07. Keputusan Mendesak

Setelah kepergian Nagisa dengan keponakannya. Di rumah sakit umum, hanya menyisakan Fatir, Lestari dan Tono.

Sedangkan Raul, memilih pergi untuk memanggil pihak kepolisian, untuk menutup rumah sakit umum karena melakukan praktek ilegal.

"Ini semua karena kamu, sehingga rumah sakit umum terancam untuk ditutup..." Tono meraung kearah Fatir, tetapi dia tidak berani untuk memukulnya.

"Hmph, Kamu bukan dokter, jangan berpura - pura menjadi dokter..." Dengan kesal, Tono berusaha untuk menemukan Raul agar dirinya tidak dilibatkan dalam kesalahan Fatir. Sehingga dia masih bisa menjadi dokter di rumah sakit lainnya.

Kata - kata, Tono adalah kebenaran. Sehingga Lestari tidak membantahnya. Sekarang, rumah sakit terancam akan ditutup. Mungkin dia harus menemukan pekerjaan baru.

"Kakak ipar, kamu baik - baik saja?..." Tanya Fatir dengan khawatir, dia merasa bersalah dengan tindakannya, tetapi berpikir kembali jika tindakannya benar. Fatir kembali tenang.

"Kamu merusak segalanya, berhenti bermain - main menjadi dokter. Sebelumnya hanya kebetulan, Jika seterusnya kamu bisa membuat kesalahan. Seharusnya kamu pulang dan bukan di sini tempatmu..." Kata, Lestari dengan kesal. Dia pergi meninggalkan Fatir yang tetap terdiam.

"Kacau..." Fatir tersenyum kecut.

Dia memutuskan untuk pergi, tetapi tidak tega melihat Kakak iparnya bersedih. Fatir memutuskan untuk beristirahat di emperan rumah sakit dengan perut kosong.

"Seharusnya, aku membawa bekal makanan juga..." Kata Fatir tidak berdaya.

_

_

_

Sedangkan itu, Nagisa yang sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit kota.

"Ah!..." Tubuh Mawar sedikit kejang, dia menjadi pucat seperti sebelumnya.

"Mawar, kamu baik - baik saja?!..." Tanya Nagisa dengan khawatir.

Mobil yang dikemudikannya secara kebetulan telah sampai di rumah sakit, sehingga Mawar langsung di tangani oleh dokter - dokter terbaik.

Sayangnya, dengan dokter terbaik dan peralatan medis yang memadai, Kondisi Mawar tidak membaik sama sekali.

"Nagisa, bagaimana dengan Mawar?..." Nagisa yang duduk di depan ruang IGD melihat kedatangan orang - orang terdekatnya.

"Ayah, Paman, Bibi..." Nagisa menyapa, Kepala Irawan yang memiliki rambut putih. Dan kedua orang tua Mawar.

"Mawar berada di ruang IGD, mungkin sebentar lagi akan keluar..." Nagisa sangat yakin dengan pilihannya dan tidak mungkin salah.

"Baguslah, aku dengar kondisinya sangat buruk. Aku pikir penyakit asmanya kambuh lagi..." Kepala irawan berkata dengan menduga.

Di saat mereka semua berkumpul, Pintu IGD yang sebelumnya tertutup, perlahan terbuka. Seorang dokter terkemuka membuka masker dan memiliki tatapan bersedih.

"Kami, sudah melakukan yang terbaik, tetapi pasien tidak dapat di sembuhkan, bahkan dengan peralatan yang memadai, pasien telah berada dalam kondisi Vegetasi..." Kata dokter terkemuka tersebut dengan suara rendah.

"Apa! Ini tidak mungkin..." Nagisa adalah orang yang paling panik.

"Nagisa, kamu harus tenang..." Kepala irawan memegang bahu Nagisa yang bergetar.

Bukannya kondisinya hanya gejala masuk angin dan penyakit asma biasa? Mengapa bisa menjadi kondisi Vegetasi?!

Kedua orang tua Mawar tidak jauh dengan Nagisa. Bibinya langsung tersungkur di bangku dan menangis.

"Apakah tidak dapat disembuhkan?..." Tanya kepala irawan dengan berusaha tenang.

"Kami tidak bisa berbuat banyak, penyakit ini cukup aneh. Seharusnya jika hanya asma biasa, kondisinya akan cepat membaik. Tetapi, itu semakin buruk. Dengan fasilitas yang memadai, kami menduga kehidupan Pasien hanya bisa bertahan, dalam waktu 2 sampai 3 jam..."

