Chapter 15 : Pembunuhan

(Swing!)

(Tek!!)

(Swing!)

(Tek!!)

Zen pun telah menebang pohon cukup banyak hanya dengan kapak tumpul, dan sisa beberapa pohon lagi yang harus di tebang, saat Zen ingin melanjutkan pekerjaannya, tiba tiba Liana pun datang menghampirinya

"Kak Zen, ini aku membawakan bekal" Ucap Liana dari kejauhan

"Makasih ya Liana, kamu baik sekali.." Ucap Zen

Liana pun mendekati pohon yang telah di tebang Zen dan meletakkan makanannya di sana, lalu ia pun duduk sambil melihat Zen yang sedang menebang pohon

"Aku merasa cukup senang, karena ada kak Zen yang menemaniku, seketika rasa takutku menghilang" Ucap Liana dalam hatinya

"Kak Zen, aku lanjut berkerja ya.." Ucap Liana sambil bangun dan berjalan meninggalkan Zen

"Ah, Iya makasih banyak ya Liana.." Ujar Zen

Liana pun hanya tersenyum

Zen pun melihat Liana yang sudah berada cukup jauh, dan ia pun melihat sekitarnya

"Sepertinya sudah tidak ada orang" Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun meletakkan kapaknya di tanah

"Masih ada 4 pohon lagi" Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun menutup matanya sejenak dan suasana pun seketika menjadi hening

"C'Sword"

(Slash!! Slash!! Slash!!! Slash!!)

(Krk..)

Ke empat pohon yang tersisa pun seketika terpotong dan mulai tumbang

(Bam!!)

"Tugasku sudah selesai, waktunya istirahat" Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun mengambil bekal yang di berikan oleh Liana sebelumnya, dan ia pun duduk di pohon yang telah ia tebang. Zen pun membuka bekal yang di berikan oleh Liana sebelumnya. Isi makanannya adalah roti yang di tata dengan sangat rapi

"Keliatannya enak sekali.." Ucap Zen

Zen pun menyicipi makanan tersebut

"Rasanya enak, walau keliatannya hanya menggunakan beberapa bahan. Tapi rasanya enak" Ucap Zen sedikit kaget dan tidak percaya dalam hatinya

"Sepertinya aku harus belajar memasak dengan Liana atau Veliona nanti. Biar aku bisa masak sendiri dan ga ngerepotin orang lain lagi" Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun memakan semua roti tersebut sampai habis, Zen yang telah memakan habis roti buatan Liana pun terlihat cukup puas, dan ia berniat mengembalikan tempat bekal tersebut kepada Liana. Tiba tiba laki-laki kemarin kembali menghampiri Zen

"Hei bocah! Jual kayu kayu itu ke kota! Kita memerlukan uang!" Perintah laki-laki tersebut

Zen pun kembali memainkan perannya dan hanya menuruti apa yang laki laki tersebut perintahkan

"Baik!" Ucap Zen

Zen pun memotong pohon menjadi kecil kemudian memasukkannya kedalam tas keranjang. Zen pun merangkul tas keranjang tersebut ke kota

Di dalam perjalanan Zen pun memikirkan sesuatu

Zen teringat sesuatu tentang kekuatan tidak masuk akal yang sempat ia rasakan

"Sepertinya aku mempunyai kekuatan yang masih belum aku ketahui" Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun memikirkan cara untuk menggunakan kekuatan yang pernah ia rasakan, saat kalah melawan Yuro dan mati di tangan Yuro. Zen akhirnya sampai di kota dan ia pun langsung menjual kayu kayu yang ia tebang kepada pedagang kayu serta orang yang membutuhkan

#Time skip

Sore hari pun tiba

Zen pun berjalan kembali ke desa tempat Liana berada, sesampainya di sana Zen melihat orang orang yang sedang berkumpul dan ternyata mereka semua adalah bangsawan yang tidak memiliki akal sehat dan membawa serta menjual belikan perempuan.

Zen pun bersembunyi, Zen pun merasakan energi sihir yang cukup besar dari para bangsawan tersebut

"Ternyata mereka memiliki energi sihir, itulah kenapa Liana dan yang lainnya tidak bisa melarikan diri dari mereka." Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun menunggu sampai orang orang tersebut pergi, tetapi orang orang tersebut tidak pergi dari desa tersebut mereka masuk ke satu ruangan perkumpulan mereka. Zen pun keluar dari persembunyiannya dan masuk ke ruangan tempat Liana berada

Zen pun membuka pintu, dan seperti biasa, Liana menyambutnya dengan hangat

"Kak Zen. Selamat datang.." Ucap Liana sambil tersenyum

"Aku kembali" Ucap Zen sambil menutup pintu

"Sepertinya Liana tidak menyadari yang terjadi di luar tadi" Ucap Zen dalam hatinya

"Kak Zen maaf ya aku belum masak.. Aku akan segera masak sekarang." Ucap Liana

"Gapapa, kamu ga salah kok Liana... Kalau begitu aku akan mandi dulu.." Ucap Zen

"Ehh tunggu kak" Liana pun pergi mengambil handuk dan memberikannya kepada Zen

"Eh, makasih Liana" Ucap Zen

"Iya.. Kalau begitu aku masak dulu ya.." Ucap Liana sambil tersenyum

Zen pun keluar dari ruangan dan mandi di sumur

#Time skip

"Kak Zen.. Makanannya udah siap." Teriak Liana dari kejauhan

"Iya..." Zen pun kembali ke ruangannya dan makan malam bersama Liana

Saat Zen memakan masakan Liana, Zen pun bertanya

"Liana, bagaimana cara mu memasak makanan seenak ini?" Tanya Zen

"Hehe kak veliona yang mengajarkanku." Jawab Liana

"Begitukah... Pantas saja rasanya enak, masakan Veliona juga sangat enak" Ucap Zen dalam hatinya

Zen dan Liana pun makan sambil mengobrol ngobrol

#Time skip

"Liana kamu tidur duluan aja" Ucap Zen

"Eh kenapa ga bareng aja kak??" Tanya Liana

"Aku ada sedikit urusan." Jawab Zen

"Baiklah.. Kalau begitu aku tidur duluan ya kak.." Ucap Liana

"Iya, selamat malam Liana." Ucap Zen sambil tersenyum

"Selamat malam kak Zen." Liana pun tidur di kasurnya

Beberapa saat kemudian setelah Liana tertidur Zen pun duduk di tengah ruangan dan menutup matanya

"Fokus.. Aku harus merasakan kekuatan waktu itu agar aku bisa mengenal energinya" Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun terus berfokus mencari kekuatan yang sempat terlintas di dalam dirinya

#Time skip

Satu jam pun berlalu, Zen masih tetap duduk dan fokus dengan inti sihirnya, untuk mengenali seluruh energi sihir miliknya dan mencari energi sihir yang sangat tidak masuk akal dan sempat ia rasakan

"Aku merasakan energinya!" Ucap Zen dalam hati

Zen pun terus fokus kepada energi tersebut dan perlahan lahan rambutnya mulai memutih, Zen pun merasakan kekuatannya meningkat drastis dan ia pun membuka matanya

"Sepertinya aku berhasil" Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun merasa aneh, karena ia melihat serangga yang terbang sangat lambat tepat di depannya

"Apa yang terjadi?" Bingung Zen

Saat Zen sedang memperhatikan serangga yang sedang terbang di depannya, secara tidak sengaja, ia melihat cermin di depannya, dan Zen pun sedikit kaget karena rambutnya yang tiba tiba berubah menjadi warna putih

"Sepertinya bukan hanya rambutku yang berubah. Penglihatan ku juga sepertinya lebih tajam." Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun keluar dari ruangan dan mengambil batu di luar, Zen pun kembali masuk kedalam lalu melambungkan batu yang di ambilnya

Ternyata dugaan Zen benar, tidak hanya rambutnya yang berubah, kecepatan ia pun bertambah.

Zen baru menyadari bahwa kecepatan mempengaruhi penglihatan di dunia barunya

Zen pun menutup matanya dan melemahkan energi sihirnya yang membuat rambut dan kemampuannya kembali normal

"Dugaan ku benar sepertinya, jika aku bisa mengendalikan energi sihirku, kemampuanku juga bisa ku atur sesuai keinginanku" Ucap Zen dalam hatinya

Zen yang telah kelelahan pun memutuskan untuk tidur di kasurnya

#Time skip

Seperti di hari sebelumnya, Zen, Liana dan yang lainnya melakukan kegiatannya masing masing tetapi Zen cukup cepat menebang pohonnya sehingga ia lebih cepat menjualnya di kota

Zen pun seperti biasa membawa kayu kayu tersebut menggunakan tas keranjang yang ia bawa di hari sebelumnya dan berjalan ke kota

Sesampainya di kota

Zen pun menjual kayu kayunya seperti biasa.

Setelah selesai menjual Zen pun kembali ke desa sesampainya di desa, Zen mendengar suara teriakan Liana dari dalam ruangannya

"Hentikan!! Lepaskan aku!!" Teriak Liana

"Itu suara Liana" Zen pun berlari menuju ruangan, saat Zen hampir sampai di ruangan, ia pun memikirkan sesuatu

"Aku harus masuk secara diam diam, dan menyergap orang tersebut" Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun membuka pintu secara perlahan

"Jangan apa apakan aku!!" Teriak Liana

"Diam!! Nurut saja!!" Bentak laki laki tersebut, ia pun menjatuhkan Liana ke kasur sambil membekam mulutnya

"Mmm!!!"

Zen yang melihat Liana akan di lecehkan oleh laki laki tersebut pun mengeluarkan aura pembunuh yang sempat membuat laki laki tersebut merinding. Tetapi laki laki tersebut tidak peduli dan tetap melanjutkan aksinya. Saat laki laki tersebut akan melakukan hal kotor kepada Liana, laki laki tersebut pun terpelanting di tendang oleh Zen dengan sangat kuat dan seketika tewas

Zen pun merasa sangat marah kepada para bangsawan tersebut

"Fire" Zen pun membakar tubuh laki laki tersebut hingga menjadi debu dan meninggalkan Liana sendirian

Liana pun tidak berkata apa apa dan hanya diam karena masih syok melihat Zen membunuh laki laki tersebut hanya dengan satu kali tendangan

Zen pun masuk ke dalam ruangan para bangsawan tersebut yang sedang berpesta

"Mau apa kau kesini bocah?!" Tanya Laki laki yang pernah menendang Zen

"Aku mau membunuh kalian semua" Ucap Zen marah

"C'Sword" Zen~

"Swift" Zen pun bergerak dengan sangat cepat

(Slash!! Slash!! Slash!!!)

Zen pun menebas tiga bangsawan sekaligus yang membuat mereka seketika tewas

"Aah!!!!" Teriak bangsawan lain yang ketakutan

Zen pun kembali bergerak dengan cepat dan menebas para bangsawan lainnya yang berniat melarikan diri

(Slash! Slash!! Slash!! Slash!!!)

Para bangsawan tersebut pun tewas dan yang tersisa hanya Laki laki yang pernah menendang Zen

Laki laki tersebut terlihat sangat santai dan tidak merasakan takut sedikit pun

"Apa kau sudah selesai bocah?!" Tanya Laki laki tersebut kepada Zen yang sedang berdiri diam sambil melihat ke atas

(Srk!.. krk!!)

Laki laki tersebut pun memperlihatkan sosok aslinya, ternyata laki laki tersebut adalah seorang Vampire yang haus akan darah perempuan.

*Note: (Semua Vampire hanya mengincar darah perempuan, karena perempuan memiliki darah segar dan rasanya sangat nikmat)*

"Matilah kau bocah!!!" Teriaknya sambil terbang ke arah Zen menggunakan sayapnya

Zen pun melihat kebelakang perlahan lahan

(Slash!!!!)

(Tk tk tk)

"Ahh!!!!!!"

Sayap Laki laki tersebut pun terpotong sebelah

"Agh!!! Ah!!!"

"Apa apaan dia!?!!, dia hanya bocah biasa!?!!! bagaimana bisa!!!??"

"Aku tidak bisa beregenerasi!?!, apa yang terjadi?!!" Panik Laki laki tersebut

Laki laki tersebut pun melihat ke arah Zen, seketika ia menjadi ketakutan karena ia bisa melihat diri Zen yang sebenarnya

Zen pun tiba tiba berada tepat di depan laki laki itu dan mencekik lehernya, Zen mengangkat laki laki tersebut, laki laki tersebut berusaha melawan tetapi ia tidak mampu mengalahkan kekuatan Zen yang tidak masuk akal

Laki laki tersebut pun sangat ketakutan menatap mata Zen yang sangat seram tersebut, seakan akan dia berada di neraka yang sangat menyiksa

Zen pun mencekik leher laki laki tersebut hingga hancur

"Gh..." Zen pun mulai kehilangan jati dirinya

Perlahan lahan mata Zen berubah dan hampir mirip seperti mata Naga

(Tek tek tek tek tek tek tek)

(Hug)

Tiba tiba Liana pun memeluk Zen

"Kak! hentikan.. sudah cukup!.." Ucap Liana sambil menangis

Zen pun seketika tersadar, seketika mata Zen kembali menjadi normal

Zen pun melihat sekitarnya

"Apa yang terjadi?!" Bingung Zen dalam hatinya

Zen pun melihat Liana yang sedang memeluknya sambil menangis

"Sepertinya aku yang membunuh mereka semua" Ucap Zen dalam hatinya

Zen pun memeluk Liana

Bersambung...

