Pernikahan

"bagaimana saksi?sah?"tanya pak penghulu saat reza telah mengucapkan ijab kabulnya beberapa menit yang lalu

"sah..."

akhirnya kini reza dan juga erika telah sah menjadi suami istri secara hukum dan agama,meski menikah rsmi namun acara pernikahan jauh dari kata mewah dan meriah.

reza bersikeras mengadakan acara pernikahan nya secara tertutup dan sederhana walaupun erika meminta acara yang meriah namun reza menolak dengan keras

dan erika harus menerima keputusan yang reza ambil dengan rasa kecewa yang besar karna tidak bisa menunjukan acara pernikahan nya kepada semua orang terutama teman teman sekolahnya dulu yang sudah meremahkan nya.

reza pun mendapakan ucapan selamat dari para tamu undangan dan kerabat dan juga sang sahabat ega,ya di antara sahabatnya hanya ega lah yang menghadiri pernikahan nya

putri jelas tidak bisa karna masih belum sanggup melihat reza bersanding dengan wanita lain sedangkan sila dan juga natasya entah dimana keberadaan mereka,mereka berdua menghilang bagai ditelan bumi.

dan kini yang tersisa hanyalah ega seorang yang ditemani ara si putri cantik yang telah ega miliki tanpa adanya pernikahan seperti yang reza lakukan.

"selamat ya bro,semoga perkawinan loe langgeng dan istri loe melahirkan dengan sehat dan selamat"ucap ega saat menyalami tangan reza dan juga erika

"selamat ya ka,semoga loe dan anak loe sehat selalu sampai lahiran nanti"ucap ega tulus pada erika

"iya ga,thank ya sudah nyempetin datang tapi ngomong ngomong ini anak siapa ga?"tanya erika saat melihat anak balita yang berada digendongan ega

"oh,kenalin ini ara anak gue"

"kamu sudah nikah ga?sama siapa,kok ga ngundang?"tanya erika heran pada teman nya yang satu ini,

erika terheran saat mendapati ega telah memiliki anak karna selama mengenalnya ega tidak pernah menggandeng wanita lain selain putri dan juga sila sahabatnya

"nanti juga kamu tau,kalau sudah saat nya"ucap ega dan berlalu dari hadapan pengantin baru itu.

"oh iya mas,kok aku tidak lihat putri,sila dan juga tasya kemana mereka ya,apa mas tidak mengundang mereka?"tanya erika pura pura tidak tau kondisi reza dengan putri sementara jangankan erika reza pun tidak mengentahui kabaradaan sila danjuga tasya.

"aku sudah kasih tau tapi mungkin mereka sibuk"jawab reza singkat dan kembali sibuk dengan ponselnya dan tidak menghiraukan erika sama sekali.

acara pernikahan reza pun selesai dengan cepat,berhubung yang datang hanya para kerabat dan sahabat jadi acara nya tidak memakan waktu yang lama

reza memboyong sang istri kekamarnya yang ada dirumah sang mamah,jujur reza belum menyiapkan rumah untuk erika jadi untuk sementara mereka akan tinggal dengan orang tua reza.

"masuklah dan bereskan barang kamu kedalam lemari yang ada disebelah sana,kamu bisa meminta bantuan bi imah kalo kamu kerepotan"ucap reza datar lalu berlalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

30 menit berlalu reza pun keluar dari kamar mandi dengan tampilan yang lebih segar,saat keluar reza telah berpakaian lengkap dan rapih.

"loh kamu mau kemana mas,kok sudah rapih gitu?"tanya erika saat mendapati reza telah memakai pakaian kantornya

"aku masih ada pekerjaan,kamu istirahat saja duluan kalau butuh sesuatu kamu bisa minta tolong sama bi imah atau sama mamah,aku pergi dulu"

"tapi mas,inikan acara pernikahan kita kenapa mas sudah masuk kerja?"protes erika.

"ini acara pernikahan yang kamu mau ka,bukan pernikahan yang aku mau jadi lebih baik kamu fokus dengan kandungan kamu agar anak itu tumbuh dengan sehat

kamu tidak perlu mengurusi urusan ku,yang penting sekarang aku telah menikahimu dan bertanggung jawab akan anak itu,aku rasa itu sudah cukup jangan menuntut apapun lagi"reza pun berlalu meninggalkan kamarnya dengan rasa kesal bahkan reza melewati sang mamah begitu saja tanpa berpamitan dengan nya.