1 minggu pun berlalu, Ayani, Veliona, dan Siyon pun terus berlatih bersama anggota guild lainnya tetapi tidak dengan Zen
#Beberapa saat sebelumnya
Zen pun pergi ke ruangan kepala akademi untuk menemui pemimpin di sana
Setelah lama berjalan menuju ruangan kepala akademi, akhirnya Zen pun sampai dan mengetuk pintu ruangan tersebut
(knock knock)
"Silahkan masuk" Ucap Pemimpin
Zen pun memasuki ruangan
"Ada apa datang kemari?" Tanya Pemimpin
Zen pun mendekati Pemimpin akademi dan menanyakan sesuatu
"Pemimpin, apakah aku boleh berhenti kelas sementara? Aku ingin mengembara dan mencari pengalaman di luar akademi" Tanya Zen dengan serius
"Hm... Sepertinya boleh, tapi usahain sebelum turnamen antar akademi dimulai, kamu sudah harus kembali. Agar mendapat pengalaman turnamen nantinya." Jelas Pemimpin akademi
"Dan juga namaku Haxor pemimpin akademi arsenal, salam kenal Zen.." Ucap Pemimpin akademi
"Ah iya salam kenal.." Jawab Zen
"Kenapa dia mengenalkan dirinya kepadaku?" Bingung Zen dalam hatinya
Pemimpin akademi yang melihat Zen terdiam pun merasa aneh dan bertanya "Apakah ada hal lain yang ingin di sampaikan?" Tanya Nya
"Tidak ada..." Jawab Zen
"Kalau begitu saya permisi.." Izin Zen sambil berjalan dan membuka pintu
Saat berjalan Zen pun sambil berfikir apakah dia harus memberi tau teman temannya jika ia ingin berkelana, Zen pun memutuskan untuk memberi tau Veliona tetapi tidak dengan yang lainnya.
Tidak lama kemudian Zen pun sampai di asrama dan ia kaget saat memasuki kamarnya karena sudah ada Veliona yang menunggunya
"Zen kamu mau pergi?" Tanya Veliona yang seketika membuat Zen kebingungan
"Bagaimana kamu tau?" Tanya Zen kebingungan
"Tadi aku mendengarkan pembicaraan kamu dan Pemimpin" Jelas Veliona
"Begitu kah.." Ucap Zen yang pasrah karena ia berfikir Veliona akan menghalanginya untuk berkelana
Veliona pun mendekati Zen dan memberikan tas, yang berisi pakaian dan perbekalan untuk Zen, Zen pun seketika kaget karena Veliona tidak berniat untuk menghalanginya melainkan mendukungnya untuk berkelana
"Bukan berniat mengusir, tetapi aku hanya ingin membantumu, aku berharap ini cukup membantu" Ucap Veliona sambil memberikan tas perbekalan Zen
"Terima kasih" Ucap Zen sambil mengambil tas perbekalannya
Veliona pun sedikit tersenyum dan mengucapkan "Selamat jalan, hati hati.." Ucap Veliona
"Makasih banyak ya Veliona.." Ucap Zen. Zen pun izin kepada Veliona dan langsung keluar dari kamarnya
Sesampainya di luar, Zen langsung berlari ke hutan dan memulai petualangannya
"Sekarang jam 12:00 pastinya yang lain akan berlatih, semoga mereka tidak menyadari kepergian ku" Ucap Zen sambil berjalan
Zen pun terus berjalan ke arah barat.
"Aku membutuhkan lokasi latihan yang bagus, tetapi aku belum menemukannya sama sekali" Ucap Zen sambil terus berjalan dan mencari lokasi untuk ia berlatih
#Time skip
Setelah lama berjalan, Zen pun melihat ke arah desa kecil dan para penduduknya yang sedang berkumpul
"Ada apa itu??" Bingung Zen
Zen pun berlari ke arah perkumpulan warga desa tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi di desa tersebut, Zen pun akhirnya sampai di barisan paling belakang dan mendengarkan informasi dari Pemimpin desa
"Kita harus terus waspada karena kita tidak tau kapan monster akan menyerang lagi!" Ucap pemimpin desa
"Sepertinya desa ini sedang memperkuat kan pertahanannya" Ucap Zen dalam hatinya
"Baiklah. Teruslah waspada! Sekarang boleh bubar!" Perintah Pemimpin desa
"Eh? Aku baru sampai loh, udah main bubar aja..." Ucap Zen dalam hatinya sedikit sedih
Saat para penduduk mulai bubar, Zen pun menghampiri pemimpin desa tersebut dan bertanya kepadanya
"Pak, Apakah desa ini habis di serang?" Tanya Zen
"Iya, para monster akhir akhir ini sering bermunculan dan ingin menghancurkan desa. Serangan pertama berhasil kami atasi tanpa ada korban, tetapi kami harus tetap waspada." Jelas Pemimpin desa
"Owh.. Apakah pak kepala desa tau tempat yang cocok untuk latihan?" Tanya Zen
Pemimpin desa pun melihat dan menunjuk ke arah sebuah gunung "Sepertinya di atas bukit sana bagus" Ucap Pemimpin desa tersebut
Zen pun melihat arah yang di tunjukan dan mengucapkan terima kasih kepada Pemimpin kepala desa tersebut lalu meninggalkannya. Zen pun pergi ke atas bukit yang di sebutkan oleh pemimpin desa tersebut Sambil berjalan ke bukit Zen terus memikirkan cara untuk menggunakan senjata senjata yang pernah masuk ke dalam tubuhnya secara paksa
"Sepertinya jika "Mana" ku meningkat itu akan membuat beberapa senjata berminat untuk di kuasai olehku" Ucap Zen dalam hatinya
#Time skip
Setelah lama berjalan Zen pun sampai di lokasi yang di katakan oleh pemimpin desa tadi. Sebelum memulai latihannya Zen pun makan siang terlebih dahulu
Zen pun membuka tasnya dan mengambil kotak bekal yang telah di sediakan oleh Veliona sebelumnya, saat Zen membukanya nafsu makan Zen pun meningkat karena aroma dari masakan Veliona yang sangat harum dan kelihatannya lezat. Zen pun makan dengan santai sambil menikmati masakan yang lezat dari Veliona walau hanya satu kotak bekal.
