Malam itu mereka habiskan dengan bercengkrama di ruangan televisi tersebut. DERRY maupun SORAYA kembali sedikit terlelap pukul lima pagi.
Hari ini, mereka akan segera berangkat kerja ke kantor. Keduanya tampak sibuk untuk segera berangkat, karena keduanya memang memiliki kesibukan masing-masing walau mereka sama kantornya.
"Raya, ayo mandi bersamaku saja," ucap Derry pagi itu.
"Derry, cepat lah kau pergi mandi sendiri dulu, jika denganmu ini akan lebih lama!!" ucap Soraya.
"Tidak, tidak!!" pagi ini aku tidak meminta apapun," teriak Derry dari balik kamar mandi.
Soraya yang mendengar ucapan Derry tersebut pun langsung mempercayai ucapan itu. Padahal Soraya sudah tahu, Derry selalu ingin bermain dengannya.
"Ayo cepat," ucap Derry.
Derry tertawa kecil, tampak gembira hatinya melihat seorang Soraya ikut mandi bersama dirinya lagi pagi ini. Mereka sudah halal, jadi tidak ada satupun yang bisa berkata ini adalah dosa.
"Aku sabuni yang ini ya," pinta Derry.
"Katamu tadi tidak ingin apa-apa!!" bentak Soraya.
"Iya, aku hanya ingin membantumu Raya!!" ucap Derry balik.
"Hmm yasudah," tambah soraya membiarkan Derry menyabuni bagian itu.
Rasa geli yang cukup kuat, buih sabun dari tangan suaminya itu membuat semakin licin dan Derry tersenyum bahkan terkekeh kecil.
"Derry!! cepatlah!!" bentak Soraya.
"Iya nyonya!!" ucap Derry kembali.
"Aku mandi sendiri saja kalau begitu, hari ini aku ada meeting Derry," pujuk soraya.
"Dengan siapa??" tanya Derry bingung.
"Dengan tuan Rendra dan papamu juga," ucap Soraya.
"Rendra?? kenapa aku tidak diajak??' tanya Derry bingung.
"Mana kutahu, kau kan tiga hari lalu tidak masuk kantor, maklum orang itu begitu sibuk!!" ucap Soraya.
Ketika mengatakan hal seperti itu, butiran air mata SORAYA ingin jatuh ke bawah. Siapa yang tidak cemburu, suaminya bersama wanita lain sampai tiga hari lamanya.
Meskipun pernikahan itu tidak mengharuskan Soraya untuk cemburu, namun perasaan tidak bisa dielakkan lagi. Soraya mengambil handuknya dengan cepat, dia pun lebih awal keluar dari kamar mandi tersebut.
Derry masih terdiam dengan sindiran soraya tersebut. Seolah ada aku yang menusuk hatinya dari ucapan istrinya itu. Namun, Derry tidak pernah ingin berkata maaf kepada SORAYA.
Derry yang egois, pemarah bahkan memiliki sifat keras kepala tinggi itu, tidak mungkin mengucap maaf hanya untuk seorang Soraya yang dinikahinya di atas nota tersebut.
Tiga hari lalu Derry memang tidak masuk ke kantor. Mana ada yang bisa melarang Derry, perusahaan itu milik ayahnya sendiri, bahkan Derry seorang ceo di perusahaan itu.
Apalagi mengenai Fanni , sudah tentu orang tua Derry yang menyuruh Derry libur masuk ke kantor. Fanny sangat dikenali oleh orang tua Derry , bahkan pernikahan mereka juga sudah dipersiapkan sejak lama.
Hanya Fanni saja yang selalu mengundur tidak ingin menikah dengan cepat, padahal jika ikutkan umur, mereka sudah sangat pantas menikah.
Soraya mulai berpakaian rapi untuk segera berangkat ke kantor. Seperti biasanya, mereka berangkat dengan mobil masing-masing. Mobil Soraya yang berwarna hijau toska tersebut adalah pemberian dari Derry Sanjaya.
Kini, Soraya membiarkan Derry memakai dasinya sendiri. Biasanya jika Derry berangkat kerja dari apartemen SORAYA, maka selalunya soraya yang memakaikan semua perlengkapan Derry tersebut.
Soraya tidak ingin hal ini selalu menghantui dirinya, ketika dia memasuki lift air mata penyesalan itu turun juga di pipinya. Dia sudah berdosa, karena mengabaikan suaminya pagi ini.
