Lens Cap

*©®*

“Kau unggahlah hasil foto itu dan terbitkan artikel sebaik mungkin.”

Ya. Ini adalah salah satu tugas rutin Anna. Selain melakukan pemotretan, Anna juga akan mengunggah hasil potretannya beserta artikel yang ditulis sendiri olehnya. Ia sama sekali tidak keberatan. Karena baginya bekerja dibidang yang menjadi hobinya adalah sebuah keberuntungan.

“Baiklah.”

Anna tersenyum dan berlalu meninggalkan seniornya yang menyuruhnya untuk langsung mengunggah dan menerbitkan artikel pertandingan hari ini, ah mendengarnya saja membuat Anna bahagia, ia benar benar menyukai pekerjaan ini, karena menulis merupakan bagian dari jiwanya.

KOREAN RISING STAR MINJOON

Satu lagi penerus Lee Yongdae yang patut diwaspadai, ganda putra berusia 23 tahun Min Joon, walau tidak memiliki postur tubuh ideal dan tinggi seperti Lee Yongdae, namun skillnya patut diwaspadai. Jump smash nya yang tajam, kegigihan dan keuletannya dalam mengejar bola, kecerdasannya dalam serangan dan penempatan bola yang sulit di tebak oleh lawan, wajah dingin yang tampan, mampu membuat semua penonton terpesona akan dirinya...

“eh?” Anna membaca kembali tulisannya, wajah dingin yang tampan? Anna menggelengkan kepalanya, bagaimana mungkin dia menulis ketampanan seorang Min Joon, meski dia mengakui lelaki itu tampan, tetap tidak seharusnya ia menulis artikel seperti itu. Dihapusnya kalimat itu dan memperbaikinya menjadi kalimat yang lebih baik.

            ....dengan skill yang mumpuni seperti itu, bukan tidak mungkin ia akan menjadi the next of Lee Yongdae, dan bila itu terjadi maka keputusan Lee Yongdae untuk keluar dari tim nasional Korea dan memberikan kesempatan pemain muda untuk maju adalah keputusan yang tepat. Terbukti dengan usia yang masih 23 tahun, Min Joon berhasil menjadi juara di dua turnamen terakhir dan mencapai partai puncak dengan pasangan yang berbeda, French Open Superseries dengan Lee shangmin, dan Bitburger Open dengan partnernya Kim Dae Moo, bahkan diganda campuran, Min Joon sudah mampu menunjukkan tajinya dengan mencapai babak quarter final bersama Yoo Kei Ra, padahal mereka baru dipasangkan sekali. Kedepan Min Joon akan difokuskan untuk bermain ganda putra bersama Park Sang Woo, smasher junior terbaik yang dimiliki tim Korea saat ini. Dengan ini maka persebaran bibit bibit unggul badminton sudah merata diseluruh negara, baik Eropa, Asia Tenggara, maupun Asia Timur.

Setelah menyelesaikan tulisannya dan mengunggah beberapa foto yang Anna ambil tadi, Anna mematikan laptopnya, membereskan semua peralatan kerjanya untuk esok hari.

*©®*

“Excuse me, apakah ini milikmu?”

Anna menoleh kebelakang. Mendapati seorang lelaki berhenti didepannya dan  menyerahkan sebuah lens cap kamera. Anna merogoh tas kameranya dan tak menemui lens cap miliknya.

“Ah, thank you so much, I didn’t realize that it has dropped from my bag.”

“You’re welcome, apa kau seorang fotografer?”

Tampan. satu kata yang terlintas difikiran Anna. Lelaki yang berada didepannya saat ini sangat tampan dan juga

ramah. Baru kali ini ia menemui orang yang memandangnya ramah dan bersahabat saat ia berada di Eropa.

“Ah yes, i am a photographer... kau juga?”

Anna mengedikkan dagunya kearah kamera yang dipegang lelaki tampan itu. kamera lelaki itu hampir sama dengannya. Membuat Anna yakin profesi lelaki itu sama dengannya.

Lelaki itu melihat arah pandang Anna pada kameranya “Yes, I am from Korea, Hyun Ki... my name is Kim Hyun Ki.”

Lelaki bernama Hyun Ki itu mengulurkan tangannya kepada Anna. Dengan sopan Anna merapatkan kedua tangannya dan tersenyum kepada Hyun Ki.

“Mianhae, i am muslim.  Jadi aku tidak bisa menyentuh tanganmu. Namaku Anna.”

Hyun Ki tersenyum dan mengangguk paham. Wanita didepannya ini benar benar unik dan menarik perhatiannya.

“Kau mengerti bahasa Korea?”

“BTS, Kim Soo Hyun, Exo... I love them, jadi sedikit banyak aku mengerti bahasa Korea.”

