Pagi hari pun tiba Zen terbangun dari tidurnya dan melihat semuanya masih tertidur lelap, tetapi tidak dengan Siyon, ia tidak ada di tempat tidurnya
Zen pun pergi keluar berniat untuk mencarinya saat Zen membuka pintu, ternyata Siyon sedang duduk termenung
"Siyon tumben pagi pagi gini udah bangun, kenapa?" Tanya Zen
"Aku hanya kebangun dan ga bisa tidur lagi" Ujar Siyon
"Hei Zen, apa menurutmu aku akan memenangkan pertandingan final ini?" Tanya Siyon kepada Zen karena ia tidak yakin dapat mengalahkan kakaknya
Zen pun kebingungan dengan pertanyaan Siyon, ia pun berfikir bahwa Siyon mungkin sedang gugup dan tidak percaya diri Zen pun mendekati Siyon dan duduk di sebelahnya
"Jangan terlalu di pikirin, jika kamu terus mikir ga bakal menang melawan kakakmu itulah yang akan terjadi, karena kamu sudah ragu dari awal yang membuat mentalmu menjadi lemah, dan ragu untuk membuat sebuah pilihan. Jika emang sudah di depan mata, hadapin aja apapun yang terjadi berfikir kemudian, kalau kamu masih ragu dengan kekuatanmu sendiri, mereka bersamamu, mereka pasti akan membantumu. Kamu tidak sendiri" Jelas Zen
Siyon pun sedikit tersenyum dan berterima kasih kepada Zen yang sudah membuatnya sadar
"Kalau begitu aku pergi dulu ya" Ucap Zen sambil menepuk bahu Siyon dengan pelan
Zen pun pergi meninggal Siyon dan pergi mengelilingi akademi Destro
"Hai Zen" Sapa seseorang dari kejauhan
Zen pun berhenti dan melihat ke belakang, ternyata yang menyapanya adalah Elys
"Pagi Zen" Ucap Elys sambil mendekati Zen
"Pagi" Balas Zen
"Tumben kamu udah keluar aja pagi pagi gini?" Tanya Elys
"Aku hanya kebangun dan bosan berada di dalam ruangan guild, jadi aku keluar untuk jalan jalan, kamu sendiri kenapa ada di sini pagi pagi begini?" Tanya Zen
"Aku hanya mencari udara segar" Ujar Elys sambil memainkan rambutnya
Zen pun sedikit terpaku melihat Elys
"Mau jalan bareng?" Tanya Elys
"Kemana?" Tanya Zen
"Mungkin ke taman di akademi ini" Jelas Elys
"Boleh juga, aku juga ga tau harus kemana" Zen pun menyetujui ajakan Elys, mereka pun berjalan ke taman akademi bersama, sesampainya di sana Zen pun bertanya kepada Elys
"Hei Elys, apa rasanya mengikuti turnamen?" Tanya Zen
"Cukup menyenangkan, walau kalah dengan akademi lain, Aku bisa bertemu dengan orang lain, melihat kemampuan orang lain, dan bisa bertanding satu sama lain menurutku cukup menyenangkan, dan memberi kita pengalaman yang baik untuk lebih berusaha kedepannya" Jelas Elys
Elys yang penasaran pun bertanya kembali kepada Zen "Kamu kenapa ga main di turnamen Zen?" Tanya Elys
"Yang di pilih untuk main itu Veliona, Siyon, dan Ayani aja. Aku engga di pilih" Jelas Zen sambil melihat ke langit yang cerah
"Pagi yang indah" Gumam Zen
Elys pun melihat jam dan ternyata sudah jam 06:30, dan ia baru ingat, kalau ia memiliki urusan dan harus kembali
"Ah Zen, maaf ya aku harus kembali sekarang.." Ucap Elys
"Iya gapapa." Ujar Zen
Elys pun meninggalkan Zen dan kembali ke ruangan guild nya
Zen yang tidak tau harus berbuat apa pun kembali ke tempat teman temannya
#Time skip
Sesampainya di ruangan guild
Zen memasuki ruangan dan melihat semuanya sedang membuat sarapan untuk pagi hari ini
Saay Zen masuk, ia pun langsung di lemparkan pertanyaan oleh Fallen "Dari mana Zen?" Tanya Fallen
"Cuma berkeliling tadi" Jelas Zen
"Zen bisa bantu aku?" Ucap Rias memotong pembicaraan
"Bantu apa rias?" Tanya Zen sambil mendekati rias
"Bisa ambilkan beberapa piring?" Tanya Rias
Zen pun menolong Rias mengambilkannya piring untuk sarapan mereka, saat semua sudah selesai Rias pun memanggil semua teman temannya
"Teman teman makanannya sudah selesai!.." Teriaknya dari kejauhan
"Kami segera datang!.." Teriak Yuuiki
Mereka semua pun berkumpul di dapur dan sarapan bersama, setelah selesai sarapan, mereka semua pun bersiap siap untuk pergi ke arena pertandingan final
#Time skip
