Fatir dan ketiga temannya bersama pacar - pacar mereka sedang menikmati makan malam di penuhi dengan canda dan tawa.
Rizal sesekali mengambil kesempatan untuk memegang tangan pacarnya. Begitu juga dengan Zaki dan Bram yang tidak kalah bersaing.
Ketiga temannya sudah memiliki pasangan dan Fatir yang menjadi satu - satunya pria yang tidak memiliki pasangan. Benar - benar malam yang menyedihkan.
Mungkin bisa terbilang, dia menjadi obat nyamuk untuk ketiga temannya yang berkencan dengan masing - masing pasangan mereka.
Fatir mendapatkan ketiga temannya memiliki perubahan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan masa - masa SMA. Dia cukup senang dengan ketiganya namun bersedih dengan situasinya sendiri.
"Bro Fatir, pastikan untuk menghabiskan minumanmu, Kamu tidak boleh pulang jika tidak mabuk malam ini..." Sekali lagi, Rizal mememesan minuman beralkohol untuk mereka semua.
Fatir bukan pria pemabuk berat, tetapi dia entah mengapa tidak terpengaruh oleh setiap alkohol yang dirinya minuman. Mungkin karena warisan pertapa agung yang membuat dirinya memiliki ketahanan terhadap alkohol.
"Apakah aku terlambat?!..." Suara lembut datang dari arah pintu.
Wanita itu memiliki kecantikan seperti lukisan. Dia mengenakan gaun hitam berpotongan rendah, dua gundukan lembutkan sedikit menjulang. Dia memegang tas kecil di tangannya, dan langkahnya yang begitu anggun memperlihatkan paha putih salju dengan begitu sempurna.
Ketika dia mucul di tempat makan tersebut, kecantikannya telah mencuri perhatian semua orang yang ada di sana.
"Jalan raya jakarta selalu di penuhi kemacetan, kamu tidak perlu merasa bersalah. Miranda kemarilah..." Pacar Zaki langsung menyambut Miranda yang datang terlambat.
Trio koplak langsung terdiam, tentunya mereka sangat terpukau dengan kecantikan Miranda. Mereka sangat - sangat menyesal. Di saat mereka memiliki pacar dengan kecantikan rata - rata. Tetapi mendekatkan Bro Fatir dengan kecantikan yang luar biasa.
Sekarang mereka bertiga hanya bisa menyesalinya. Tetapi ketika mereka mengingat kondisi Fatir yang impoten. Mereka bertiga menjadi tenang.
Fatir mungkin tampan, namun miliknya tidak bisa berdiri. Itu sama dengan menyianyiakan keberuntungannya.
"Sayang, mengapa kamu tidak bilang jika kamu memiliki teman yang begitu cantik?..." Bram langsung berkata dengan nada sedikit tidak puas.
"Hmph, apakah kamu pikir aku tidak tahu dengan sifat seorang lelaki. Jika kamu melihat sesuatu yang lebih bening tentunya akan melupakanku..." Pacar Bram dengan marah menarik telinganya.
Tidak ada yang tidak tertarik terhadap keindahan, bahkan untuk mereka yang sudah memiliki pacar atau istri. Jika mereka tidak tertarik, itu akan menjadi sebuah kebohongan.
"Aduh..." Rizal, Zaki dan Bram masing - masing dari mereka mendapatkan tarikan pada telinganya hingga berwarna merah.
Miranda yang melihat kelakuan taman dengan pacanya hanya bisa tertawa geli. Sebenarnya dia telah melakukan ratusan kali kencan buta. Namun dia tidak mungkin akan tidur dengan pria yang setiap kali bertemu dengannya.
Keputusan ada di tangannya, dan dia berhak untuk memilih lelaki yang menurutnya tepat.
"Miranda, mereka bertiga adalah pacar kami. Abaikan mereka yang sangat memalukan. Lebih baik kamu menyapa Fatir karena dia yang akan menjadi pasangan kencan buta denganmu..." Pacar Zaki memberikan arahan langsung.
Miranda akhirnya memalingkan tatapan matanya kearah Fatir yang duduk di sudut. Dia langsung menghampirinya dan mengulurkan tangannya.
"Miranda! Bisakah aku duduk di sini..." Suaranya cukup manis untuk melelehkan siapa pun yang mendengarkannya.
"Fatir! Silakan duduk..." Keduanya saling memperkenalkan diri.
Wanita di depannya, benar - benar kecantikan yang luar biasa. Setidaknya setara dengan istrinya dan kakak iparnya.
Trio koplak secara diam - diam melihat kedekatan Fatir dengan Miranda. Walaupun mereka sedikit cemburu dengan keberuntungan yang di miliki Fatir. Mereka semua hanya bisa mendukungnya.
