Chapter 19 : Pertandingan Final

Pagi hari pun tiba Zen terbangun dari tidurnya dan melihat semuanya masih tertidur lelap, tetapi tidak dengan Siyon, ia tidak ada di tempat tidurnya

Zen pun pergi keluar berniat untuk mencarinya saat Zen membuka pintu, ternyata Siyon sedang duduk termenung

"Siyon tumben pagi pagi gini udah bangun, kenapa?" Tanya Zen

"Aku hanya kebangun dan ga bisa tidur lagi" Ujar Siyon

"Hei Zen, apa menurutmu aku akan memenangkan pertandingan final ini?" Tanya Siyon kepada Zen karena ia tidak yakin dapat mengalahkan kakaknya

Zen pun kebingungan dengan pertanyaan Siyon, ia pun berfikir bahwa Siyon mungkin sedang gugup dan tidak percaya diri Zen pun mendekati Siyon dan duduk di sebelahnya

"Jangan terlalu di pikirin, jika kamu terus mikir ga bakal menang melawan kakakmu itulah yang akan terjadi, karena kamu sudah ragu dari awal yang membuat mentalmu menjadi lemah, dan ragu untuk membuat sebuah pilihan. Jika emang sudah di depan mata, hadapin aja apapun yang terjadi berfikir kemudian, kalau kamu masih ragu dengan kekuatanmu sendiri, mereka bersamamu, mereka pasti akan membantumu. Kamu tidak sendiri" Jelas Zen

Siyon pun sedikit tersenyum dan berterima kasih kepada Zen yang sudah membuatnya sadar

"Kalau begitu aku pergi dulu ya" Ucap Zen sambil menepuk bahu Siyon dengan pelan

Zen pun pergi meninggal Siyon dan pergi mengelilingi akademi Destro

"Hai Zen" Sapa seseorang dari kejauhan

Zen pun berhenti dan melihat ke belakang, ternyata yang menyapanya adalah Elys

"Pagi Zen" Ucap Elys sambil mendekati Zen

"Pagi" Balas Zen

"Tumben kamu udah keluar aja pagi pagi gini?" Tanya Elys

"Aku hanya kebangun dan bosan berada di dalam ruangan guild, jadi aku keluar untuk jalan jalan, kamu sendiri kenapa ada di sini pagi pagi begini?" Tanya Zen

"Aku hanya mencari udara segar" Ujar Elys sambil memainkan rambutnya

Zen pun sedikit terpaku melihat Elys

"Mau jalan bareng?" Tanya Elys

"Kemana?" Tanya Zen

"Mungkin ke taman di akademi ini" Jelas Elys

"Boleh juga, aku juga ga tau harus kemana" Zen pun menyetujui ajakan Elys, mereka pun berjalan ke taman akademi bersama, sesampainya di sana Zen pun bertanya kepada Elys

"Hei Elys, apa rasanya mengikuti turnamen?" Tanya Zen

"Cukup menyenangkan, walau kalah dengan akademi lain, Aku bisa bertemu dengan orang lain, melihat kemampuan orang lain, dan bisa bertanding satu sama lain menurutku cukup menyenangkan, dan memberi kita pengalaman yang baik untuk lebih berusaha kedepannya" Jelas Elys

Elys yang penasaran pun bertanya kembali kepada Zen "Kamu kenapa ga main di turnamen Zen?" Tanya Elys

"Yang di pilih untuk main itu Veliona, Siyon, dan Ayani aja. Aku engga di pilih" Jelas Zen sambil melihat ke langit yang cerah

"Pagi yang indah" Gumam Zen

Elys pun melihat jam dan ternyata sudah jam 06:30, dan ia baru ingat, kalau ia memiliki urusan dan harus kembali

"Ah Zen, maaf ya aku harus kembali sekarang.." Ucap Elys

"Iya gapapa." Ujar Zen

Elys pun meninggalkan Zen dan kembali ke ruangan guild nya

Zen yang tidak tau harus berbuat apa pun kembali ke tempat teman temannya

#Time skip

Sesampainya di ruangan guild

Zen memasuki ruangan dan melihat semuanya sedang membuat sarapan untuk pagi hari ini

Saay Zen masuk, ia pun langsung di lemparkan pertanyaan oleh Fallen "Dari mana Zen?" Tanya Fallen

"Cuma berkeliling tadi" Jelas Zen

"Zen bisa bantu aku?" Ucap Rias memotong pembicaraan

"Bantu apa rias?" Tanya Zen sambil mendekati rias

"Bisa ambilkan beberapa piring?" Tanya Rias

Zen pun menolong Rias mengambilkannya piring untuk sarapan mereka, saat semua sudah selesai Rias pun memanggil semua teman temannya

"Teman teman makanannya sudah selesai!.." Teriaknya dari kejauhan

"Kami segera datang!.." Teriak Yuuiki

Mereka semua pun berkumpul di dapur dan sarapan bersama, setelah selesai sarapan, mereka semua pun bersiap siap untuk pergi ke arena pertandingan final

#Time skip

Saat semuanya sudah selesai, mereka pun berangkat, sesampainya di sana, sesampainya disana, mereka pun kaget karena arenanya menjadi lebih luas di banding yang sebelumnya

"Tempatnya berubah" Kaget Rio

"Bagaimana cara mereka merubahnya dalam 1 hari saja?" Bingung Rara

"Sudah jangan banyak bertanya, ayo duduk." Ajak Yuuiki

Mereka semua pun duduk di kursi penonton, dan beberapa saat kemudian para petinggi akademi Destro ikut serta nonton pertandingan final, bahkan pemimpin akademi dari akademi Destro pun ikut serta menonton yang membuat para penonton bersorak kagum dengan kehadiran para petinggi akademi

Tiba tiba muncul suara dari spiker "Untuk peserta turnamen yang bertanding di final ini, silahkan mempersiapkan diri" Ucap seseorang menggunakan spiker

Ayani, Veliona pun bersiap siap, tetapi tidak dengan Siyon, Siyon masih gugup dan trauma dengan kakaknya yang membuat mentalnya melemah, tiba tiba Zen pun memukul bahu Siyon

"Semua akan baik baik saja Siyon" Ucap Zen

Siyon pun mengingat kata kata Zen yang sebelumnya

"Jangan terlalu di pikirin, jika kamu terus mikir ga bakal menang melawan kakakmu itulah yang akan terjadi, karena kamu sudah ragu dari awal yang membuat mentalmu menjadi lemah, dan ragu untuk membuat sebuah pilihan. Jika emang sudah di depan mata, hadapin aja apapun yang terjadi berfikir kemudian, kalau kamu masih ragu dengan kekuatanmu sendiri, mereka bersamamu, mereka pasti akan membantumu. Kamu tidak sendiri" Gugup Siyon seketika hilang saat mengingat kata kata Zen dan ia berfikir di sinilah ia harus membalas perbuatan kakaknya

Siyon pun bersiap siap dan mereka bertiga memasuki arena disertai sorakan dari para penonton yang menyemangati mereka

Sesampainya di dalam arena Siyon pun menatap kakaknya yang sedang berjalan turun bersama dengan kedua temannya, Arata yang melihat Siyon menatapnya pun tersenyum

Sorakan semangat pun menyerbu kedua tim, tetapi Arata malah merasa jika sorakan semangat dari para penonton itu sangat mengganggunya

"Lightning!" Sambaran petir pun muncul tepat di hadapan Siyon, yang membuat sorakan para penonton pun seketika berhenti tetapi Siyon tidak memperdulikannya bahkan masih terlihat santai yang membuat Arata menjadi sangat senang

