(Bom!!!)
Ledakan yang kuat pun terjadi di dalam arena sehingga sebagian arena di penuhi oleh kabut asap yang cukup tebal, Arata pun berfikir ia berhasil membunuh Siyon dan yang lainnya, dan ia pun mulai berjalan mendekati Rias, para penonton yang tersisa pun syok melihat Arata yang sangat badas dan tidak berani menolong Siyon dan yang lainnya, bahkan ketua Osis pun tidak berani memasuki arena
"Aku juga akan mengirimmu ke tempat mereka" Ucap Arata sambil mendekati Rias
Rias pun tidak bisa berbuat apa apa dan hanya menangis pasrah dengan keadaan yang terjadi
"Lightning" Arata~
(Swof!!)
"Agh!!" Saat Arata akan melepaskan sihirnya ia tiba tiba di tendang oleh seseorang yang membuatnya terpental sangat jauh
"Agh!!!" Arata pun berhasil menghentikan dirinya dan ia pun menjadi sangat kesal
"Apa apaan dia!?! siapa dia!!?" Gumam Arata
Para penonton pun kebingungan karena Arata tiba tiba terpelanting, dan perlahan asap kabut pun mulai memudar, Arata pun kaget dan kebingungan karena Siyon, Ayani dan Veliona masih hidup dan tidak menerima luka sedikitpun
"Apa yang terjadi?!, aku yakin aku telah membunuh mereka" Gumam Arata kebingungan
Arata pun langsung melihat ke arah Rias
"Apakah perempuan itu yang melakukannya?!, tapi bagaimana bisa?!" Gumam Arata semakin kebingungan
Sosok yang menendang Arata pun mulai terlihat
"Siapa dia!!?!" Gumam Arata penasaran
Sosok yang menendang Arata sehingga membuatnya terpental cukup jauh ternyata adalah Zen, Rio pun menjadi kebingungan dan bertanya tanya "Bagaimana bisa Zen ada di sana!?, cepat sekali dia!" Gumamnya
Zen pun menatap Arata dengan tatapan penuh emosi, Arata pun merasa sangat kesal karena lagi lagi ada yang mengganggunya
"Minggirlah serangga!!" Ucap kasar Arata
"C'A sword!" Arata pun langsung berlari mendekati Zen dan berniat membunuhnya
"C'Sword" Zen pun jalan perlahan dan mulai berlari ke arah Arata
"Matilah kau serangga sialan!!" Teriak Arata
(Slash!! Slash!!)
(Ting!!)
Arata pun kaget karena Zen mampu menahan serangannya hanya dengan pedang biasa, padahal dia sudah meningkatkan aliran 'Mana' miliknya sehingga membuat senjatanya semakin kuat
"Fire!" Pedang Zen pun menjalarkan api, Arata yang menyadarinya pun langsung melompat ke belakang untuk menjauhi Zen
Tiba tiba Zen pun bertanya sesuatu kepada Arata
"Kenapa kau berniat membunuh teman temanku? kau sudah memenangkan turnamen ini, tetapi kau berniat membunuh teman temanku, kenapa?!" Tanya Zen sedikit kasar
Arata pun menjawab pertanyaan Zen dengan kasar "Itu bukan urusanmu!!" Ucapnya
"Bukan urusanku?.. Teman temanku yang akan kau bunuh itu bukan urusanku??..." Ucap Zen dengan nada yang pelan dan mengancam
Arata pun sedikit merinding mendengar ucapan Zen
"Jangan bercanda!.." Tiba tiba Zen pun menghilang yang membuat Arata kaget dan kebingungan
Tiba tiba Zen muncul tepat di belakang Arata dan mengucapkan sesuatu
"Lupakan soal turnamen ini, aku akan membunuhmu" Ucap Zen dengan nada yang sangat mengancam
Arata pun langsung di tendang oleh Zen yang membuatnya terpental cukup jauh
"Kekuatan macam apa itu!!?" Gumam Arata
Zen pun kembali muncul dan berniat menebas Arata dengan pedangnya, tetapi Arata beruntung karena ia masih dapat menangkis serangan Zen yang sangat cepat tetapi Zen pun kembali menendang perut Arata yang membuatnya terpental sangat jauh hingga menabrak dinding arena
(Bom!!!)
"Agh!!!!!"
