Kehidupan Menantu Hebat

Kehidupan Menantu Hebat

01. Membeli Cincin

Pagi hari, di pasar tertentu pinggir jalan.

Fatir seperti biasa membeli sayuran untuk kebutuhan keluarga kecilnya. Sebagai seorang menantu yang tinggal di kediaman istrinya. Tugas rumah adalah satu - satunya hal yang bisa dia lakukan.

"Anak muda..." Panggilan datang dari seorang penjual barang antik.

"Paman memanggilku?!..." Tanya Fatir dengan bingung.

"Hahaha, itu benar. Aku selalu melihatmu membeli sayuran setiap hari. Sepertinya kamu menjadi pria yang hidup mandiri..." Tentunya penjual barang antik tersebut selalu mengatakan alasan tersebut kepada setiap pejalan kaki hanya untuk menarik pembeli.

Akhir - akhir ini, bisnisnya tidak banyak pembeli. Untuk itu dia melihat Fatir yang kebetulan datang dan mencoba keberuntungannya.

"Jadi paman, keperluan apa yang kamu butuhkan dariku?..." Fatir tidak memiliki kecurigaan apapun sehingga dia memutuskan untuk bertanya.

"Ehm, mendekatlah dan lihat barang antik yang aku miliki. Kamu terlihat cukup bijaksana. Tetapi bijaksana saja tidak cukup..." Penjual itu berkata dengan menggeleng.

Fatir cukup senang mendapatkan pujian. Tetapi seketika sirna karena dia memiliki kehidupan sampah. Sebagai seorang menantu dirinya tidak lebih dari babu.

"Sepertinya kamu memiliki masalah dengan keluarga kecilmu..." Penjual itu hanya menebak, dari ekspresi yang Fatir tunjukkan. Juga dari kesehariannya membeli sayuran, jelas dia menjadi Menantu yang kurang beruntung.

"Paman, apakah kamu seorang dukun yang bisa melihat perkembangan di masa depan?..." Fatir memiliki kedua matanya bersinar.

Dia telah lama ingin mengubah nasibnya, setidaknya dia ingin menjadi kaya raya. Dengan begitu dia tidak akan dipandang rendah oleh istri dan mertuanya juga orang - orang di sekitarnya.

Untuk itu, bertemu dukun adalah keharusan. Dia pernah mendengar, jika seseorang pergi ke tempat dukun. Pastinya akan mendapatkan kekayaan yang melimpah.

Fatir ingin mencobanya, walaupun hanya sekali.

"Ehm, Sepertinya kamu memiliki mata jernih dan cukup terampil. Itu benar, aku adalah seorang dukun dan menjaga tokoh antik ini hanya pekerjaan sampingan..." Tidak mungkin Penjual itu melewatkan kesempatan untuk menipu Fatir.

Dia harus berpura - pura menjadi dukun, Selama bukan dukun beranak. Dirinya sangat yakin. Dengan kata - kata darinya, Fatir akan membeli barang antik miliknya yang tidak berguna sama sekali.

"Kalau begitu, Mbah dukun aku ingin kaya raya..." Kata Fatir dengan bersemangat.

Penjual itu terdiam. Jika dirinya bisa membuat orang lain kaya raya. Mengapa dia masih tetap miskin dan memiliki pekerjaan penjaga toko antik.

Rasanya ingin menangis tanpa air mata. Tetapi penjual tersebut kembali tenang. Sekarang dia harus menyakinkan Fatir untuk membeli barang antik miliknya.

"Hahaha, Kamu ingin kaya?! Mudah sekali..." Jawab penjual tersebut dengan tersenyum kemenangan.

Mendengar ini, Fatir menjadi tidak kuasa menahan tangis. Akhirnya, setelah hidup miskin cukup lama, dirinya akan cepat menjadi kaya raya.

Dia tidak sabar untuk menjadi kaya raya dan membuat bangga keluarga kecilnya.

"Paman, bisakah kamu tidak bertele - tele dan cepat buat aku menjadi kaya raya..." Kata Fatir dengan tersenyum.

"Kamu harus membeli cincin batu akik dan mengelusnya setiap hari dan membaca mantra, aku ingin kaya sebanyak tiga kali setelah makan..." Kata penjual tersebut sambil memperlihatkan koleksi cincin akik miliknya.

"Benarkah?!..." Tanya Fatir dengan tidak percaya.

Entah mengapa, Saran dari penjual tersebut tidak begitu menyakinkan. Tetapi Fatir tidak punya pilihan lain selain mempercayainya.

"Jangan meragukan perkataan dariku, Ingatlah wahai anak muda aku seorang dukun yang profesional..." Kata Penjual dengan yakin.

"Benar juga, Apapun itu selama dari dukun. Aku akan cepat kaya raya..." Fatir sangat bahagia. Keraguan dihatinya langsung sirna begitu saja.

Tetapi dia ingat, jika dirinya tidak memiliki banyak uang. Selain uang kembalian membeli sayuran sebesar 10 ribu.

"Paman, Bisa aku bertanya berapa harganya?..."

Penjual tersebut tertawa di dalam hatinya, akhirnya dia bisa menjual barang dagangan miliknya.

"Sepuluh..." Jawab Penjual tersebut sambil memperlihatkan kesepuluh jumlah jari tangannya.

"Haha, Nasib baik. Aku ambil satu, ini 10 ribu..." Jawab Fatir yang akan mengambil cincin batu akik.

Tetapi, saat dia mengulurkan tangannya, Penjual tersebut langsung menghentikan tangannya.

"Sepertinya, kamu salah dengar. Yang aku maksudkan adalah 10 juta..." Kata - kata penjual membuat Fatir terdiam.

Dari mana dirinya mendapatkan uang sebanyak 10 juta?

Dia tidak bekerja, dan selalu menerima uang dari istrinya hanya untuk membeli kebutuhan sehari - hari.

Tetapi, Fatir tidak habis pikir. Dia sudah berguru dengan emak - emak pasar dalam bernegosiasi soal harga.

Intinya, 10 juta harus menjadi 10 ribu.

"Hmph, Cincin jelek, aku bisa membelinya dengan harga 10 ribu di tempat lainnya..." Walaupun enggan, Fatir kembali berdiri dan berniat pergi.

Trik yang satu ini sangat jitu untuk mengelabui seorang pedagang. Sayangnya, pedagang tersebut bukan penipu ulung.

"Ehm, Karena kita berjodoh dan pertemuan ini sudah menjadi takdir. Aku akan memberikan potongan harga. Untukmu, aku akan menjualnya seharga 9.990.000 bagaimana..." Kata Penjual dengan tersenyum.

"Sama juga bohong, itu 10 juta kurang 10 ribu..." Fatir menggeleng.

"Aku akan ambil, 10 ribu..."

"5 juta..."

"Tidak, harus 10 ribu..."

"1 juta..."

"10 ribu, atau aku akan pergi..."

Penjual itu ingin menangis, Awalnya dia cukup senang bisa menipu Fatir. Siapa sangka dia akan merugi.

"Baiklah, 10 ribu..."

"Sepakat..."

Fatir dengan penuh kemenangan membawa pergi, barang belanjanya dan pulang ke kediaman istrinya. Namun kali ini dia memiliki cincin batu akik di tangannya.

Saat ini dia menumpang di rumah istrinya. Tapi dia tidak lagi bersedih. Dengan cincin batu akik yang dia beli seharga 10 ribu. Dia akan menjadi kaya raya.

Sesampainya di rumah.

"Kamu terlambat, mana uang kembaliannya?..." Ibu mertua galak yang memiliki kaki ramping namun bertubuh bengkak. Langsung menghentikan langkah kaki Fatir.

"Aku menggunakannya uang kembalinya untuk membeli cincin..." Jawab Fatir dengan tersenyum. Sambil memperlihatkan cincin yang ada di jarinya.

Namun di mata Mertuanya, tindakan tersebut, sama dengan pemborosan.

"Menantu bodoh, apakah kamu tidak tahu jika harga minyak naik semua, dari pada kamu membeli cincin yang tidak berguna. Lebih baik digunakan untuk membeli yang lainnya saja..." Mertuanya berbicara dengan air liur berhamburan, seolah - olah menjadi air mancur.

30 menit kemudian.

Fatir mendapatkan omelan cukup lama sampai Mertuanya lelah berbicara lagi.

Dia tidak memiliki kemarahan apapun, karena dia sudah berbicara dengan amukan mertuanya. Tentunya dia memasukan kapas di kedua telinganya agar tidak mengalami kerusakan pendengar.

"Cepat pergi ke dapur dan selesaikan menu sarapan pagi ini..." Mertuanya mengakhiri perkataannya dan pergi meninggalkan Fatir.

Melepaskan kapas dari telinganya, Fatir mendesah. "Lakukan saja, aku akan menjadi kaya raya setelah ini..."

Fatir menjalani pernikahan selama 3 tahun dengan Mayangsari. Seorang presdir yang memiliki perusahaan logistik dengan total kekayaan 1 Miliyar.

