Ting nung ting nung
Saat pembantu membuka pintu 2 wanita dan 1 laki laki berdiri di depan pintu dengan muka dingin mereka
"Apa mereka udah datang bik."ucap pemilik rumah
"Silakan masuk tuan nona."ucap bibik itu
"Kalian udah datang pasti mama kalian ngak datang".ucap nya semangat
"Sebelum makan malam kita ngobrol dulu duduk dulu."ucap nya
"Siapa bunda".ucap anak nya yg baru turun di ikuti papi nya
"Ini calon mantu bunda la ".ucap bunda nya
"Apa !bunda kenapa ngak bilang."ucap nya kaget
"Fathan jaga bicara mu".ucap papi nya mereka duduk saling menghadap
"Apa dia tante yg akan jadi kakak ipar kami".ucap nya memindai Fathan
"Iya tampan bukan".canda bunda nya
"Ini bukan masalah tampan tapi ini masalah pantas apa tidak dia buat kakak kami".ucap yg lain
"Jaga bicara kau Saira" .tegur Naira dingin
Astaga nih cewek memang cantik tapi kenapa ngak ada senyum senyum nya dari tadi harus nya jika menghadap camer tu harus lembah lembut ini buat aku takut aja.batin Fathan
"Kenalin mereka Fathan ini calon istri mu Naira Nandana ini adik Saira Nandana dan yg terakhir adik nya Gibran Nandana."ucap bunda nya memperkenalkan mereka
"Tunggu siapa tadi Naira Nandana seperti aku pernah dengar nama itu".ucap Fathan berpikir
"Iya la dia kan CEO perusahaan Nandana grub."ucap papi nya mengingat kan
"Apa!jadi aku harus nikah sama cewek cuek itu yg benar saja bun lagian dia akan tidak bahagia karna aku punya kekasih".jawab Fathan
"Aku ngak yakin kakak ku akan nikah sama dia".ucap Gibran tajam tak suka dengan ucapan Fathan yg terakhir
"Fathan jaga bicara mu."ucap papi nya marah
Sebelum nya ngak ada yg berani menolak ku awas kau nanti.bantin Naira
"Udah bunda bilang kamu harus setuju Fathan".ucap bunda nya kesal
"Aku ngak mau bunda".bantah Fathan
"Boleh kami bicara dengan Fathan bunda aku jamin Fathan akan setuju."ucap Naira tersenyum misterius
Dari yg aku dengar die ngak pernah tersenyum apa lagi tertawa kenapa aku liat dia tersenyum menakutkan gitu.batin Fathan
"Boleh kalian bisa bicara di kamar Fathan".ucap bunda nya mereka pergi menuju kamar Fathan saat hampir sampai kamar Naira menatap adik adik nya memberi kode Saira dan Gibran langsung mengapit Fathan menarik nya dengan paksa
"Hei apa yg kalian lakukan".ucap Fathan tidak terima mereka langsung melempar Fathan ke kasur nya sepontan Fathan menutup tubuhnya
Hahaha.tawa Saira dan Gibran Naira hanya tersenyum kecil
"Apa kau yakin ngak mau menerima pernikahan ini jangan kau pikir aku mau nikah sama cowok kayak kamu aku lakukan demi bunda kau paham".ucap Naira santai
"Iya aku ngak akan nikah sama kamu." ucap Fathan dan Naira memandang mata Fathan sangat dalam sampai membuat Fathan memundurkan badan nya
"Hahaha ! berhenti kak kau seakan ingin memper***"nya."tawa Gibran
"Jangan tertawa".bentak Naira kesal
"Bocah kau tidak ada keberanian melawan nona cuek ini".ucap Saira mengejek
"Apa kalian mau aku hukum".ucap Naira marah
"Gimana bisa kakak ku yg cantik imut baik bertanggung jawab mandiri yg is the best ini akan nikah sama dia".ucap Saira mengejek
"Sory nona kau jangan remehkan aku".bantah Fathan tidak terima
"Apa perlu kita menghajar nya kak supaya dia menyetujui nya".ucap Gibran dan Naira mendekat Fathan
Hei kenapa dengan jantung ku kenapa seperti ini .batin Fathan
"Aku belum pernah melakukan seperti sekarang ini."ucap Naira males mengangkat tangannya
"Teman bisa".ucap Naira memberikan tangannya
"Apa!ucap Fathan kaget karna Fathan kira Naira akan memukul nya
"Apa benar ini nona cuek."ejek Saira
"Apa kau mengejek ku."ucap Naira dengan tajam
"Kau bisa menganggap ku teman jika kau bisa jika nanti kita menikah aku dan kamu kita tak kan ikut masalah pribadi masing masing dengan pernikahan ini kita saling menguntungkan kau menikah karna bunda mu dan aku karna mama ku gimana apa kau mau menerima nya".ucap naira
