Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan

"Baiklah pertarungan yang akan di adakan besok itu pertarungan 1 lawan 1 sensei sangat ingin melihat kemampuan kalian semua!.." Ujar Ista sensei dengan semangat

"Baiklah hari ini sensei ada urusan.. Sensei tinggal ya, gunakan lah waktu yang tersisa dengan bijak.." Ujar Ista Sensei sambil meninggalkan kelas

"Baik sensei" Jawab serentak semua murid

Beberapa saat kemudian setelah Ista Sensei keluar dari kelas, Zen pun berjalan menuju pintu keluar kelas, tetapi saat ia berjalan dia pun di bicarakan oleh murid murid lainya

"Hei lihat itu"

"Dia sama sekali tidak menghormati kita"

"Cih, anak miskin lebih baik menjadi budak! bagaimana bisa akademi menerimanya begitu saja"

Tetapi Zen tidak memperdulikannya tiba tiba Rio pun berdiri dari bangkunya dan menghalangi jalan zen

"Mau kemana kau?" Seru Rio

"Aku hanya ingin keluar" Jawab Zen

"Kau seharusnya ga bertindak seenaknya!" Ucap Rio sedikit kasar

"Tapi sensei bilang, manfaatkan waktu yang tersisa dengan bijak, aku hanya ingin berkeliling ke luar dan mengenal tempat tempat yang ada di akademi, kenapa tidak boleh?" Tanya Zen

Rio pun terdiam

"Minggir aku mau lewat" Ujar Zen dengan tenang

"Hah!? Apa!!?" Rio pun marah karena ucapan Zen, padahal Zen tidak bermaksud membuatnya marah.

"Oi oi dia membuat Rio marah" Bisik para murid

Suasana pun menjadi panas

"Aku bilang minggir aku mau lewat" Zen pun masih mengucapkan kalimat yang sama dengan nada yang datar. Tetapi Rio yang selalu membandingkan kedudukan, ia tidak suka jika Zen berbicara seenaknya dan tidak nurut dengan kemauannya.

"Lancang bicara kau!!" Seru Rio yang sudah sangat emosi

"C'Sword" Rio pun berniat menebas Zen, tetapi Yuuiki pun menghentikan pertengkaran mereka berdua

"Berhenti kalian berdua!"

"Jika kalian mau bertarung, bertarung lah besok. Jangan membuat keributan!!" Ucap Yuuiki

"Cih." Rio pun memberi jalan untuk Zen

Zen melewatinya tanpa merasa bersalah, ia pun membuka pintu dan keluar dari kelas

"Aku ingin berkeliling akademi.. Di kelas membosankan sekali.." Gumam Zen, tiba tiba ada yang menarik bajunya dari belakang

Zen pun melihat ke belakang ternyata yang menarik bajunya adalah Yuuiki, seorang Perempuan yang membantunya barusan

"Nama kamu siapa?" Tanya Yuuiki

"Namaku Zen, kenapa?" Ucap Zen

"Eh tidak, nama ku Yuuiki panggil aja Yuu / Yui. Salam kenal.." Jelas Yuuiki

"Oh iya salam kenal.." Ujar Zen

"Kamu mau kemana?" Tanya Yuuiki

"Aku hanya ingin mengelilingi akademi, di kelas sangat membosankan, aku juga tidak memiliki satupun teman" Jawab Zen

"Eh benarkah? Kalau gitu kamu mau kalau aku jadi teman kamu??" Tanya Yuuiki

"Aku sih ga keberatan, emang kamu yakin? Aku hanya seorang anak dari keluarga sederhana" Jelas Zen

"Iya gapapa kok, aku hanya ingin berteman dengan orang baik, entah itu keluarga miskin atau bangsawan.. Selagi baik aku ingin berteman dengan mereka" Jelas Yuuiki

"Baiklah kalau begitu.." Ujar Zen

"Kamu mau keliling akademi kan? Aku temanin ya?" Tanya Yuuiki

"Boleh aja, aku juga ga tau jalan.." Jawab Zen

"Baiklah ayo.." Mereka berdua pun pergi ke luar dan Yuuiki memberi tau kan berbagai tempat yang ada di akademi, seperti kantin,ruang latihan, ruang pertarungan, tempat

osis,tempat berbelanja serta tempat pemandian umum

#Time skip

Mereka berdua pun sudah berkeliling cukup lama dan duduk di sebuah taman yang ada di akademi.

"Hah lelah sekali.. Makasih ya udah menemani aku, jadi aku tau tempat tempat yang ada di akademi ini." Ucap Zen sambil tersenyum

"Iya sama sama" Ujar Yuuiki sambil tersenyum

Tiba tiba seorang perempuan lari ke tempat mereka berdua sambil memanggil Yuuiki

"Yuuiki!.." Teriaknya dari kejauhan

"Eh Rara.."

