08. Tidak Menginginkan Imbalan

Fatir yang berdiri di depan Lestari, mulai menghitung jumlah orang yang ada di depannya.

Beberapa staf rumah sakit umum hanya bisa ketakutan berhadapan dengan selusin bawahan Raul. Namun tidak dengan Fatir.

Melalui penglihatannya, Sumber masalah ada pada Raul dan Tono. Kedua orang ini bersinggungan dengan Fatir. Terutama Raul, dari awal. Fatir tidak terlalu menyukainya.

Pria - pria besar yang menjadi bawahan Raul, mereka hanya manusia biasa dengan sedikit kekuatan. Untuk itu Fatir harus menyesuaikan kekuatannya, jika tidak, itu akan menjadi pembunuhan instan.

Raul membawa selusin pria besar, mereka menatap Fatir dengan hinaan. Salah satu diantara mereka berdiri tepat di depan Fatir.

"Nak, jangan salahkan kita menggertak, tetapi salahkan ketidakberuntungan milikmu karena menyinggung Bos Raul..." Kata pria besar.

Dia dengan perlahan mulai mengincar Fatir dengan sebuah pukulan. Menurutnya, cukup dengan satu pukulan darinya. Akan dengan mudah terselesaikan.

Sayangnya, dia tidak pernah tahu, seberapa kuat Fatir yang berdiri di depannya.

"Kraaak!..."

Suara pergeseran tulang sendi dapat terdengar dengan nyaring di telinga semua orang. Dengan satu pukulan tersebut, mungkinkah Fatir terluka?

Tantunya tidak!

"Ahhhh!..."

Di ikuti oleh teriakan pria besar, semua orang akhirnya memahami. Siapa yang terluka, dan siapa yang tidak.

Pukulan yang seharusnya mengenai Fatir, namun tidak terjadi. Fatir menangkap pukulan pria besar kemudian dengan kedua tangannya dia memutar tangan pria besar kebelakang.

Hasilnya, tangan pria besar tidak sesuai dengan posisi awal. Lebih tepatnya menghadap kebelakang. Semua orang bisa mengetahuinya tentang seberapa kuat Fatir karena dapat melakukan.

"Baaammm!..."

Fatir mengakhirinya dengan satu pukulan untuk melumpuhkan pria besar.

Kondisi pria besar itu, membuat siapapun yang melihatnya bergidik. Setalah anggota badan tidak sesuai dengan posisi awal. Itu membuatnya berhenti bergerak seketika.

"Kalian semua habisi dia..." Teriak Raul dengan panik.

Dia akhirnya menyadari tentang kekuatan Fatir, tetapi dia kesulitan untuk menerima kenyataan.

"Krak!..."

"Ahhh!..."

"Baaammm!..."

Satu persatu pria besar lainnya berakhir dengan kondisi yang sama di depan Fatir. Itu kekalahan sepihak tanpa memiliki ketegangan sama sekali.

"Berikutnya adalah kalian berdua..." Kata Fatir sambil melihat Raul dan Tono.

Raul dan Tono ketakutan, pria didepannya benar - benar terlalu kejam. Selusin pria besar ini tidak hanya di kalahkan tetapi berakhir dengan mengenaskan.

Semua orang dapat mengetahui jika mereka semua akan berakhir di ranjang rumah sakit untuk sisa hidup mereka.

"Ahhhh!..."

Tono sangat menyesal, mengapa dia memilih berdiri di pihak yang berlawanan dengan Fatir.

Dia hanya bisa menerima nasibnya berakhir di ranjang rumah sakit untuk sisa umurnya.

"Baammm!..."

Dengan satu pukulan dari Fatir, membuat Tono tergeletak tak sadarkan diri.

"Jangan mendekat, Jika kamu melukaiku kamu akan berakhir dengan menyedihkan..." Sekarang yang tersisa adalah Raul.

Raul tahu, jika dirinya bukan lawan Fatir. Untuk itu dia harus melarikan diri untuk kehidupannya. Sedangkan untuk balas dendam, dia masih memiliki seribu macam cara untuk melakukannya.

Fatir tidak mungkin melepas Raul, sedangkan ancaman darinya tidak pernah Fatir tanggapi sama sekali.

Sayangnya, sebelum Fatir melumpuhkan Raul. Dari kejauhan mobil ambulan dan beberapa mobil mewah berdatangan. Tentunya, Mereka bagian dari Nagisa yang datang kembali untuk kesembuhan keponakannya.

"Apa yang terjadi..." Nagisa mendengus dingin.

Dia menemukan beberapa orang tergeletak di depan rumah sakit dengan kondisi yang mengerikan.

