Chapter 3 : Akademi Arsenal

Bel akademi pun berbunyi

Semua murid baru yang ingin mendaftarkan diri pun di arahkan untuk berkumpul di halaman akademi. Dan tiba tiba sesosok pemimpin akademi serta ketua osis

dan 3 bawahannya muncul di panggung

"Hey lihat itu"

"Iya lihat itu mereka di sana" Bisik para murid dalam keramaian

"Heh kenapa malah jadi begini.." Ngeluh Zen

#Satu hari sebelumnya

"Maksud ayah Zen akan sekolah di akademi itu?" Tanya Zen dengan wajah serius

"Iya karena besok di buka penerimaan siswa baru." Jawab Ayahnya

"Tapi kan biayanya mahal, gimana aku bisa sekolah di situ?" Tanya Zen bingung

"Sekarang ini akademi menerima murid dengan kepantasan. Mereka menilai kemampuan masing masing murid yang ingin masuk ke akademi itu" Jawab Ayahnya

"Iya benar itu Zen." Ucap Ibunya

"Yah tapi gimana ya.. Pengen sekolah juga, tapi nanti Zen bakal berpisah dengan kalian" Jelas Zen dengan wajah sedikit sedih

"Gapapa kamu bisa menikmati fasilitas di akademi itu loh seharusnya kamu senang. Hei kamu itu anak laki-laki, jangan cengeng kuatkan diri kamu dan mandiri lah" Ucap sang Ayah yang berniat menyemangati Zen

"Kami akan baik baik aja kok tenang saja ya Zen" Ucap sang Ibu sambil tersenyum

"Huh baiklah.. Aku berjanji akan kembali dan menunjukan kepada ibu dan ayah bahwa aku bisa menjadi anak yang kalian inginkan" Ujar Zen

"Itu baru anak ibu" Ucap sang Ibu sambil tersenyum

"Baiklah siapkan diri kamu untuk hari esok Zen!" Ucap sang Ayah kembali menyemangati Zen

"Baik yah!.." Zen pun akhirnya mengikuti keinginan sang Ayah dan Ibu

Pada hari yang telah di tentukan, Zen pun akhirnya mendatangi akademi untuk mendaftarkan diri.

"Huh merepotkan sekali" Ngeluh Zen

"Baiklah karena semua sudah berkumpul. Saya akan menjelaskan informasi yang ada di akademi ini serta semua informasi yang mungkin belum kalian ketahui!."

"Akademi ini memiliki sistem turnamen dan turnamen itu memiliki 2 jenis. Yang pertama adalah turnamen yang di adakan di 1 akademi arsenal ini sendiri,yang kedua adalah turnamen antar akademi merebutkan gelar dan kejuaraan" Jelas pemimpin akademi

Terdapat 5 akademi yang berada di daerah tempat tinggal Zen. Yaitu akademi :

-Akademi Arsenal

-Akademi Bioga

-Akademi Destro

-Akademi Onyx

-Akademi Gio

Kelima akademi saling berkerja sama untuk memajukan fasilitas mereka bersama dengan cara mengadakan turnamen. setiap akademi diwajibkan mengikuti turnamen dan hanya akan ada satu pemenang dari satu akademi. Pemenang akan diberikan hak untuk menjelajahi labirin yang bertingkat sangat tinggi dan besar yang tidak di ketahui apa saja yang ada di dalamnya.

"Nilai rekor yang di capai 2 tahun lalu adalah 178 lantai oleh akademi Gio. Namun tahun lalu di pecahkan rekornya oleh akademi Destro dan mereka mencapai lantai 203.

Saya sebagai pemimpin saya berharap kalian semua melakukan yang terbaik dan berjuang agar bisa membawa akademi lebih maju kedepannya!!." Ucap Pemimpin akademi

Seluruh peserta pun bersorak mendengar ucapan sang pemimpin yang membuat mereka menjadi semakin yakin untuk masuk kedalam akademi Arsenal

"Ayo!!!"

