Zen yang terus berjalan ke timur pun, telah banyak terlibat masalah.
Berurusan dengan monster, berurusan dengan perampok, membantu orang orang desa sekitar yang kesusahan, dan terus mencari makanan agar bisa hidup
#Disisi lain
"Baiklah sudah waktu nya sensei yang asli datang ke kelas ini" Ucap Ista Sensei
Ucapan tersebut pun membuat murid murid seketika kebingungan
"Maksud sensei apa? aku engga paham" Tanya Yuuiki
"Aku sebenarnya juga murid di sini, tetapi karena sensei yang asli pergi ke akademi lain mengurus urusannya, jadi aku yang di suruh untuk menggantikannya" Jelas Ista Sensei
Tiba tiba seseorang berbadan tinggi, gagah, dan memiliki aura yang kuat pun masuk kedalam kelas
"Selamat datang sensei.." Sapa Ista
"Makasih ya, silahkan duduk" Ucap orang tersebut dengan tegas
Ista pun duduk ke bangku kosong yang sudah di sediakan untuknya.
"Namaku adalah Rangga. kalian bisa memanggilku Rangga Sensei, salam kenal semuanya!.." Ucapnya dengan tegas
"Baiklah sensei akan memulai pelajaran hari ini, kalian seharusnya sudah paham apa itu "mana" bukan??." Tanya Rangga Sensei dengan wajah sedikit serius
"Hari ini kalian akan berlatih untuk menguasai aliran 'Mana' agar saat kalian menggunakan kekuatan sihir, kekuatannya lebih teratur dan seimbang sehingga memberikan kerusakan yang cukup kuat." Jelas Rangga Sensei
"Seperti ini contohnya" Rangga sensei pun mengangkat tangannya
"Fire ball" Sebuah bola api pun tiba tiba muncul di tangan Rangga sensei
"Ini adalah sihir, dan ini sihir yang di gunakan dengan aliran 'Mana' yang teratur sehingga membuat apinya tidak berantakan dan benar benar memusatkan kekuatannya pada 1 titik" Jelas Rangga Sensei
Tiba tiba bola api di tangan Rangga sensei pun bergelombang, dan bergerak tidak beraturan
"Ini sihir yang di buat dengan aliran 'Mana' yang tidak stabil. Hasilnya akan seperti ini" Jelas Rangga Sensei
Sensei pun melempar sihirnya ke arah Rio dan Raft yang berada di bangku depan.
Rio dan Raft yang panik pun langsung reflek menggerakkan tangannya untuk melindungi kepala mereka dari serangan sihir sensei tersebut
Tetapi sebelum mengenai mereka berdua, sihir tersebut tiba tiba menghilang
Rio dan Raft pun yang awalnya panik, menjadi kebingungan
"Begitulah hasilnya. Dan kalau yang ini" Rangga Sensei pun kembali mengangkat tangannya
"Fire ball" Rangga Sensei pun menguatkan aliran 'Mana' miliknya. Tiba tiba bola api yang di ciptakan Rangga Sensei semakin besar dan terasa sangat panas
"Panas sekali!" Gumam para murid
Rangga Sensei pun menghilangkan sihirnya
"Kalian sudah paham berapa pentingnya melatih aliran 'Mana'??" Tanya Rangga Sensei
Murid murid semakin kagum melihat kehebatan Rangga sensei
"Baiklah kita akan latihan di lapangan" Ucap Rangga Sensei
"Baik!!" Jawab serentak para murid
Semua murid pun mengikuti Rangga sensei ke lapangan akademi, sesampainya di lapangan sensei pun menjelaskan latihan yang akan di berikan
"Pertama, tutup mata kalian, dan fokus lah untuk merasakan 'Mana' kalian. Kedua alirkan "Mana" tersebut ke seluruh bagian tubuh kalian. Ketiga lakukan terus sampai terbiasa" Jelas Rangga Sensei
"Sensei ada urusan jadi sensei tinggal dulu" Ucap Rangga Sensei sambil meninggalkan para murid di lapangan
"Baik sensei!!.." Ucap serentak para murid
Setelah Rangga sensei pergi, semua murid pun memulai latihan mereka