Saat semuanya sudah selesai, mereka pun berangkat, sesampainya di sana, sesampainya disana, mereka pun kaget karena arenanya menjadi lebih luas di banding yang sebelumnya
"Tempatnya berubah" Kaget Rio
"Bagaimana cara mereka merubahnya dalam 1 hari saja?" Bingung Rara
"Sudah jangan banyak bertanya, ayo duduk." Ajak Yuuiki
Mereka semua pun duduk di kursi penonton, dan beberapa saat kemudian para petinggi akademi Destro ikut serta nonton pertandingan final, bahkan pemimpin akademi dari akademi Destro pun ikut serta menonton yang membuat para penonton bersorak kagum dengan kehadiran para petinggi akademi
Tiba tiba muncul suara dari spiker "Untuk peserta turnamen yang bertanding di final ini, silahkan mempersiapkan diri" Ucap seseorang menggunakan spiker
Ayani, Veliona pun bersiap siap, tetapi tidak dengan Siyon, Siyon masih gugup dan trauma dengan kakaknya yang membuat mentalnya melemah, tiba tiba Zen pun memukul bahu Siyon
"Semua akan baik baik saja Siyon" Ucap Zen
Siyon pun mengingat kata kata Zen yang sebelumnya
"Jangan terlalu di pikirin, jika kamu terus mikir ga bakal menang melawan kakakmu itulah yang akan terjadi, karena kamu sudah ragu dari awal yang membuat mentalmu menjadi lemah, dan ragu untuk membuat sebuah pilihan. Jika emang sudah di depan mata, hadapin aja apapun yang terjadi berfikir kemudian, kalau kamu masih ragu dengan kekuatanmu sendiri, mereka bersamamu, mereka pasti akan membantumu. Kamu tidak sendiri" Gugup Siyon seketika hilang saat mengingat kata kata Zen dan ia berfikir di sinilah ia harus membalas perbuatan kakaknya
Siyon pun bersiap siap dan mereka bertiga memasuki arena disertai sorakan dari para penonton yang menyemangati mereka
Sesampainya di dalam arena Siyon pun menatap kakaknya yang sedang berjalan turun bersama dengan kedua temannya, Arata yang melihat Siyon menatapnya pun tersenyum
Sorakan semangat pun menyerbu kedua tim, tetapi Arata malah merasa jika sorakan semangat dari para penonton itu sangat mengganggunya
"Lightning!" Sambaran petir pun muncul tepat di hadapan Siyon, yang membuat sorakan para penonton pun seketika berhenti tetapi Siyon tidak memperdulikannya bahkan masih terlihat santai yang membuat Arata menjadi sangat senang
"Siyon!!" Teriak Arata dari kejauhan
Siyon pun hanya diam dan tidak merespon ucapan kakaknya tersebut
"Pertarungan kedua tim dengan elemen yang sama, ini akan menjadi pertarungan yang sulit untuk di menangkan Veliona dan yang lainnya" Gumam Zen
Tiba tiba Zen pun baru menyadari sesuatu, bahwa elemen Veliona bukanlah elemen api, seketika Zen pun bertanya tanya, sebenarnya elemen apa yang di miliki Veliona
Suara spiker pun kembali berbunyi "Bersedia!!, Siap!!!!!" Arata yang lebih sering diam di dalam pertandingan seketika tersenyum
"Mulai!!!"
(Tst!..)
(Thar!!!)
Sambaran petir pun muncul di tengah tengah arena
"Kemarilah! Siyon!!!" Perintah Arata
Siyon pun memutuskan untuk langsung berhadapan dengan kakaknya, karena ia tidak ingin teman temannya terluka
"Aku akan melawan kakakku" Ucap Siyon
Veliona dan Ayani pun menyetujuinya
"Swift!!" Siyon bergerak dengan sangat cepat dan tiba tiba berada tepat di depan Arata, bukannya kaget Arata malah tersenyum
"C'Katana!" Siyon pun tanpa basa basi langsung menyerang Arata
(Slash!!)
(Ting!!!!)
(Tst!!)
Serangan milik Siyon pun di tangkis Arata menggunakan pedang petirnya yang sudah berawakening
"Ahahaha, Kau terlalu naif.. Siyon!" Arata pun mengayunkan pedangnya dengan sangat cepat ke tubuh Siyon, tetapi Siyon dengan refleknya langsung melompat kebelakang dan menjauhi Arata
Arata yang sudah tau Siyon akan menghindar pun langsung mendekati Siyon
Saat Arata telah sampai di tepat di depan Siyon, Ia pun sedikit kaget melihat Siyon yang menyadari pergerakannya
"Lightning-" Siyon pun langsung menyerang Arata dengan bola petir di tangannya, tetapi Arata terlebih dahulu menghindari serangan Siyon yang serangannya meleset
"Thunder!!"
(Bom!!!!!!!)
Serangan Siyon yang meleset pun mengenai permukaan sehingga menyebabkan permukaan arena menghitam karena sambaran petir yang cukup kuat
#Disisi lain
(Slash!! Slash!! Slash!!)
(Ting! Ting!!)
Benturan pedang antara Edward dan Ayani pun membuat sedikit bagian arena menjadi terbakar
"Fire-" Ayani pun menyerang dengan pedang dan kembali di tangkis oleh Edward
Ayani pun tersenyum karena serangannya di tangkis oleh Edward yang membuat Edward sedikit merasa aneh dan resah karena menangkis serangan Ayani
"Spreading!" Seketika pedang Ayani pun membakar Edward, Edward yang kaget pun menghindar, walau berhasil menghindar, Edward tetap menerima sedikit luka bakar yang membuatnya menjadi waspada dengan Ayani
"Fire Phoenix!!" Edward~
"Fire Phoenix!" Ayani~
#Disisi lain
(Ting!! ting!! ting ting! ting!! ting!!! ting!!!)
"Hahahahaha!!" Tawa Tino kegirangan
"Ada apa!!?, ayo keluarkan kemampuanmu!!" Perintah Tino kepada Veliona
"Fire!!" Tino pun menyerang Veliona dengan tombak api miliknya, Veliona yang menahan serangan tersebut pun sedikit terpental
"Hahaha!! kenapa kau begitu lemah?!!, sangat tidak menyenangkan sekali!!" Ucap kasar Tino, tetapi Veliona tidak memperdulikan ucapan Tino
Veliona pun terdiam sejenak
"Kau akan menjadi-. ingatlah kamu akan menjadi seorang- aku akan kembali suatu saat nanti di saat kamu sudah menjadi darah suci" Ingatan Veliona~
(Flashback)
"Kakak!!" Teriak Liana
"Aku akan baik baik saja Liana" Ucap Veliona
"Aku akan melakukan apapun demi melindungi mu, aku tidak akan menelantarkanmu seperti yang pernah kakak kita lakukan kepada kita" Ucap Veliona sambil tersenyum
"Kenapa!?, kenapa kakak selalu melindungi ku walau nyawa kakak yang akan menjadi taruhannya!!?!" Teriak Liana
"Karena kamu adalah adikku dan kita adalah keluarga yang tidak akan terpisahkan" Ucap Veliona sambil tersenyum sedikit mengeluarkan airmata
Liana yang mendengar ucap Veliona pun mengeluarkan airmata
Veliona pun meminum sebuah cairan berwarna merah darah yang sudah di siapkan oleh seseorang
"Kakak!!!" Teriak Liana
Veliona pun menatap Tino dengan tatapan tajam yang membuat Tino merasakan perasaan tidak enak
"Swift!"
Veliona pun tiba tiba berada di depan Tino dan mengayunkan sabitnya
(Ting!!!!)
Serangan Veliona pun dapat di tangkis oleh Tino, tetapi Veliona tidak berhenti, ia pun mulai mengayunkan sabitnya secara brutal
(Slash!! Slash! Slash!! Slash! Slash!!)
(Ting! Ting!! Ting! Ting! Ting!! Ting!!!!)
"Apa apaan dia ini?!?" Gumam Tino panik di dalam hatinya
(Srk!!)
"Agh!" Tino pun tergores oleh sabit milik Veliona yang membuat pertahanannya seketika terbuka lebar
"Red rose!" Daun merah rose pun tiba tiba muncul dan melingkari mereka berdua
(Srk srk srk srk srk!!) Seketika tubuh Tino pun terkoyak koyak seperti menerima tebasan dari senjata tajam dengan jumlah yang cukup banyak
"Aahh!!!!" Teriak Tino kesakitan
Veliona pun menendang Tino hingga terpental mengenai dinding arena, tim medis yang kebetulan berada di situ pun langsung menyembuhkan Tino dan Tino telah di nyatakan kalah dalam pertarungan
#Disisi lain
Arata yang sedang menikmati pertarungan melawan Siyon pun mendengar teriakan Tino dan langsung melihat ke sumber suara
Araya yang melihat Tino terluka parah pun sangat marah
Siyon yang melihat Arata sedang terdiam pun mengambil kesempatan untuk menyerang
"Swift!" Saat Siyon tepat di depan Arata, Arata pun menoleh dan menatap Siyon dengan tatapan tajam, seketika insting Siyon mengatakan jika dirinya dalam bahaya
Saat Siyon ingin menjauhi Arata, Arata terlebi dahulu menendangnya yang membuat ia terpental mengarah ke Ayani
Ayani yang sedang menahan serangan Edward pun langsung menendang Edward dan menangkap Siyon
"Siyon kamu baik baik saja!?" Tanya Ayani
Tiba tiba Siyon pun berteriak kepada Ayani
"Larilah Ayani!!!!" Teriak Siyon
Tiba tiba Arata muncul di samping Ayani dan langsung menendang mereka berdua yang membuat mereka berdua terpelanting cukup jauh
"Teman teman!" Veliona yang melihat Siyon dan Ayani terkapar pun langsung menghampiri mereka berdua, saat Veliona sudah dekat dengan mereka berdua, Ayani pun mengucapkan sesuatu dari kejauhan
"Tidak.. Veliona, jang..an ke..sini!.." Ucap Ayani patah2 dengan suara yang sangat pelan
Veliona yang melihat Ayani seperti mengucapkan sesuatu pun langsung menghampiri mereka berdua
"Lightning dragon!!" Arata~
(Thar!!!!!!!!!!!)
(Bom!!!!!!!)
Naga petir yang besar pun menyambar mereka bertiga dari atas yang membuat para penonton seketika terdiam
"Teman teman!!!" Gumam Rias tak percaya dengan apa yang terjadi
"Pemenangnya adalah tim Destroyer!!" Ucap seseorang menggunakan spiker dari kejauhan
Para penonton pun bersorak, di saat yang bersamaan Arata pun berjalan mendekati Siyon
"C'A Sword" Pedang petir milik Arata pun kembali muncul di tangannya
Arata pun berniat membunuh Siyon, Ayani, dan Veliona
"Matilah kau Siyon!" Ucap Arata sambil mengangkat pedangnya dan akan menusuk Siyon
Penonton dan para petinggi akademi pun kaget dan tak percaya dengan apa yang akan di lakukan oleh Arata
Arata pun menusuk Siyon
(Ting!!!!)
Sebelum pedang Arata menusuk tubuh Siyon, Rias pun muncul dan menghalanginya
"Apa yang akan kau lakukan?!!" Tanya Rias dengan sangat emosi
"Berisiknya kau!!" Teriak Arata
Seketika arena pun di penuhi dengan sambaran petir dimana mana yang membuat penonton menjadi panik dan banyak penonton yang lari meninggalkan bangku penonton
Rias yang kesal pun langsung menyerang Arata
(Slash!!)
(Ting!!!)
Serangan Rias pun dapat di hentikan oleh arata menggunakan pedangnya
Rias pun langsung menendang Arata yang membuatnya terpental jauh
"Menyingkir kau jal*ng!!" Teriak Arata dengan nada yang sangat kasar
"Lightning!!" Pedang Arata pun mengeluarkan energi yang sangat kuat
(Swof!)
Rias pun berada tepat di depan Arata dan siap menyerang
(Slash!!)
(Ting!!!!)
(Bom!!!)
Benturan kedua pedang awakening tersebut pun menciptakan ledakan yang cukup besar
(Slash!! slash! slash! slash!! slash!!)
(Ting! ting!! ting!! ting! ting!!!)
"Tsu-" Rias pun mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga yang membuat Arata terpental karena menangkisnya
"Nami!!" Tsunami yang cukup besar pun langsung mengarah ke Arata
"Lightning!!" Arata~
(Slash!!!!!!)
(Bom!!!!!!)
Tidak di duga Arata pun berhasil menebas Tsunami milik Rias yang membuat Rias sangat kaget
"Lightning jail!!" Rias yang masih syok pun tiba tiba terkurung di dalam sebuah penjara petir milik Arata, saat ia berusaha keluar, ia malah terkena sambaran listrik yang sangat kuat, Rias pun seketika terduduk lemas akibat ulahnya sendiri yang nekat menyentuh penjara petir milik Arata tanpa berfikir terlebih dahulu
"Tidak.. aku tidak boleh di sini!.. aku harus bangkit!.. aku harus menolong Ayani dan yang lainnya!" Gumam Rias sambil berusaha untuk bangkit
Usaha Rias untuk bangkit pun sia sia karena ia telah kehabisan banyak tenaga dan menerima luka dalam yang cukup parah sehingga beberapa ototnya melemah
Arata pun kembali mengumpulkan energi sihir yang sangat besar di tangannya
"Lightning dragon!!" Naga petir pun mengarah ke Siyon, Veliona, dan Ayani
"Hentikan!!!!" Teriak Rias
(Bom!!!)
Yuuiki dan yang lainnya pun syok melihat apa yang terjadi di depan mata mereka dan tidak dapat berbuat apa apa
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
BAJINGAN BERKELAS
waw apakah tidak ada guru kok tidak di? dahlah
2022-05-27
2
ZEYN
di sini Ngapain pake time skip kan ngk selang lama
2022-05-06
0