Bel akademi pun berbunyi
Semua murid baru yang ingin mendaftarkan diri pun di arahkan untuk berkumpul di halaman akademi. Dan tiba tiba sesosok pemimpin akademi serta ketua osis
dan 3 bawahannya muncul di panggung
"Hey lihat itu"
"Iya lihat itu mereka di sana" Bisik para murid dalam keramaian
"Heh kenapa malah jadi begini.." Ngeluh Zen
#Satu hari sebelumnya
"Maksud ayah Zen akan sekolah di akademi itu?" Tanya Zen dengan wajah serius
"Iya karena besok di buka penerimaan siswa baru." Jawab Ayahnya
"Tapi kan biayanya mahal, gimana aku bisa sekolah di situ?" Tanya Zen bingung
"Sekarang ini akademi menerima murid dengan kepantasan. Mereka menilai kemampuan masing masing murid yang ingin masuk ke akademi itu" Jawab Ayahnya
"Iya benar itu Zen." Ucap Ibunya
"Yah tapi gimana ya.. Pengen sekolah juga, tapi nanti Zen bakal berpisah dengan kalian" Jelas Zen dengan wajah sedikit sedih
"Gapapa kamu bisa menikmati fasilitas di akademi itu loh seharusnya kamu senang. Hei kamu itu anak laki-laki, jangan cengeng kuatkan diri kamu dan mandiri lah" Ucap sang Ayah yang berniat menyemangati Zen
"Kami akan baik baik aja kok tenang saja ya Zen" Ucap sang Ibu sambil tersenyum
"Huh baiklah.. Aku berjanji akan kembali dan menunjukan kepada ibu dan ayah bahwa aku bisa menjadi anak yang kalian inginkan" Ujar Zen
"Itu baru anak ibu" Ucap sang Ibu sambil tersenyum
"Baiklah siapkan diri kamu untuk hari esok Zen!" Ucap sang Ayah kembali menyemangati Zen
"Baik yah!.." Zen pun akhirnya mengikuti keinginan sang Ayah dan Ibu
Pada hari yang telah di tentukan, Zen pun akhirnya mendatangi akademi untuk mendaftarkan diri.
"Huh merepotkan sekali" Ngeluh Zen
"Baiklah karena semua sudah berkumpul. Saya akan menjelaskan informasi yang ada di akademi ini serta semua informasi yang mungkin belum kalian ketahui!."
"Akademi ini memiliki sistem turnamen dan turnamen itu memiliki 2 jenis. Yang pertama adalah turnamen yang di adakan di 1 akademi arsenal ini sendiri,yang kedua adalah turnamen antar akademi merebutkan gelar dan kejuaraan" Jelas pemimpin akademi
Terdapat 5 akademi yang berada di daerah tempat tinggal Zen. Yaitu akademi :
-Akademi Arsenal
-Akademi Bioga
-Akademi Destro
-Akademi Onyx
-Akademi Gio
Kelima akademi saling berkerja sama untuk memajukan fasilitas mereka bersama dengan cara mengadakan turnamen. setiap akademi diwajibkan mengikuti turnamen dan hanya akan ada satu pemenang dari satu akademi. Pemenang akan diberikan hak untuk menjelajahi labirin yang bertingkat sangat tinggi dan besar yang tidak di ketahui apa saja yang ada di dalamnya.
"Nilai rekor yang di capai 2 tahun lalu adalah 178 lantai oleh akademi Gio. Namun tahun lalu di pecahkan rekornya oleh akademi Destro dan mereka mencapai lantai 203.
Saya sebagai pemimpin saya berharap kalian semua melakukan yang terbaik dan berjuang agar bisa membawa akademi lebih maju kedepannya!!." Ucap Pemimpin akademi
Seluruh peserta pun bersorak mendengar ucapan sang pemimpin yang membuat mereka menjadi semakin yakin untuk masuk kedalam akademi Arsenal
"Ayo!!!"
"Ya!!!!!"