"Kamu kenapa Ra?" Tanya Yuuiki

"Tentu saja aku mencarimu, kamu kemana saja, tadi katanya keluar kelas sebentar. Aku udah nungguin dari tadi" Ucap Rara sedikit kesal

"Eh maaf aku kelupaan" Ucap Yuuiki

"Perkenalkan namanya Zen" Ucap Yuuiki memperkenalkan Zen Rara

"Namaku Zen salam kenal" Sapa Zen

"Eh.. Salam kenal"

"Yuuiki ayo kita pergi, kita masih ada urusan" Ucap Rara

"Eh oke.. Maaf Zen aku pergi dulu ya" Ujar Yuuiki

"Iya makasih ya" Ucap Zen

"Baiklah sampai nanti" Ucap Yuuiki sambil melambaikan tangannya meninggalkan Zen

Mereka berdua pun pergi

Zen pergi ke mesin minuman dan membeli minuman disana

#Time skip

(Lonceng sore berbunyi)

"Eh sekarang sudah jam 17:00. Aku baru sadar.. Dari tadi aku ngapain aja sampai bisa kelupaan"

"Sebaiknya aku akan pergi mandi di pemandian umum saja" Gumam Zen

Zen pun pergi mandi di pemandian

Beberapa menit kemudian Zen pun keluar dari pemandian dan kembali menuju asramanya

"Hm malam ini aku akan makan apa ya??"

"Aku akan masak apa ya?.. Hmmm" Zen pun bingung memikirkan makanan apa yang akan dia makan nanti

Saat Zen berjalan Zen pun melihat Veliona yang sedang membuka pintu kamarnya

"Kamar Veliona nomor 15? Ternyata aku bersebelahan dengannya" Gumam Zen

Sebelum Veliona masuk, Veliona sempat melirik Zen yang sedang melihatnya

Sekilas, mereka pun bertatap mata dari kejauhan

"Dia menatapku!?.." Panik Zen, Ia pun langsung menundukkan kepalanya

Veliona sedikit tersenyum melihat Zen yang bertingkah aneh dan ia pun memasuki kamarnya

Zen pun membuka pintu dan langsung memasuki kamarnya

"Huh untung saja"

"Baiklah.. Aku akan mulai memasak!" Semangat Zen

30 menit kemudian

Zen pun hanya memasak nasi goreng dikarenakan ia tidak berpengalaman dalam hal memasak

"Baiklah,selamat makan!.." Sebelum Zen memakan makanannya, ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya

"Iya sebentar" Sahut Zen sambil berjalan menuju pintu, saat Zen membuka pintu, ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah Veliona

"Ada apa??" Tanya Zen kebingungan

Veliona pun memberikan sebuah tempat bekal dan mengatakan

"Ini masakan ku, aku sengaja masak sedikit lebih karena kamu sepertinya tidak terlalu pandai dalam memasak" Ucap Veliona

"Bagaimana kamu tau kalau aku tidak terlalu pandai memasak?" Bingung Zen

"Aku hanya menebaknya" Ujarnya dengan wajah datar

Zen pun sedikit kesal kepada dirinya sendiri yang mudah di tipu, sebelum Zen mengambil makanan yang di berikan Veliona, ia pun kembali bertanya kepada Veliona "Beneran kamu masakin buat aku? Yakin?" Tanya Zen

"Iya ambil saja ini" Ucap Veliona sambil memberikan makanannya kepada Zen. Zen pun mengambilnya

"Makasih banyak ya.." Ucap Zen sambil menundukkan kepalanya dan mengambil makanan yang di berikan Veliona

Veliona menunduk dan sedikit tersenyum lalu ia kembali ke kamarnya

"Dia tersenyum?. Dia memberikan makanannya ke aku tanpa alasan!? Apakah ada racunnya?!" Gumam Zen sedikit panik di dalam hatinya

Zen pun kembali ke meja makan dan membuka tempat bekalnya. Ternyata isi makanannya itu sayuran dan daging rusa

"Beneran nih!? Dari mana dia dapat daging rusa? Apakah dia membelinya? Pastinya mahal" Gumam Zen

Zen pun mulai menyicipi masakannya dan seketika terdiam

"Enak!! Apa apaan ini!? Rasanya enak sekali!" Zen dengan lahap memakan semua makanannya

15 menit kemudian

"Hah kenyang nya... Aku jadi mengantuk sekarang"

"Sebaiknya aku tidur, sudah malam juga." Ucap Zen sambil berjalan ke kamarnya

"Kamarku juga cukup bagus ternyata.. Walau tidak begitu luas." Ucap Zen sambil mematikan lampu kamarnya dan berbaring di kasurnya yang cukup empuk.