"Siyon!!" Teriak Arata dari kejauhan

Siyon pun hanya diam dan tidak merespon ucapan kakaknya tersebut

"Pertarungan kedua tim dengan elemen yang sama, ini akan menjadi pertarungan yang sulit untuk di menangkan Veliona dan yang lainnya" Gumam Zen

Tiba tiba Zen pun baru menyadari sesuatu, bahwa elemen Veliona bukanlah elemen api, seketika Zen pun bertanya tanya, sebenarnya elemen apa yang di miliki Veliona

Suara spiker pun kembali berbunyi "Bersedia!!, Siap!!!!!" Arata yang lebih sering diam di dalam pertandingan seketika tersenyum

"Mulai!!!"

(Tst!..)

(Thar!!!)

Sambaran petir pun muncul di tengah tengah arena

"Kemarilah! Siyon!!!" Perintah Arata

Siyon pun memutuskan untuk langsung berhadapan dengan kakaknya, karena ia tidak ingin teman temannya terluka

"Aku akan melawan kakakku" Ucap Siyon

Veliona dan Ayani pun menyetujuinya

"Swift!!" Siyon bergerak dengan sangat cepat dan tiba tiba berada tepat di depan Arata, bukannya kaget Arata malah tersenyum

"C'Katana!" Siyon pun tanpa basa basi langsung menyerang Arata

(Slash!!)

(Ting!!!!)

(Tst!!)

Serangan milik Siyon pun di tangkis Arata menggunakan pedang petirnya yang sudah berawakening

"Ahahaha, Kau terlalu naif.. Siyon!" Arata pun mengayunkan pedangnya dengan sangat cepat ke tubuh Siyon, tetapi Siyon dengan refleknya langsung melompat kebelakang dan menjauhi Arata

Arata yang sudah tau Siyon akan menghindar pun langsung mendekati Siyon

Saat Arata telah sampai di tepat di depan Siyon, Ia pun sedikit kaget melihat Siyon yang menyadari pergerakannya

"Lightning-" Siyon pun langsung menyerang Arata dengan bola petir di tangannya, tetapi Arata terlebih dahulu menghindari serangan Siyon yang serangannya meleset

"Thunder!!"

(Bom!!!!!!!)

Serangan Siyon yang meleset pun mengenai permukaan sehingga menyebabkan permukaan arena menghitam karena sambaran petir yang cukup kuat

#Disisi lain

(Slash!! Slash!! Slash!!)

(Ting! Ting!!)

Benturan pedang antara Edward dan Ayani pun membuat sedikit bagian arena menjadi terbakar

"Fire-" Ayani pun menyerang dengan pedang dan kembali di tangkis oleh Edward

Ayani pun tersenyum karena serangannya di tangkis oleh Edward yang membuat Edward sedikit merasa aneh dan resah karena menangkis serangan Ayani

"Spreading!" Seketika pedang Ayani pun membakar Edward, Edward yang kaget pun menghindar, walau berhasil menghindar, Edward tetap menerima sedikit luka bakar yang membuatnya menjadi waspada dengan Ayani

"Fire Phoenix!!" Edward~

"Fire Phoenix!" Ayani~

#Disisi lain

(Ting!! ting!! ting ting! ting!! ting!!! ting!!!)

"Hahahahaha!!" Tawa Tino kegirangan

"Ada apa!!?, ayo keluarkan kemampuanmu!!" Perintah Tino kepada Veliona

"Fire!!" Tino pun menyerang Veliona dengan tombak api miliknya, Veliona yang menahan serangan tersebut pun sedikit terpental

"Hahaha!! kenapa kau begitu lemah?!!, sangat tidak menyenangkan sekali!!" Ucap kasar Tino, tetapi Veliona tidak memperdulikan ucapan Tino

Veliona pun terdiam sejenak

"Kau akan menjadi-. ingatlah kamu akan menjadi seorang- aku akan kembali suatu saat nanti di saat kamu sudah menjadi darah suci" Ingatan Veliona~

(Flashback)

"Kakak!!" Teriak Liana

"Aku akan baik baik saja Liana" Ucap Veliona

"Aku akan melakukan apapun demi melindungi mu, aku tidak akan menelantarkanmu seperti yang pernah kakak kita lakukan kepada kita" Ucap Veliona sambil tersenyum

"Kenapa!?, kenapa kakak selalu melindungi ku walau nyawa kakak yang akan menjadi taruhannya!!?!" Teriak Liana

"Karena kamu adalah adikku dan kita adalah keluarga yang tidak akan terpisahkan" Ucap Veliona sambil tersenyum sedikit mengeluarkan airmata

Liana yang mendengar ucap Veliona pun mengeluarkan airmata

Veliona pun meminum sebuah cairan berwarna merah darah yang sudah di siapkan oleh seseorang

"Kakak!!!" Teriak Liana

Veliona pun menatap Tino dengan tatapan tajam yang membuat Tino merasakan perasaan tidak enak

"Swift!"

Veliona pun tiba tiba berada di depan Tino dan mengayunkan sabitnya

(Ting!!!!)

Serangan Veliona pun dapat di tangkis oleh Tino, tetapi Veliona tidak berhenti, ia pun mulai mengayunkan sabitnya secara brutal

(Slash!! Slash! Slash!! Slash! Slash!!)

(Ting! Ting!! Ting! Ting! Ting!! Ting!!!!)

"Apa apaan dia ini?!?" Gumam Tino panik di dalam hatinya

(Srk!!)

"Agh!" Tino pun tergores oleh sabit milik Veliona yang membuat pertahanannya seketika terbuka lebar

"Red rose!" Daun merah rose pun tiba tiba muncul dan melingkari mereka berdua

(Srk srk srk srk srk!!) Seketika tubuh Tino pun terkoyak koyak seperti menerima tebasan dari senjata tajam dengan jumlah yang cukup banyak

"Aahh!!!!" Teriak Tino kesakitan

Veliona pun menendang Tino hingga terpental mengenai dinding arena, tim medis yang kebetulan berada di situ pun langsung menyembuhkan Tino dan Tino telah di nyatakan kalah dalam pertarungan

#Disisi lain

Arata yang sedang menikmati pertarungan melawan Siyon pun mendengar teriakan Tino dan langsung melihat ke sumber suara

Araya yang melihat Tino terluka parah pun sangat marah

Siyon yang melihat Arata sedang terdiam pun mengambil kesempatan untuk menyerang

"Swift!" Saat Siyon tepat di depan Arata, Arata pun menoleh dan menatap Siyon dengan tatapan tajam, seketika insting Siyon mengatakan jika dirinya dalam bahaya

Saat Siyon ingin menjauhi Arata, Arata terlebi dahulu menendangnya yang membuat ia terpental mengarah ke Ayani

Ayani yang sedang menahan serangan Edward pun langsung menendang Edward dan menangkap Siyon

"Siyon kamu baik baik saja!?" Tanya Ayani

Tiba tiba Siyon pun berteriak kepada Ayani

"Larilah Ayani!!!!" Teriak Siyon

Tiba tiba Arata muncul di samping Ayani dan langsung menendang mereka berdua yang membuat mereka berdua terpelanting cukup jauh

"Teman teman!" Veliona yang melihat Siyon dan Ayani terkapar pun langsung menghampiri mereka berdua, saat Veliona sudah dekat dengan mereka berdua, Ayani pun mengucapkan sesuatu dari kejauhan

"Tidak.. Veliona, jang..an ke..sini!.." Ucap Ayani patah2 dengan suara yang sangat pelan

Veliona yang melihat Ayani seperti mengucapkan sesuatu pun langsung menghampiri mereka berdua

"Lightning dragon!!" Arata~

(Thar!!!!!!!!!!!)

(Bom!!!!!!!)