"Semangat!!!" Sorakan pun tak kunjung berhenti
"Akh! Berisik sekali sakit telingaku." Zen pun memutuskan untuk meninggalkan keramaian karena ia tida sika dan terganggu dengan suara teriakan mereka yang sangat berisik
"Baiklah sekarang kalian akan di tes dan di letakan di kelas yang cocok silahkan ikuti aturan!" Jelas Pemimpin akademi
Semua siswa siswi pun bergerak pergi ke tempat tes
Zen pun mengikuti mereka semua dari belakang.
Setelah berjalan dan mengantri cukup lama Zen pun akhirnya sampai
"Hah akhirnya giliran ku pun tiba, baiklah apa yang akan di tes" Zen pun mengambil sebuah kertas formulir dan seketika terdiam.
"Cuma ini saja?!." Gumam Zen tidak percaya
Zen pun tidak percaya karena data yang perlu di isi tidak serumit yang ia pikirkan. Ia pun langsung mengisi data tersebut
(data)
Nama : Zen
Umur : 8 tahun
Senjata yang di gunakan : Pedang
Keluarga : Sederhana
"Heh sudahlah.. Aku tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya" Ngeluh Zen
Setelah mengisi data Zen pun mengantarnya. Setelah Zen mengantar datanya, Osis pun menyuruhnya untuk ke ruangan sebelah kiri agar dapat di cek kapasitas mana yang di miliki Zen
Zen pun berjalan ke arah kiri yang di tunjuk oleh Osis tersebut dan memasuki sebuah ruangan, dan tiba tiba Zen berpindah ke suatu tempat
Zen pun kebingungan dan tiba tiba muncul suara sistem yang berbunyi "Angka yang muncul di mata anda adalah kapasitas 'Mana' anda"
Zen pun melihat, tetapi yang di lihatnya tidak sesuai harapan
"Apa ini? Sistemnya rusak? Atau gimana??" Ucap Zen dengan sedikit rasa kecewa, beberapa saat kemudian Zen pun keluar dari ruangan tersebut.
Dan ia pun terus berjalan mengikuti arahan.
(5 menit kemudian)
Zen pun akhirnya menemukan kelasnya. Ia pun langsung masuk kedalam tanpa berfikir panjang
Semua murid didalam kelas pun terlihat sangat berbakat yang membuat Zen sedikit gugup. Karena ia adalah keluarga yang sederhana sedangkan seluruh murid didalam kelas tersebut adalah bangsawan
Zen pun melihat lihat sebuah bangku kosong, tanpa berfikir panjang Zen pun pergi ke bangku kosong tersebut yang terletak di paling pojok kiri
Tiba tiba seorang guru pun memasuki kelas
Semua murid pun langsung duduk ke bangkunya masing masing
"Baiklah izinkan sensei memperkenalkan diri. Nama sensei adalah Ista, umur sensei 10 tahun. Mohon kerja samanya ya semua..." Ucapnya dengan semangat
Tiba tiba seorang murid laki laki pun berbicara lancang
"Cih kamu guru kami? Apa yang bisa mau ajarkan ke kami?! Umurmu masih 10 tahun udah jadi guru? Akademi ini bodoh?!" Ucapnya dengan sangat tidak sopan
"Sudah sensei duga pasti ada yang akan berbicara seperti itu baiklah kalau begitu mari kita bertanding. Jika kamu menang sensei akan mengundurkan diri dari akademi ini, tapi jika sensei menang kamu harus menarik kata kata kamu kembali gimana? Ucap sensei tersebut menantang sang murid
"Cih siapa takut" Murid laki laki tersebut pun menerima tantangannya
Semua murid dan sensei pun pergi ke area latihan
Para murid pun menonton dari bangku penonton dan tersisa Ista sensei dan rio di area pertarungan.
"Siapkan diri mu, aku tidak akan menahan diri!" Ujarnya meremehkan Ista sensei
(Suara sistem pertarungan pun berbunyi)
Get ready..
3..
2..
1..
Battle start!!
"C'Sword" Murid tersebut pun berlari secepatnya ke arah Ista sensei sambil membawa senjatanya
Tetapi Sensei tersebut tidak panik sama sekali dan malah tersenyum
"C'A sword"
*Informasi*
["C'A sword" (Craft Awakening Sword) Adalah Evolusi dari suatu senjata normal. Biasanya Evolusi dari suatu senjata terjadi karena kemampuan seseorang yang sudah sangat tinggi dan melatih/memberikan energi sihir ke dalam senjatanya dalam jumlah besar sehingga senjata tersebut dapat berevolusi. Tentunya tidak mudah karena setiap senjata berbeda beda dan tidak di ketahui seberapa banyak energi yang di butuhkan oleh senjata agar dapat berevolusi]
Pedang merah berapi api pun muncul yang seketika membuat murid laki laki tersebut berhenti dan kebingungan
"Apa apaan ini!?"