Setelah selesai makan, Zen pun memulai latihannya
Zen pun fokus lalu menutup matanya, menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan dan di ulangi secara terus menerus. Zen yang terus melakukan itu pun, kembali melihat cahaya merah yang pernah ia lihat sebelumnya, Zen pun berjalan menghampiri cahaya merah tersebut, semakin Zen mendekat Zen pun semakin melihat wujud senjata di dalam cahaya merah tersebut yang berupa katana, Zen pun mengambilnya dan tiba tiba ia pun merasakan kekuatan yang luar biasa dari katana tersebut yang seperti ingin memakan tubuhnya. Zen pun berusaha melawan agar tidak di kuasai oleh senjata tersebut
"Aku tidak boleh kalah!, jika aku kalah di sini, aku tidak akan bisa melangkah maju!!" Zen pun terus melawan dan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menjinakkan senjata tersebut. Beberapa saat kemudian Zen pun berhasil menjinakkan senjata tersebut dan dapat mengambilnya.
"Huh... Hahh... Aku berhasil!" Senang Zen dalam hatinya
"Kalau ga salah senjata kemarin ada 4 senjata, kenapa cuma ada satu ya?? Apakah terpisah di berbagai tempat??" Bingung Zen dalam hatinya
Zen pun menutup matanya kembali dan ia pun kembali ke tempat awal, tetapi saat dia sadar, ternyata hari sudah mulai gelap, Zen pun seketika kebingungan karena waktu yang sangat cepat berganti
"Kenapa cepat sekali waktu berlalu? sepertinya aku baru sebentar menutup mataku, tapi saat aku kembali kenapa sudah mulai gelap?" Bingung Zen
"Sepertinya aku ketiduran" Ucap Zen
Zen pun berdiri dan menciptakan sebuah senjata
"C'Katana" Sebuah katana yang sebelumnya di ambil Zen pun muncul tepat di hadapannya
"Jadi seperti ini senjata dari tas itu.." Ucap Zen
Saat Zen ingin memegang katana tersebut, tiba tiba muncul suara ledakan dari desa yang sebelumnya ia kunjungi.
"Suara ledakan?!" Bingung Zen
"Sudah menjelang malam, jadi para monster sengaja menyerang desa saat malam hari agar lebih menguntungkan mereka" Ucap Zen dalam hatinya
"Aku harus membantu orang orang desa!" Ucap Zen sambil mengambil katana yang berada di hadapannya dan perbekalan miliknya
Zen pun langsung berlari menuju desa, saat sudah hampir sampai di desa, Zen pun mendengar suara teriakan
"Tidak!!!" Teriak seorang anak kecil
Suara teriakan anak kecil tersebut pun sangat dekat dengan Zen sehingga dia mempercepat larinya
"Swift!" Tiba tiba katana yang di bawa Zen mengeluarkan sedikit listrik.
Zen pun berlari dengan sangat cepat dan katana nya terus mengeluarkan aliran listrik
Saat sampai di lokasi, seorang anak kecil pun terlihat sedang ingin di lukai oleh orge yang sangat besar, dengan cepat Zen pun langsung menebas orge yang ingin menyakiti anak kecil itu
(Slash!!)
Kepala monster tersebut pun terpotong dan terjatuh ke tanah
"Pergilah ketempat aman!" Perintah Zen
"Ba-baik" Ucap anak kecil tersebut ketakutan
Zen pun melihat seluruh warga desa kewalahan melawan monster monster tersebut dan seketika katana Zen pun yang terus mengeluarkan aliran listrik pun tiba tiba berubah dan menciptakan sebuah petir yang langsung menyambar para monster.