"Uhk uhk!!" Arata pun memuntahkan darah yang cukup banyak dari mulutnya
Arata pun mulai ketakutan dengan Zen yang memiliki kekuatan tidak masuk akal, saat Arata menatap mata Zen, Arata pun merasakan kekuatan Zen yang sangat tidak masuk akal dan amarahnya yang memuncak
"Apa ini!? siapa dia!!?" Gumam Arata panik
Zen pun berjalan mendekati Arata perlahan, Veliona pun tersadar dari pingsannya ia pun melihat ke arah Zen tetapi penglihatannya masih buram
Warna mata kanan Zen mulai sedikit memerah, Arata pun menjadi sangat ketakutan melihat Zen yang mendekatinya
"Menjauhlah kau monster!!" Teriaknya
Pemimpin akademi Destro yang mendengar teriakan Arata pun merasa aneh, karena ini adalah pertama kalinya Arata berteriak ketakutan
Pemimpin akademi pun melihat Zen menggunakan mata sihirnya dan seketika sedikit terkejut karena melihat energi sihir yang sangat aneh dan baru pertama kali ia melihatnya
Pemimpin akademi pun langsung bangun dari bangkunya yang membuat ketua osis dan para petinggi lainnya kebingungan
"Evakuasi para penonton yang ada di sini" Ucap Pemimpin akademi
Ketua osis pun langsung bergegas memanggil semua anggota osis dan memerintahkan mereka untuk mengevakuasi para penonton
"Sepertinya ada sesuatu yang buruk di sini" Ucap salah satu petinggi
"Sepertinya ucapan nenek tua itu benar benar menjadi kenyataan" Ujar Petinggi lainnya
"Emangnya apa yang di ramalkan oleh nenek?" Tanya Pemimpin akademi
"Nenek tua itu mengatakan bahwa akan ada seorang anak laki laki dengan energi sihir yang sangat kuat akan menghancurkan seluruh akademi" Ucap salah satu petinggi lainnya
Seketika Pemimpin akademi pun langsung melompat turun ke dalam arena
"Swift" Pemimpin~
Zen pun berniat membunuh Arata, tetapi tiba tiba Atata menghilang dan ternyata Pemimpin akademi yang menyelamatkannya
Pemimpin akademi pun melempar Arata dan memerintahkannya untuk lari keluar dari arena
Arata yang sangat ketakutan langsung berlari keluar dari arena yang membuat para murid yang berada di luar arena kebingungan dan seketika penjara petir milik Arata pun menghilang
"Semua penonton telah di evakuasi" Gumam Pemimpin akademi
Zen yang tiba tiba terdiam pun melihat ke arah Veliona dan yang lainnya sedang terkapar
Pemimpin akademi yang melihat Zen menoleh pun langsung bergerak dengan cepat ke arah mereka bertiga
(Slash!!)
Tebasan hitam yang sangat besar pun mengarah ke Veliona dan yang lainnya
(Bom!!!)
Tetapi serangan tersebut pun berhasil di tahan oleh Pemimpim akademi dan mereka bertiga pun terselamatkan
Pemimpin akademi yang menyadari Veliona masih sadar pun memerintahkannya untuk pergi keluar dari arena, tetapi saat Pemimpin akademi sedang berbicara Zen tiba tiba muncul dan langsung menendangnya hingga terpental cukup jauh
"Kekuatannya kuat sekali!" Gumam Pemimpin akademi
Perlahan lahan warna rambut Zen pun berubah menjadi warna putih dan mata kanannya yang berubah menjadi merah darah
Pemimpin akademi pun merasakan kekuatan Zen meningkat pesat, tiba tiba ketiga petinggi pun turun dan ikut membantu Pemimpin akademi
"Kita harus menghentikannya" Ucap salah satu petinggi
"Ayo kita lakukan!" Ujar petinggi lainnya
Tiba tiba salah satu petinggi pun muncul di samping Zen dan langsung menendangnya, Zen pun terpelanting cukup jauh akibat tendangan petinggi tersebut, Pemimpin akademi pun muncul di belakang Zen lalu membantingnya ke permukaan dan langsung menjauhinya
"Ayo kita lakukan!" Perintah Pemimpin akademi
Ketiga petinggi pun langsung mendekati Pemimpin akademi dan melingkari Zen, para petinggi pun meramalkan sihir yang sangat kuat
"Wahai cahaya yang selalu mengusir kegelapan datanglah kepada kami dan usirlah kegelapan yang menghantui kami ini!" Serentak mereka
Dinding sihir pun muncul dan mengurung Zen di dalamnya, dan mereka pun akhirnya bisa tenang karena telah berhasil memenjarakan Zen menggunakan sihir penyegel Iblis
Veliona yang sudah sadar pun bangkit dan kebingungan melihat apa yang terjadi
"Ada apa ini?" Gumam Veliona kebingungan
Zen pun bangun dan melihat sekelilingnya, Veliona yang melihat Zen pun terkaget karena wujudnya yang sekarang sama seperti di kelas kemarin
Zen pun berteriak mengamuk dan Veliona pun menyadari bahwa Zen yang sekarang di matanya bukanlah Zen yang sebenarnya
Tak di duga Zen pun dengan mudah keluar dari segel tanpa merusaknya dan langsung menendang salah satu petinggi yang membuatnya terpental sangat jauh
"Bagaimana bisa?!?" Bingung Pemimpin akademi
"Jika dia bisa keluar dari segel ini berarti!?!" Tiba tiba Pemimpin akademi pun di tendang oleh Zen hingga terpelanting sangat jauh bersama dengan kedua petinggi lainnya
"Agh!... Apa apaan ini? apa yang terjadi?" Bingung salah satu petinggi
"Tsunami!!" Sebuah Tsunami yang sangat besar pun muncul tepat di belakang Zen dan Zen pun menebas Tsunami di belakangnya
(Slash!)
