19. Melanggar

Miranda benar - benar tenggelam dalam kenikmatan yang belum pernah ia rasakan. Teknik jari - jari Fatir yang dia pelajari dari film porno benar - benar memuaskan Miranda.

"Cepat lakukan, jangan terus menggodaku lagi..." Miranda dengan marah melingkari leher Fatir seperti menggantung. Dia menarik wajah Fatir turun lalu memberikan ciuman panas lainnya.

"Baiklah..." Kata Fatir setelah melepaskan ciuman panasnya.

Dengan mengulurkan tangannya, Fatir memisahkan kedua kaki Miranda untuk memposisikan langkah melanggar wanita ini dengan sangat nyaman.

"Pelan - pelan ini pertama kalinya bagiku..." Kata Miranda dengan malu.

"Ya..." Fatir mengambil kesalahan sebelumnya, itu akan menyakitkan bagi wanita untuk kali pertamanya. Sekarang dia harus dengan hati - hati memasukkan joni agung kedalam.

Caira bening yang keluar dari celah sempit akan menjadi pelumas untuk joni agung. Tepat setelah ketika Fatir menodong masuk sepenuhnya. Teriakan Miranda terdengar lagi.

"Ahhhhh!..."

Walaupun Fatir sudah melakukannya dengan selembut mungkin, tentunya karena ukurannya tidak manusiawi. Sehingga membuat wanita manapun akan merasakan rasa sakit yang luar biasa.

"Kamu baik - baik saja?!..." Fatir melihat jejak darah mengalir dan membasahi sedikit sprei hotel, dan karena itu dia bertanya.

Rasanya sangat sempit dan nyaman. Fatir kesulitan mengungkapkannya melalui perkataan, dia dengan lembut menggerakkan pinggangnya dengan niatan akan mencabutnya.

"Tidak apa - apa lanjutkan saja..." Jawab Miranda dengan malu.

Di bandingkan dengan sebelumnya yang begitu sempit dan ketat, Fatir mulai merasa jika celah yang awalnya kecil sekarang menjadi melebar.

Fatir sedikit takut jika dia bergerak dengan kasar, akan merobek celah sempit bagian bawah Miranda.

"AAAAHHH!!!..."

15 menit berikutnya.

Fatir benar - benar mendorongnya hingga masuk ke bagian yang terdalam hingga mentok. Sehingga membuat Miranda merintih kesakitan, bahkan untuk sesekali harus berteriak dengan keras.

"Miranda, sepertinya aku akan keluar banyak..." Kata Fatir yang merasa akan segera muncrat.

"Ah! Benarkah!..." Kata Miranda dengan lembut, walaupun ini kali pertama baginya. Miranda mulai merasakan kenikmatan sebagai seorang wanita, dia sedikit takut jika Fatir muncrat. Maka temannya akan menjadi lemas.

"Lakukan saja, kamu mengenakan pengaman anti bocor..." Dengan tubuh bergetar hebat, keduanya saling mengisi dan menerima.

"AAAAHHH!..."

Miranda memiliki tubuh yang tersentak, dalam hidupnya. Ini pertama kali dirinya merasakan sesuatu yang sangat menyenangkan.

Dengan tubuh terlentang dan nafas yang begitu berat, Miranda kesulitan untuk bergerak. Namun tidak dengan joni agung. Saat dia melihat bagian Fatir yang berdenyut dan membengkak. Miranda hanya bisa tercengang.

"Mengapa itu masih tebal?!..." Tanya Miranda dengan heran.

"Aku tidak tahu, bisakah aku menggunakan pengaman lagi?..." Kata Fatir dengan berharap, setelah merasakan sekali rasa ketat dari tubuh seorang wanita. Tentunya Fatir memiliki keinginan untuk mengeksplorasinya lebih lanjut.

"Lagi?!..." Miranda sedikit panik, walaupun rasanya sangat luar biasa, namun dia merasakan rasa sakit karena kehilangan keperawanannya.

Mungkin dia akan kesulitan berjalan untuk beberapa hari kedepannya. Namun melihat bentuk joni agung yang menginginkan lebih, Miranda hanya bisa mengiakannya.

"Lakukan saja..." Jawab Miranda.

Fatir melepaskan pengaman yang mengikat joni agung. Itu terpenuhi dengan cairan kental dan panas. Berikutnya dia memasangkan pengaman baru dengan kedua tangannya sendiri.

"Ahh!..."

Sekali lagi putaran hubungan seksual berlangsung cukup intens, Dengan joni agung di dalam tubuhnya. Miranda mencium Fatir dengan kuat.

"AHHHH!!!..."

"Bisakah aku mengganti pengaman baru lagi?!..." Kata Fatir dengan malu.

"Lagi?! Mengapa temanmu tidak menyusut?!..." Miranda benar - benar lelah, dia hampir pingsan beberapa kali.

Tentunya tidak hanya Fatir yang muncrat. Miranda juga beberapa kali mengalami hal yang sama.

Hubungan seksual di antara keduanya tetap berlajut hingga menjelang pagi. Bahkan mereka menghabiskan persediaan pengaman yang ada di kamar hotel.

_

_

_

Keesokan harinya.

Miranda bangun lebih awal, walaupun dia kesulitan untuk berjalan. Namun dia cukup berkeinginan. Sehingga dia bangun lebih awal dan berniat meninggalkan kamar hotel sebelum Fatir.

Setelah membersihkan dirinya sendiri, Miranda mengenakan gaun hitam potongan pendek yang yang kemarin malam dia kenakan.

"Apakah kamu baik - baik saja?! Mengapa kamu menggerakkan tubuhmu di saat bagian itu masih sakit?!..." Fatir yang baru saja bangun bertanya dengan rasa bersalah. Dia melihat kearah sprei putih di dekatnya yang bernoda merah.

Semua yang terjadi semalam bukanlah mimpi, hal ini membuat Fatir senang sekaligus bersedih. Dia senang karena bisa berhubungan seksual layaknya seorang pria pada umumnya. Sisi lainnya dia bersedih karena harus berpisah dengan Miranda yang telah terikat cinta satu malam dengannya.

Selain itu, Fatir tidak memiliki uang untuk membayar hotel. Jika Miranda pergi, maka Fatir akan dalam masalah besar. Belum lagi akan ada biaya tambahan untuk noda darah pada sprei putih.

"Aku harus pergi..." Jawab Miranda dengan datar.

"Apakah kita akan bertemu lagi dimasa depan?!..." Mungkin Fatir tidak layak untuk wanita secantik Miranda mengingat dia pria miskin.

Namun ada keinginan untuk memiliki Miranda di dalam hati Fatir yang terdalam.

"Itu tidak mungkin..." Jawaban Miranda membuat Fatir harus menerima kenyataan, jika wanita yang berbagai pengalaman pertama dengannya tidak mungkin untuk bersama.

"Maaf, Mungkin aku pria yang memalukan, Tapi aku benar - benar tidak memiliki uang untuk membayar tagihan hotel..." Fatir menjelaskan dengan malu.

Miranda sudah menduga hal tersebut, namun dia tetap memilih Fatir untuk mengambil keperawanannya.

"Di masa depan Aku akan menemukan pekerjaan dan akan menggantinya jika kamu membayar tagihan hotel lebih dulu..." Sungguh pria yang menyedihkan, sudah dapat enaknya. Tapi Miranda yang harus membayarnya.

"Kamu harus melupakan apa yang terjadi kemarin malam anggap saja sebagai kecelakaan. Di masa depan anggap saja kita tidak pernah bertemu..." Miranda mengabaikan Fatir dan berjalan pergi untuk membayar tagihan hotel.

Meninggalkan Fatir seorang diri. Dia merasa sangat tidak jelas, Apa dia harus senang karena memiliki pengalaman pertama dengan wanita tidak menganggap dirinya.

Tentunya, Fatir tidak akan melupakan wanita yang berbagi satu malam yang sama apapun yang terjadi.

Setelah membersihkan diri dan mengenakan kembali pakaiannya. Fatir meninggalkan hotel berbintang tersebut. Rasanya masih seperti mimpi saja, namun dia tidak ingin terjebak dalam pemikiran sepihak.

"Kamu..." Saat Fatir berada di luar hotel. Dia secara tidak sengaja bertemu dengan Alex dan pacarnya sekaligus wanita yang menjadi mantan Fatir.

Melihat kemesraan yang ditampilkan oleh keduanya membuat Fatir sedikit mengerutkan keningnya. Wanita yang pernah ada dihatinya, meninggalkan Fatir karena kondisinya yang impoten.