Zen pun sedikit kaget karena sambaran petir yang entah datang dari mana dan langsung melenyapkan para monster tersebut. Zen pun tidak menyadari bahwa katana miliknya lah yang telah membantunya
Para monster yang sudah kalah jumlah dan ketakutan karena Zen pun langsung pergi dari desa tersebut
Tiba tiba muncul lagi suara ledakan yang cukup besar
Tanpa pikir panjang, Zen pun langsung pergi ke lokasi ledakan tersebut.
"Suara ini sangat mirip dengan suara ledakan yang sebelumnya" Ucap Zen
"Jadi bukan hanya monster yang menyerang desa, pasti ada sesuatu yang lain di sini" Ucap Zen dengan sangat yakin
Zen pun terus berlari dan akhirnya sampai di lokasi, sesampainya di sana, Zen pun melihat kepala desa yang sedang bertarung melawan Iblis
"Bagus tua!!, ayo kerahkan seluruh kekuatanmu!!!" Teriak Iblis tersebut kegirangan
Kepala desa pun sudah sangat kelelahan dan tidak mampu lagi untuk menyerang, karena kondisinya yang sudah terluka cukup parah.
Kepala desa tersebut pun terjatuh dan Iblis tersebut pun langsung berlari ke kepala desa berniat untuk membunuhnya
"Kau lemah sekali tua!!" Ucap Iblis tersebut sambil menciptakan sebuah pedang berwarna hitam miliknya
Iblis tersebut pun mengayunkan pedangnya ke arah kepala desa tersebut
(Slash!!)
(Ting!!!)
Tiba tiba Zen pun muncul dan menangkis serangan Iblis tersebut yang membuatnya kaget
Iblis tersebut pun melompat jauh kebelakang
"Siapa kau?!, Mengganggu saja!!" Ucap Iblis tersebut dengan kasar
"Aku adalah lawanmu" Ucap Zen
Katana Zen pun kembali berlistrik dan Zen pun merasakan bahwa kekuatannya meningkat
"Apa yang terjadi?, aku merasakan kekuatan yang sangat kuat mengalir di tubuhku" Bingung Zen dalam hatinya
"Dasar serangga!! kau sangat mengganggu!!" Teriak Iblis tersebut sambil berlari ke arah Zen
Zen pun memegang katana miliknya dan bersiap untuk menyerang
"Swift!!" Zen pun bergerak dengan sangat cepat dan katana miliknya terus mengeluarkan aliran listrik yang sangat kuat
(Tsstt)
(Swof!)
(Slash!!!)
Zen pun berada di belakang Iblis tersebut dan memasukan katana nya ke dalam sarungnya
"Cepat sekali!" Ucap Iblis tersebut dalam hatinya
Iblis tersebut pun memuntahkan banyak darah dari mulutnya
"Apa yang terjadi!?!!" Ucap Iblis tersebut
"Apa yang kau lakukan!?!!" Teriak Iblis tersebut ke arah Zen
Zen pun hanya diam dan seketika Iblis tersebut pun merasakan sakit yang sangat luar biasa dari dalam tubuhnya
"Ahh!!!!!!!!!!!"
Tak sampai di situ, katana yang sebelumnya Zen masukan ke dalam sarung pun kembali keluar
Tiba tiba sambaran petir pun muncul dan menyambar Iblis tersebut yang membuat Zen kaget dan kebingungan
"Aghh!! Ah!!!!!!!" Iblis tersebut pun seketika lenyap karena sambaran petir
Zen pun langsung melihat katana nya yang sedikit keluar dari sarungnya dan terus mengeluarkan aliran listrik
"Katana ini hidup?!" Bingung Zen dalam hatinya
"Uhuk!" Kepala desa pun kembali memuntahkan darah dari mulutnya, Zen pun langsung menghampiri kepala desa tersebut
"Pak! apa kamu baik baik saja?" Tanya Zen
"Aku baik baik saja" Ucap kepala desa tersebut
"Pak kepala desa!" Di saat yang tepat, seluruh warga desa pun muncul dan membantu kepala desa yang sedang terluka
Kepala desa pun langsung di tolong oleh warga desa
"Apa yang kau lakukan!?!" Tanya pemimpin desa
"Dia tidak bersalah, dia telah menyelamatkan ku" Ucap Kepala desa kepada bawahannya
Zen pun hanya menundukkan kepala dan meninggalkan mereka semua tanpa alasan
Zen kembali ke atas gunung yang sebelumnya ia tempati, sesampainya di sana, Zen melihat sesosok bayangan hitam yang sedang memegang katana lalu melihatnya dan seketika menghilang bersamaan dengan terbitnya matahari
#Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
El_Tien
di akhir kalimat pake titik kakak.....
2022-05-06
2