Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona

1 hari kemudian

Veliona pun akhirnya tersadar dari pingsannya, ia pun kebingungan saat terbangun

"Dimana ini?..." Ucapnya lemas

"Hei, Veliona udah sadar" Ucap Raft memanggil teman temannya

Yuuiki dan yang lainnya pun datang menghampiri Veliona

"Veliona!... Kamu baik baik saja?!.." Tanya Yuuiki

"Aku baik baik aja.. Zen dimana?" Tanya Veliona

Semuanya pun seketika terdiam dan Rara pun mengajak Veliona untuk ke ruangan sebelah

Veliona pun hanya mengikuti teman temannya yang pergi ke ruangan sebelah dan ternyata Zen masih tertidur dengan luka luka yang tidak kunjung sembuh

"Dia udah ga ada lagi" Ucap Rio yang membuat semuanya terdiam

Yuuiki pun berusaha untuk memperbaiki suasana dengan mencari orang yang dapat menyembuhkan luka luka Zen

"Sudah tenang aja.. Kita hanya perlu mencari orang yang bisa menyembuhkannya bukan??" Ucap Yuuiki

"Tapi dari semalam, sudah banyak perawat dari akademi yang mencoba untuk menyembuhkannya tapi ga ada satu pun yang berhasil" Jawab Raft

Suasana pun tak kunjung membaik dan malah semakin buruk

#disisi lain

"Sakit... Gelap, dan terasa sangat sepi.. Apa aku mati untuk yang ke dua kalinya?.." Bingung Zen

Zen pun melihat cahaya merah terang, ia pun berusah bangkit dan menghampirinya. Saat Zen sudah bangkit Zen pun mendengar suara aneh daru cahaya merah tersebut, ia pun berjalan ke cahaya merah tersebut

Saat ia sampai di cahaya merah tersebut, cahaya merah itu pun menciptakan sebuah tulisan

"Apa kau sudah ingin mati? Atau kau masih ingin melanjutkan hidupmu?"

Zen pun menjadi kebingungan dan hanya menjawab pertanyaan tersebut

"Tentu saja aku belum mau mati." Ucap Zen

Zen yang penasaran pun bertanya kepada cahaya merah tersebut

"Kamu siapa?" Tanya Zen

#Disisi lain

Veliona pun meminta teman temanya untuk meninggalkannya sendirian di ruangan tersebut bersama Zen

dan mereka pun mengabulkan permintaan Veliona jika itu dapat membuat Veliona senang

Sebelum mereka melangkah keluar ruangan Zen pun tiba tiba sedikit bergerak

"Zen!.." Veliona~

Yang lainya pun terkaget melihat Zen sedikit bereaksi dan mereka semua langsung menghampiri Zen, luka luka di tubuh Zen tiba tiba menutup dengan sendirinya

"Lihat lukanya!" Ucap Rio

Mereka pun kaget melihat seluruh luka di tubuh zen yang mulai sembuh dengan sendirinya

"Agh.." Zen~

"Zen!!" Teriak mereka semua

"Hah??.. Apa yang terjadi?... Dimana ini?..." Ucap Zen lemas

"Kamu baik baik aja?" Tanya Veliona

"Sepertinya aku baik baik saja, tetapi aku lupa apa yang terjadi" Ucap Zen

"Dimana ini?" Tanya Zen

"Di ruang perawatan akademi" Jawab Rio

"Begitukah..." Zen pun bangun dari tidurnya dan duduk saat Zen terbangun Veliona pun langsung memeluk Zen dengan erat

"Eh? Kenapa Veliona?" Tanya Zen kebingungan

Veliona pun tidak menjawab pertanyaan Zen dan hanya diam

"Sudah sudah..." Ucap Zen sambil mengelus kepala Veliona

"Zen kamu baik baik aja?" Tanya Ayani

"Ah, aku baik baik aja sensei.." Jawab Zen

"Dia bukan sensei, kemarin dia hanya menyamar." Ucap Rara

"Eh?" Ucapan Rara pun membuat Zen menjadi kebingungan dan Yuuiki pun menceritakan kejadiannya

"Begitu..." Ucap Zen karena telah mengerti situasinya

"Namaku Ayani salam kenal Zen" Ucap Ayani

"Iya salam kenal" Ucap balas Zen

Mereka pun mengobrol tentang kejadian yang semalam terjadi

#Time skip

Mereka semua pun keluar ruangan Zen karena ada urusan masing masing dan hanya tersisa Veliona sendiri

"Veliona?.. Kamu baik baik saja? Ucap Zen kebingungan karena Veliona hanya terdiam dari tadi