Naga petir yang besar pun menyambar mereka bertiga dari atas yang membuat para penonton seketika terdiam

"Teman teman!!!" Gumam Rias tak percaya dengan apa yang terjadi

"Pemenangnya adalah tim Destroyer!!" Ucap seseorang menggunakan spiker dari kejauhan

Para penonton pun bersorak, di saat yang bersamaan Arata pun berjalan mendekati Siyon

"C'A Sword" Pedang petir milik Arata pun kembali muncul di tangannya

Arata pun berniat membunuh Siyon, Ayani, dan Veliona

"Matilah kau Siyon!" Ucap Arata sambil mengangkat pedangnya dan akan menusuk Siyon

Penonton dan para petinggi akademi pun kaget dan tak percaya dengan apa yang akan di lakukan oleh Arata

Arata pun menusuk Siyon

(Ting!!!!)

Sebelum pedang Arata menusuk tubuh Siyon, Rias pun muncul dan menghalanginya

"Apa yang akan kau lakukan?!!" Tanya Rias dengan sangat emosi

"Berisiknya kau!!" Teriak Arata

Seketika arena pun di penuhi dengan sambaran petir dimana mana yang membuat penonton menjadi panik dan banyak penonton yang lari meninggalkan bangku penonton

Rias yang kesal pun langsung menyerang Arata

(Slash!!)

(Ting!!!)

Serangan Rias pun dapat di hentikan oleh arata menggunakan pedangnya

Rias pun langsung menendang Arata yang membuatnya terpental jauh

"Menyingkir kau jal*ng!!" Teriak Arata dengan nada yang sangat kasar

"Lightning!!" Pedang Arata pun mengeluarkan energi yang sangat kuat

(Swof!)

Rias pun berada tepat di depan Arata dan siap menyerang

(Slash!!)

(Ting!!!!)

(Bom!!!)

Benturan kedua pedang awakening tersebut pun menciptakan ledakan yang cukup besar

(Slash!! slash! slash! slash!! slash!!)

(Ting! ting!! ting!! ting! ting!!!)

"Tsu-" Rias pun mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga yang membuat Arata terpental karena menangkisnya

"Nami!!" Tsunami yang cukup besar pun langsung mengarah ke Arata

"Lightning!!" Arata~

(Slash!!!!!!)

(Bom!!!!!!)

Tidak di duga Arata pun berhasil menebas Tsunami milik Rias yang membuat Rias sangat kaget

"Lightning jail!!" Rias yang masih syok pun tiba tiba terkurung di dalam sebuah penjara petir milik Arata, saat ia berusaha keluar, ia malah terkena sambaran listrik yang sangat kuat, Rias pun seketika terduduk lemas akibat ulahnya sendiri yang nekat menyentuh penjara petir milik Arata tanpa berfikir terlebih dahulu

"Tidak.. aku tidak boleh di sini!.. aku harus bangkit!.. aku harus menolong Ayani dan yang lainnya!" Gumam Rias sambil berusaha untuk bangkit

Usaha Rias untuk bangkit pun sia sia karena ia telah kehabisan banyak tenaga dan menerima luka dalam yang cukup parah sehingga beberapa ototnya melemah

Arata pun kembali mengumpulkan energi sihir yang sangat besar di tangannya

"Lightning dragon!!" Naga petir pun mengarah ke Siyon, Veliona, dan Ayani

"Hentikan!!!!" Teriak Rias

(Bom!!!)

Yuuiki dan yang lainnya pun syok melihat apa yang terjadi di depan mata mereka dan tidak dapat berbuat apa apa

Bersambung...

