Fatir yang baru saja meninggalkan kediaman mertuanya sedikit tertekan.
Untuk bisa melakukan perceraian, dia harus membayar denda 100 juta. Bagaimana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu?
Sayang sekali dia sebelumnya telah menolak imbalan uang 1 Trilyun dari Nagisa.
Sekarang Fatir hanya bisa menyesali ke putusanya. Tetapi, mengingat kembali jika kekuatannya tidak untuk diperjual belikan. Dia hanya bisa menghela nafas.
Fatir berjalan di pinggir jalan raya Kota Jakarta, dia tidak memiliki tujuan lain selain pulang kerumah ibunya.
Sebagai pria yang cukup dewasa, dia tidak ingin bergantung kepada ibunya lagi. Sekarang dia mengalami kegagalan dalam kehidupan pernikahan. Dia benar - benar menyedihkan.
Sedangkan untuk pekerjaan, cukup sulit menemukan pekerjaan yang cocok untuk dirinya sekarang ini.
Saat Fatir terus berjalan, dia tanpa sengaja bertemu dengan kawan - kawan lamanya.
"Kalian!..." Kata Fatir dengan terkejut.
Mereka bertiga adalah teman satu SMA dan tentunya cukup dekat dengan Fatir.
"Bro Fatir, aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi seperti ini..."
Teman yang pertama adalah Rizal, salah satu teman yang cukup ambisius untuk menemukan pacar. Walaupun penampilannya tidak perlu di bahas. Namun dia seorang pria yang cukup pengertian terhadap sesama teman.
"Sepertinya takdir mempersatukan kita kembali..."
Teman yang kedua adalah Zaki salah satu teman Fatir yang cukup memalukan. Dulu saat masa SMA dia dengan terang - terangan ketahuan menonton Film Jav di kelas.
Sayangnya Zaki memiliki wajah setebal dinding. Sehingga dia kehilangan rasa malunya. Walaupun seperti itu, dia salah satu kawan baik yang pernah Fatir miliki.
Jika Fatir tidak salah mengingat, di rumahnya memiliki DVD koleksi Jav yang bisa dikatakan hampir memenuhi seluruh rumahnya.
Saat itu, Zaki inilah yang meminjamkan Fatir beberapa DVD jav untuk ditontonnya.
"Bro Fatir, Jika aku tidak salah ingat kamu sudah menikah setelah putus dengan pacarmu..."
Teman yang ketiga adalah Bram, dia adalah pecandu dan penggemar setia sabun. Tidak ada hari selain sabun.
Jika mengingat masa - masa SMA, Fatir akan tertawa dengan keras. Dia masih ingat dengan impian Bram yang tidak bisa hidup tanpa sabun.
Walaupun ketiga teman koplaknya cukup memalukan, namun di mata Fatir, mereka bertiga adalah teman terbaik.
Tentunya, Fatir tidak akan melupakannya. Di masa lalu ketiganya cukup berjasa besar dalam menghibur Fatir yang memiliki kondisi buruk.
Sekarang melihat ketiganya lagi, entah mengapa kesedihan Fatir telah berlalu dan dia mulai mengingat kenangan indah di masa - masa SMA.
Ya, walaupun tidak semuanya indah. Hanya dengan memiliki mereka bertiga sebagai teman. Kehidupan abu - abu Fatir dipenuhi dengan Warna.
"Bram, kamu tidak perlu membahas kehidupan pernikahku yang gagal. Saat ini aku tidak jauh dengan kalian yang Jomblo..." Fatir menjelaskan dengan tersenyum pahit.
"Bro, Kami paham dengan kondisimu..." Zaki menempuk bahu Fatir.
Tentunya ketiganya memahami kondisi Fatir yang impoten. Sehingga mereka berkali - kali menghiburnya. Terutama Zaki yang pernah meminjamkan DVD jav. Dia sangat menyesalkan karena milik Fatir tidak dapat berdiri.
"Mungkin sekarang ini, kamu tidak bisa membangunkannya. Namun kamu harus yakin, Setelah kamu bertemu dengan wanita yang sesuai dengan seleramu. Kamu dapat membangunkannya..." Bram sang pecinta sabun mencoba untuk menghiburnya.
"Kalian, tapi aku sudah..." Ketika Fatir ingin menjelaskan penyakit impotennya sudah sembuh. Rizal memotong perkataannya.
"Bro Fatir, kami tahu jika penderitaanmu cukup berat. Untuk itu tidak perlu menjelaskannya lagi, karena itu akan membuatmu semakin bersedih..." Mereka bertiga mengangguk bersama.
"Huuh... Lupakan saja..." Fatir terlalu malas menjelaskan sehingga dia memilih untuk diam.
"Bro, Sepertinya kamu salah memahami sesuatu tentang kita - kita..." Zaki tersenyum begitu juga dengan kedua lainnya.
"Salah memahami!..." Jawab Fatir dengan bingung.