"Nyonya Irawan, Dia pelakunya. Orang - orangku berusaha untuk menutup rumah sakit umum, tetapi Dia memukuli mereka semua..." Raul sangat bahagia dengan kedatangan Nagisa.

Dia tidak peduli dengan tujuan Nagisa, setidaknya dia terselamatkan dari keganasan Fatir.

"Minggir..." Nagisa tidak peduli dengan bawahan Raul, tujuannya adalah Fatir. dan karena waktu yang sangat mendesak. Dia tidak ingin membuang waktu.

"Ya!!!..." Raul tidak percaya, jika Nagisa mengabaikan dirinya. Dia hanya patuh untuk berpindah ke sisi lain dan membiarkan Nagisa menemui Fatir secara langsung.

"Sembuhkan keponakanku..." Kata Nagisa saat dia menatap Fatir secara langsung.

Fatir terdiam, dia tidak biasa di pandang oleh wanita cantik dan lebih tua darinya. Tentunya Dia mengetahui, jika penyakit pasien cantik kembali kambuh lagi. Dan dirinya harus menyembuhkannya.

Fatir tahu, jika dia harus membantu kesembuhan pasien cantik. Tetapi keputusan ada di tangannya. Dia bukan orang penurut, dan tahu apakah dia harus menyembuhkannya atau tidak.

"Maaf, aku tidak bisa melakukannya..." Kata Fatir sambil menggeleng.

Semua orang langsung terdiam.

"Keponakanku, kambuh dari penyakitnya. Dan kamu sebelumnya berkata, bisa menyembuhkannya..." Kata Nagisa dengan perlahan. Dia entah mengapa, sangat yakin jika pria muda didepannya bisa membantu kesembuhan keponakannya.

Semua orang menatap Fatir, yang baru saja menolak permintaan Nagisa.

"Selama kamu menyembuhkannya, aku akan memberikan kamu uang satu triliun..." Suara Nagisa sekali lagi terdengar.

Semua orang langsung terdiam. Nagisa memang kaya raya, namun tidak menyangka akan memberikan imbalan begitu murah hati.

Jika itu Fatir sebelumnya, dia akan menerima tawaran Nagisa dengan sangat bahagia. Tetapi tidak dengan sekarang. Dengan warisan dari pertapa agung, Fatir bisa mendapatkan kekayaan dengan cepat.

Namun mengingat kembali, jika kemampuannya bukan untuk di perjual belikan, Fatir hanya bisa menolaknya.

Lestari yang berada di belakang Fatir, hanya bisa terdiam. Awalnya dia terkejut jika Fatir memiliki keterampilan seni bela diri yang sangat kuat. Sekarang Dia tidak menyangka, jika Nagisa dari keluarga kaya raya akan berkata seperti itu.

Bukannya tindakan Fatir sebelumnya hanyalah keberuntungan, dan jika dia melakukan tindakan selanjutnya. Itu tidak mungkin menjadi keberuntungan yang kedua kalinyan.

"Ini bukan masalah imbalan, Dia mengatakan jika aku bukan dokter dan rumah sakit akan di tutup. Jadi mohon maaf atas kekuranganku..." Fatir menunjuk kearah Raul yang tercengang.

Nagisa bukan orang bodoh, dia memahami. Jika tindakan Raul yang menjadi alasan Fatir untuk menolak menyembuhkan keponakannya.

"Kamu, minta maaf sekarang juga..." Kata Nagisa dengan dingin.

Raul tidak mempercayai kedua matanya, mengapa situasi menjadi terbalik. Walaupun dia sangat membenci Fatir, dia tetap meminta maaf.

"Maaf..."

"Jangan meminta maaf kepadaku, meminta maaf kepada kakak iparku..." Kata Fatir dengan dingin.

Tentunya permintaan maaf saja tidak akan cukup. Fatir memahami kebusukan Raul, jika hari ini ia dilepaskan begitu saja. Pastinya akan membawa masalah di masa depan.

Fatir masih memiliki cara untuk membuat Raul menyesal karena menyinggung dirinya dan juga menyeret kakak iparnya.

"Dokter Tari, Maaf... Aku benar - benar minta maaf..." Raul membungkuk, tetapi dia sangat marah di dalam hatinya.

"Tidak apa - apa..." Jawab Lestari, kedua matanya tidak lepas dari sosok Fatir. Dia benar - benar terkejut jika adik iparnya yang dia anggap sampah akan begitu luar biasa.

"Jadi bagaimana dengan sekarang?..." Tanya Nagisa, dengan berharap, agar Fatir menyembuhkan keponakannya.