Kata - kata dokter terkemuka, semakin membuat semua orang bersedih. Mengetahui kabar kematian yang tidak akan lama lagi, benar - benar terlalu menakutkan.

Nagisa, benar - benar menangis, dia mengingat suaminya yang memiliki keterampilan medis ajaib. Andaikan suaminya ada disisinya, kesembuhan Mawar tidaklah mustahil.

Saat mengingat sosok suaminya, tanpa sadar Nagisa mengingat Fatir dan dia masih mengingat perkataannya.

"Aku tahu, seseorang yang dapat menyembuhkan Mawar..." Nagisa perlahan berdiri, dia mengusap air matanya.

"Nagisa, Katakan di mana dan dokter mana yang dapat menyembuhkan kondisi Mawar?! Jangan bilang suamimu sudah kembali..." Kepala irawan bertanya dengan penuh semangat.

Sudah 20 tahun, dokter ajaib menghilang tanpa sebab. Jika sekarang dapat kembali, itu akan membahagiakan.

"Ayah, Dia bukan suamiku, dia seorang pria muda. Sebelumnya saat kondisi Mawar seperti sekarang ini, dia dapat menghilangkan gejalanya..." Nagisa menjelaskan dengan sangat yakin.

"Kalau begitu, hubungi dia untuk datang sekarang juga..." Pamannya berkata dengan lantang. Bahkan bibinya yang menangis kembali tenang.

"Sayangnya, tidak mungkin jika untuk mengundangnya datang. Aku sebelumnya tidak percaya dengan perkataannya. Pilihan yang tersisa adalah, membawa Mawar kepadanya..." Nagisa menjelaskan.

"Kalau, begitu apa yang kita tunggu. Di mana dia sekarang?..."

"Dia berada di rumah sakit umum..."

Dengan bantuan, dokter terkemuka, Mawar dipindahkan kedalam mobil ambulan dan langsung melakukan perjalanan ke rumah sakit umum, dimana Fatir sekarang berada.

_

_

_

Di rumah sakit umum.

"Semua orang tolong berhenti beraktivitas. Malam ini, rumah sakit umum di tutup dan untuk Fatir di harapkan untuk keluar..." Raul melalui pengeras suara berbicara dengan lantang. Di sampingnya, Tono yang membenci Fatir berdiri di pihaknya.

Dia tidak jadi memanggil polisi karena kepolisian hanya akan menyusut kasus tersebut berdasarkan bukti. Belum lagi, tidak bisa bergerak secara langsung dan harus melalui prosedur semestinya.

Karena itu, Raul lebih memilih bawahan miliknya yang kuat dalam seni bela diri. Tentunya dia harus menemukan Fatir dan membalasnya. Fatir berani memukul perutnya, Maka Raul berniat untuk melumpuhkannya.

"Kamu bukan pihak berwenang, Apa yang kamu lakukan di sini..." Lestari berkata dengan tidak puas begitu juga staf rumah sakit umum lainnya.

"Tuan Raul, untuk membuat Fatir keluar, kamu harus menangkap saudara iparnya..." Tono menyarankan.

"Ide, kamu tidak buruk juga..." Raul menyeringai. Kemudian dia menyuruh bawahannya untuk menangkap Lestari.

"Lepaskan, apa yang kalian lakukan?..." Lestari berteriak ketakutan, bagaimanapun bawahan Raul menarik tangannya dengan kasar, tentunya terasa menyakitkan.

"Diam kamu, di mana Fatir?!..." Tanya Raul.

"Kalian mencariku?!..." Fatir berjalan melalui lorong rumah sakit dengan santai.

Karena perutnya kosong, Dia benar - benar kesulitan untuk tidur. Siapa sangka jika suara pengeras suara memanggil namanya. Sepertinya melakukan olahraga di malam hari tidak terlalu buruk.

"Lepaskan kakak iparku..." Melihat mereka menarik lengan kakak iparnya, membuat Fatir murka.

Jelas, Fatir melihat Lestari yang kesakitan. Hal ini, membuat Fatir yang awalnya tidak peduli dengan perlahan menjadi serius.

Sejak, dia memiliki kekuatan, Fatir harus menggunakannya untuk kebaikan. Karena mereka semua bukan orang baik, maka habisi mereka semua tanpa sisa.

Pria besar itu, melepaskan tangan Lestari dan dia menatap Fatir dengan senyum menghina.

"Bos, pria kecil seperti dia, tidak akan membutuhkan banyak usaha..." Kata pria besar yang menjadi salah satu bawahan Raul.

"Habisin dia..." Perintah datang dari Raul.