"Awakening sword.. Hell iron" Senjata berwarna merah api dan mengeluarkan hawa panas yang luar biasa yang membuat murid murid seketika heboh
"Hey pedang itu"
"Itu mirip seperti salah satu pedang legenda"
"Panas sekali apinya"
"Keren.. Tapi.. Awakening?, berarti pedangnya itu revolusi dari suatu pedang tertentu ya?.." Bingung Zen Zen
"Berarti pedang sensei itu sudah terlatih dan jelas kemampuan sensei ga di ragukan lagi." Gumam Zen
Ista sensei pun berpindah tempat dan tiba tiba berada di samping murid tersebut yang membuatnya kaget dan panik
"Duel masih berlangsung kan? hihihi" Suara jahatnya pun membuat murid tersebut menjadi panik
Sensei pun mengayunkan pedangnya ke arah murid tersebut yang membuatnya berteriak ketakutan
"Tidak!!!! Aku belum mau mati!!!!!" Jeritnya
Sebelum pedang Ista sensei mengenai kepala murid tersebut. Ista sensei pun menghentikan pergerakannya
Rio yang panik pun seketika pingsan. Murid murid pada bersorak
"Hebat sekali sensei!"
"Keren!"
"Sensei tolong ajari aku dengan baik!"
Teriak para murid yang sangat kagum akan kemampuan Ista sensei yang luar biasa
"Ternyata mendapatkan pujian itu menyenangkan sekali" Gumam Ista sensei sambil tersenyum
#Time skip
(Lonceng bel sore berbunyi)
Lonceng berbunyi seluruh murid pun di antar kan ke asramanya masing masing
Zen mendapatkan kamar nomor 4 dan saat ia membuka pintu
Ia seketika kagum melihat kamarnya yang begitu bersih dan rapih beserta dengan fasilitas kamar yang sangat mewah.
Zen pun memasuki kamarnya, tetapi ada suara seorang perempuan yang sedang cek cok dengan Ista Sensei. Zen pun menyimak pembicaraan mereka
"Sensei aku tidak mau sekamar dengan dia!! Dia berani menentang sensei tadi, aku tidak suka cowok ganas seperti itu!!" Seru nya
"Tapi kan-" Ista sensei~
"Pokoknya aku tidak mau!!" Tiba tiba Zen pun keluar dari kamar dan memotong pembicaraan mereka berdua
"Maaf Sensei sepertinya aku ingin pindah kamar" Ujar Zen dengan nada yang santai
Seketika suasana pun menjadi hening, murid perempuan tersebut pun merasa malu dan bersalah, karena ia mengucapkan hal yang seharusnya tidak ia ucapkan kepada Ista sensei, terlebih lagi Zen mendengarkan semua pembicaraan mereka
"Siapa kamu?.." Tanya Ista sensei
"Aku Zen, sensei aku ingin ke kamar paling terakhir. Yang tersisa nomor berapa ya? Pastinya kosong kan?" Tanya Zen
"Ada kok, ini kuncinya" Ista sensei pun memberikan kunci nomor 16 kepada zen
Zen pun memberikan kunci nomor 4 kepada murid perempuan tersebut
"Ini kuncinya, maaf aku salah kamar, tapi kamarnya belum aku apa apain kok, masih bersih" Ucap Zen dengan suara yang tenang, yang membuat perempuan tersebut merasa bersalah. Ia hanya terdiam dan tidak bisa menjawab ucapan Zen, Zen pun meninggalkan mereka berdua dan berjalan menuju kamarnya.
Sesampainya di kamar nomor 16, Zen pun membuka pintu ruangannya
"Hem.. Kamarnya ga sebagus yang tadi, tapi aku lebih suka begini. Keluarga sederhana ga boleh sok sokan seperti orang kaya. Sederhana adalah yang terbaik, hem hem" Gumam Zen sambil menganggukkan kepalanya
Sementara itu perempuan tersebut pun terus memikirkan kesalahan yang diperbuatnya barusan.