"Sayang, apakah menurutmu keduanya bisa dekat?..." Rizal bertanya kepada pacarnya.
"Sepertinya cukup sulit, Miranda tipe wanita pemilih. Aku takut, temanmu akan berakhir dengan ditinggalkan..." Pacar Rizal menjelaskan.
Trio koplak melihat Fatir dengan bersimpati, sepertinya keberuntungan temannya tidak akan bertahan lama.
Miranda yang tersenyum palsu, tidak menemukan sesuatu yang spesial dari Fatir. Selain wajahnya yang tampan, pria seperti Fatir akan mudah ditinggalkan oleh pasangannya setelah melihat isi dompetnya.
"Tuan Fatir, bisakah kita berganti ketempat lain..."
"Tentu saja Nona Miranda..." Fatir dan Miranda berdiri dari tempat duduk mereka kemudian pergi kearah pintu keluar.
Fatir tidak lupa melihat kearah trio koplak yang memiliki mulut terbuka lebar karena tercengang. Kemudian dia menghilang di kejauhan bersama dengan Miranda.
_
_
_
Di tempat parkir.
Miranda yang memimpin jalan berhenti di sebelah mobil Audi putih, "Apakah kamu bisa mengemudi?!..."
"Sedikit, tetapi aku tidak memiliki mobil..." Jawab Fatir dengan jujur.
Jika itu wanita lain, pastinya akan meninggalkan Fatir. Karena dia terlihat jelas tidak memiliki kekayaan apapun.
Tetapi tidak untuk Miranda, dia hanya ingin mengetahui tentang Fatir. Jika pria miskin ini tidak jauh berbeda dengan pria yang selama ini mengejar dirinya, Miranda akan meninggalkan secara langsung.
"Tuan Fatir, Tempat yang akan kita kunjungi mungkin akan membutuhkan banyak pengeluaran, apakah kita akan melanjutkan kencan buta ini?..."
Fatir terdiam sejenak, dia benar - benar tidak memiliki banyak uang. Tetapi kecantikan di depannya sangat sulit di abaikan. Jika dirinya tidak bisa bercinta dengannya, dia akan menjadi pria yang sangat menyesal.
"Nona Miranda, kamu yang menentukan tempatnya..."
Miranda tidak menyangka jika Fatir menyetujuinya. Jika Fatir menolaknya, maka kencan buta ini akan berakhir sebelum benar - benar di mulai.
"Ayo pergi..."
Keduanya menggunakan mobil audi putih milik Miranda. Dan tempat tujuannya adalah Hotel berbintang yang cukup terkenal di kota Jakarta.
"Baiklah kita sampai..." Miranda tersenyum kearah Fatir.
Tujuannya untuk membuat Fatir menyerah saat kencan buta dengan dirinya. Tentunya, Hotel termahal akan membuatnya tidak berkutik untuk melanjutkan kencan buta.
Tetapi yang membuat Miranda terkejut adalah, Fatir tidak memiliki perubahan ekspresi apapun.
"Tempat ini cukup bagus, sepertinya Nona Miranda memiliki selera yang cukup baik..." Kata Fatir dengan tenang.
Walaupun dia tenang, tetapi hatinya berdarah. Tentunya lelaki harus membayar semua tagihan saat melakukan kencan buta. Dan Fatir tidak tahu harus membayarnya dengan apa.
Miranda tidak bisa tenang, Dia sangat yakin jika Fatir adalah pria miskin. Tetapi mengapa ia masih begitu tenang?
Baik, sampai kapan kamu akan bertahan. Pikir Miranda saat dia berjalan bersama dengan Fatir.
Secara kebetulan, keduanya bertemu dengan seorang pemuda generasi kedua. Dia berpakaian bermerek. sangat berbeda dengan Fatir yang terlihat sederhana.
"Miranda, siapa dia?!..." Pria muda itu berkata dengan marah sambil menunjuk kearah Fatir.
"Dia pacarku, apakah aku harus menjelaskannya kepadamu?..." Miranda mengambil kesempatan untuk mempersulit Fatir.
Dia memeluk lengannya dengan menekankan gundukan lembut kelengan Fatir.
"Pacar!..." Pria muda itu kesulitan menerimanya. Bagaimanapun, Miranda adalah wanita yang dia kejar selama bertahun - tahun. Dan Miranda selalu menolak perasaannya dengan alasan fokus terhadap karirnya.
Sekarang, melihat Miranda dengan pria lain. Dirinya benar - benar marah.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Anonymous
fatir jadi perpara masalah
2024-04-19
0
Kenyang
patir tunjukn pesonamu😂😂🤭
2023-06-15
0
Juragan Jengqol
lebih suka fatir sama lestari
2023-04-24
0