Lestari berlari kedalam pelukan Fatir karena dia terlalu panik. Fatir yang polos dapat merasakan semangka lembut kakak iparnya, dan dia cukup beruntung menikmatinya.

Sayangnya, kondisi sekitarnya tidak mendukungnya. Untuk itu, Fatir melepaskan pelukan dari Lestari.

"Kakak ipar, kamu bisa bersembunyi di belakang. Biarkan aku mengurus mereka semua..." Fatir tersenyum.

"Hati - hati..." Kata Lestari dengan khawatir.

Lestari merasa hangat dihatinya, dia adalah seorang wanita. Dan sangat membutuhkan seorang pria untuk diandalkannya.

Perubahan Fatir, telah membuat Lestari menilai ulang adik iparnya tersebut.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

lnjut thor seruh sekali

2024-04-19

0

Dian Dian

Dian Dian

critax tmbh ga karuan dan bertele tele

2023-06-20

2

Kenyang

Kenyang

lnjut semngat 💪💪

2023-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 01. Membeli Cincin
2 02. Derita Seorang Menatu
3 03. Pertapa Agung
4 04. Mendapatkan Warisan
5 05. Masalah Di Rumah Sakit
6 06. Kesembuhan Sementara
7 07. Keputusan Mendesak
8 08. Tidak Menginginkan Imbalan
9 09. Mengungkapkan Kebenaran
10 10. Undangan Menginap
11 11. Penyelidikan Nagisa
12 12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13 13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14 14. Bertemu Dengan Teman Lama
15 15. Kencan Buta
16 16. Ciuman Panas
17 17. Perjaka Dan Perawan
18 18. Pengaman
19 19. Melanggar
20 20. Pulang
21 21. Pergi Ke Perusahaan
22 22. Menjadi Ketua Baru
23 23. Membalas
24 24. Kehidupan Di Perusahaan
25 25. Perbincangan
26 26. Tumpahan Kopi
27 27. Penolakan Miranda
28 28. Panggilan Dari Istri
29 29. Datang Bersama
30 30. Menghadiri Pertemuan
31 31. Membayar Tagihan
32 32. Kekhawatiran
33 33. Mencengangkan
34 34. Bertengkar
35 35. Pengejaran
36 36. Penyelamatan
37 37. Berbohong
38 38. Tamparan
39 39. Divisi Baru
40 40. Pemeriksaan Pertama
41 41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42 42. Melanggar Dari Belakang
43 43. Memasuki Sungai
44 44. Menolak Niat Baik
45 45. Undangan Pelayanan Medis
46 46. Lumayan
47 47. Pengobatan Mistis
48 48. Keputusan Karina
49 49. Regenerasi Kulit
50 50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51 51. Pergi Ke Restoran
52 52. Masalah Di Depan Restoran
53 53. Menyinggung Orang Yang Salah
54 54. Pendengar Yang Baik
55 55. Pelakor Magang
56 56. Mengunjungi Bar
57 57. Istri Yang Merepotkan
58 58. Berakhir Di Hotel
59 59. Suami Dan Istri
60 60. Rasa Bersalah
61 61. Kembali Bekerja
62 62. Internet Terbakar
63 63. Hari Yang Melelahkan
64 64. Mengambil Sikap
65 65. Memilih Target Yang Salah
66 66. Memesan Minuman
67 67. Mulai Menerima
68 68. Bertamu
69 69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70 70. Memberikan Pemukulan
71 71. Perlakuan Yang Berbeda
72 72. Tidak Sengaja Melihatnya
73 73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74 74. Kamar Mandi Memanas
75 75. Semakin Memanas
76 76. Memberikan Sedikit Uang
77 77. Masalah Lain Datang
78 78. Perselisihan
79 79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80 80. Acara Pertemuan Akbar
81 81. Undangan Dari Ningsih
82 82. Terusir
83 83. Nasehat Yang Penuh Arti
84 84. Terjadi Kekacauan
85 85. Bunuh Diri
86 86. Mereka Yang Datang Terlambat
87 87. Bertemu Lagi
88 88. Memberikan Resep Obat
89 89. Godaan Seorang Pria
90 90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91 91. Mobil Bergoyang
92 92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93 93. Menyetujui
94 94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95 95. Kepanikan
96 96. Perjalanan Ke Kota Malang
97 97. Prantara
98 98. Pembersihan Rumah
99 99. Kejanggalan
100 100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101 101. Memberikan Penjelasan
102 102. Terselesaikan
103 103. Permintaan Kakak Ipar
104 104. Hanya Pengawalnya
105 105. Tawaran Untuk Minum
106 106. Ciuman Intens
107 107. Memilih Pergi
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 113. Skema Sugeng
114 114. Memulai Pertarungan
115 Bab 115.
116 116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117 117. Fakta Yang Terungkapkan
118 118. Pergi Untuk Penyelamatan
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 125
123 Bab 126
124 Bab 127
125 Bab 128
126 Bab 129
127 Bab 130
128 Bab 131
129 Bab 132
130 Bab 133
131 Bab 134
132 Bab 135
Episodes

Updated 132 Episodes

1
01. Membeli Cincin
2
02. Derita Seorang Menatu
3
03. Pertapa Agung
4
04. Mendapatkan Warisan
5
05. Masalah Di Rumah Sakit
6
06. Kesembuhan Sementara
7
07. Keputusan Mendesak
8
08. Tidak Menginginkan Imbalan
9
09. Mengungkapkan Kebenaran
10
10. Undangan Menginap
11
11. Penyelidikan Nagisa
12
12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13
13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14
14. Bertemu Dengan Teman Lama
15
15. Kencan Buta
16
16. Ciuman Panas
17
17. Perjaka Dan Perawan
18
18. Pengaman
19
19. Melanggar
20
20. Pulang
21
21. Pergi Ke Perusahaan
22
22. Menjadi Ketua Baru
23
23. Membalas
24
24. Kehidupan Di Perusahaan
25
25. Perbincangan
26
26. Tumpahan Kopi
27
27. Penolakan Miranda
28
28. Panggilan Dari Istri
29
29. Datang Bersama
30
30. Menghadiri Pertemuan
31
31. Membayar Tagihan
32
32. Kekhawatiran
33
33. Mencengangkan
34
34. Bertengkar
35
35. Pengejaran
36
36. Penyelamatan
37
37. Berbohong
38
38. Tamparan
39
39. Divisi Baru
40
40. Pemeriksaan Pertama
41
41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42
42. Melanggar Dari Belakang
43
43. Memasuki Sungai
44
44. Menolak Niat Baik
45
45. Undangan Pelayanan Medis
46
46. Lumayan
47
47. Pengobatan Mistis
48
48. Keputusan Karina
49
49. Regenerasi Kulit
50
50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51
51. Pergi Ke Restoran
52
52. Masalah Di Depan Restoran
53
53. Menyinggung Orang Yang Salah
54
54. Pendengar Yang Baik
55
55. Pelakor Magang
56
56. Mengunjungi Bar
57
57. Istri Yang Merepotkan
58
58. Berakhir Di Hotel
59
59. Suami Dan Istri
60
60. Rasa Bersalah
61
61. Kembali Bekerja
62
62. Internet Terbakar
63
63. Hari Yang Melelahkan
64
64. Mengambil Sikap
65
65. Memilih Target Yang Salah
66
66. Memesan Minuman
67
67. Mulai Menerima
68
68. Bertamu
69
69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70
70. Memberikan Pemukulan
71
71. Perlakuan Yang Berbeda
72
72. Tidak Sengaja Melihatnya
73
73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74
74. Kamar Mandi Memanas
75
75. Semakin Memanas
76
76. Memberikan Sedikit Uang
77
77. Masalah Lain Datang
78
78. Perselisihan
79
79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80
80. Acara Pertemuan Akbar
81
81. Undangan Dari Ningsih
82
82. Terusir
83
83. Nasehat Yang Penuh Arti
84
84. Terjadi Kekacauan
85
85. Bunuh Diri
86
86. Mereka Yang Datang Terlambat
87
87. Bertemu Lagi
88
88. Memberikan Resep Obat
89
89. Godaan Seorang Pria
90
90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91
91. Mobil Bergoyang
92
92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93
93. Menyetujui
94
94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95
95. Kepanikan
96
96. Perjalanan Ke Kota Malang
97
97. Prantara
98
98. Pembersihan Rumah
99
99. Kejanggalan
100
100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101
101. Memberikan Penjelasan
102
102. Terselesaikan
103
103. Permintaan Kakak Ipar
104
104. Hanya Pengawalnya
105
105. Tawaran Untuk Minum
106
106. Ciuman Intens
107
107. Memilih Pergi
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
113. Skema Sugeng
114
114. Memulai Pertarungan
115
Bab 115.
116
116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117
117. Fakta Yang Terungkapkan
118
118. Pergi Untuk Penyelamatan
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 125
123
Bab 126
124
Bab 127
125
Bab 128
126
Bab 129
127
Bab 130
128
Bab 131
129
Bab 132
130
Bab 133
131
Bab 134
132
Bab 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!