Mendengarkan perkataan yang datang dari wanita cantik yang ada di depannya. Membuat Fatir terdiam membisu.
Dia sudah tahu jika puncak kencan buta akan berujung dalam hubungan seksual. Tetapi untuk seorang perjaka seperti Fatir, dia merasakan perasaan yang sangat bahagia.
Berapa lama momen yang dia tunggu - tunggu akhirnya datang juga. Fatir bahkan tidak pernah bermimpi jika hari yang membuatnya menjadi pria dewasa sepenuhnya, akhirnya datang di kehidupannya.
"Nona Miranda, apakah kamu yakin dengan perkataanmu?! Ataukah karena kamu sedang mabuk, sehingga memiliki keinginan yang tidak sehat?!..." Fatir tetaplah pria polos dan naif. Walaupun dia bisa bercinta dengan Miranda, dia tidak langsung mengeksekusinya.
"Haha, Bagaimana jika aku bercanda, dan bagaimana jika aku tidak bercanda..." Miranda memberikan pertanyaan yang ambigu.
Fatir terdiam, tentunya dia menginginkan sebuah hubungan serius dengan wanita cantik di depannya.
"Tuan Fatir, Apakah kamu masih seorang laki - laki?! Mengapa kamu menanyakan sesuatu yang dapat membuat seorang wanita mengubah keputusannya?..." Miranda mengambil berberapa gerakan sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya yang menggoda.
Potongan bawah berwarna hitam yang begitu rendah memperlihatkan paha putih salju yang menumpuk dengan menyilang.
"Nona Miranda, aku hanya ingin memiliki hubungan yang serius denganmu. Aku bukan tipe pria yang hanya mengambil keuntungan dari seorang wanita cantik seperti kamu..." Fatir langsung menjelaskan dengan jujur.
Miranda tidak pernah menyangka jika Fatir akan berfikir seperti itu.
"Tuan Fatir, apakah kamu pikir. Diriku wanita murahan?! Ataukah yang suka melakukan hubungan seksual setiap kali melakukan kencan buta?!..." Ada nada sedikit tinggi pada perkataan Miranda.
"Aku tekankan satu hal kepadamu, aku masih perawan mengerti!..." Miranda mengambil gelas dan langsung meminumnya lagi.
"Itu sama denganku, Karena aku juga masih perjaka!..." Fatir akhirnya mengakui kondisinya yang perjaka.
Entah mengapa, situasi diantara kedunya menjadi canggung.
"Tuan Fatir, diantara banyaknya kencan buta yang aku lakukan selama ini. Kamu adalah pria yang cukup menarik walaupun kamu memiliki begitu banyak kekurangan..."
Di sebut memiliki banyak kekurangan, membuat Fatir mengakuinya dengan malu.
"Banyak pria mapan yang mengejarku, seperti Alex sebelumnya. Dia juga generasi kedua yang kaya raya. Kami dalam satu perusahaan yang sama. Tetapi Alex memiliki seorang pacar, dia ingin menjadikan aku wanita simpanannya..." Kali ini Miranda memiliki ekpresi kesal di wajah cantiknya.
Fatir terdiam dengan rasa bersalah.
"Jika aku mau, Aku bisa tidur dengan pria kaya raya dan masih banyak pria lain yang lebih baik darimu. Tetapi aku tidak melakukannya..."
"Aku seorang wanita karier, Tidak ada rencana bagiku untuk memulai hubungan yang serius. Alasan aku mengikuti kencan buta, hanya untuk bertemu dengan pria asing untuk melepaskan keperawanku..."
"Dan kamu, pria asing yang cukup beruntung itu..."
Fatir tidak tahu harus menanggapinya seperti apa. "Nona Miranda, mengapa kamu ingin melepaskan keperawanmu, hanya melalui cinta satu malam semata?..."
"Um, Tidak ada alasan khusus, aku hanya sedikit malu saja, karena hingga hari ini aku masih perawan. Aku tidak ingin seperti temanku yang harus cerai ketika memiliki malam pertama dengan suaminya.." Jawab Miranda.
"Nona Miranda, bisa menjelaskan lebih banyak lagi?..." Tanya Fatir.
"Temanku menikah dalam kondisi perawan karena perjodohan. Itu adalah impiannya sejak lama karena ingin memberikan yang pertama kepada suaminya. Kamu tau apa yang selanjutnya terjadi?..."
Fatir benar - benar frustasi. Dia sangat penasaran dengan cerita dari Miranda. Sehingga dia menggeleng.
"Katika, Suaminya mengatahui istrinya masih perawan. Suaminya langsung menceraikan temanku dengan alasan. Dia masih perjaka dan ingin memiliki pengalaman pertama dengan wanita yang berpengalaman..." Miranda berkata dengan kesal, seolah sosok istri yang diceraikan tersebut adalah dirinya.