"Lilis, aku tidak menyangka kita akan bertemu seperti ini..." Kata Fatir dengan datar. Tentunya dia memahami jika keduanya menginap di hotel, dan pastinya keduanya melakukan hubungan seksual.

"Fatir, aku sudah katakan kepada untuk tidak muncul lagi didepanku..." Lilis berkata dengan nada menghina.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Moch Guntur

Moch Guntur

Seperti baca koran Lampu merah

2024-03-26

0

Anonymous

Anonymous

mantan

2024-04-20

0

Edy Kurniawan Zonk

Edy Kurniawan Zonk

Tatanan bahasanya sedikit berantakan.
bikin tidak meresapi

2023-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 01. Membeli Cincin
2 02. Derita Seorang Menatu
3 03. Pertapa Agung
4 04. Mendapatkan Warisan
5 05. Masalah Di Rumah Sakit
6 06. Kesembuhan Sementara
7 07. Keputusan Mendesak
8 08. Tidak Menginginkan Imbalan
9 09. Mengungkapkan Kebenaran
10 10. Undangan Menginap
11 11. Penyelidikan Nagisa
12 12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13 13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14 14. Bertemu Dengan Teman Lama
15 15. Kencan Buta
16 16. Ciuman Panas
17 17. Perjaka Dan Perawan
18 18. Pengaman
19 19. Melanggar
20 20. Pulang
21 21. Pergi Ke Perusahaan
22 22. Menjadi Ketua Baru
23 23. Membalas
24 24. Kehidupan Di Perusahaan
25 25. Perbincangan
26 26. Tumpahan Kopi
27 27. Penolakan Miranda
28 28. Panggilan Dari Istri
29 29. Datang Bersama
30 30. Menghadiri Pertemuan
31 31. Membayar Tagihan
32 32. Kekhawatiran
33 33. Mencengangkan
34 34. Bertengkar
35 35. Pengejaran
36 36. Penyelamatan
37 37. Berbohong
38 38. Tamparan
39 39. Divisi Baru
40 40. Pemeriksaan Pertama
41 41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42 42. Melanggar Dari Belakang
43 43. Memasuki Sungai
44 44. Menolak Niat Baik
45 45. Undangan Pelayanan Medis
46 46. Lumayan
47 47. Pengobatan Mistis
48 48. Keputusan Karina
49 49. Regenerasi Kulit
50 50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51 51. Pergi Ke Restoran
52 52. Masalah Di Depan Restoran
53 53. Menyinggung Orang Yang Salah
54 54. Pendengar Yang Baik
55 55. Pelakor Magang
56 56. Mengunjungi Bar
57 57. Istri Yang Merepotkan
58 58. Berakhir Di Hotel
59 59. Suami Dan Istri
60 60. Rasa Bersalah
61 61. Kembali Bekerja
62 62. Internet Terbakar
63 63. Hari Yang Melelahkan
64 64. Mengambil Sikap
65 65. Memilih Target Yang Salah
66 66. Memesan Minuman
67 67. Mulai Menerima
68 68. Bertamu
69 69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70 70. Memberikan Pemukulan
71 71. Perlakuan Yang Berbeda
72 72. Tidak Sengaja Melihatnya
73 73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74 74. Kamar Mandi Memanas
75 75. Semakin Memanas
76 76. Memberikan Sedikit Uang
77 77. Masalah Lain Datang
78 78. Perselisihan
79 79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80 80. Acara Pertemuan Akbar
81 81. Undangan Dari Ningsih
82 82. Terusir
83 83. Nasehat Yang Penuh Arti
84 84. Terjadi Kekacauan
85 85. Bunuh Diri
86 86. Mereka Yang Datang Terlambat
87 87. Bertemu Lagi
88 88. Memberikan Resep Obat
89 89. Godaan Seorang Pria
90 90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91 91. Mobil Bergoyang
92 92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93 93. Menyetujui
94 94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95 95. Kepanikan
96 96. Perjalanan Ke Kota Malang
97 97. Prantara
98 98. Pembersihan Rumah
99 99. Kejanggalan
100 100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101 101. Memberikan Penjelasan
102 102. Terselesaikan
103 103. Permintaan Kakak Ipar
104 104. Hanya Pengawalnya
105 105. Tawaran Untuk Minum
106 106. Ciuman Intens
107 107. Memilih Pergi
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 113. Skema Sugeng
114 114. Memulai Pertarungan
115 Bab 115.
116 116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117 117. Fakta Yang Terungkapkan
118 118. Pergi Untuk Penyelamatan
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 125
123 Bab 126
124 Bab 127
125 Bab 128
126 Bab 129
127 Bab 130
128 Bab 131
129 Bab 132
130 Bab 133
131 Bab 134
132 Bab 135
Episodes