"Ista sen.., maksudku Ista, kamu beneran murid?" Tanya Yuuiki
"Iya Rangga sensei itu pamanku" Jelas Ista
"Owh, Pantes kamu kuat sekali" Ucap Rio memuji Ista
"Hehehe.. Aku juga akan berlatih, bolehkah aku bergabung dengan kalian?" Tanya Ista
"Maksudmu guild??" Tanya Yuuiki
"Kalau boleh aku mau.." Jelas Ista
"Boleh kok" Jawab Yuuiki
"Oh iya nama asliku Ayani. Ista hanya nama samaran, salam kenal..." Jelas Ayani
"Ah, salam kenal Ayani..." Ucap Yuuiki
"Ayo kita mulai latihan kita!.." Ucap Ayani dengan semangat
Seluruh murid pun memulai latihan mereka untuk mengalirkan 'Mana' di dalam diri mereka
#Disisi lain
Zen masih melanjutkan perjalananya dan berhenti di sebuah desa kecil dan mendekati seorang kakek kakek yang sedang membersihkan halaman rumahnya
"Em.. Permisi, boleh aku bertanya??" Tanya Zen
Kakek kakek tersebut pun dengan ramah menjawab pertanyaan Zen
"Iya, boleh.. Tanyakan saja apa yang mau kamu tanyakan..." Ucap lesu kakek tersebut
"Kakek tau akademi arsenal??" Tanya Zen
"Oh... Akademi itu... Tau.. Kenapa??..." Tanya kakek tersebut
"Arahnya dimana ya kek? Masih jauh dari sini??" Tanya Zen
"Ah di sana arahnya nak... Lewat sana saja nanti sampai ke akademi..." Jelas kakek tersebut sambil menunjukan arah yang dimaksudnya
"Makasih kek..." Ucap Zen sambil menundukkan kepalanya dan meninggalkan kakek tersebut
Zen pun kembali melanjutkan perjalanannya
"Apakah masih jauh dari sini? Kakek itu ga memberi tau ku masih jauh atau engga, tapi sudahlah.. Jalan aja terus" Ucap Zen dalam hatinya
#Disisi lain
"Ah... Susah sekali!.." Kesal Yuuiki
"Hah, lelah..." Ucap Rara yang sudah sangat kelelahan
Rio pun tiba tiba terduduk
"Hah, huh.. Sebaiknya kita istirahat dulu, murid murid lain juga udah istirahat dari tadi" Ucap Rio
"Aku setuju!!.." Ujar Fallen
"Ayo kita ke kantin akademi!.." Ajak Ayani kepada teman temannya
"Ayo!!" Ucap serentak Yuuiki dan yang lainnya
Mereka semua pun pergi ke kantin akademi
"Kira kira ada makanan apa aja ya di sana?..." Tanya Endo
"Kau tau makan saja, tapi aku juga penasaran.." Ucap Rio
"Aku ingin minum dulu sebelum makan nantinya.." Jelas Ryel
"Ayani, boleh aku bertanya sesuatu?" Tanya Yuuiki
Jawab Ayani"Boleh kok, tanya aja"
"Senjata kamu, bagaimana bisa begitu?" Tanya Yuuiki dengan sangat penasaran
"Ah pedang ini.." Ayani pun berhenti sejenak
"C'A sword" Pedang api pun tiba tiba muncul di tangan Ayani dan Ayani menunjukannya kepada teman temannya
"Ini pedang awakening dari pedang biasa milik ku. Elemen pedang milik ku adalah elemen api, dan aku terus melatih nya sampai kemampuan aku pun meningkat, dan aku membuat pedang ku berevolusi dan menjadi lebih kuat"
"Caraku membuatnya berevolusi itu, aku menyalurkan aliran 'Mana' ke senjata ku terus menerus sampai pedang ku mencapai batasnya dan akhirnya berevolusi menjadi seperti ini, pedang yang selalu berapi api"
"Ini masih belum seberapa, pedang Rangga sensei lebih keren dan sangat kuat, pedang berwarna merah yang di selimuti oleh lava, dan Sangat tajam, jika dia membelah sesuatu pasti bekasnya akan terbakar" Jelas Ayani
"Keren!!" Kagum Yuuiki
"Aku baru mengetahuinya" Ucap Rio
"Apakah pedangku juga bisa seperti itu?" Tanya Ryel
"Bisa kok, semua pedang pasti bisa berevolusi tergantung niat penggunanya" Jelas Ayani sambil tersenyum
"Bagus!.." Rio~
"Baiklah!!!.." Ryel~
Seketika mereka semua pun menjadi sangat bersemangat untuk latihan.