Itu adalah kewajiban istri untuk melayani sang suami, namun apa daya dirinya. Jika dia terus berhadapan dan memperlakukan Derry seperti itu, mungkin saja meeting pagi ini tidak akan terlaksana.
Hanya Tuhan yang tahu segalanya, termasuk lah hati Soraya saat ini. Hati yang tidak ingin dilepaskan namun perjanjian yang menyekat di antara keduanya.
"Kenapa Raya tidak memakaikan dasiku??" tanya Derry dalam hatinya.
"Ah..brengsek!!" ucal Derry marah sendiri.
"Pasti SORAYA ada lelaki lain," umpat Derry lagi menuduh SORAYA .
Derry seolah tidak sadar dengan perbuatannya sendiri, dia pagi ini begitu marah kepada SORAYA karena meninggalkan dirinya sendiri di apartemen tersebut.
Derry tidak terima dengan perbuatan soraya itu, biasanya soraya selalu memakaikan perlengkapan Derry jika dia ingin pergi kerja dari apartemen tersebut.
Derry yang mencintai dua wanita itu tidak sadar ada soraya di hatinya. Dia selalu menafikan perasaannya terhadap seorang Soraya .
Dia selalu ingin di cap pria setia, namun kelakuannya sudah melenceng dari itu semua. Derry awalnya menikah hanya untuk pelampiasan amarah terhadap Fanni , namun untuk menggantikan Fanni di hatinya tidak pernah terbesit.
Lalu mengapa dia marah kepada SORAYA??"
Jika soraya pun sudah memiliki lelaki lain nantinya, itu tidak akan masalah bagi Derry. Derry sendiri juga sudah memiliki seorang Fanni. Fanni pun tampak mencintai seorang Derry .
Apa sudah ada cinta di antara mereka??
Mungkin saja ada cinta di antara dua hati yang masih tidak ingin menggalinya tersebut. Soraya sudah menyadari perasaannya sendiri. Sedangkan Derry masih egois dan tinggi hati untuk menerima kenyataan itu.
Soraya sudah pun di tengah perjalanan, dia mengendarai mobilnya dengan sedikit terisak. Jika ingin memberontak dia ingin Derry selalu di sampingnya.
Derry pula sudah keluar dari apartemen setengah jam lalu setelah soraya meninggalkannya sendiri di sana. Derry dengan wajah memerah memaki soraya terus menerus sambil menyetir mobilnya.
"Lihat saja nanti!!" ucap Derry teriak dalam mobilnya.
Hampir empat puluh lima menit perjalanan dari apartemen SORAYA ke perusahaan milik Derry tersebut, akhirnya soraya sampai tepat waktu.
Jam masih menunjukkan pukul tujuh lima belas menit. Dia tidak terlambat, bahkan Soraya masih sempat untuk sarapan dengan santai.
Pukul delapan nanti meeting akan dilaksanakannya. Semua file sudah dia kumpulkan. Tuan Rendra adalah salah satu seorang investor yang sahamnya mencapai 40 persen di perusahaan ayah Derry tersebut.
Dan 60 persen saham itu di pegang oleh keluarga Derry. Soraya seorang yang bekerja sebagai staf keuangan dan Derry sudah menambah pekerjaannya menjadi kepala bagian pemasaran tanah mereka tersebut, kini bertambah beban soraya lagi.
Sebelum jam delapan, dia sudah berada di ruangannya sendiri, dia hanya memesan kopi kepada office girl yang bekerja di sana. Sikap ramah Soraya selalu di sukai pekerja bawahan di sana.
Kesukaan Soraya memang meminum kopi hitam dengan sedikit gula, dengan begitu Soraya tetap bisa menjaga tubuhnya agar tidak terlalu obesitas.
Wanita berkulit putih bersih ini, selalu menyimpan beberapa keping roti di lemari kecil dalam ruangannya tersebut. Sambil membereskan berkasnya tersebut dia pun mulai sarapan dengan kopi dan dua keping roti.
Baru ingin melahap rotinya, Soraya dikejutkan dengan sosok tubuh kekar yang menatapnya tajam dan sambil melipat kedua tangannya tersebut.
Kira-kira siapa ya??
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Nnek Titin
terlalu byak ulangan nya jadi bab baru nya aedikit
2023-05-11
1
Sri Atun
kalimat nya kalau bisa jangan di ulang ulang thuoor
2022-10-31
4