"Itu benar, Kami tidak sama denganmu kawan. Kami masing - masing sudah memiliki pacar..." Rizal memberikan penjelasan dengan bangga.
"Itu berarti, aku sendiri yang Jomblo?!..." Kata Fatir dengan tidak berdaya.
Jangan membahas tentang pernikahan. Saat ini Fatir bisa di sebut sebagai Jomblo sejati.
"Selamat untuk kalian bertiga, aku tidak menyangka kalian bisa bertemu dengan belahan jiwa kalian..." Fatir memberikan ucapa selamat.
"Bro Fatir, kamu tidak perlu bersedih kawan, Mengapa kamu tidak ikut dengan kita..." Zaki sekali lagi menepuk bahu Fatir untuk mengajaknya.
"Kemana kita pergi, aku dalam krisis keuangan sekarang..." Fatir memberikan keluhan malu.
"Jangan membicarakan tentang uang diantara kita. Kami cukup beruntung karena memiliki pekerjaan tetap. Sehingga memiliki pendapatan yang lumayan, untuk memenuhi kebutuhan hidup..." Bram menjelaskan.
"Sepertinya, hanya aku yang pengangguran di sini..." Fatir tersenyum kecut.
"Bro, kamu harus sabar. Kamu dulu siswa terpintar di kelas dan selalu menjadi peringkat pertama. Aku sangat yakin pekerjaan yang tepat akan datang di waktu yang tepat. Kamu hanya perlu bersabar..." Kali ini Rizal menjelaskan.
"Kalian benar, mungkin aku harus berusaha lebih keras lagi..." Fatir mengangguk.
"Sudahlah, ikut saja dengan Grup kencan buta bersama kami. Pacar kami bertiga cukup akrab aku akan menelponnya untuk menentukan wanita yang mungkin cukup beruntung bisa dekat dengan bro Fatir..." Zaki langsung mengeluarkan ponsel miliknya.
Kemudian dia menghubungi pacarnya dan setuju untuk menemukan wanita yang bersedia ikut kencan buta bersama dengan mereka.
Dengan begitu Fatir mengikuti ketiganya dengan menggunakan mobil milik Rizal.
_
_
_
Malam harinya.
Fatir dan ketiganya berhenti di sebuah tempat makan tertentu. Itu adalah tempat makan yang cukup umum. Namun memiliki beberapa tempat yang menyediakan minuman beralkohol.
"Sayang kamu cantik sekali, sudah lama kita tidak melakukan kencan grup..." Zaki langsung memuji pacarnya yang memiliki kecantikan rata - rata.
Begitu juga dengan Rizal dan Bram yang juga memuji pacar mereka masing - masing.
"Teman kalian mana?..." Tanya pacar Zaki.
"Sebentar, Bro Fatir kemarilah..." Rizal langsung memanggil Fatir yang masih berdiri di depan pintu.
Kedatangan Fatir membuat wanita manapun cukup tertarik. Selain dia terlihat enak di pandang. Dia juga terlihat cukup sopan.
"Namaku Fatir, senang bertemu dengan kalian..." Fatir langsung meyapa.
Hal pertama yang wanita lihat dari seorang pria adalah penampilan. Dari penampilan Fatir yang sederhana tentunya tidak perlu ditanyakan tentang kekayaannya.
Namun mengingat jika Fatir teman pacar mereka, tidak ada yang mengoloknya. Setidaknya, wajah Tampan Fatir dapat menutupi kekurangannya.
"Silakan duduk..."
Ketiganya duduk dengan masing - masing pacar mereka. Sedangkan Fatir duduk seorang diri di sudut tempat makan tersebut.
"Sayang, bukannya kamu mengundang temanmu juga? Aku ingin bro Fatir memiliki teman wanita untuk malam ini..." Rizal langsung menjelaskan tujuannya.
Dia benar - benar teman yang baik, Fatir cukup beruntung berteman dengannya.
"Dia masih dalam perjalanan, Temanmu harus bersabar untuk menunggunya..." Pacar Rizal menjelaskan.
"Aku sudah berusaha untuk mengundangnya, entah teman kamu bisa mendapatkannya atau tidak. Itu tergantung dengan kemampuannya..." Kata pacar Zaki tersenyum.
"Bro Fatir, kamu pasti bisa mendapatkannya..." Bram yang cukup dekat dengan tempat duduk Fatir memberikan dorongan semangat.
Fatir yang melihat tindakan ketiganya entah mengapa cukup tersetuh. Mereka benar - benar teman sejati.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Kenyang
lnjut 💪💪 akhirnya patir bisa bebas😂🤭
2023-06-15
0
Sipitung
Sudah lama baca serial Lisin, eh buka lagi lihat judul baru ini , saya coba 2 baca malah seru ceritanya 😁😁😁😁😁 jadi 🍉🍉🍉🍉🍉
2023-02-04
0
Imam Sutoto Suro
luar biasa thor lanjutkan
2022-11-17
0