"Ya!!!!!"

"Semangat!!!" Sorakan pun tak kunjung berhenti

"Akh! Berisik sekali sakit telingaku." Zen pun memutuskan untuk meninggalkan keramaian karena ia tida sika dan terganggu dengan suara teriakan mereka yang sangat berisik

"Baiklah sekarang kalian akan di tes dan di letakan di kelas yang cocok silahkan ikuti aturan!" Jelas Pemimpin akademi

Semua siswa siswi pun bergerak pergi ke tempat tes

Zen pun mengikuti mereka semua dari belakang.

Setelah berjalan dan mengantri cukup lama Zen pun akhirnya sampai

"Hah akhirnya giliran ku pun tiba, baiklah apa yang akan di tes" Zen pun mengambil sebuah kertas formulir dan seketika terdiam.

"Cuma ini saja?!." Gumam Zen tidak percaya

Zen pun tidak percaya karena data yang perlu di isi tidak serumit yang ia pikirkan. Ia pun langsung mengisi data tersebut

(data)

Nama : Zen

Umur : 8 tahun

Senjata yang di gunakan : Pedang

Keluarga : Sederhana

"Heh sudahlah.. Aku tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya" Ngeluh Zen

Setelah mengisi data Zen pun mengantarnya. Setelah Zen mengantar datanya, Osis pun menyuruhnya untuk ke ruangan sebelah kiri agar dapat di cek kapasitas mana yang di miliki Zen

Zen pun berjalan ke arah kiri yang di tunjuk oleh Osis tersebut dan memasuki sebuah ruangan, dan tiba tiba Zen berpindah ke suatu tempat

Zen pun kebingungan dan tiba tiba muncul suara sistem yang berbunyi "Angka yang muncul di mata anda adalah kapasitas 'Mana' anda"

Zen pun melihat, tetapi yang di lihatnya tidak sesuai harapan

"Apa ini? Sistemnya rusak? Atau gimana??" Ucap Zen dengan sedikit rasa kecewa, beberapa saat kemudian Zen pun keluar dari ruangan tersebut.

Dan ia pun terus berjalan mengikuti arahan.

(5 menit kemudian)

Zen pun akhirnya menemukan kelasnya. Ia pun langsung masuk kedalam tanpa berfikir panjang

Semua murid didalam kelas pun terlihat sangat berbakat yang membuat Zen sedikit gugup. Karena ia adalah keluarga yang sederhana sedangkan seluruh murid didalam kelas tersebut adalah bangsawan

Zen pun melihat lihat sebuah bangku kosong, tanpa berfikir panjang Zen pun pergi ke bangku kosong tersebut yang terletak di paling pojok kiri

Tiba tiba seorang guru pun memasuki kelas

Semua murid pun langsung duduk ke bangkunya masing masing

"Baiklah izinkan sensei memperkenalkan diri. Nama sensei adalah Ista, umur sensei 10 tahun. Mohon kerja samanya ya semua..." Ucapnya dengan semangat

Tiba tiba seorang murid laki laki pun berbicara lancang

"Cih kamu guru kami? Apa yang bisa mau ajarkan ke kami?! Umurmu masih 10 tahun udah jadi guru? Akademi ini bodoh?!" Ucapnya dengan sangat tidak sopan

"Sudah sensei duga pasti ada yang akan berbicara seperti itu baiklah kalau begitu mari kita bertanding. Jika kamu menang sensei akan mengundurkan diri dari akademi ini, tapi jika sensei menang kamu harus menarik kata kata kamu kembali gimana? Ucap sensei tersebut menantang sang murid

"Cih siapa takut" Murid laki laki tersebut pun menerima tantangannya

Semua murid dan sensei pun pergi ke area latihan

Para murid pun menonton dari bangku penonton dan tersisa Ista sensei dan rio di area pertarungan.