Setelah lama berjalan, akhirnya mereka pun sampai di kantin akademi dan memesan pesanan masing masing
30 menit kemudian
"Huh.. Kalian sudah cukup istirahat semua?? Mau melanjutkan latihan??" Tanya Ayani
"Ya!"
"Ayo!"
Ucap mereka semua
"Baiklah.. Ayo kita latihan lagi!.." Ajak Ayani
Mereka pun terus berlatih dan berlatih
#Time skip
Lonceng kelas selesai pun telah berbunyi. Semua murid pun kembali ke kelas dan berkemas tidak dengan anggota Guild Eternal Fire, walau lonceng kelas sudah berbunyi mereka semua tidak menghiraukannya dan terus berlatih tanpa henti
Tiba tiba Ayani pun berhenti melakukan latihannya dan meminta izin kepada teman temannya
"Eh maaf, aku tinggal ya, aku harus membeli makanan untuk makan malam, aku akan kembali lagi nanti" Ucap Ayani
"Oh iya gapapa kami akan melanjutkan latihan lagi" Jawab Yuuiki
"Aku akan segera kembali!.." Ucap Ayani
"Yuuiki, aku juga mau pulang ke asrama sebentar ya, aku ingin membersihkan kamarku" Jelas Veliona
"Ah oke Vel.." Jawab Yuuiki
"Aku akan segera kembali"
Veliona dan Ayani pun meninggalkan Yuuiki dan yang lainnya
"Huh.. Cape juga ya, mari kita duduk sebentar" Ucap Rara
"Setuju.. Semuanya kita istirahat dulu!.." Perintah Yuuiki kepada teman temannya
Mereka semua pun beristirahat bersama sama. Sambil memulihkan stamina mereka, mereka pun mengobrol
"Hei kemarin aku membaca sebuah buku di perpustakaan, katanya di dugeon ada naga loh" Ucap Rara
"Beneran!?" Tanya Rio
"Iya!.." Jelas Rara
"Wah mereka hebat sekali bisa mengalahkan naga itu" Ucap Endo
"Sebaiknya kita juga berjuang agar bisa seperti mereka.." Ujar Fallen
Tiba tiba ada suara seseorang berjalan mendekati mereka semua
(Tuk. tuk. tuk. tuk.)
"Oi oi!! Lihatlah ada makhluk lemah di sini!" Ucap seseorang tepat di belakang mereka semua
"Yo makhluk lemah!" Ucap orang misterius
"Maksudmu siapa?!!" Kesal Rio
"Ya tentu saja kalian!" Ucapnya
Saat Rio melihat kebelakang, ada 2 iblis yang sedang melihat kearah mereka semua
"Iblis!?" Panik Rio
"Ahaha kenapa? Kamu kaget dan merasa takut karena melihatku!? Memalukan sekali ahahaa!" Ucap Iblis tersebut
"Hei Yuro kamu berlebihan terhadap makhluk lemah seperti mereka" Ujar seorang teman dari Iblis tersebut
"Haha mereka memang selemah itu kok Badri" Ucap Yuro menghina Yuuiki dan yang lainnya
"Beraninya kau menghina kami!!" Rio pun langsung berdiri dan berlari ke arah kedua Iblis tersebut
"C'Sword" Rio~
"Swift" Rio pun bergerak dengan cepat, tiba tiba Rio berada di belakang kedua iblis tersebut dan mengayunkan pedangnya
"Mati dan menyesal lah!!" Kesal Rio
(Slash!)