"Apa yang harus aku lakukan??..." Bingungnya
Tiba tiba ada orang yang mengetuk pintu kamarnya
"Iya sebentar.." Sahutnya
"Hai.. Sepertinya kita satu kamar, sensei menyuruhku untuk tinggal di sini.. Apakah kamu keberatan?" Tanya seorang perempuan dengan senyumnya yang ramah
"Eh tidak kok.. Silahkan masuk" Jawabnya
Perempuan tersebut pun memasuki kamarnya, dan mereka pun berkenalan
#Time skip
Lonceng pagi berbunyi
Zen pun bergegas ke kelasnya, sesampainya di kelas, ia duduk di bangku yang biasanya ia duduki
Ista sensei pun memasuki kelas
"Pagi semuanya.. Hari ini sensei akan memanggil beberapa siswa ke depan" Ucap Ista sensei yang membuat murid murid kebingungan
"Ada apa ya"
"Apa ada yang membuat sebuah kesalahan?"
"Tenang saja yang namanya itu memiliki kemampuan tertinggi di kelas" Jelas Ista sensei
"Yuuiki maju kedepan!"
"Rara maju kedepan!"
"Rio maju kedepan!"
"Raft maju kedepan!"
"Endo maju kedepan!"
"Uika maju kedepan!"
"Dan yang terakhir. Ryel maju kedepan!" Perintah Ista sensei
Semua murid yang di panggil Ista sensei pun maju kedepan secara bersamaan, Zen pun langsung mengenal perempuan yang bernama Uika, karena dia orang yang bertengkar bersama Ista sensei kemarin
Ista Sensei pun memperkenalkan semua murid beserta kemampuannya masing masing
"Yuuiki memiliki kemampuan sihir yang luar biasa serta penguna senjata busur.
Rara memiliki kekuatan sihir yang bisa di rapalkan dengan cepat, memiliki mata yang ligat serta bersenjata busur.
Rio penguna pedang elemen tanah dan kecepatan di atas rata rata.
Raft memiliki kemampuan bela diri yang tinggi dan bersenjata katana.
Endo bersenjata tombak dan memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi.
Uika memiliki kapasitas mana yang besar serta kecepatan rapalan sihir di atas rata rata dan bersenjata tongkat.
Ryel orang yang pintar serta memiliki banyak strategi dan bersenjata pedang elemen angin" Ucapnya dengan detail memberi informasi kepada murid lainnya
"Oh iya masih ada satu lagi." Ujar Ista sensei
Para murid pun kebingungan, kenapa banyak sekali murid berbakat di kelas mereka
"Veliona maju ke depan!" Pinta Ista sensei
Veliona pun maju ke depan
"Veliona memiliki kemampuan di atas rata rata dan bersenjata sabit, senjata yang sangat langkah" Jelas Ista Sensei
"Banyak sekali orang berbakat, dan aku juga baru tau ada senjata sabit, kayanya aku bakal belajar menggunakannya suatu saat nanti" Gumam Zen dalam hati sambil tersenyum bersemangat
"Ra itu dia bukan?" Bisik Yuuiki
"Yang mana?" Tanya Rara kebingungan
"Itu yang sedang tersenyum duduk di pojokan kiri" Bisik Yuuiki sambil menunjuk ke arah Zen
"Iya benar itu dia, ternyata dia sekelas dengan kita" Jawab Rara
"Baiklah silahkan duduk" Perintah Ista sensei kepada mereka semua yang berada di depan
Murid yang maju pun duduk kembali
"Besok kita akan mengadakan pertandingan tes kemampuan siapkan diri kalian ya!.." Ujar Ista Sensei dengan semangat
"Ya!!!" Sorak semangat para murid
"Besok sudah di tes ya... Sebaiknya aku melatih diriku juga" Gumam Zen dalam hatinya
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
King
👍🏻
2022-12-29
0
[ D ]
JORYAAA!!!!!
2022-06-04
0
Vellix Avalon
Sheeshhh, Namanya Arsenal....
2022-05-26
0