Tiba tiba Veliona pun mengucapkan sesuatu dengan pelan "Jangan.." Ucapnya

"Jangan?" Zen pun kebingungan apa yang Veliona maksudkan

"Jangan tinggalin aku sendirian lagi.." Jelas Veliona sedikit menangis

Zen pun kebingungan kenapa Veliona menangis untuknya, beberapa saat kemudian pun Zen sadar bahwa Veliona sedikit tertarik dengannya, sama dengan dirinya yang sedikit tertarik dengan Veliona

"Baiklah.." Ucap Zen

Veliona melepas pelukannya perlahan

"Janji ya?" Tanya Veliona

"Iya janji" Ucap Zen sambil mengusap air mata Veliona

Veliona pun sedikit merasa baikan dan ia pun berterima kasih kepada Zen

"Terima kasih Zen.." Ucapnya

"Terima kasih buat apa??" Jawab Zen kebingungan

"Karena telah menyelamatkan nyawa kami semua" Jelas Veliona

"Kalau tidak ada kamu waktu itu, kami semua pasti sudah tidak ada" Ucap Veliona

Zen pun mengelus kepala Veliona dan mengucapkan "Aku pasti akan melindungi teman temanku apapun yang terjadi"

Veliona pun menundukkan kepalanya kebawah dan tersenyum

Zen pun menjadi bingung kenapa Veliona tersenyum

"Aku mau pergi ke tempat yang lainya, kamu jangan kemana mana, istirahat aja" Ucap Veliona sambil tersenyum melihat Zen

Veliona pun langsung pergi keluar ruangan. Di luar ruangan Veliona pun mengeluarkan air mata dan mengingat sesuatu

(Ingatan masa lalu)

"Aku pasti akan melindungi kalian semua" Ucap seorang laki laki

Veliona pun menangis saat mengingat kata kata itu

"Huh... Aku tidak tau apa yang terjadi, tetapi aku hidup kembali" Ucap Zen dalam hatinya

#kejadian sebelum hidup kembali

Cahaya merah tersebut pun terus berkomunikasi dengan Zen sampai Cahaya merah tersebut menyuruh Zen untuk memasuki sebuah pintu tepat di belakang Zen

Zen pun kebingungan karena tiba tiba ada pintu di belakangnya dan terlebih lagi Cahaya merah tersebut menyuruh Zen untuk masuk ke dalam pintu tersebut. Zen yang penasaran pun berjalan menuju pintu tersebut dan memasukinya dan tiba tiba ia hidup kembali.

"Hadeh... Apakah aku sudah boleh pulang??" Ucap Zen dalam hatinya

"Baiklah aku akan ke asrama saja" Ucap Zen sambil bangun perlahan dari tempat tidurnya, tetapi saat ia bangun perlahan ia pun merasa aneh, kenapa ia tidak merasakan sakit, padahal kata teman temannya ia sebelumnya terluka parah dan Zen baru menyadari bahwa ia tidak memiliki luka sedikitpun. Zen pun berjalan keluar dari ruangan menuju asramanya sambil berfikir bagaimana ia bisa kembali hidup hanya dengan melewati sebuah pintu yang di arahkan oleh cahaya merah waktu itu

#Time skip

Zen pun sampai di ruangannya

"Aku tidak mengerti sama sekali" Ucap Zen

"Ngantuk sekali... Hoam..." Zen pun berjalan ke kamarnya dan tiduran di kasurnya

Zen pun masih kebingungan dengan Cahaya merah yang menghidupkannya kembali, dan kenapa Cahaya merah itu membantunya, Zen yang terus berfikir pun mulai lelah dan tiba tiba ia tertidur

#Disisi lain

Veliona yang kembali ke ruang perawatan dan melihat Zen sudah tidak ada pun mencoba mencarinya di asrama.Saat Veliona sampai di asrama, Veliona pun berjalan ke ruangan Zen dan kemudian ia mengetuk pintunya

(Knock knock)

Veliona yang terus mengetuk pintu tidak mendapatkan jawaban sama sekali, Veliona pun membuka pintunya dan memasuki ruangan Zen

Veliona pun mulai mencari Zen di ruang tamu tetapi ia tidak menemukan Zen, ia pun mencoba untuk mencari Zen di dapur tetapi tetap tidak menemukannya, saat Veliona ingin keluar dari ruangan Zen, ia pun mengingat ada satu ruangan yang belum ia periksa, yaitu kamar Zen

Veliona pun mengecek kamar Zen dan ternyata Zen tertidur di kasurnya

"Dia selalu saja menghilang tiba tiba.." Ucap Veliona sedikit kesal

"Kamarnya berserakan sekali" Ngeluh Veliona

Veliona pun memutuskan untuk membersihkan dan merapikan kamar Zen.

Veliona yang sedang membersihkan kamar Zen pun sedikit mengingat masa lalunya

(Ingatan sekilas)

"Aku pasti akan melindungi kalian semua" Ucap Seorang Ayah

"Ayah!" Teriak seorang kakak Laki laki

"Ayah jangan tinggalkan kami!!!" Teriak Veliona sambil menggendong seorang adik perempuan

Sosok laki laki tersebut pun meninggalkan Ketiga anaknya di sebuah desa, laki laki tersebut pun berlari dari desa secepat mungkin. Ternyata laki laki tersebut sedang di kejar oleh 3 Iblis.

Veliona pun kesal mengingat tiga Iblis yang telah memburu Ayahnya, tidak hanya satu ingatan itu, Veliona juga dendam terhadap kakaknya

(Ingatan sekilas)

"Ayah adalah orang yang bodoh!, seharusnya dia menerima tawaran untuk menjadi Iblis, dia pasti bisa menjadi sangat kuat!" Ucap kakak laki laki Veliona

"Kakak! kenapa kamu melakukan ini?! kenapa kamu bergabung dengan Iblis?!" Teriak Veliona sambil menangis

Laki laki tersebut pun menendang Veliona dan mengatakan "Tentu saja aku ingin menjadi kuat, abadi, dan tak terkalahkan, mending kau pergi saja dari hadapanku jangan pernah muncul lagi, aku tidak pernah menganggapmu sebagai adikku!"

(Di kamar Zen)

Veliona pun sedikit mengeluarkan airmata dan mengucapkan "Aku pasti akan membunuhmu kakak!"

#Time skip

"Hoam..." Zen pun terbangun dari tidurnya

"Kenapa tubuhku berat sekali" Bingung Zen

Zen pun terkaget karena Veliona tertidur tepat di atas tubuhnya

"Situasi macam apa ini.. Hadeh.." Ucap Zen

5 menit kemudian Veliona pun terbangun dari tidurnya

"Hai Veliona, kamu baik baik aja?" Tanya Zen

Veliona pun kebingungan dengan apa yang Zen maksud, beberapa saat kemudian ia pun tersadar. Selesai ia membereskan kamar Zen, ia pun baring di tubuh Zen hingga akhirnya ia ketiduran

"Ma-maaf aku ketidurann!!..." Ucap Veliona tersipu malu

"Pertama kali aku melihat nya berekspresi seperti ini" Ucap Zen dalam hatinya

"Gapapa kok, aku juga baru bangun" Ucap Zen

"Ka-kalau begitu aku akan memasakkan makan malam.. Tunggu ya"

Veliona yang sangat malu pun langsung keluar dari kamar Zen

"Kenapa dengannya?" Bingung Zen

Zen pun baru sadar bahwa ruangan kamarnya sudah menjadi bersih dan rapi

"Wah.. dia sangat rajin sekali.. Kamarku saja jadi begini, apa lagi isi ruangan miliknya, pasti sangat bersih" Ucap Zen dalam hatinya

30 menit kemudian

"Zen sudah siap!.." Teriak Veliona yang telah selesai menyiapkan makanan

"Iya aku segera datang" Jawab Zen

Zen pun pergi ke dapur dan makan bersama dengan Veliona, saat makan Zen pun bertanya kepada Veliona

"Veliona apakah kamu memiliki adik perempuan?" Tanya Zen

"Aku punya, kenapa??" Ucap Veliona

"Aku bertemu dengan adik mu kemarin di sebuah desa saat aku terpental jauh" Jelas Zen

"Beneran?! Dia baik baik aja kan?!" Tanya Veliona

"Iya dia baik baik aja" Jawab Zen

"Syukurlah.." Ucap Veliona sangat bersyukur yang membuat Zen kebingungan

"Emangnya kenapa?" Tanya Zen

"Tidak ada apa apa kok.." Ucap Veliona sambil menggelengkan kepalanya

Veliona pun kembali mengingat sesuatu

#Time skip

Zen pun kembali tiduran di kamarnya dan tiba tiba Veliona masuk

"Zen.. apakah malam ini aku boleh tinggal di sini?..." Tanya Veliona

"Eh?, tapi ruangan ku ga sebagus ruangan lainya loh, yakin?" Ucap Zen

"Iya gapapa.." Jawab Veliona

Veliona pun tidur di sebelah Zen yang membuat Zen menjadi gugup

"Emang aku mengizinkannya tidur di sini, tetapi tidak satu kasur juga huh..." Ngeluh Zen dalam hati

#disisi lain

(Wilayah Iblis)

"Keberadaan Yuro dan Badri sudah tidak di ketahui. Sepertinya ada yang berhasil membunuh mereka" Ucap seorang Iblis laki laki

"Keberadaan Yuro dan Badri terakhir kali di akademi arsenal, dan mereka melawan seorang bocah misterius" Jelas Iblis tersebut

Sosok Raja Iblis pun muncul dan hanya meneteskan darahnya ke permukaan yang langsung menciptakan sebuah lingkaran sihir. Dari lingkaran sihir tersebut, muncul Yuro dan Badri

"Aku ingin mendapatkan penjelasan dari kalian. Siapa bocah yang berhasil membunuh kalian?" Tanya Raja Iblis tersebut

Bersambung...

