan meminta maaf, melihat wajahnya saja pasti tidak akan sudi.

"ya sudah kalau begitu, saya pamit ya pak bu, " ucap Rizal beranjak dari duduknya.

"oh iya nak Rizal, hati-hati ya, di jalan," ucap bu Rianti yqng mengantwrkan samoai kedepan pintu.

Rizal hanya mengqngguk seraya tersenyum dan Sheina mengantarkan hingga kedepan rumah.

"makasih ya, kak sudah bantuin aku," ucap Sheina yang kini berada di depan rumahnya.

"makasih untuk apa,? " tanya Rizal yang pura-pura tak mengerti.

membuat Sheina langsung menekuk wajahnya karena nerasa kesal.

membuat Rizal, seketika tertawa karena melihat ekspresi Sheina yang menurutnya sangat lucu.

"iya-ya Sheina, kakak paham kok kalau begitu, kakak pulang dulu ya, assalamualaikum," ucapnya berlalu pergi.

Sheina hanya tersenyum dan kembali kedalam rumahnya.

dan saat ia masuk, terlihat ibu dan bapaknya sedang duduk seraya berbincang-bincang ringan.

"Sheina sini sayang bapak sama ibu mau ngomong.

"iya bu, ada apa,? " tanya Sheina yang kini sudah duduk disebelah orqng tuanya.

"insya'allah bulan depan. jika perkebunan kita berkembang pesat, kota akan pindah ke tempat yang lebih layak sayang, " ucap bu Rianti. dan membuat Sheina tercengang sekaligus bahagia.

"wah, beneran bu, pak, asyik alhamdulillah ya Allah, " ucap Sheina girang.

setelah itu ia dan kedua orangtuanya berbincang-bincang seperti biasa.

🌸🌸🌸

semntara itu di tempat lain, seorang pria tengah duduk termenung di sebuah bangku taman. pandanganya melihat keatas dan menerawang jauh

"dengan cara apa lagi aku meluluhkanmu,? " tanya orang itu dengan ekspresi sedihnya.

tak lama, ponselnyapun berdering. dengan malas, Rian merogoh sakunya dan mengambil ponsel di saku celananyq.

"halo, kenapa,? " tanyanya sedikit ketus.

" weh santai ngapa bro, galak amat, " ucapnya terdengar menggerutu dari seb3rang sana.

"hmm loe dimana, " tanyanya pada lawan bicaranya.

"gue ada di rumah, loe kesini aja kalo mau, " ucapnya.

baik, " ucapnya lagi srraya menutup panggilan di ponselnya.

setrlah memasukan kedalam saku, pria itu segera beranjak dari sana.

lima belas menit kemudian, ia telah sampai di rumah sahabatnya itu. dengan segera, ia masuk kedalam rumah yang memang sudah seperti keluarga keduanya.

"kenapa tuh muka, kusut amat,? " tanya si punya rumah.

"gue lagi galau, " ucapnya seraya menangkup wajahnya.

"Ck. masih mikirin si nenek lampir,? " tanya orang itu membuat Rian memukul lengan pria tersebut.

"enak aja, gue udah move on ya dari dia. gak penting mengingat wanita mura*** seperti dia, " ketus Rian.

membuat Ramon seketika tertawa lepas. "ya, lagian loe di kasih tahu nggak percayaan sih, sekarang aja baru percaya, " ucap Ramon mencibir.

membuat Rian menunduk. memang benar, jika teman-temanya sudah memperingatkan dirinya jika kekasihnya itu tak baik.

namun, dasarnya Rian dableg jadi tak ada yang di dengar perkataan dari teman-temanya.

"dulu kan masih cinta," ucapnya mengelak membuat Ramon mendegus kesal.

ingin sekali, Ramon memukul kepala sahabatnya itu. saking gemasnya.

"dahlah, loe kenapa kusut banget. jangan bilang loe lagi galau mikirin si yang pernah loe hina dulu,?" tanya Ramon seraya menatap sahabatnya itu.

"iya begitulah Mon, gue jadi merasa frustasi. gimana caranya menaklukan sikap dingin dan cueknya itu, " ucap Rian seraya menyandarkan kepalanya di kursi.

"loe udah nemuin orang tuanya,? " tanya Ramon dan di balas anggukan kepala oleh Rian.

Ramon menghela nafas dan memijit pelipisnya yang sedikit pusing, karena masalah yang ia tak mengalaminya.

"ya, kalau loe sudah mengerahkan semua usaha, namun masih sama, jalan satu-satunya, adalah dengan pasrah seraya menunggu kebaikan hati gadis itu." ucap Ramon.

Rian hanya menghela nafas dan menganggukan kepala.

memang benar, apa yang di katakan Ramon. yang harus ia lwkukan hanya berdo'a.

BERSAMBUNG.......

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32 + visual Pemeran PGA
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chpter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 chapter 51
52 Chapter 52.
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57.
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65.
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Chapter 110
111 Chapter 111
112 Chapter 112
113 Chaprter 113
114 Chapter 114
115 Chapter 115
116 Chapter 116
117 Chapter 117 Ending
118 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32 + visual Pemeran PGA
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chpter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
chapter 51
52
Chapter 52.
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57.
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65.
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Chapter 110
111
Chapter 111
112
Chapter 112
113
Chaprter 113
114
Chapter 114
115
Chapter 115
116
Chapter 116
117
Chapter 117 Ending
118
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!