Sayangnya pernikahan dirinya tidak berdasarkan cinta sama sekali. Alasan mengapa Mayangsari menikahi Fatir, karena dia seorang pria Impoten.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Chacha

Chacha

menarik

2023-11-23

1

Arif Suyono

Arif Suyono

ceritanya seru

2023-10-28

0

Ika Lestari

Ika Lestari

semangat..

2023-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 01. Membeli Cincin
2 02. Derita Seorang Menatu
3 03. Pertapa Agung
4 04. Mendapatkan Warisan
5 05. Masalah Di Rumah Sakit
6 06. Kesembuhan Sementara
7 07. Keputusan Mendesak
8 08. Tidak Menginginkan Imbalan
9 09. Mengungkapkan Kebenaran
10 10. Undangan Menginap
11 11. Penyelidikan Nagisa
12 12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13 13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14 14. Bertemu Dengan Teman Lama
15 15. Kencan Buta
16 16. Ciuman Panas
17 17. Perjaka Dan Perawan
18 18. Pengaman
19 19. Melanggar
20 20. Pulang
21 21. Pergi Ke Perusahaan
22 22. Menjadi Ketua Baru
23 23. Membalas
24 24. Kehidupan Di Perusahaan
25 25. Perbincangan
26 26. Tumpahan Kopi
27 27. Penolakan Miranda
28 28. Panggilan Dari Istri
29 29. Datang Bersama
30 30. Menghadiri Pertemuan
31 31. Membayar Tagihan
32 32. Kekhawatiran
33 33. Mencengangkan
34 34. Bertengkar
35 35. Pengejaran
36 36. Penyelamatan
37 37. Berbohong
38 38. Tamparan
39 39. Divisi Baru
40 40. Pemeriksaan Pertama
41 41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42 42. Melanggar Dari Belakang
43 43. Memasuki Sungai
44 44. Menolak Niat Baik
45 45. Undangan Pelayanan Medis
46 46. Lumayan
47 47. Pengobatan Mistis
48 48. Keputusan Karina
49 49. Regenerasi Kulit
50 50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51 51. Pergi Ke Restoran
52 52. Masalah Di Depan Restoran
53 53. Menyinggung Orang Yang Salah
54 54. Pendengar Yang Baik
55 55. Pelakor Magang
56 56. Mengunjungi Bar
57 57. Istri Yang Merepotkan
58 58. Berakhir Di Hotel
59 59. Suami Dan Istri
60 60. Rasa Bersalah
61 61. Kembali Bekerja
62 62. Internet Terbakar
63 63. Hari Yang Melelahkan
64 64. Mengambil Sikap
65 65. Memilih Target Yang Salah
66 66. Memesan Minuman
67 67. Mulai Menerima
68 68. Bertamu
69 69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70 70. Memberikan Pemukulan
71 71. Perlakuan Yang Berbeda
72 72. Tidak Sengaja Melihatnya
73 73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74 74. Kamar Mandi Memanas
75 75. Semakin Memanas
76 76. Memberikan Sedikit Uang
77 77. Masalah Lain Datang
78 78. Perselisihan
79 79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80 80. Acara Pertemuan Akbar
81 81. Undangan Dari Ningsih
82 82. Terusir
83 83. Nasehat Yang Penuh Arti
84 84. Terjadi Kekacauan
85 85. Bunuh Diri
86 86. Mereka Yang Datang Terlambat
87 87. Bertemu Lagi
88 88. Memberikan Resep Obat
89 89. Godaan Seorang Pria
90 90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91 91. Mobil Bergoyang
92 92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93 93. Menyetujui
94 94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95 95. Kepanikan
96 96. Perjalanan Ke Kota Malang
97 97. Prantara
98 98. Pembersihan Rumah
99 99. Kejanggalan
100 100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101 101. Memberikan Penjelasan
102 102. Terselesaikan
103 103. Permintaan Kakak Ipar
104 104. Hanya Pengawalnya
105 105. Tawaran Untuk Minum
106 106. Ciuman Intens
107 107. Memilih Pergi
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 113. Skema Sugeng
114 114. Memulai Pertarungan
115 Bab 115.
116 116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117 117. Fakta Yang Terungkapkan
118 118. Pergi Untuk Penyelamatan
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 125
123 Bab 126
124 Bab 127
125 Bab 128
126 Bab 129
127 Bab 130
128 Bab 131
129 Bab 132
130 Bab 133
131 Bab 134
132 Bab 135
Episodes