Terpopuler

Comments

BAJINGAN BERKELAS

BAJINGAN BERKELAS

waw apakah tidak ada guru kok tidak di? dahlah

2022-05-27

2

ZEYN

ZEYN

di sini Ngapain pake time skip kan ngk selang lama

2022-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mana
2 2.Sihir/Elemen
3 Chapter 3 : Akademi Arsenal
4 Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5 Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6 Chapter 6 : Masalah
7 Chapter 7 : Senjata Misterius
8 Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9 Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10 Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11 Chapter 11 : Murid Pindahan
12 Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13 Chapter 13 : Melindungi Desa
14 Chapter 14 : Penyamaran
15 Chapter 15 : Pembunuhan
16 Chapter 16 : Perempuan Misterius
17 Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18 Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19 Chapter 19 : Pertandingan Final
20 Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21 Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22 Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23 Chapter 23 : Sosok Misterius
24 Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25 Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26 Chapter 26 : Ice Zen
27 Chapter 27 : Hadiah
28 Chapter 28 : Calon Vampire
29 Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30 Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31 Chapter 31 : Kematian
32 Chapter 32 : Depresi
33 Chapter 33 : Keputusan
34 [Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35 Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36 Chapter 36 : Melampaui Batas
37 Chapter 37 : Haruto
38 Chapter 38 : Hutan Cuervo
39 Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40 Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41 Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42 Chapter 42 : Hilang Ingatan
43 Chapter 43 : Kehancuran Desa
44 Chapter 44 : Duel
45 Chapter 45 : Pertarungan
46 Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47 Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48 Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49 Chapter 49 : Empat Pahlawan
50 Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51 Chapter 51 : Latihan
52 [Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53 Chapter 53 : Penginapan
54 Chapter 54 : Pembantaian
55 Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56 Chapter 56 : Akademi Arsenal
57 Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58 Chpter 58 : Amarah Siyon
59 Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60 Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61 Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62 Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63 Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64 Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65 Chapter 65 : Kekalahan?
66 Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67 Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68 Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69 Chapter 69 : Kenangan
70 Chapter 70 : Tekad
71 Chapter 71 : Latihan
72 >>Pengumuman<<
73 >INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74 INFORMASI NOVEL BARU!!!
75 [Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76 Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77 Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78 Chapter 75 : Ancaman Dunia
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Mana
2
2.Sihir/Elemen
3
Chapter 3 : Akademi Arsenal
4
Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5
Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6
Chapter 6 : Masalah
7
Chapter 7 : Senjata Misterius
8
Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9
Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10
Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11
Chapter 11 : Murid Pindahan
12
Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13
Chapter 13 : Melindungi Desa
14
Chapter 14 : Penyamaran
15
Chapter 15 : Pembunuhan
16
Chapter 16 : Perempuan Misterius
17
Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18
Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19
Chapter 19 : Pertandingan Final
20
Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21
Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22
Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23
Chapter 23 : Sosok Misterius
24
Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25
Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26
Chapter 26 : Ice Zen
27
Chapter 27 : Hadiah
28
Chapter 28 : Calon Vampire
29
Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30
Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31
Chapter 31 : Kematian
32
Chapter 32 : Depresi
33
Chapter 33 : Keputusan
34
[Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35
Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36
Chapter 36 : Melampaui Batas
37
Chapter 37 : Haruto
38
Chapter 38 : Hutan Cuervo
39
Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40
Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41
Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42
Chapter 42 : Hilang Ingatan
43
Chapter 43 : Kehancuran Desa
44
Chapter 44 : Duel
45
Chapter 45 : Pertarungan
46
Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47
Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48
Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49
Chapter 49 : Empat Pahlawan
50
Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51
Chapter 51 : Latihan
52
[Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53
Chapter 53 : Penginapan
54
Chapter 54 : Pembantaian
55
Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56
Chapter 56 : Akademi Arsenal
57
Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58
Chpter 58 : Amarah Siyon
59
Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60
Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61
Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62
Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63
Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64
Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65
Chapter 65 : Kekalahan?
66
Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67
Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68
Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69
Chapter 69 : Kenangan
70
Chapter 70 : Tekad
71
Chapter 71 : Latihan
72
>>Pengumuman<<
73
>INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74
INFORMASI NOVEL BARU!!!
75
[Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76
Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77
Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78
Chapter 75 : Ancaman Dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!