"Tentu saja aku akan menyembuhkannya, tetapi aku tidak menginginkan imbalan apapun, dan tidak menginginkan ketenaran apapun. Karena aku murni untuk membantu..." Fatir tersenyum.

Sedangkan Nagisa menjadi terdiam. Dia mengenang tentang suaminya, melalui perkataan Fatir. Saat itu dia pertama kali bertemu dengan suaminya dan mengatakan sesuatu yang sama, yang tidak menginginkan aset keluarga Irawan, sebelum mengobati kakeknya.

Siapa pria muda di depannya ini?! Pikir Nagisa dengan tidak bisa tenang.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

EH RAUL , GAK USAH KAMU BERKELIT , BUKANNYA KAMU YANG MAU MELUMPUHKAN FATIR KARENA DIA BARU SAJA MEMUKUL KAMU ? GAK USAH KAMU MENJILAT KE NAGISA.

2024-04-23

0

Anonymous

Anonymous

ini yg pertama ia dengar seperti suaminya

2024-04-19

0

Kenyang

Kenyang

lnjut ceritanya 💪💪

2023-06-15

1

lihat semua
Episodes
1 01. Membeli Cincin
2 02. Derita Seorang Menatu
3 03. Pertapa Agung
4 04. Mendapatkan Warisan
5 05. Masalah Di Rumah Sakit
6 06. Kesembuhan Sementara
7 07. Keputusan Mendesak
8 08. Tidak Menginginkan Imbalan
9 09. Mengungkapkan Kebenaran
10 10. Undangan Menginap
11 11. Penyelidikan Nagisa
12 12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13 13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14 14. Bertemu Dengan Teman Lama
15 15. Kencan Buta
16 16. Ciuman Panas
17 17. Perjaka Dan Perawan
18 18. Pengaman
19 19. Melanggar
20 20. Pulang
21 21. Pergi Ke Perusahaan
22 22. Menjadi Ketua Baru
23 23. Membalas
24 24. Kehidupan Di Perusahaan
25 25. Perbincangan
26 26. Tumpahan Kopi
27 27. Penolakan Miranda
28 28. Panggilan Dari Istri
29 29. Datang Bersama
30 30. Menghadiri Pertemuan
31 31. Membayar Tagihan
32 32. Kekhawatiran
33 33. Mencengangkan
34 34. Bertengkar
35 35. Pengejaran
36 36. Penyelamatan
37 37. Berbohong
38 38. Tamparan
39 39. Divisi Baru
40 40. Pemeriksaan Pertama
41 41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42 42. Melanggar Dari Belakang
43 43. Memasuki Sungai
44 44. Menolak Niat Baik
45 45. Undangan Pelayanan Medis
46 46. Lumayan
47 47. Pengobatan Mistis
48 48. Keputusan Karina
49 49. Regenerasi Kulit
50 50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51 51. Pergi Ke Restoran
52 52. Masalah Di Depan Restoran
53 53. Menyinggung Orang Yang Salah
54 54. Pendengar Yang Baik
55 55. Pelakor Magang
56 56. Mengunjungi Bar
57 57. Istri Yang Merepotkan
58 58. Berakhir Di Hotel
59 59. Suami Dan Istri
60 60. Rasa Bersalah
61 61. Kembali Bekerja
62 62. Internet Terbakar
63 63. Hari Yang Melelahkan
64 64. Mengambil Sikap
65 65. Memilih Target Yang Salah
66 66. Memesan Minuman
67 67. Mulai Menerima
68 68. Bertamu
69 69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70 70. Memberikan Pemukulan
71 71. Perlakuan Yang Berbeda
72 72. Tidak Sengaja Melihatnya
73 73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74 74. Kamar Mandi Memanas
75 75. Semakin Memanas
76 76. Memberikan Sedikit Uang
77 77. Masalah Lain Datang
78 78. Perselisihan
79 79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80 80. Acara Pertemuan Akbar
81 81. Undangan Dari Ningsih
82 82. Terusir
83 83. Nasehat Yang Penuh Arti
84 84. Terjadi Kekacauan
85 85. Bunuh Diri
86 86. Mereka Yang Datang Terlambat
87 87. Bertemu Lagi
88 88. Memberikan Resep Obat
89 89. Godaan Seorang Pria
90 90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91 91. Mobil Bergoyang
92 92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93 93. Menyetujui
94 94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95 95. Kepanikan
96 96. Perjalanan Ke Kota Malang
97 97. Prantara
98 98. Pembersihan Rumah
99 99. Kejanggalan
100 100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101 101. Memberikan Penjelasan
102 102. Terselesaikan
103 103. Permintaan Kakak Ipar
104 104. Hanya Pengawalnya
105 105. Tawaran Untuk Minum
106 106. Ciuman Intens
107 107. Memilih Pergi
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 113. Skema Sugeng
114 114. Memulai Pertarungan
115 Bab 115.
116 116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117 117. Fakta Yang Terungkapkan
118 118. Pergi Untuk Penyelamatan
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 125
123 Bab 126
124 Bab 127
125 Bab 128
126 Bab 129
127 Bab 130
128 Bab 131
129 Bab 132
130 Bab 133
131 Bab 134
132 Bab 135
Episodes

