11. Penyelidikan Nagisa

Mobil audi putih melaju dengan kencang dan berhenti di salah satu komplek apartemen tertentu di kota jakarta.

"Ayo keluar, apa yang kamu tunggu?..." Lestari yang keluar lebih awal bertanya dengan heran.

"Ya, tentu..." Fatir masih tidak percaya dengan apa yang terjadi.

Dia baru saja ikut dalam mobil kakak iparnya dan mendatangi apartemennya. Tidak hanya itu, hahkan berniat memiliki satu malam disana.

Fatir benar - benar gugup, bahkan dalam mimpinya. Dia tidak pernah memimpikan hal seperti ini.

Fatir masih ingat, di saat dia menjadi menantu dan menikahi istrinya yang dingin. Kakak iparnya tidak pernah melirik dirinya sama sekali.

Keduanya menggunakan satu lift yang sama untuk mencapai lantai atas. Dengan cepat memasuki ruang apartemen yang cukup bersih.

Ruangan apartemen tidak terlalu besar, hanya terdiri dari satu ranjang tidur, kamar mandi, dapur dan balkon belakang. Benar - benar cukup umum.

"Ingat, jangan menyentuh apapun! Aku akan kekamar mandi..." Lestari memberikan peringatan keras. Walau bagaimanapun, dirinya belum pernah mengundang siapapun untuk mengunjungi apartemen miliknya.

"Ya, aku mengerti..." Jawab Fatir dengan panik.

Bahkan setelah dirinya menikah, Dia tidak pernah mengunjungi kamar istrinya. Fatir tidur dalam kamar yang berbeda, rasanya dia sama sekali tidak menikmati kehidupan suami istri. Belum lagi bercinta, bahkan jika dirinya ingin bermain sabun. Dia tidak bisa melakukannya.

Namun sekarang berbeda, Joni agung sudah bisa bangun dari tidur panjangnya. Untuk itu, Fatir harus bisa mengontrol dirinya. Jika tidak, dia akan kerepotan.

"Gyurrrr..."

Fatir memiliki pendengaran yang sangat baik, untuk itu dia dapat mendengarkan guyuran air yang ada di kamar mandi.

Itu sangat membuatnya tidak bisa tenang. Fatir melihat kearah pintu kaca yang ada di dekatnya. Walaupun terpisahkan dengan pintu kaca. Tidak menutup kemungkinan, jika kakak iparnya sedang telanjang di dalam kamar mandi.

Memikirkan kakak iparnya yang sedang mandi, Fatir tanpa sadar berfantasi liar dan memiliki joni agung yang bergerak - gerak.

Sial, apa yang aku pikirkan!

Untung saja, sebelum joni agung menjadi tegang, Fatir bisa mengontrol dirinya dengan baik.

"Sekarang kamu bisa menggunakan kamar mandi..." Lestari keluar dari kamar mandi hanya berbalut dengan handuk saja.

Dia benar - benar memperlihatkan bahu putih salju dan rambut basahnya yang belum kering. Untuk Fatir yang perjaka, pemandangan ini sangat tak tertahankan.

"Baik..." Fatir dengan panik menutup pintu kaca, setelah dia memasuki kamar mandi.

"Sial, apa yang aku pikirkan, aku harus tenang. Dia adalah kakak iparku, dan malam ini tidak ada yang akan terjadi. Yang harus aku lakukan adalah, hanya perlu tidur dan tidak merugikannya..." Fatir berbicara dalam hatinya.

Tetapi, sebelum ini, kakak iparnya mandi dan telanjang dalam satu kamar mandi yang sama. Untuk itu dia sedikit tidak bisa tenang, menggunakan apapun yang ada di sana.

Menggunakan sabun yang sama, sikat gigi yang sama, hingga handuk yang? sama. Rasanya seperti bersentuhan secara tidak langsung dengan tubuh kakak iparnya.

"Aku sudah selesai..." Fatir kembali dengan pakaian lamanya.

Saat dia melihat Lestari yang sekarang, dia benar - benar terpukau.

Lestari, tidak memiliki riasan apapun, namun penampilannya dapat membuat pria manapun menjadi gila. Dengan pakaian tidur yang cukup tipis, dan tubuhnya yang matang, bahkan untuk bagian tertentu, tidak dapat membuat Fatir melupakannya.

"Kamu bisa tidur di sampingku..." Lestari benar - benar berpikir jika Fatir masih impoten, sehingga dia tidak memiliki kekhawatiran di hatinya.

"Kakak ipar, aku bisa tidur dilantai saja..." Kata Fatir setelah memenangkan hatinya.

"Apa yang kamu katakan, bagaimana jika kamu masuk angin?..." Kata Lestari dengan kesal.

Mengapa adik iparnya tidak menurut sama sekali? haruskah di berikan arahan hanya untuk tidur saja?

"Tapi, kak, bagaimana jika aku merugikan kamu, di saat aku tidak sadar..." Kata Fatir dengan tidak tenang. Jika harus memilih, tentunya lebih baik tidur di lantai.

"Bukannya milikmu tidak bisa berdiri? Sudahlah cepat tidur..." Lestari tidak peduli sama sekali dan mengulung selimut.

"Baik..."

Fatir tidak memiliki pilihan lain selain tidur dalam satu ranjang yang sama dengan kakak iparnya yang hanya terpisahkan dengan bantal guling.

Berharap saja tidak ada yang terjadi.

_

_

_

Sedangkan itu, di tempat lainnya.

Nagisa baru saja pulang kerumah mewah miliknya di salah satu tempat di kota jakarta.

Dia benar - benar tidak bisa tenang. Karena dia masih memikirkan tentang Fatir.

"Benar, aku harus menyelidikinya..." Nagisa langsung pergi ruang komputer.

Dengan menggunakan kemampuan peretas, Nagisa mulai menemukan beberapa petunjuk tentang Fatir.

Lahir di salah satu rumah sakit umum di jakarta. Sudah menikah dengan Mayangsari. Pendidikannya juga cukup biasa. Apa yang Nagisa temukan tidak banyak, Fatir juga tidak menggunakan media sosial, sehingga Nagisa sedikit sulit mengetahui kehidupan Fatir dengan keluarganya.

Namun, bukan Nagisa. Jika dia tidak dapat menyelesaikan penyelidikannya. Sampai dia menggali dengan lebih jauh lagi, dia menemukan fakta yang mencengangkan.

"Tina, Mungkinkah! Fatir anak suamiku yang lainnya?!..." Nagisa tidak bisa tanang.

Suaminya memiliki banyak wanita dan akan dengan mudahnya berbagi satu malam yang panas dengan wanita manapun. Fakta ini membuat Nagisa sendiri gila.

Suaminya memiliki sebelas istri sah dan masih banya wanita lain yang belum terungkapkan.

"Mungkinkah ini hanyalah kebetulan saja?..." Nagisa mulai menemukan hal lainnya. Semakin dia mencari, semakin dia menyakini. Jika Fatir adalah anak suaminya dengan wanita lain dan itu berarti, Fatir adalah anak tirinya.

Dalam informasi yang Nagisa dapatkan, Fatir di besarkan dengan orang tua tunggal. Wanita yang menjadi ibu dari Fatir, memiliki nama lengkap Tina Astuti.

Wanita kelahiran jakarta. Dua puluh tahun lalu, pernah menjadi karyawan suaminya di bagian Agen penyewaan perumahan elite pondok indah.

Juga, Tina secara sepihak mengundurkan diri dan lebih memilih untuk hidup dalam kesederhanaan. Data rumah sakit tidak menjelaskan apapun tentang sosok ayah Fatir. Hal ini membuat Nagisa semakin yakin.

"Aku harus bertemu dengan Tina untuk mengklarifikasi siapa ayah Fatir..." Tentu saja Nagisa sangat bahagia jika Fatir benar - benar putra dari suaminya.

Dari awal, dia bertemu dengan Fatir. Dia sudah sangat familiar. Di tambah memiliki kemampuan medis yang luar biasa, dan sikapnya yang tenang. Selama Nagisa mendapatkan pengakuan dari Tina, maka semuanya akan mungkin.

Jika semuanya benar, maka Fatir akan menjadi pewarisnya selanjutnya. Tidak hanya memiliki aset keluarga irawan. Bahkan Angkasa corporation yang memiliki cabang perusahaan hampir di seluruh dunia, akan menjadi milik Fatir.

Nagisa tanpa sadar memikirkan Candra, yang menjadi anak suaminya, dan alasan kepergian suaminya. dan dia merasa sedih untuknya.

Sangat berbeda dengan Fatir yang memiliki kehidupan yang baik, Candra memiliki kesehatan yang terganggu. Hal ini membuat Nagisa depresi.

Nagisa menutup komputer, tidak lupa kencatat alamat tempat tinggal Tina. kemudian pergi tidur dengan penuh kesepian.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

nasibmu nak farit bagus

2024-04-19

0

Kenyang

Kenyang

lnjut💪💪

2023-06-15

0

Dadi

Dadi

keren

2023-06-11

0

lihat semua
Episodes
1 01. Membeli Cincin
2 02. Derita Seorang Menatu
3 03. Pertapa Agung
4 04. Mendapatkan Warisan
5 05. Masalah Di Rumah Sakit
6 06. Kesembuhan Sementara
7 07. Keputusan Mendesak
8 08. Tidak Menginginkan Imbalan
9 09. Mengungkapkan Kebenaran
10 10. Undangan Menginap
11 11. Penyelidikan Nagisa
12 12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13 13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14 14. Bertemu Dengan Teman Lama
15 15. Kencan Buta
16 16. Ciuman Panas
17 17. Perjaka Dan Perawan
18 18. Pengaman
19 19. Melanggar
20 20. Pulang
21 21. Pergi Ke Perusahaan
22 22. Menjadi Ketua Baru
23 23. Membalas
24 24. Kehidupan Di Perusahaan
25 25. Perbincangan
26 26. Tumpahan Kopi
27 27. Penolakan Miranda
28 28. Panggilan Dari Istri
29 29. Datang Bersama
30 30. Menghadiri Pertemuan
31 31. Membayar Tagihan
32 32. Kekhawatiran
33 33. Mencengangkan
34 34. Bertengkar
35 35. Pengejaran
36 36. Penyelamatan
37 37. Berbohong
38 38. Tamparan
39 39. Divisi Baru
40 40. Pemeriksaan Pertama
41 41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42 42. Melanggar Dari Belakang
43 43. Memasuki Sungai
44 44. Menolak Niat Baik
45 45. Undangan Pelayanan Medis
46 46. Lumayan
47 47. Pengobatan Mistis
48 48. Keputusan Karina
49 49. Regenerasi Kulit
50 50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51 51. Pergi Ke Restoran
52 52. Masalah Di Depan Restoran
53 53. Menyinggung Orang Yang Salah
54 54. Pendengar Yang Baik
55 55. Pelakor Magang
56 56. Mengunjungi Bar
57 57. Istri Yang Merepotkan
58 58. Berakhir Di Hotel
59 59. Suami Dan Istri
60 60. Rasa Bersalah
61 61. Kembali Bekerja
62 62. Internet Terbakar
63 63. Hari Yang Melelahkan
64 64. Mengambil Sikap
65 65. Memilih Target Yang Salah
66 66. Memesan Minuman
67 67. Mulai Menerima
68 68. Bertamu
69 69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70 70. Memberikan Pemukulan
71 71. Perlakuan Yang Berbeda
72 72. Tidak Sengaja Melihatnya
73 73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74 74. Kamar Mandi Memanas
75 75. Semakin Memanas
76 76. Memberikan Sedikit Uang
77 77. Masalah Lain Datang
78 78. Perselisihan
79 79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80 80. Acara Pertemuan Akbar
81 81. Undangan Dari Ningsih
82 82. Terusir
83 83. Nasehat Yang Penuh Arti
84 84. Terjadi Kekacauan
85 85. Bunuh Diri
86 86. Mereka Yang Datang Terlambat
87 87. Bertemu Lagi
88 88. Memberikan Resep Obat
89 89. Godaan Seorang Pria
90 90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91 91. Mobil Bergoyang
92 92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93 93. Menyetujui
94 94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95 95. Kepanikan
96 96. Perjalanan Ke Kota Malang
97 97. Prantara
98 98. Pembersihan Rumah
99 99. Kejanggalan
100 100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101 101. Memberikan Penjelasan
102 102. Terselesaikan
103 103. Permintaan Kakak Ipar
104 104. Hanya Pengawalnya
105 105. Tawaran Untuk Minum
106 106. Ciuman Intens
107 107. Memilih Pergi
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 113. Skema Sugeng
114 114. Memulai Pertarungan
115 Bab 115.
116 116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117 117. Fakta Yang Terungkapkan
118 118. Pergi Untuk Penyelamatan
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 125
123 Bab 126
124 Bab 127
125 Bab 128
126 Bab 129
127 Bab 130
128 Bab 131
129 Bab 132
130 Bab 133
131 Bab 134
132 Bab 135
Episodes

Updated 132 Episodes

1
01. Membeli Cincin
2
02. Derita Seorang Menatu
3
03. Pertapa Agung
4
04. Mendapatkan Warisan
5
05. Masalah Di Rumah Sakit
6
06. Kesembuhan Sementara
7
07. Keputusan Mendesak
8
08. Tidak Menginginkan Imbalan
9
09. Mengungkapkan Kebenaran
10
10. Undangan Menginap
11
11. Penyelidikan Nagisa
12
12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13
13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14
14. Bertemu Dengan Teman Lama
15
15. Kencan Buta
16
16. Ciuman Panas
17
17. Perjaka Dan Perawan
18
18. Pengaman
19
19. Melanggar
20
20. Pulang
21
21. Pergi Ke Perusahaan
22
22. Menjadi Ketua Baru
23
23. Membalas
24
24. Kehidupan Di Perusahaan
25
25. Perbincangan
26
26. Tumpahan Kopi
27
27. Penolakan Miranda
28
28. Panggilan Dari Istri
29
29. Datang Bersama
30
30. Menghadiri Pertemuan
31
31. Membayar Tagihan
32
32. Kekhawatiran
33
33. Mencengangkan
34
34. Bertengkar
35
35. Pengejaran
36
36. Penyelamatan
37
37. Berbohong
38
38. Tamparan
39
39. Divisi Baru
40
40. Pemeriksaan Pertama
41
41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42
42. Melanggar Dari Belakang
43
43. Memasuki Sungai
44
44. Menolak Niat Baik
45
45. Undangan Pelayanan Medis
46
46. Lumayan
47
47. Pengobatan Mistis
48
48. Keputusan Karina
49
49. Regenerasi Kulit
50
50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51
51. Pergi Ke Restoran
52
52. Masalah Di Depan Restoran
53
53. Menyinggung Orang Yang Salah
54
54. Pendengar Yang Baik
55
55. Pelakor Magang
56
56. Mengunjungi Bar
57
57. Istri Yang Merepotkan
58
58. Berakhir Di Hotel
59
59. Suami Dan Istri
60
60. Rasa Bersalah
61
61. Kembali Bekerja
62
62. Internet Terbakar
63
63. Hari Yang Melelahkan
64
64. Mengambil Sikap
65
65. Memilih Target Yang Salah
66
66. Memesan Minuman
67
67. Mulai Menerima
68
68. Bertamu
69
69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70
70. Memberikan Pemukulan
71
71. Perlakuan Yang Berbeda
72
72. Tidak Sengaja Melihatnya
73
73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74
74. Kamar Mandi Memanas
75
75. Semakin Memanas
76
76. Memberikan Sedikit Uang
77
77. Masalah Lain Datang
78
78. Perselisihan
79
79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80
80. Acara Pertemuan Akbar
81
81. Undangan Dari Ningsih
82
82. Terusir
83
83. Nasehat Yang Penuh Arti
84
84. Terjadi Kekacauan
85
85. Bunuh Diri
86
86. Mereka Yang Datang Terlambat
87
87. Bertemu Lagi
88
88. Memberikan Resep Obat
89
89. Godaan Seorang Pria
90
90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91
91. Mobil Bergoyang
92
92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93
93. Menyetujui
94
94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95
95. Kepanikan
96
96. Perjalanan Ke Kota Malang
97
97. Prantara
98
98. Pembersihan Rumah
99
99. Kejanggalan
100
100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101
101. Memberikan Penjelasan
102
102. Terselesaikan
103
103. Permintaan Kakak Ipar
104
104. Hanya Pengawalnya
105
105. Tawaran Untuk Minum
106
106. Ciuman Intens
107
107. Memilih Pergi
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
113. Skema Sugeng
114
114. Memulai Pertarungan
115
Bab 115.
116
116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117
117. Fakta Yang Terungkapkan
118
118. Pergi Untuk Penyelamatan
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 125
123
Bab 126
124
Bab 127
125
Bab 128
126
Bab 129
127
Bab 130
128
Bab 131
129
Bab 132
130
Bab 133
131
Bab 134
132
Bab 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!