(Broke!)
Tak di sangka pedang milik Rio pun seketika hancur di pukul oleh Yuro
"Lihat? Kamu kuat?" Ucap Yuro yang membuat Rio menjadi panik
Badri pun meletakan tangannya di perut Rio dan mengeluarkan kekuatan sihir yang cukup kuat
"Terpental"
(Swosh!)
Rio pun terpental jauh ke pohon dan membuat pohon tersebut patah, Rio pun seketika pingsan
"Rio!!!" Teriak Yuuiki
Yuuiki dan teman teman yang lain pun menyerang Yuro dan Badri tersebut
(Slash! ,bom! ,swosh!, bom!, bom!)
Kedua iblis tersebut pun terkena serangan beruntun dari Yuuiki dan yang lainnya
"Masih belum!" Fallen pun mengayunkan sabitnya dan mengerahkan seluruh tenaganya
"Twilight dragon!" Fallen~
(Bom!!!!)
Serangan Fallen yang sangat kuat pun mengenai kedua Iblis tersebut
"Apakah berhasil!?" Ucap Yuuiki
"Tentu saja tidak! Ahahahaha!!" Ucap Yuro sambil tertawa jahat
"Yuro kamu emang benar, mereka sangat lemah" Ujar Badri
"Hei hei, jangan menangis setelah ini ahahaha!" Yuro pun berpindah ke belakang Yuuiki dan teman temanya
"Fire..." Sihir gelombang api yang besar pun menerjang Yuuiki dan teman temanya yang membuat mereka terkena api yang cukup panas
"Aah!!!! Aghh!!!" Yuuiki dan yang lainnya pun menerima luka bakar yang cukup parah
"Ahahaa menyenangkan sekali!!" Ucap Yuro sambil tertawa
"Mau mengakhirinya?" Tanya Badri
"Tentu saja!!" Ucap Yuro
"Ber.. Hennn... Ti.." Ucap Yuuiki lemas
"Ahahaha!! Aku suka membunuh makhluk lemah, aku tak kenal ampun!!" Jelas Yuro
Yuuiki pun menjadi sangat ketakutan
(Slash!!)
(Ting!!)
Yuro pun menangkis serangan Veliona dengan pedang miliknya
"Apa.. Yang Kau lakukan!!!!??" Ucap Veliona dengan sangat emosi
Veliona pun sangat marah dan mengeluarkan aura pembunuh yang sangat besar
"C'Sword" Badri~
Veliona kembali menyerang Yuro
(Slash!!)
(Ting!!)
Tetapi serangan Veliona dapat di hentikan oleh Badri dengan pedangnya, suara benturan kedua pedang tersebut membuat dengungan yang kuat
#Disisi lain
(Nging~)
Suara dengungan terdengar di telinga zen
"Suara benturan pedang?"
Zen pun langsung berlari ke sumber suara
#Disisi lain
(Slash! slash! slash! slash! slash! slash! slash! slash!! slash!!)
(Ting!! Ting!! Ting!!!)