(Bom!!!)
"Dia menebasnya hanya dengan pedang yang tidak di aliri oleh energi sihir!?!" Gumam Pemimpin akademi
"Tsunami!!" Tiba tiba muncul satu lagi Tsunami yang cukup besar dari kanan Zen
(Bsh!!!!)
Zen pun terbawa oleh Tsunami tersebut hingga menabrak ujung dinding Arena
"Aku akan membantu kalian" Ucap Rias yang telah berada di sebelah Pemimpin akademi
"Swift" Tiba tiba Zen pun muncul tepat di depan Rias dan Pemimpin akademi
Zen pun memunculkan senjatanya tanpa mantra dan langsung menyerang mereka berdua
"Protection!!" Mereka berdua pun menciptakan pelindung sihir untuk menahan serangan Zen, tetapi tak di duga pertahanan mereka pun perlahan lahan mulai hancur, Pemimpin akademi pun langsung menarik tangan Rias
"Swift!" Pemimpin akademi pun menarik Rias keluar dari perlindungan sihir mereka
(Broke!)
Perlindungan sihir tersebut pun hancur dan Zen kembali mendekati Rias, Pemimpin akademi dan para petinggi lainnya
Saat Zen berjalan mulutnya pun mengeluarkan darah, tidak hanya mulutnya bahkan tiba tiba beberapa tubuhnya tergores dan mengeluarkan darah
"Tubuhnya tidak mampu menahan energi sihir miliknya?!" Kaget Pemimpin akademi
"Apa yang terjadi?!" Tanya Rias kebingungan
"Jika energi sihir seseorang terus meningkat dan tubuhnya tidak mampu menahan kekuatan sihir tersebut, maka orang tersebut akan mati" Jelas Pemimpin akademi yang membuat Rias kaget
"Sepertinya temanmu sedang termakan oleh emosi dan amarahnya sendiri, karena saat kami menyegel dia di dalam segel Iblis, ia dapat dengan mudah keluar dari segel tanpa harus menghancurkannya" Jelas Pemimpin akademi
Zen pun terus berjalan mendekati mereka tetapi tiba tiba
(Hug)
Veliona pun memeluk Zen dengan erat dari belakang
"Zen!.. sadarlah!!" Ucapnya
"Sadar Zen!! aku tau kamu melakukannya demi kami!, kamu berniat melindungi kami, kamu tidak ingin kehilangan lagi, tetapi kamu telah kehilangan dirimu sendiri!!" Teriak Veliona sambil menangis
Veliona pun mempererat pelukannya
"Zen!! kembalilah kepada kami!" Ucap Veliona
"Kami baik baik saja, kami tidak apa apa!.." Ucap Veliona
Zen pun seketika berhenti
"Aku tidak mau.. kehilangan siapa siapa lagi.. Hsk... Kembali lah.. Zen!.." Ucap Veliona tersedu sedu
Seketika badan Zen pun mengeluarkan hawa yang panas hingga membuat tangan Veliona sedikit menerima luka bakar, tetapi Veliona tidak melepaskan Zen dan terus memeluknya dengan erat
"Ah!!!!" Tiba tiba tubuh Zen pun mengeluarkan api yang panas
"Veliona!!!" Teriak Rias
Api tersebut pun perlahan memudar dan mulai menghilang, Veliona pun menerima beberapa luka bakar yang cukup parah, tetapi ia masih memeluk Zen dengan erat
"Kami tidak apa apa Zen, semua akan baik baik saja.. kembali lah.." Ucap Veliona
Mata kanan dan rambut Zen pun mulai kembali normal, Zen pun tersadar dan melihat Veliona yang sedang memeluknya
Tiba tiba sihir rantai penyegel pun muncul dan mengikat Zen dengan sangat kuat
"Ahh!!!!!!!!" Teriak Zen
Veliona yang sedang memeluk Zen pun tiba tiba terpelanting cukup jauh dari Zen
"Ahh!!!!!!!! Gh!! Ahh!!!!" Teriak Zen kesakitan
Rias, Pemimpin akademi dan para petinggi lainnya pun kebingungan dengan apa yang terjadi
"Zen!!" Teriak Veliona
"Ahh!!!!!!" Rantai penyegel tersebut pun tak berhenti mengikat Zen dengan sangat erat
"Apa yang terjadi?!" Gumam Pemimpin kebingungan
Zen pun pingsan dan rantai rantai sihir yang menyegelnya mulai memudar
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments