04

"Mau apa kalian ke sini".ucap Khaira mama nya Naira ke tamu nya yg duduk di sofa

"Kami mau melamar anak yg di janji kan Ahsan dulu".ucap sang istri

"Dia udah tiada apa kalian ngak tau".ucap Khaira

"Kami tau dan kamu semakin membenci anak tidak bersalah itu".ucap nya

"Dia bukan anak ku".ucap Khaira marah

"Kamu akan menyesal Khai semenjak kecelakaan itu kamu berubah".ucap nya kecewa

"Gibran panggil kakak kakak mu."ucap Khaira kepada Gibran yg akan turun

"Syukur deh jika kalian mau mengambil nya aku sudah muak melihat nya".ucap Khaira sinis

"Mau mengambil siapa ma."ucap Saira datang bersama Naira dan Gibran

"Wah kalian cantik cantik dan tampan semoga sifat kalian tidak seperti ibu kalian yg membenci orang tanpa sebab".ucap nya menyindir

"Kalian siapa ya".ucap Saira duduk

"Panggil aja bunda Nia dan ini papi Firman.""ucap Nia lembut

"Tujuan nya apa ya tan".ucap Gibran karna merasa ada yg aneh

"Panggil bunda dong."ucap bunda Nia

"Mereka akan mengambil anak tidak tau malu itu syukur deh karna mama udah bosan melihat nya."ucap mama nya

"Maksudnya".ucap Naira bingung

"Mereka akan menikah kan anak mereka dengan kau."ucap mama nya santai

"Dan mama setuju."ucap Saira cepat

"Iya ini kesempatan biar mama ngak liat dia lagi."ucap mama nya

"Mama ngak bisa gitu dong gimana bisa mama terima nya begitu saja tanpa mengetahui keluarga mereka dan calon kakak pokok nya aku ngak rela jika kakak ku menikah dengan sembarang orang."ucap Saira marah

"Iya ma aku setuju sama kak Saira udah cukup kami diam mama nyiksa kakak Nai dan sekarang kami menolak permintaan mereka."ucap Gibran ikut bicara

"Kalian berani bicara seperti itu sama mama".bentak mama nya

"Bukan kah mama bilang jika kak Nai bukan anak mama jadi mama ngak berhak mengambil keputusan dalam hidup kak Nai dia kakak kami hanya kak Nai dan kami yg nentuin keputusan dalam hidup kak Nai."ucap Saira menahan emosinya

"Kalian tenang kami ini dari keluarga terpandang dan kami pastikan kakak kalian akan bahagia."ucap papi Firman menengahi perdebatan

"Maaf om ini bukan masalah keluarga terpandang ini masalah masa depan kakak kami dan kak ayo bicara kenapa kakak hanya diam."ucap Saira kesal

"Apa mama bahagian dengan pernikahan ini."ucap Naira menatap mama nya

"Tentu saja karna aku akan melihat kau pergi dari sini" .ucap mama nya santai

"Aku akan menyetujui nya".ucap Naira meneteskan air mata nya lalu pergi

"Kak."ucap Saira tapi tidak di dengar oleh Naira

"Mama liat demi melihat mama bahagia kak Naira rela menikah sama cowok yg ngak di kenal nya ".ucap Gibran

"Meski kak Naira menyetujuinya aku dan Gibran ngak rela."ucap Saira menahan emosi nya

"Kami tau kalian sangat menyayagi kakak kalian tidak seperti mama kalian itu tapi berikan bunda kesempatan untuk menyakinkan kalian".ucap bunda nya

"Bunda akan bicara sama Naira apa kalian mau ikut."ucap bunda nya

"Baik la jika kalian ngak mau biar bunda sendiri saja".ucap bunda lalu pergi

"Ikut la kalian akan menyesal jika ngak ikut."ucap papi Firman akhirnya mereka ikut

Tok tok tok

"Kak buka kami mau bicara."ucap Saira

Cklek

Naira membuka pintunya mempersilakan mereka masuk lalu duduk di atas kasur

"Bunda tau sayang apa yg kamu rasa kan sekarang".ucap bunda nya mengelus kepala Naira

"Dulu bunda papi Firman dan ayah mu bersahabat dia selalu menceritakan masalah nya sama papi Firman bunda tau jika mama mu sangat membenci mu tapi bunda dari kecil mengenal dan mengendong mu karna suatu masalah bunda harus pergi dan sekarang bunda akan menyayagi mu seperti anak sendiri bunda tau kamu terpaksa menerima pernikahan ini tapi bunda tidak akan membiarkan kamu bersedih lagi".ucap bunda nya mengelus kepala Naira karna tidak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ibu membuat hati Naira tersentuh menangis dan langsung memeluk bunda nya sangat erat

"Hiks hiks apa sebenci itu mama sama aku sehingga melihat ku pun dia ngak mau hiks hiks katakan pada ku bunda salah apa aku hiks hiks".ucap Naira menangis membuat Saira dan Gibran ikut menangis karna kakak nya ngak pernah melihat kakak nya seperti itu

"Andai mama bisa menyayangi ku seperti anak nya hiks hiks aku akan berikan semuanya hiks hiks termasuk nyawa ku hiks hiks."ucap Naira lagi

"Hanya satu yg aku minta sebelum nanti tuhan mengambil nyawa ku aku ingin mama bisa menyayangi ku hiks hiks."ucap Naira menangis

"Sabar sayang bunda yakin suatu saat nanti mama mu akan menyayangi mu."ucap bunda nya

"Bunda harap kamu nerima pernikahan ini dengan hati bukan ke terpaksaan".ucap bunda nya lagi

"Tapi gimana dengan anak bunda apa die menyetujui nya".ucap Naira menghapus air mata nya

"Pasti la kamu kan cantik ."ucap bunda nya

"Tidak tidak masih cantikan aku."canda Saira .Naira hanya tersenyum kecil

"Malam ini datang la kerumah bunda untuk makan malam ".ucap bunda nya

"Tapi bun gimana dengan mama".ucap Naira

"Jika mama ngak mau kan ada kita hanya kita bertiga akan datang aku mau liat gimana calon kakak ipar ku apa dia pantes bersama kakak ku" .ucap Saira serius

"Saira jaga bicara kau".ucap Naira dengan dingin

"Baik nona cuek dan dingin kami hanya menurut" ucap Saira hormat

"Kalian saling menyayangi beruntung Ahsan memiliki kalian."ucap bunda nya

"Bunda langsung pulang ya sayang jangan lupa nanti malam."ucap bunda mencium kepala Naira

"Ya bunda hati hati ".ucap Naira setelah kepergian bunda Nia. Saira dan Gibran menghadap Naira

"Cie yg dapat cinta dari camer".goda Saira

"Jika nanti calon kakak ipar ku mengalahkan ke tampan ku aku ngak rela."goda Gibran

"Apa kalian mau aku hukum."ucap Naira yg menahan malu nya

"Gimana nanti nya saat kakak ipar bilang sayang peluk aku tapi kak Nai bilang apa kau ingin aku hukum pasti wajah kakak ipar langsung berubah hahahah".tawa Gibran membayangkan

"Waw bocah kau ngomong sangat benar gimana ya riaksi nya hahaha".tawa Saira juga

"Apa kalian udah jadi adik yg menzholimi kakak nya sendiri."ucap Naira kesal

"Jangan marah marah nanti kakak ipar ngak terposona dengan diri mu kak".ucap Saira pergi sebelum kucing garong mengamuk

"Kak apa kau mau ninggalin aku untuk jadi kemarahan kucing garong ini tunggu aku kak."ucap Gibran pergi Naira hanya geleng geleng kepala melihat tingkah adik nya

Apa benar ini bahwa aku akan menikah rasanya aku ngak percaya yg tidak pernah ku pikir kan harus terjadi astaga sebenarnya aku ngak mau nikah sama orang yg ngak aku cinta tapi kayak nya aku harus pergi dari rumah ini dengan cara menikah ini demi kebaikan bersama

Terpopuler

Comments

Tati Sukenti

Tati Sukenti

sedih baca.y

2020-09-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!