Updated 132 Episodes

1
01. Membeli Cincin
2
02. Derita Seorang Menatu
3
03. Pertapa Agung
4
04. Mendapatkan Warisan
5
05. Masalah Di Rumah Sakit
6
06. Kesembuhan Sementara
7
07. Keputusan Mendesak
8
08. Tidak Menginginkan Imbalan
9
09. Mengungkapkan Kebenaran
10
10. Undangan Menginap
11
11. Penyelidikan Nagisa
12
12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13
13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14
14. Bertemu Dengan Teman Lama
15
15. Kencan Buta
16
16. Ciuman Panas
17
17. Perjaka Dan Perawan
18
18. Pengaman
19
19. Melanggar
20
20. Pulang
21
21. Pergi Ke Perusahaan
22
22. Menjadi Ketua Baru
23
23. Membalas
24
24. Kehidupan Di Perusahaan
25
25. Perbincangan
26
26. Tumpahan Kopi
27
27. Penolakan Miranda
28
28. Panggilan Dari Istri
29
29. Datang Bersama
30
30. Menghadiri Pertemuan
31
31. Membayar Tagihan
32
32. Kekhawatiran
33
33. Mencengangkan
34
34. Bertengkar
35
35. Pengejaran
36
36. Penyelamatan
37
37. Berbohong
38
38. Tamparan
39
39. Divisi Baru
40
40. Pemeriksaan Pertama
41
41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42
42. Melanggar Dari Belakang
43
43. Memasuki Sungai
44
44. Menolak Niat Baik
45
45. Undangan Pelayanan Medis
46
46. Lumayan
47
47. Pengobatan Mistis
48
48. Keputusan Karina
49
49. Regenerasi Kulit
50
50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51
51. Pergi Ke Restoran
52
52. Masalah Di Depan Restoran
53
53. Menyinggung Orang Yang Salah
54
54. Pendengar Yang Baik
55
55. Pelakor Magang
56
56. Mengunjungi Bar
57
57. Istri Yang Merepotkan
58
58. Berakhir Di Hotel
59
59. Suami Dan Istri
60
60. Rasa Bersalah
61
61. Kembali Bekerja
62
62. Internet Terbakar
63
63. Hari Yang Melelahkan
64
64. Mengambil Sikap
65
65. Memilih Target Yang Salah
66
66. Memesan Minuman
67
67. Mulai Menerima
68
68. Bertamu
69
69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70
70. Memberikan Pemukulan
71
71. Perlakuan Yang Berbeda
72
72. Tidak Sengaja Melihatnya
73
73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74
74. Kamar Mandi Memanas
75
75. Semakin Memanas
76
76. Memberikan Sedikit Uang
77
77. Masalah Lain Datang
78
78. Perselisihan
79
79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80
80. Acara Pertemuan Akbar
81
81. Undangan Dari Ningsih
82
82. Terusir
83
83. Nasehat Yang Penuh Arti
84
84. Terjadi Kekacauan
85
85. Bunuh Diri
86
86. Mereka Yang Datang Terlambat
87
87. Bertemu Lagi
88
88. Memberikan Resep Obat
89
89. Godaan Seorang Pria
90
90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91
91. Mobil Bergoyang
92
92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93
93. Menyetujui
94
94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95
95. Kepanikan
96
96. Perjalanan Ke Kota Malang
97
97. Prantara
98
98. Pembersihan Rumah
99
99. Kejanggalan
100
100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101
101. Memberikan Penjelasan
102
102. Terselesaikan
103
103. Permintaan Kakak Ipar
104
104. Hanya Pengawalnya
105
105. Tawaran Untuk Minum
106
106. Ciuman Intens
107
107. Memilih Pergi
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
113. Skema Sugeng
114
114. Memulai Pertarungan
115
Bab 115.
116
116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117
117. Fakta Yang Terungkapkan
118
118. Pergi Untuk Penyelamatan
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 125
123
Bab 126
124
Bab 127
125
Bab 128
126
Bab 129
127
Bab 130
128
Bab 131
129
Bab 132
130
Bab 133
131
Bab 134
132
Bab 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!