Updated 132 Episodes

1
01. Membeli Cincin
2
02. Derita Seorang Menatu
3
03. Pertapa Agung
4
04. Mendapatkan Warisan
5
05. Masalah Di Rumah Sakit
6
06. Kesembuhan Sementara
7
07. Keputusan Mendesak
8
08. Tidak Menginginkan Imbalan
9
09. Mengungkapkan Kebenaran
10
10. Undangan Menginap
11
11. Penyelidikan Nagisa
12
12. Membangun Tenda Di Pagi Hari
13
13. Meninggalkan Kediaman Mertua
14
14. Bertemu Dengan Teman Lama
15
15. Kencan Buta
16
16. Ciuman Panas
17
17. Perjaka Dan Perawan
18
18. Pengaman
19
19. Melanggar
20
20. Pulang
21
21. Pergi Ke Perusahaan
22
22. Menjadi Ketua Baru
23
23. Membalas
24
24. Kehidupan Di Perusahaan
25
25. Perbincangan
26
26. Tumpahan Kopi
27
27. Penolakan Miranda
28
28. Panggilan Dari Istri
29
29. Datang Bersama
30
30. Menghadiri Pertemuan
31
31. Membayar Tagihan
32
32. Kekhawatiran
33
33. Mencengangkan
34
34. Bertengkar
35
35. Pengejaran
36
36. Penyelamatan
37
37. Berbohong
38
38. Tamparan
39
39. Divisi Baru
40
40. Pemeriksaan Pertama
41
41. Pemeriksaan Lebih Lanjut
42
42. Melanggar Dari Belakang
43
43. Memasuki Sungai
44
44. Menolak Niat Baik
45
45. Undangan Pelayanan Medis
46
46. Lumayan
47
47. Pengobatan Mistis
48
48. Keputusan Karina
49
49. Regenerasi Kulit
50
50. Tidak Sengaja Menjadi Anak Orang Kaya
51
51. Pergi Ke Restoran
52
52. Masalah Di Depan Restoran
53
53. Menyinggung Orang Yang Salah
54
54. Pendengar Yang Baik
55
55. Pelakor Magang
56
56. Mengunjungi Bar
57
57. Istri Yang Merepotkan
58
58. Berakhir Di Hotel
59
59. Suami Dan Istri
60
60. Rasa Bersalah
61
61. Kembali Bekerja
62
62. Internet Terbakar
63
63. Hari Yang Melelahkan
64
64. Mengambil Sikap
65
65. Memilih Target Yang Salah
66
66. Memesan Minuman
67
67. Mulai Menerima
68
68. Bertamu
69
69. Krisis Keluarga Pak Jamono
70
70. Memberikan Pemukulan
71
71. Perlakuan Yang Berbeda
72
72. Tidak Sengaja Melihatnya
73
73. Terjebak Di Dalam Kamar Mandi
74
74. Kamar Mandi Memanas
75
75. Semakin Memanas
76
76. Memberikan Sedikit Uang
77
77. Masalah Lain Datang
78
78. Perselisihan
79
79. Menyelesaikan Dengan Cepat
80
80. Acara Pertemuan Akbar
81
81. Undangan Dari Ningsih
82
82. Terusir
83
83. Nasehat Yang Penuh Arti
84
84. Terjadi Kekacauan
85
85. Bunuh Diri
86
86. Mereka Yang Datang Terlambat
87
87. Bertemu Lagi
88
88. Memberikan Resep Obat
89
89. Godaan Seorang Pria
90
90. Di Dalam Mobil Yang Memanas
91
91. Mobil Bergoyang
92
92. Panggilan Dari Kakak Ipar
93
93. Menyetujui
94
94. Penjelasan Yang Sulit Di Percaya
95
95. Kepanikan
96
96. Perjalanan Ke Kota Malang
97
97. Prantara
98
98. Pembersihan Rumah
99
99. Kejanggalan
100
100. Terbongkar Dengan Sendirinya
101
101. Memberikan Penjelasan
102
102. Terselesaikan
103
103. Permintaan Kakak Ipar
104
104. Hanya Pengawalnya
105
105. Tawaran Untuk Minum
106
106. Ciuman Intens
107
107. Memilih Pergi
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
113. Skema Sugeng
114
114. Memulai Pertarungan
115
Bab 115.
116
116. Kedatangan Yang Tak Terduga
117
117. Fakta Yang Terungkapkan
118
118. Pergi Untuk Penyelamatan
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 125
123
Bab 126
124
Bab 127
125
Bab 128
126
Bab 129
127
Bab 130
128
Bab 131
129
Bab 132
130
Bab 133
131
Bab 134
132
Bab 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!