^^H A P P Y R E A D I N G^^
🌹🌹🌹🌹🌹
Di ruangan yang kekurangan cahaya terlihat seorang pria yang tengah di siksa oleh seseorang, jeritan sakit terdengar menggema di ruangan itu tapi tidak ada satupun yang berniat menolong nya.
"Bagaimana?" tanya Juna yang baru datang.
"Dia masih belum mengakui tuan" balas sosok pria berbaju hitam dengan tubuh tegap nya itu.
"Apa saja yang sudah di lakukan?" tanya Juna lagi.
"Hanya gaya penyiksaan pertama tuan" jelas pria itu lagi.
Juna meregakan otot-otot nya yang terasa pegal, lalu memberikan kode pada Aldi untuk membawa anak buah nya keluar dari ruangan yang kekurangan cahaya itu.
Dalam hitungan detik tiba-tiba lampu menyala, pria yang merintih kesakitan itu langsung menunduk karena cahaya itu menyorot ke tubuh nya.
"Lepaskan aku sialan!" teriak pria itu sambil menggoyangkan kursi yang dia duduki.
Tangan nya di ikat membuat dia tidak bisa memberikan perlawanan dari musuh nya.
"Kau ingin di lepaskan?" tanya Juna dengan wajah dingin nya.
"Ya karena aku tidak bersalah" sahut pria itu cepat.
"Tidak bersalah?" tanya Juna dengan alis terangkat sebelah ke atas.
Kaki nya mulai melangkah mendekati sosok pria itu, dan tanpa ragu Juna menendang wajah pria itu hingga sudut bibir nya berdarah.
"Kau bilang kau tidak bersalah hah!" teriak Juna dengan suara nya yang menggema di ruangan itu.
Seketika tubuh pria itu bergetar, dia ketakutan karena dia melihat sosok Arjuna Wiraguna Dinata yang nyata, dan berhadapan dengan pria itu sebenarnya adalah musibah.
"Tuan saya hanya orang biasa tolong maafkan saya, lepaskan saya" pria itu memohon.
Juna mengeluarkan pistol nya yang ada di saku celana nya, dan tanpa keraguan mengarahkan pistol itu tepat ke kepala pria yang memohon dia maafkan itu.
"Ingin bermain-main dengan ku sama saja dengan cari mati kau tau itu bukan?" Juna menarik pelatuk nya.
"Tuan itu semua sudah sangat lama, saya mohon maafkan sa__"
Dor !!
Satu kali tembakan tepat di kepala pria itu, Juna menghembuskan nafasnya kasar lalu keluar dari ruangan yang sudah berceceran darah itu.
"Bereskan semua nya, pastian tidak ada jejak sedikitpun!" tegas Juna sambil memberikan pistol nya pada Aldi.
"Baik tuan" balas Aldi, menerima pistol nya.
Aldi segera menyuruh anak buahnya yang ahli membereskan semuanya, sedangkan Juna sendiri dia masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan sisa darah yang mengotori tangan dan pakaian nya.
Di kamar mandi Juna yang masih membersihkan tangan nya dengan sabun nampak menatap ke arah cermin yang memperlihatkan wajah dingin nya.
Dan tanpa banyak bicara dia langsung meninju cermin itu hingga pecah, dan hal itu tentu membuat darah segar yang berasal dari tangan nya mengalir bersama air dalam wastafel.
"Maafkan kakak Jelita, maafkan kakak" ucapnya berulang kali.
Tubuh Juna ambruk ke lantai, kerapuhan kembali terlihat di wajah nya yang kini sudah berlinang air mata.
Aldi datang karena mendengar suara kaca pecah, dia langsung membawa Bos nya untuk di obati luka di tangan nya, dan kembali menyuruh anak buahnya untuk membereskan kekacauan yang di buat Bos nya.
"Anda tidak apa tuan?" tanya Aldi khawatir.
"Menutut mu?" tanya Juna dingin.
"Anda harus menahan semuanya tuan, kita sudah mendapatkan jawaban dari semuanya hanya perlu waktu untuk membuktikan jika semua ini ada kaitannya dengan tuan Kevin" jelas Aldi.
Juna yang mendengar itu mata nya kembali menyorotkan kebencian yang mendalam, dia sudah lama mencari tahu semua ini dan sekarang setelah tau dia tidak akan menjadi pengecut lagi.
"Kevin akan membayar semuanya, termasuk Zhee karena gadis itu telah merenggut kehidupan adik ku!" ucap dengan tatapan nya yang sangat tajam.
.
.
.
Juna pulang di antar oleh Aldi, seperti yang sudah di rencanakan dia bisa dengan mudah keluar masuk karena dia menyimpan anak buah nya di rumah besar Rayden.
Saat masuk ke rumah Juna juga mencari jalan yang tidak tersorot kamera Cctv, Juna sudah ahli dalam semua itu dan tiba saat nya dia masuk ke kamar Azhela.
Ceklek...
Dengan langkah perlahan Juna masuk ke kamar Azhela, saat masuk dia langsung di perlihatkan dengan Azhela yang tertidur terlelap di ranjang nya.
Perlahan tangan Juna mengeluarkan sapu tangan yang sudah di beri obat tidur, ia membekap mulut Azhela dengan sapu tangan itu hingga beberapa menit sampai akhirnya Juna merasa semuanya cukup.
"Akhirnya kakak menemukan mu Jelita" ucap Juna sambil memeluk Azhela dengan posesif.
Dia menghirup aroma harum tubuh Azhela, dan sedetik kemudian dia melepaskan pelukan nya itu.
"Kau bukan Jelita, kau Zhee!" ucap Juna sambil menatap Azhela.
Tangan nya terulur untuk memegang dada Azhela, dia merasakan jantung Azhela yang berdetak dengan cepat dan seketika air mata nya kembali mengalir di wajah nya yang tampan.
"Jelita, maafkan kakak"
🌹
Sebenarnya kalau yang benar-benar mengikuti Triplets S pasti akan bisa menebak alur nya, tapi kalau nggak juga sih bagus karena itu tandanya aku berhasil bikin kalian penasaran 😂
Jangan lupa like coment and Vote ya kak ♥️🤗🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Ayu Afrinetty
Juna itu anak siapa anak Andika sama Jenita kaah
2022-12-04
1
🐝⃞⃟𝕾𝕳 TerlenARayuAn
jelita siapa
2022-11-17
1
melaty fitriani
q ikutin semua ttp blm nemu alurx karna ud aga2 lupa hehehee
2022-09-12
1