#Time skip

Keesokan paginya akhirnya pun di adakan pertandingan oleh Ista sensei

Zen mendapat giliran untuk melawan Rio pada pertandingan kedua

Pertandingan pertama

Veliona melawan seorang murid pun di mulai

"Ini dia yang sensei tunggu tunggu!.." Ucap Ista sensei dengan sangat penasaran akan kemampuan Veliona

"C'Sword" Murid tersebut pun langsung bergerak ke arah Veliona

"C'Schyte" Sebuah sabit yang besar pun muncul di hadapan Veliona, dan ia langsung mengambil sabitnya. Veliona pun mengangkat sabitnya ke atas dan mengayunkannya kebawah dengan kedua tangannya yang membuat lawannya menjadi sangat yakin dan meremehkan Veliona

"Haha kamu ngantuk ya?!" Ucap murid tersebut dengan sombong

Tiba tiba tanah arena pun terbelah serta membuat murid tersebut terpelanting jauh

"Ahh!!"

Ista Sensei seketika kagum dengan kemampuam Veliona

Tetapi tiba tiba suara speaker akademi pun berbunyi dan seorang ketua Osis berbicara

"Mohon diharapkan seluruh siswa siswi segera berlindung kembali ke dalam kelasnya karena ada sebuah bencana yang membuat warga di hutan hancur semua. Seluruh murid harus kembali ke kelasnya agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan" Jelas ketua Osis melalui spiker

"Yah baru mau bertanding" Ngeluh para murid

Zen pun seketika terdiam

"Harap tenang, mari kita kembali ke kelas.." Ucap sensei khawatir

Tetapi Zen berlari keluar

"Zen! Mau kemana?.." Teriak Ista Sensei

Tetapi Zen tidak menjawabnya, Yuuiki dan Rara pun mengajukan diri untuk mengejarnya, Veliona ikut mengajukan diri untuk mengejar Zen dan Sensei mengizinkannya

Setelah cukup lama berlari Zen pun akhirnya tiba di rumah yang sudah porak poranda

Zen pun dengan panik membuka pintu rumahnya

"Ayah!? Ibu!?" Zen pun melihat suatu hal yang sangat membuatnya terpukul

Kedua orang tuanya telah tewas dengan banyak luka di tubuhnya

Veliona, Yuuiki, dan Rara pun yang mengejarnya telah sampai dan betapa terkejutnya mereka saat melihat kedua orang tua Zen yang sudah meninggalkannya

Yuuiki pun berusaha untuk menenangkan Zen

Tetapi Zen langsung berjalan kembali ke akademi dengan rasa terpukul dan tidak mengucapkan sepatah katapun

Veliona pun sedikit cemas dengan keadaan Zen dan mereka pun kembali ke kelasnya

#Time skip

Sesampainya di kelas Ista sensei yang cemas pun bertanya kepada Zen

"Zen kamu dari mana?" Tanya Ista sensei

Zen pun hanya terdiam dan terus berjalan menuju bangkunya

Yuuiki pun berbicara kepada Ista sensei dan menjelaskan kejadiannya

Tetapi murid murid yang mendengar malah menghina keluarga Zen

"Orang tuanya mati pasti karena mereka tidak kuat melawan monster yang menyerang"

"Apa lagi anaknya kalau ada di sana pasti dia juga akan mati" Ucap para murid

Seketika suasana menjadi mencengkam

Aura kemarahan dan kebencian Zen yang sangat besar pun muncul

Zen pun mengangkat kepalanya

Mata kananya pun mengeluarkan darah, seketika membuat keadaan kelas menjadi sangat tertekan karena aura tekanan yang sangat besar dan kekuatan tidak masuk akal entah dari mana asalnya.

Mata Zen berubah menjadi merah pekat

Murid murid dan Ista sensei pun menjadi sangat ketakutan

Walau Ista sensei memiliki pedang legenda dan kemampuan yang lebih, entah kenapa dia merasa tidak akan bisa melawannya

"Perasaan apa ini!!?" Panik Veliona

Veliona pun menyadari sesuatu, bahwa Zen yang berada di depannya bukanlah Zen yang biasanya

#Disisi lain

"Pemimpin, ada energi yang sangat kuat muncul" Ucap ketua Osis

"Kenapa? Apa yang terjadi? Dimana lokasinya??" Tanya sang pemimpin akademi

"Di kelas 1 pemimpin!" Ucap ketua Osis

Zen pun seketika mengingat semua kejadian yang telah ia lalui bersama Ayah dan Ibunya, ia mengingat semua kata kata yang membuatnya selalu merasa hidup. Zen pun mengalami hal yang sama seperti kejadian yang ia alami di kehidupan sebelumnya.