Terpopuler

Comments

El_Tien

El_Tien

ayo saling dukung

2022-05-05

2

lihat semua
Episodes
1 1. Mana
2 2.Sihir/Elemen
3 Chapter 3 : Akademi Arsenal
4 Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5 Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6 Chapter 6 : Masalah
7 Chapter 7 : Senjata Misterius
8 Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9 Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10 Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11 Chapter 11 : Murid Pindahan
12 Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13 Chapter 13 : Melindungi Desa
14 Chapter 14 : Penyamaran
15 Chapter 15 : Pembunuhan
16 Chapter 16 : Perempuan Misterius
17 Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18 Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19 Chapter 19 : Pertandingan Final
20 Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21 Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22 Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23 Chapter 23 : Sosok Misterius
24 Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25 Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26 Chapter 26 : Ice Zen
27 Chapter 27 : Hadiah
28 Chapter 28 : Calon Vampire
29 Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30 Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31 Chapter 31 : Kematian
32 Chapter 32 : Depresi
33 Chapter 33 : Keputusan
34 [Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35 Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36 Chapter 36 : Melampaui Batas
37 Chapter 37 : Haruto
38 Chapter 38 : Hutan Cuervo
39 Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40 Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41 Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42 Chapter 42 : Hilang Ingatan
43 Chapter 43 : Kehancuran Desa
44 Chapter 44 : Duel
45 Chapter 45 : Pertarungan
46 Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47 Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48 Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49 Chapter 49 : Empat Pahlawan
50 Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51 Chapter 51 : Latihan
52 [Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53 Chapter 53 : Penginapan
54 Chapter 54 : Pembantaian
55 Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56 Chapter 56 : Akademi Arsenal
57 Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58 Chpter 58 : Amarah Siyon
59 Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60 Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61 Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62 Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63 Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64 Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65 Chapter 65 : Kekalahan?
66 Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67 Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68 Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69 Chapter 69 : Kenangan
70 Chapter 70 : Tekad
71 Chapter 71 : Latihan
72 >>Pengumuman<<
73 >INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74 INFORMASI NOVEL BARU!!!
75 [Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76 Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77 Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78 Chapter 75 : Ancaman Dunia
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Mana
2
2.Sihir/Elemen
3
Chapter 3 : Akademi Arsenal
4
Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5
Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6
Chapter 6 : Masalah
7
Chapter 7 : Senjata Misterius
8
Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9
Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10
Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11
Chapter 11 : Murid Pindahan
12
Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13
Chapter 13 : Melindungi Desa
14
Chapter 14 : Penyamaran
15
Chapter 15 : Pembunuhan
16
Chapter 16 : Perempuan Misterius
17
Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18
Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19
Chapter 19 : Pertandingan Final
20
Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21
Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22
Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23
Chapter 23 : Sosok Misterius
24
Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25
Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26
Chapter 26 : Ice Zen
27
Chapter 27 : Hadiah
28
Chapter 28 : Calon Vampire
29
Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30
Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31
Chapter 31 : Kematian
32
Chapter 32 : Depresi
33
Chapter 33 : Keputusan
34
[Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35
Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36
Chapter 36 : Melampaui Batas
37
Chapter 37 : Haruto
38
Chapter 38 : Hutan Cuervo
39
Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40
Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41
Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42
Chapter 42 : Hilang Ingatan
43
Chapter 43 : Kehancuran Desa
44
Chapter 44 : Duel
45
Chapter 45 : Pertarungan
46
Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47
Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48
Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49
Chapter 49 : Empat Pahlawan
50
Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51
Chapter 51 : Latihan
52
[Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53
Chapter 53 : Penginapan
54
Chapter 54 : Pembantaian
55
Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56
Chapter 56 : Akademi Arsenal
57
Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58
Chpter 58 : Amarah Siyon
59
Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60
Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61
Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62
Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63
Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64
Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65
Chapter 65 : Kekalahan?
66
Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67
Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68
Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69
Chapter 69 : Kenangan
70
Chapter 70 : Tekad
71
Chapter 71 : Latihan
72
>>Pengumuman<<
73
>INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74
INFORMASI NOVEL BARU!!!
75
[Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76
Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77
Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78
Chapter 75 : Ancaman Dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!