Updated 132 Episodes

1
01. Membeli Cincin
2
02. Derita Seorang Menatu
3
03. Pertapa Agung
4
04. Mendapatkan Warisan
5
05. Masalah Di Rumah Sakit
6
06. Kesembuhan Sementara
7
07. Keputusan Mendesak
8
08. Tidak Menginginkan Imbalan
9
09. Mengungkapkan Kebenaran
10
10. Undangan Menginap
11
11. Penyelidikan Nagisa
12
12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13
13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14
14. Bertemu Dengan Teman Lama
15
15. Kencan Buta
16
16. Ciuman Panas
17
17. Perjaka Dan Perawan
18
18. Pengaman
19
19. Melanggar
20
20. Pulang
21
21. Pergi Ke Perusahaan
22
22. Menjadi Ketua Baru
23
23. Membalas
24
24. Kehidupan Di Perusahaan
25
25. Perbincangan
26
26. Tumpahan Kopi
27
27. Penolakan Miranda
28
28. Panggilan Dari Istri
29
29. Datang Bersama
30
30. Menghadiri Pertemuan
31
31. Membayar Tagihan
32
32. Kekhawatiran
33
33. Mencengangkan
34
34. Bertengkar
35
35. Pengejaran
36
36. Penyelamatan
37
37. Berbohong
38
38. Tamparan
39
39. Divisi Baru
40
40. Pemeriksaan Pertama
41
41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42
42. Melanggar Dari Belakang
43
43. Memasuki Sungai
44
44. Menolak Niat Baik
45
45. Undangan Pelayanan Medis
46
46. Lumayan
47
47. Pengobatan Mistis
48
48. Keputusan Karina
49
49. Regenerasi Kulit
50
50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51
51. Pergi Ke Restoran
52
52. Masalah Di Depan Restoran
53
53. Menyinggung Orang Yang Salah
54
54. Pendengar Yang Baik
55
55. Pelakor Magang
56
56. Mengunjungi Bar
57
57. Istri Yang Merepotkan
58
58. Berakhir Di Hotel
59
59. Suami Dan Istri
60
60. Rasa Bersalah
61
61. Kembali Bekerja
62
62. Internet Terbakar
63
63. Hari Yang Melelahkan
64
64. Mengambil Sikap
65
65. Memilih Target Yang Salah
66
66. Memesan Minuman
67
67. Mulai Menerima
68
68. Bertamu
69
69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70
70. Memberikan Pemukulan
71
71. Perlakuan Yang Berbeda
72
72. Tidak Sengaja Melihatnya
73
73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74
74. Kamar Mandi Memanas
75
75. Semakin Memanas
76
76. Memberikan Sedikit Uang
77
77. Masalah Lain Datang
78
78. Perselisihan
79
79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80
80. Acara Pertemuan Akbar
81
81. Undangan Dari Ningsih
82
82. Terusir
83
83. Nasehat Yang Penuh Arti
84
84. Terjadi Kekacauan
85
85. Bunuh Diri
86
86. Mereka Yang Datang Terlambat
87
87. Bertemu Lagi
88
88. Memberikan Resep Obat
89
89. Godaan Seorang Pria
90
90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91
91. Mobil Bergoyang
92
92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93
93. Menyetujui
94
94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95
95. Kepanikan
96
96. Perjalanan Ke Kota Malang
97
97. Prantara
98
98. Pembersihan Rumah
99
99. Kejanggalan
100
100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101
101. Memberikan Penjelasan
102
102. Terselesaikan
103
103. Permintaan Kakak Ipar
104
104. Hanya Pengawalnya
105
105. Tawaran Untuk Minum
106
106. Ciuman Intens
107
107. Memilih Pergi
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
113. Skema Sugeng
114
114. Memulai Pertarungan
115
Bab 115.
116
116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117
117. Fakta Yang Terungkapkan
118
118. Pergi Untuk Penyelamatan
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 125
123
Bab 126
124
Bab 127
125
Bab 128
126
Bab 129
127
Bab 130
128
Bab 131
129
Bab 132
130
Bab 133
131
Bab 134
132
Bab 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!