"Siapkan diri mu, aku tidak akan menahan diri!" Ujarnya meremehkan Ista sensei

(Suara sistem pertarungan pun berbunyi)

Get ready..

3..

2..

1..

Battle start!!

"C'Sword" Murid tersebut pun berlari secepatnya ke arah Ista sensei sambil membawa senjatanya

Tetapi Sensei tersebut tidak panik sama sekali dan malah tersenyum

"C'A sword"

*Informasi*

["C'A sword" (Craft Awakening Sword) Adalah Evolusi dari suatu senjata normal. Biasanya Evolusi dari suatu senjata terjadi karena kemampuan seseorang yang sudah sangat tinggi dan melatih/memberikan energi sihir ke dalam senjatanya dalam jumlah besar sehingga senjata tersebut dapat berevolusi. Tentunya tidak mudah karena setiap senjata berbeda beda dan tidak di ketahui seberapa banyak energi yang di butuhkan oleh senjata agar dapat berevolusi]

Pedang merah berapi api pun muncul yang seketika membuat murid laki laki tersebut berhenti dan kebingungan

"Apa apaan ini!?"

"Awakening sword.. Hell iron" Senjata berwarna merah api dan mengeluarkan hawa panas yang luar biasa yang membuat murid murid seketika heboh

"Hey pedang itu"

"Itu mirip seperti salah satu pedang legenda"

"Panas sekali apinya"

"Keren.. Tapi.. Awakening?, berarti pedangnya itu revolusi dari suatu pedang tertentu ya?.." Bingung Zen Zen

"Berarti pedang sensei itu sudah terlatih dan jelas kemampuan sensei ga di ragukan lagi." Gumam Zen

Ista sensei pun berpindah tempat dan tiba tiba berada di samping murid tersebut yang membuatnya kaget dan panik

"Duel masih berlangsung kan? hihihi" Suara jahatnya pun membuat murid tersebut menjadi panik

Sensei pun mengayunkan pedangnya ke arah murid tersebut yang membuatnya berteriak ketakutan

"Tidak!!!! Aku belum mau mati!!!!!" Jeritnya

Sebelum pedang Ista sensei mengenai kepala murid tersebut. Ista sensei pun menghentikan pergerakannya

Rio yang panik pun seketika pingsan. Murid murid pada bersorak

"Hebat sekali sensei!"

"Keren!"

"Sensei tolong ajari aku dengan baik!"

Teriak para murid yang sangat kagum akan kemampuan Ista sensei yang luar biasa

"Ternyata mendapatkan pujian itu menyenangkan sekali" Gumam Ista sensei sambil tersenyum

#Time skip

(Lonceng bel sore berbunyi)

Lonceng berbunyi seluruh murid pun di antar kan ke asramanya masing masing

Zen mendapatkan kamar nomor 4 dan saat ia membuka pintu

Ia seketika kagum melihat kamarnya yang begitu bersih dan rapih beserta dengan fasilitas kamar yang sangat mewah.

Zen pun memasuki kamarnya, tetapi ada suara seorang perempuan yang sedang cek cok dengan Ista Sensei. Zen pun menyimak pembicaraan mereka

"Sensei aku tidak mau sekamar dengan dia!! Dia berani menentang sensei tadi, aku tidak suka cowok ganas seperti itu!!" Seru nya

"Tapi kan-" Ista sensei~

"Pokoknya aku tidak mau!!" Tiba tiba Zen pun keluar dari kamar dan memotong pembicaraan mereka berdua

"Maaf Sensei sepertinya aku ingin pindah kamar" Ujar Zen dengan nada yang santai

Seketika suasana pun menjadi hening, murid perempuan tersebut pun merasa malu dan bersalah, karena ia mengucapkan hal yang seharusnya tidak ia ucapkan kepada Ista sensei, terlebih lagi Zen mendengarkan semua pembicaraan mereka

"Siapa kamu?.." Tanya Ista sensei

"Aku Zen, sensei aku ingin ke kamar paling terakhir. Yang tersisa nomor berapa ya? Pastinya kosong kan?" Tanya Zen

"Ada kok, ini kuncinya" Ista sensei pun memberikan kunci nomor 16 kepada zen

Zen pun memberikan kunci nomor 4 kepada murid perempuan tersebut

"Ini kuncinya, maaf aku salah kamar, tapi kamarnya belum aku apa apain kok, masih bersih" Ucap Zen dengan suara yang tenang, yang membuat perempuan tersebut merasa bersalah. Ia hanya terdiam dan tidak bisa menjawab ucapan Zen, Zen pun meninggalkan mereka berdua dan berjalan menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar nomor 16, Zen pun membuka pintu ruangannya

"Hem.. Kamarnya ga sebagus yang tadi, tapi aku lebih suka begini. Keluarga sederhana ga boleh sok sokan seperti orang kaya. Sederhana adalah yang terbaik, hem hem" Gumam Zen sambil menganggukkan kepalanya

Sementara itu perempuan tersebut pun terus memikirkan kesalahan yang diperbuatnya barusan.

"Apa yang harus aku lakukan??..." Bingungnya

Tiba tiba ada orang yang mengetuk pintu kamarnya

"Iya sebentar.." Sahutnya

"Hai.. Sepertinya kita satu kamar, sensei menyuruhku untuk tinggal di sini.. Apakah kamu keberatan?" Tanya seorang perempuan dengan senyumnya yang ramah

"Eh tidak kok.. Silahkan masuk" Jawabnya

Perempuan tersebut pun memasuki kamarnya, dan mereka pun berkenalan

#Time skip

Lonceng pagi berbunyi

Zen pun bergegas ke kelasnya, sesampainya di kelas, ia duduk di bangku yang biasanya ia duduki

Ista sensei pun memasuki kelas

"Pagi semuanya.. Hari ini sensei akan memanggil beberapa siswa ke depan" Ucap Ista sensei yang membuat murid murid kebingungan

"Ada apa ya"

"Apa ada yang membuat sebuah kesalahan?"

"Tenang saja yang namanya itu memiliki kemampuan tertinggi di kelas" Jelas Ista sensei

"Yuuiki maju kedepan!"

"Rara maju kedepan!"

"Rio maju kedepan!"

"Raft maju kedepan!"

"Endo maju kedepan!"

"Uika maju kedepan!"

"Dan yang terakhir. Ryel maju kedepan!" Perintah Ista sensei

Semua murid yang di panggil Ista sensei pun maju kedepan secara bersamaan, Zen pun langsung mengenal perempuan yang bernama Uika, karena dia orang yang bertengkar bersama Ista sensei kemarin

Ista Sensei pun memperkenalkan semua murid beserta kemampuannya masing masing

"Yuuiki memiliki kemampuan sihir yang luar biasa serta penguna senjata busur.

Rara memiliki kekuatan sihir yang bisa di rapalkan dengan cepat, memiliki mata yang ligat serta bersenjata busur.

Rio penguna pedang elemen tanah dan kecepatan di atas rata rata.

Raft memiliki kemampuan bela diri yang tinggi dan bersenjata katana.

Endo bersenjata tombak dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.

Uika memiliki kapasitas mana yang besar serta kecepatan rapalan sihir di atas rata rata dan bersenjata tongkat.

Ryel orang yang pintar serta memiliki banyak strategi dan bersenjata pedang elemen angin" Ucapnya dengan detail memberi informasi kepada murid lainnya

"Oh iya masih ada satu lagi." Ujar Ista sensei

Para murid pun kebingungan, kenapa banyak sekali murid berbakat di kelas mereka

"Veliona maju ke depan!" Pinta Ista sensei

Veliona pun maju ke depan

"Veliona memiliki kemampuan di atas rata rata dan bersenjata sabit, senjata yang sangat langkah" Jelas Ista Sensei

"Banyak sekali orang berbakat, dan aku juga baru tau ada senjata sabit, kayanya aku bakal belajar menggunakannya suatu saat nanti" Gumam Zen dalam hati sambil tersenyum bersemangat

"Ra itu dia bukan?" Bisik Yuuiki

"Yang mana?" Tanya Rara kebingungan

"Itu yang sedang tersenyum duduk di pojokan kiri" Bisik Yuuiki sambil menunjuk ke arah Zen

"Iya benar itu dia, ternyata dia sekelas dengan kita" Jawab Rara

"Baiklah silahkan duduk" Perintah Ista sensei kepada mereka semua yang berada di depan

Murid yang maju pun duduk kembali

"Besok kita akan mengadakan pertandingan tes kemampuan siapkan diri kalian ya!.." Ujar Ista Sensei dengan semangat

"Ya!!!" Sorak semangat para murid

"Besok sudah di tes ya... Sebaiknya aku melatih diriku juga" Gumam Zen dalam hatinya

Bersambung....

Terpopuler

Comments

King

King

👍🏻

2022-12-29

0

[ D ]

[ D ]

JORYAAA!!!!!

2022-06-04

0

Vellix Avalon

Vellix Avalon

Sheeshhh, Namanya Arsenal....

2022-05-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Mana
2 2.Sihir/Elemen
3 Chapter 3 : Akademi Arsenal
4 Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5 Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6 Chapter 6 : Masalah
7 Chapter 7 : Senjata Misterius
8 Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9 Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10 Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11 Chapter 11 : Murid Pindahan
12 Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13 Chapter 13 : Melindungi Desa
14 Chapter 14 : Penyamaran
15 Chapter 15 : Pembunuhan
16 Chapter 16 : Perempuan Misterius
17 Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18 Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19 Chapter 19 : Pertandingan Final
20 Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21 Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22 Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23 Chapter 23 : Sosok Misterius
24 Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25 Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26 Chapter 26 : Ice Zen
27 Chapter 27 : Hadiah
28 Chapter 28 : Calon Vampire
29 Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30 Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31 Chapter 31 : Kematian
32 Chapter 32 : Depresi
33 Chapter 33 : Keputusan
34 [Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35 Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36 Chapter 36 : Melampaui Batas
37 Chapter 37 : Haruto
38 Chapter 38 : Hutan Cuervo
39 Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40 Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41 Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42 Chapter 42 : Hilang Ingatan
43 Chapter 43 : Kehancuran Desa
44 Chapter 44 : Duel
45 Chapter 45 : Pertarungan
46 Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47 Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48 Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49 Chapter 49 : Empat Pahlawan
50 Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51 Chapter 51 : Latihan
52 [Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53 Chapter 53 : Penginapan
54 Chapter 54 : Pembantaian
55 Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56 Chapter 56 : Akademi Arsenal
57 Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58 Chpter 58 : Amarah Siyon
59 Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60 Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61 Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62 Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63 Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64 Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65 Chapter 65 : Kekalahan?
66 Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67 Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68 Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69 Chapter 69 : Kenangan
70 Chapter 70 : Tekad
71 Chapter 71 : Latihan
72 >>Pengumuman<<
73 >INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74 INFORMASI NOVEL BARU!!!
75 [Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76 Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77 Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78 Chapter 75 : Ancaman Dunia
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1. Mana
2
2.Sihir/Elemen
3
Chapter 3 : Akademi Arsenal
4
Chapter 4 : Hal Yang Tidak Di Inginkan
5
Chapter 5 : Terbentuknya Guild Eternal Fire
6
Chapter 6 : Masalah
7
Chapter 7 : Senjata Misterius
8
Chapter 8 : Tamu Tak Di Undang
9
Chapter 9 : Kekuatan Tidak Masuk Akal
10
Chapter 10 : Kilas Ingatan Veliona
11
Chapter 11 : Murid Pindahan
12
Chapter 12 : Informasi Dari Akademi
13
Chapter 13 : Melindungi Desa
14
Chapter 14 : Penyamaran
15
Chapter 15 : Pembunuhan
16
Chapter 16 : Perempuan Misterius
17
Chapter 17 : Turnamen Antar Akademi
18
Chapter 18 : Dimulainya Turnamen Antar Akademi
19
Chapter 19 : Pertandingan Final
20
Chapter 20 : Hilangnya Kesadaran Zen
21
Chapter 21 : Gadis Kecil Misterius
22
Chapter 22 : Kenaikan Kelas
23
Chapter 23 : Sosok Misterius
24
Chapter 24 : Hal Yang Tak Di Duga
25
Chapter 25 : Perjuangan Melepas Segel
26
Chapter 26 : Ice Zen
27
Chapter 27 : Hadiah
28
Chapter 28 : Calon Vampire
29
Chapter 29 : Cerita Masa Lalu Veliona
30
Chapter 30 : Akhir Latihan Dari Ice Zen
31
Chapter 31 : Kematian
32
Chapter 32 : Depresi
33
Chapter 33 : Keputusan
34
[Vol 2] Chapter 34 : Iblis Tingkat Menengah
35
Chapter 35 : Pertarungan Sengit
36
Chapter 36 : Melampaui Batas
37
Chapter 37 : Haruto
38
Chapter 38 : Hutan Cuervo
39
Chapter 39 : Akademi Blue Ring
40
Chapter 40 : Pertarungan Di Akademi Arsenal
41
Chapter 41 : Menjadi Murid Baru Di Akademi
42
Chapter 42 : Hilang Ingatan
43
Chapter 43 : Kehancuran Desa
44
Chapter 44 : Duel
45
Chapter 45 : Pertarungan
46
Chapter 46 : Serangan Yang Tidak Terduga
47
Chapter 47 : Amukan Iblis Tingkat Atas
48
Chapter 48 : Rantai Penyegel Kegelapan
49
Chapter 49 : Empat Pahlawan
50
Chapter 50 : Terbebasnya Sayu Dari Kutukan
51
Chapter 51 : Latihan
52
[Vol 3] Chapter 52 : Perjalanan Kembali Ke Akademi Arsenal
53
Chapter 53 : Penginapan
54
Chapter 54 : Pembantaian
55
Chapter 55 : Kembalinya Zen Ke Akademi Arsenal
56
Chapter 56 : Akademi Arsenal
57
Chapter 57 : Pertemuan Setelah Lama Berpisah
58
Chpter 58 : Amarah Siyon
59
Chapter 59 : Kembalinya Sifat Siyon
60
Chapter 60 : Pertemuan Zen dan Rui
61
Chapter 61 : Bentroknya Zen Dengan Yujin Sang Pahlawan
62
Chapter 62 : Pertarungan Melawan Tangan Kanan Raja Iblis Tingkat Pertama
63
Chapter 63 : Hancurnya Akademi Arsenal
64
Chapter 64 : Pertarungan Sengit
65
Chapter 65 : Kekalahan?
66
Chapter 66 : Kehilangan Kendali
67
Chapter 67 : Kekuatan Yang Mematikan Dan Penyiksaan
68
Chapter 68 : Usaha Yang Sia-Sia
69
Chapter 69 : Kenangan
70
Chapter 70 : Tekad
71
Chapter 71 : Latihan
72
>>Pengumuman<<
73
>INFORMASI RILISNYA SEASON 2<
74
INFORMASI NOVEL BARU!!!
75
[Season 2/Vol 4] Chapter 72 : Perselisihan Antar Iblis
76
Chapter 73 : Bawahan Baru Raja Iblis
77
Chapter 74 : Kemunculan Leluhur Iblis
78
Chapter 75 : Ancaman Dunia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!