Diam! Fatir mendapatkan tekanan batin hanya mendengarkan tindakan pria yang menceraikan istrinya dengan alasan yang begitu konyol.
"Jadi, kamu ingin kehilangan keperawananmu agar tidak mengulang kondisi temanmu?..." Kata Fatir setelah mengambil kesimpulan.
"Benar..." Miranda mengangguk. "Tuan Fatir, Kamu perjaka, itu akan membantumu agar lebih berpengaman dibandingkan dengan istrimu. Dan aku agar lebih pengalaman dibandingkan dengan suamiku kelak. Jadi, apakah kamu ingin berhubungan seksual denganku?!.."
Fatir merenung, Dalam kondisi ini jika menolaknya, tidak baik, dan menerimanya tidak buruk.
"Baiklah, aku menerimanya..." Jawab Fatir.
"Sepakat, kerjasama bahagia..." Keduanya saling berjabat tangan untuk memastikan, keduanya akan kehilangan keperjakaan dan keperawanan satu sama lain.
Mengapa jadi begini!
Hadeh, bukannya kita melakukan kencan buta untuk menemukan pasangan hidup?
Mengapa harus melakukan hubungan seksual kemudian harus melupakannya?
Apakah ini Cinta satu malam!
Pikiran Fatir terus berputar - putar tidak menentu.
Sepertinya, kencan butanya akan gagal. Fatir tidak bertemu dengan wanita yang serius dengannya.
"Tuan Fatir, Mari kita ngesek..." Miranda tersenyum lembut.
Tetapi tidak dengan Fatir, Rasanya cukup sulit jika wanita pengalaman pertama harus dengan wanita asing dan keduanya tidak harus bersama.
Langkah pertama adalah ciuman.
Fatir dan Miranda berdiri dengan saling berhadapan, keduanya begitu dekat hingga saling menghirup aroma tubuh mereka satu sama lain.
"Cium Ah!..."
Sekali lagi, bibir keduanya bertemu. Kali ini tidak seperti sebelumnya yang di paksakan. Sekarang keduanya seperti pasangan yang saling melengkapi satu sama lain.
Lidah keduanya saling menjelajahi satu sama lain. Juga tidak lupa menghisap dengan bertukar air liur. Hanya dengan sebuah ciuman saja, Pikiran Miranda menjadi kosong.
"Apa langkah selanjutnya?!..." Tanya Miranda.
"Lepaskan bajumu biarkan aku melihat tubuhmu sepenuhnya..." Kata Fatir sambil meremas semangka lembut milik Miranda.
Mendengarkan permintaan Fatir membuat Miranda dengan lembut melepaskan pakaiannya. Bra hitamnya yang sangat menggoda. Ketika terlepas dengan sepenuhnya. Miranda memperlihatkan bentuk tubuh yang begitu menakjubkan.
"Gulp..." Fatir menelan seteguk ludah.
Jelas Miranda memiliki tubuh yang luar biasa, Itu lebih baik dari tubuh wanita manapaun seusia dengannya. Sepertinya, Fatir cukup beruntung untuk bisa mencicipinya.
Hanya melihatnya saja membuat Fatir memiliki bagian bawah menegang. Dia dengan cepat melepaskan pakaian miliknya dan melemparkannya kesamping.
Sekarang keduanya benar - benar telanjang. Bahkan jika Miranda masih gugup di dalam hatinya, ekspresinya yang mabuk sungguh melelekan apapun di dekatnya.
Saat Miranda berdiri lebih dekat lagi, Fatir dapat melihat lekuk tubuhnya yang anggun. Dua puncak payudara Miranda yang mengesankan akan membuat pria mana pun bersemangat.
Ketika Fatir melihat wajah Miranda yang cantik, Membuat Joni agung. Yang awalnya lembut bergerak sedikit lalu berdiri menjulang.
Melihat milik Fatir yang besar, Miranda bergidik ketakutan.
"Apakah kamu takut?..." Tanya Fatir.
"Ya, aku... merasa sedikit gugup..." Jawab Miranda dengan takut - takut berkata kepada Fatir.
"Tidak perlu takut, setiap wanita harus mengatasi rintangan ini. Mungkin akan menyakitkan di awalnya saja. Tetapi kamu akan merasa lebih baik setelah itu masuk kedalam tubuhmu..." Fatir dengan bersemangat menjelaskan.
"Mengapa kamu begitu faham?! Kamu masih perjaka kan?!..." Pertanyaan Miranda membuat Fatir terdiam.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Anonymous
lnjut thor
2024-04-19
0
Kenyang
lnjut
2023-06-15
0
Kenyang
🙈🙈🙈🙈🙈
2023-06-15
0