Zen kembali mengingat kata kata Ibu dan Ayahnya

"Zen"

"Zen.. Semangat ya.."

"Zen selamat datang.."

"Iya ibu juga udah menyiapkan air hangat"

"Laki laki itu tidak boleh menangis harus kuat"

Zen yang berada di dalam jurang kehampaan pun berusaha bangkit.

#Disisi lain

Seketika langit menjadi gelap dan muncul aura kegelapan yang sangat kuat yang masuk kedalam tubuh Zen

Zen yang mengamuk pun seketika pingsan. Tidak hanya Zen yang pingsan, semua murid bahkan Ista sensei pun ikut pingsan tanpa sebab

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

masih belum paham sama alur

2023-01-10

0

King

King

👍🏻

2022-12-29

0

King

King

👍🏻👍🏻

2022-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mana
2 2.Sihir/Elemen
3 Chapter 3 : Akademi Arsenal
4 Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5 Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6 Chapter 6 : Masalah
7 Chapter 7 : Senjata Misterius
8 Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9 Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10 Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11 Chapter 11 : Murid Pindahan
12 Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13 Chapter 13 : Melindungi Desa
14 Chapter 14 : Penyamaran
15 Chapter 15 : Pembunuhan
16 Chapter 16 : Perempuan Misterius
17 Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18 Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19 Chapter 19 : Pertandingan Final
20 Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21 Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22 Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23 Chapter 23 : Sosok Misterius
24 Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25 Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26 Chapter 26 : Ice Zen
27 Chapter 27 : Hadiah
28 Chapter 28 : Calon Vampire
29 Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30 Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31 Chapter 31 : Kematian
32 Chapter 32 : Depresi
33 Chapter 33 : Keputusan
34 [Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35 Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36 Chapter 36 : Melampaui Batas
37 Chapter 37 : Haruto
38 Chapter 38 : Hutan Cuervo
39 Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40 Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41 Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42 Chapter 42 : Hilang Ingatan
43 Chapter 43 : Kehancuran Desa
44 Chapter 44 : Duel
45 Chapter 45 : Pertarungan
46 Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47 Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48 Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49 Chapter 49 : Empat Pahlawan
50 Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51 Chapter 51 : Latihan
52 [Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53 Chapter 53 : Penginapan
54 Chapter 54 : Pembantaian
55 Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56 Chapter 56 : Akademi Arsenal
57 Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58 Chpter 58 : Amarah Siyon
59 Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60 Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61 Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62 Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63 Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64 Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65 Chapter 65 : Kekalahan?
66 Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67 Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68 Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69 Chapter 69 : Kenangan
70 Chapter 70 : Tekad
71 Chapter 71 : Latihan
72 >>Pengumuman<<
73 >INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74 INFORMASI NOVEL BARU!!!
75 [Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76 Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77 Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78 Chapter 75 : Ancaman Dunia
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Mana
2
2.Sihir/Elemen
3
Chapter 3 : Akademi Arsenal
4
Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5
Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6
Chapter 6 : Masalah
7
Chapter 7 : Senjata Misterius
8
Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9
Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10
Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11
Chapter 11 : Murid Pindahan
12
Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13
Chapter 13 : Melindungi Desa
14
Chapter 14 : Penyamaran
15
Chapter 15 : Pembunuhan
16
Chapter 16 : Perempuan Misterius
17
Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18
Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19
Chapter 19 : Pertandingan Final
20
Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21
Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22
Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23
Chapter 23 : Sosok Misterius
24
Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25
Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26
Chapter 26 : Ice Zen
27
Chapter 27 : Hadiah
28
Chapter 28 : Calon Vampire
29
Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30
Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31
Chapter 31 : Kematian
32
Chapter 32 : Depresi
33
Chapter 33 : Keputusan
34
[Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35
Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36
Chapter 36 : Melampaui Batas
37
Chapter 37 : Haruto
38
Chapter 38 : Hutan Cuervo
39
Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40
Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41
Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42
Chapter 42 : Hilang Ingatan
43
Chapter 43 : Kehancuran Desa
44
Chapter 44 : Duel
45
Chapter 45 : Pertarungan
46
Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47
Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48
Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49
Chapter 49 : Empat Pahlawan
50
Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51
Chapter 51 : Latihan
52
[Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53
Chapter 53 : Penginapan
54
Chapter 54 : Pembantaian
55
Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56
Chapter 56 : Akademi Arsenal
57
Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58
Chpter 58 : Amarah Siyon
59
Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60
Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61
Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62
Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63
Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64
Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65
Chapter 65 : Kekalahan?
66
Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67
Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68
Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69
Chapter 69 : Kenangan
70
Chapter 70 : Tekad
71
Chapter 71 : Latihan
72
>>Pengumuman<<
73
>INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74
INFORMASI NOVEL BARU!!!
75
[Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76
Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77
Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78
Chapter 75 : Ancaman Dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!