Episodes
1 1. Mana
2 2.Sihir/Elemen
3 Chapter 3 : Akademi Arsenal
4 Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5 Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6 Chapter 6 : Masalah
7 Chapter 7 : Senjata Misterius
8 Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9 Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10 Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11 Chapter 11 : Murid Pindahan
12 Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13 Chapter 13 : Melindungi Desa
14 Chapter 14 : Penyamaran
15 Chapter 15 : Pembunuhan
16 Chapter 16 : Perempuan Misterius
17 Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18 Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19 Chapter 19 : Pertandingan Final
20 Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21 Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22 Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23 Chapter 23 : Sosok Misterius
24 Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25 Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26 Chapter 26 : Ice Zen
27 Chapter 27 : Hadiah
28 Chapter 28 : Calon Vampire
29 Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30 Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31 Chapter 31 : Kematian
32 Chapter 32 : Depresi
33 Chapter 33 : Keputusan
34 [Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35 Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36 Chapter 36 : Melampaui Batas
37 Chapter 37 : Haruto
38 Chapter 38 : Hutan Cuervo
39 Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40 Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41 Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42 Chapter 42 : Hilang Ingatan
43 Chapter 43 : Kehancuran Desa
44 Chapter 44 : Duel
45 Chapter 45 : Pertarungan
46 Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47 Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48 Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49 Chapter 49 : Empat Pahlawan
50 Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51 Chapter 51 : Latihan
52 [Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53 Chapter 53 : Penginapan
54 Chapter 54 : Pembantaian
55 Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56 Chapter 56 : Akademi Arsenal
57 Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58 Chpter 58 : Amarah Siyon
59 Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60 Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61 Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62 Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63 Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64 Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65 Chapter 65 : Kekalahan?
66 Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67 Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68 Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69 Chapter 69 : Kenangan
70 Chapter 70 : Tekad
71 Chapter 71 : Latihan
72 >>Pengumuman<<
73 >INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74 INFORMASI NOVEL BARU!!!
75 [Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76 Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77 Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78 Chapter 75 : Ancaman Dunia
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Mana
2
2.Sihir/Elemen
3
Chapter 3 : Akademi Arsenal
4
Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5
Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6
Chapter 6 : Masalah
7
Chapter 7 : Senjata Misterius
8
Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9
Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10
Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11
Chapter 11 : Murid Pindahan
12
Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13
Chapter 13 : Melindungi Desa
14
Chapter 14 : Penyamaran
15
Chapter 15 : Pembunuhan
16
Chapter 16 : Perempuan Misterius
17
Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18
Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19
Chapter 19 : Pertandingan Final
20
Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21
Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22
Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23
Chapter 23 : Sosok Misterius
24
Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25
Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26
Chapter 26 : Ice Zen
27
Chapter 27 : Hadiah
28
Chapter 28 : Calon Vampire
29
Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30
Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31
Chapter 31 : Kematian
32
Chapter 32 : Depresi
33
Chapter 33 : Keputusan
34
[Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35
Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36
Chapter 36 : Melampaui Batas
37
Chapter 37 : Haruto
38
Chapter 38 : Hutan Cuervo
39
Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40
Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41
Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42
Chapter 42 : Hilang Ingatan
43
Chapter 43 : Kehancuran Desa
44
Chapter 44 : Duel
45
Chapter 45 : Pertarungan
46
Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47
Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48
Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49
Chapter 49 : Empat Pahlawan
50
Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51
Chapter 51 : Latihan
52
[Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53
Chapter 53 : Penginapan
54
Chapter 54 : Pembantaian
55
Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56
Chapter 56 : Akademi Arsenal
57
Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58
Chpter 58 : Amarah Siyon
59
Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60
Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61
Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62
Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63
Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64
Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65
Chapter 65 : Kekalahan?
66
Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67
Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68
Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69
Chapter 69 : Kenangan
70
Chapter 70 : Tekad
71
Chapter 71 : Latihan
72
>>Pengumuman<<
73
>INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74
INFORMASI NOVEL BARU!!!
75
[Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76
Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77
Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78
Chapter 75 : Ancaman Dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!