Veliona pun terus menyerang Badri tetapi semua serangan Veliona yang cepat dan kuat itu dapat di tangkis oleh Badri dengan mudahnya
Veliona melompat kebelakang
"Phoenix" Veliona mengayunkan sabitnya dengan kuat dan membuat serangan phoenix miliknya jauh lebih kuat
"Black slash" Tebasan hitam pekat dari pedang Badri pun bertabrakan dengan phoenix merah milik Veliona yang menyebabkan ledakan yang sangat kuat
Tiba tiba Ayani yang kembali pun melompat tinggi dan menyerang kedua Iblis tersebut
"Hell fire" Api terjun pun membanjiri kedua iblis tersebut yang membuat kedua iblis itu sedikit terluka
"Lumayan juga kalian berdua!" Ucap Yuro
"Mari kita lakukan hal yang sama Yuro" Ucap Badri
"Black eater" Aura Yuro yang besar berbentuk monster pun memakan Badri, yang membuatnya mendapat kekuatan yang sangat besar
"Agh!!! Gah!!" Kekuatan Yuro pun meningkat sangat pesat serta muncul tanduk dan sayap miliknya yang membuat ia terlihat seperti Iblis tingkat atas
"Black slash" Yuro pun langsung menyerang Veliona dan Ayani dengan pedangnya yang menciptakan tebasan hitam yang sangat besar
"Hell fire slash" Ayani~
"Red rose" Veliona~
Tebasan berapi dan tebasan sabit bunga merah darah pun berbenturan dengan tebasan hitam tersebut
(Bomm!!!!!)
Tiba tiba Yuro pun berada di sebelah Ayani
"Mati lah!!!" Teriak Yuro
Yuro mengayunkan pedangnya dengan kuat ke arah a
Ayani tetapi dengan cepat Veliona menahan serangan Yuro
"Hell fire slash" Ayani~
Ayani pun mengayunkan pedangnya yang menciptakan tebasan api yang sangat membara, tetapi Yuro dapat menghindarinya. Aura pembunuh Yuro semakin kuat
"Bagaimana kalau yang ini!!" Yuro~
"Swift" Gerakan Yuro sangat cepat dan tak kesat mata
Veliona dan Ayani pun kebingungan
"Kemana dia!?" Bingung Ayani
"Aku di sini!" Ucap Yuro yang telah berada di atas mereka berdua.
Veliona dan Ayani pun melihat ke atas dan tiba tiba Yuro menjatuhkan sebuah balok hitam, mereka pun berpencar untuk menghindarinya
(Bom!)
Saat Veliona dan Ayani berpencar, tiba tiba Yuro berada di samping Veliona dan memukul Veliona dengan kuat, tetapi Veliona dapat menangkis serangan tersebut yang membuatnya terpental kuat ke belakang dan mengenai sebuah balok hitam milik Yuro
"Agh!!" Veliona~
"Rasakan ini!!" Yuro pun melempar balok hitam besar ke arah Veliona
Ayani pun datang dan menangkis balok tersebut dengan pedangnya
"Aku tau kau akan melakukan itu" Ucap Yuro sambil tersenyum
Yuro pun menendang Ayani dengan kuat dan terpental sehingga bertabrakan dengan Veliona
"Aaahh!!!!" Ayani~
"Aagh!!! Akh!!" Veliona
"Veliona!! Ayani!!" Teriak Yuuiki
#Disisi lain
Zen yang berlari mendengar teriakan Yuuiki dan mempercepat larinya
"Swift" Saat Zen sampai di lokasi, ia melihat Rio yang sudah terduduk lemas, Veliona dan yang lainnya terkapar di tanah
"Apa yang kau lakukan!!??" Ucap Zen marah dengan Yuro dan Badri yang menyakiti teman temannya
"Zen!...." Ucap Yuuiki sambil menangis, merintih kesakitan dan sangat ketakutan
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Miss GH
eh udah di rak dah lama ini, kenapa ga masuk kategori wanita mandiri. aku lanjut deh bacanya
2022-05-22
2
darkness 🌑
ini tidak terfokus k MC ya?...
bahas guild tpi MC ny nggk masuk
terus peran MC ny dkit
2022-05-19
1
Bintangfajar21
Kak, izin koreksi ya kak... untuk kata 'Mana' karena merupakan istilah dan berada di antara dua petikan langsung, mending menggunakan tanda apit petikan satu aja kak
2022-04-24
1