"Baik aku setuju ".ucap Fathan menyambut tangan Naira
"Kau liat Gibran baru beberapa jam mereka bertemu sudah sedikit merubah nona cuek ini bahkan dia bicara sangat lembut yg belum pernah dia lakukan pada kita".ejek Saira
"Kakak benar kayak nya kita mempunyai saingan".ucap Gibran
Bugh
"Aw... sakit kak".ucap Gibran karna di pukul Naira
"Ngomong jangan ngaco."ucap Naira tajam
Astaga jika dia menjadi istri ku gimana jadi nya aku. batin Fathan
Mereka turun untuk menemui bunda nya tapi ada seseorang yg membuat mereka kaget mamanya nyonya Nandana
"Bun aku setuju untuk menikah sama Naira."ucap Fathan setelah sampai tempat bunda nya
"Kenapa nyonya ada disini bukan kah nyonya ngak mau datang".ejek Saira ke mama nya gimana bisa di rumah tadi Naira harus mendapatkan hinaan yg menyakitkan dari mama nya membuat Saira dan Gibran marah dan sekarang malah datang dengan sendiri nya
"Apa mau mama sebenarnya."ucap Gibran dengan wajah tak enak di pandang
"Mama hanya memastikan gimana anak ngak tau malu ini menyakinkan nya atau menggoda nya biar dia bisa menikah dengan nya."ucap mama nya membuat Fathan kaget
"Jika mama datang untuk menghina kakak sebaik nya mama pergi dari sini kami bisa menangani masalah nya".ucap Saira kesal
"Bunda maaf mending aku pulang dulu karna aku lupa ada janji sama orang."ucap Naira menghindar bunda Nia yg ngerti maksud Naira
"Iya udah kamu hati hati ya sayang."ucap bunda Nia mencium kepala Naira
"Mari semua dek kakak duluan dulu."ucap Naira lalu pergi
"Fathan kamu anterin Naira bunda mau berbicara sama keluarga Nandana".ucap bunda nya
"Iya bun."ucap Fathan lalu pergi
"Aku kecewa sama kamu Khaira tega kamu mempermalukan anak kamu sendiri seperti itu."ucap bunda marah
"Ck ! sudah la ngak perlu peduli aku ingin pernikahan nya di hadiri pihak keluarga dan akan di lakukan 3 hari lagi".ucap mama nya
"Ma kakak adalah anak pertama dari keluarga Nandana gimana bisa pernikahan nya biasa aja lagian waktu 3 hari itu waktu yg singkat ma."ucap Saira tidak terima
"Saira kamu ini semakin hari semakin berani sama mama jika kalian ngak setuju pernikahan ini batal ngak ada pernikahan."ucap mama nya tegas
"Mama memang keterlaluan aku ngak bisa ma memendam seperti ini kak Nai dari kecil mama selalu menyiksa kakak sampai sekarang ma ayah yg menguat kan kakak mama liat semenjak kematian ayah kakak jadi seperti itu dan penyiksaan mama makin menjadi mama selalu memukul kakak meski kakak ngak pernah salah apa pernah hati kecil mama menangis melihat anak yg mama lahirkan meneteskan air mata atau terluka pernah kah mama Sedikit saja memperhatikan kak Nai ngak ma mama ngak pernah melakukan apa pun untuk kak Nai biar secuek apa kak Nai sedingin apa kakak dia tetap wanita ma yg mempunyai hati yg rapuh dia ngak sekuat yg kita liat ma".ucap Saira mengeluarkan isi hati nya jika Saira tidak menghargai keluarga Nickoles Saira sudah pergi dari sana
"Ternyata anak mu lebih dewasa dari diri mu Khai".ucap bunda nia
####
Di mobil Naira hanya diam ya memang itu yg bisa Naira lakukan di tambah suasa hati nya yg tidak bagus
"Ternyata benar ya yg di bilang orang bahwa seorang Naira Nandana itu sangat sulit di ajak bicara" .ucap Fathan melirik sekilas Naira
"Setidaknya ngomong dong walau hanya sekata aku bosan".ucap Fathan masih fokus
"Aku ini calon suami mu ."ucap Fathan sudah mulai kesal
"Bisa tidak kamu diam ".ucap Naira tanpa melihat Fathan
Di dalam mobil mereka hanya diam tidak bicara setelah sampai Naira langsung turun dan masuk ke dalam rumah tanpa bicara
"Apa bunda ngak salah pilihin aku calon istri".gumam Fathan
"Sayang kamu ada dimana sudah berapa hari kau ngak ada kabar "ucap Fathan memutar mobil nya untuk kembali pulang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments