"Kau pikir, aku mau menikah dengan lelaki sepertimu! Kita hanya menikah kontrak sampai bayimu lahir!" jelas Juvel dengan menyilangkan kedua tangannya.
"Aku tetap tidak mau!" tolak Keiner tegas. Kalau ujung-ujungnya menikah, dia tidak perlu repot-repot melakukan inseminasi buatan.
"Ya sudah, aku akan menggugurkan bayimu!" ancam Juvel.
Juvel berdiri, dia ingin meninggalkan mansion Keiner tapi Keiner mencegahnya dengan menggendong gadis itu untuk naik ke kamarnya. Dia harus memborgol Juvel lagi.
"Lepaskan aku!" teriak Juvel yang melakukan perlawanan tapi Keiner mengunci pergerakannya.
Keiner tetap memborgol salah satu tangan Juvel di tiang ranjangnya.
"Kita harus membuat surat perjanjian!" ucap Keiner yang ingin mengikat Juvel dengan hukum.
"Kau lupa ya!? Aku seorang mafia, aku seorang penjahat yang melawan hukum!" sahut Juvel yang ingin mengingatkan jati dirinya.
Keiner tampak frustasi, dia berteriak kemudian meninggalkan Juvel sendirian. Keiner menuju ruang kerjanya, dia ingin berpikir.
Sementara Juvel yang kelelahan akhirnya tertidur dengan tangannya yang terborgol. Dia bersumpah besok akan kabur dari mansion Keiner jika lelaki itu tidak mau menikah dengannya.
Jika Juvel menikah dengan Keiner dan berhasil meyakinkan orang tuanya, Juvel akan bebas dari kehidupan mafia.
Tengah malam, Keiner kembali ke kamarnya. Dia melihat Juvel yang tidur dengan gelisah. Peluh membanjiri pelipis gadis itu yang membuat Keiner mendekati Juvel.
Keiner akhirnya membuka borgol di tangan Juvel dan didetik itu juga tiba-tiba Juvel langsung memeluk Keiner.
"Hiks... aku mendengar suara itu lagi," rintih Juvel dengan mengeluarkan air matanya.
Keiner bisa melihat sisi rapuh dari seorang gadis yang pemberani dan keras kepala. Keiner menepuk pundak Juvel supaya tenang.
"Kau hanya mimpi buruk, aku juga sering mengalaminya," ucap Keiner kemudian.
Juvel yang sadar, menjauhkan diri dari Keiner. Buru-buru dia menghapus air matanya. Sial! Juvel menunjukkan sisi lemahnya.
"Ke--kenapa kau kemari?" tanya Juvel mengalihkan pembicaraan.
"Bukankah ini kamarku?" tanya Keiner balik. Keiner menjauhkan diri dan duduk di sofa, Keiner memang mempunyai insomnia akut. Dia bisa tidak tidur 3 hari lamanya. Jika sudah begitu, dia akan menyibukkan diri dengan pekerjaan. Sebenarnya dia juga lelah dengan hidupnya tapi demi sebuah tujuan, Keiner harus mempertahankan semuanya.
Tujuan kenapa dia harus memiliki bayi.
"Tidurlah lagi, aku akan duduk di sini," ucap Keiner mencoba memejamkan matanya tapi sebenarnya dia masih sadar.
Juvel melihat cara tidur Keiner yang aneh, dia mengira jika lelaki itu sudah tidur. Untuk itu, Juvel mengambil sebuah bantal yang akan dia pasang ke leher Keiner supaya lelaki itu nyaman.
"Untung aku mafia baik hati," gumam Juvel yang duduk di samping Keiner kemudian perlahan dia meraih kepala Keiner dan memasang bantal di lehernya.
Belum sempat Juvel memasang bantal, Keiner justru menjatuhkan kepalanya di paha Juvel.
Juvel ingin berteriak dan memarahi Keiner tapi melihat lelaki itu yang tampaknya tertidur di pahanya, dia berusaha mengalah. Mereka tertidur dengan Juvel yang duduk dan Keiner yang menjadikan paha Juvel sebagai bantal.
Keesokan paginya, Keiner terbangun duluan. Dia kaget bisa tertidur di paha Juvel padahal semalam dia hanya menggoda gadis itu, rupanya Juvel tidak melakukan perlawanan.
Keiner memandangi wajah Juvel yang tertidur, tangannya terulur untuk menjauhkan anak-anak rambut gadis itu.
"Baiklah, kita akan menikah kontrak sampai bayiku lahir!" ucap Keiner yang menurunkan egonya. Keiner melihat Juvel bukan mafia seperti yang dia bayangkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Elisanoor
saya juga insom , tp gelisah jadi tidur berasa ga tidur pling itu 2 harian berturut turut besok nya bisa nyrnyak bgt, besok nya lagi begitu lagi insom
2024-02-16
0
Tinna Augustinna
jgn lupa undangannya kei
2022-12-30
0
Queenchaca
Yakin cuma kontrak ngga akan jadi bucin gitu ??
2022-12-08
0