“You’re funny, Asalmu dari mana? Malaysia?”

“No, I am an Indonesian. ah mian Hyun Ki-si, Aku masih memiliki banyak pekerjaan lainnya. Senang berkenalan denganmu, lain kali kita berbincang lagi oke?”

Anna tersenyum ramah dan berlari meninggalkan Hyun Ki disana. ia sangat terburu saat ini, seniornya menyuruh Anna untuk hadir di lokasi jam 2 waktu Denmark, dan sekarang sudah jam 2 lewat 15 menit. Anna pasti terkena masalah lagi kali ini. Hyun Ki memandangi Anna dengan senyum yang tak lepas diwajahnya hingga Anna hilang dari pandangannya.

Sementara Anna berlari menuju Ryan seniornya, untung saja ia datang tepat waktu meski harus menerima omelan dari seniornya itu.

“Anna, kau dari mana saja huh? Aku sudah menunggumu dari tadi.”

Ryan, senior Anna menyilangkan kedua tangan didadanya. menatap Anna seolah akan menghukum mati gadis itu. Dia tidak membenci Anna, hanya saja dia sangat ingin Anna berhenti dari pekerjaan ini. Alasan? Dia tidak punya alasan apapun, dia hanya ingin Anna segera berhenti dari pekerjaan ini.

“Lens cap milikku terjatuh dan aku mencarinya dulu bang.”

“Sudahlah, kalau begitu persiapkanlah semua hal yang kau perlukan, dan lakukan tugasmu dengan baik.”

Anna mengangguk paham dan sekali lagi tersenyum ramah kepada seniornya itu. Dia akan selalu tersenyum meskipun dalam keadaan tertekan. Karena baginya senyuman akan meringankan sedikit bebannya.

Anna mengeluarkan monopod dan kameranya dari dalam tas. Menegakkan dan menaruh kamera itu agar siap ia gunakan. Hari ini ia akan memotret pertandingan semifinal Denmark Open, dia berbagi tugas dengan seniornya. Ryan akan memotret di court 2 sedangkan dia akan mengambil tanggung jawab di court 1.

Anna membaca lagi list pertandingan hari ini. dan dia tersenyum sumringah saat melihat satu nama yang ada disana. Jeon Yoo Seop, men singles milik Korea yang berhasil membuatnya terkagum kagum. Bagaimana tidak, diusianya yang baru menginjak 20 tahun Yoo Seop mampu menunjukkan tajinya dengan memenangkan beberapa turnamen penting dan meraih medali perunggu kejuaraan dunia tahun ini.

“Ah lens cap ku”

Anna berlari mengejar lens cap miliknya yang menggelinding jatuh setelah ia membukanya tadi. Betapa cerobohnya seorang Anna yang menjatuhkan lens cap  miliknya ‘lagi’.

“Lens cap ku...”

Langkah Anna tertahan saat melihat lens cap miliknya hancur setelah tak sengaja diinjak oleh seorang lelaki yang berjalan santai menuju lapangan. lelaki itu hanya melihat kebawah sebentar, dan kembali berjalan acuh menuju lapangan.

“Joon  hyung, kau tidak ingin meminta maaf?”

“Nan sang-gwan eobs-eo.” (Aku tidak peduli)

Sang Woo memungut lens cap yang ada didepan Joon , memberikannya kepada seorang gadis yang dia yakini pemilik lens cap yang sudah tak berbentuk itu.

“Sorry, dia tidak sengaja melakukannya.”

Sang Woo mengedikkan bahunya kearah Joon. Tersenyum ramah dan membungkuk sopan kepada Anna.

“It’s okay.  itu juga salahku, terimakasih.”

Anna mengambil lens cap  itu dari tangan Sang Woo, ia tersenyum ramah pada Sang Woo dan kembali ketempatnya. Ia harus segera mengatur kameranya karena pertandingan pertama akan segera dimulai. Semi final  yang akan mempertemukan racikan baru ganda putra Korea Park Sang Woo/ Min Joon vs Goh / Tan, ganda senior asal negeri jiran Malaysia.

Anna sudah mempelajari permainan kedua ganda putra ini, dan dia sudah memprediksi akan terjadi permainan cepat yang akan dikeluarkan ganda putra Malaysia. Untuk itu ia mengatur shutter speed kameranya menjadi 1/500 dan mengatur ISO kameranya menjadi 3200 untuk meminimalisir kondisi indoor yang kurang akan pencahayaan.

Ckrek.. ckreek..

Dengan lincah tangan itu menekan tombol shutter releasenya dugaannya benar. pertandingan kali ini berlangsung sangat cepat. Ganda putra Malaysia terus menyerang pertahanan Sang Woo dan Joon.

Meski melakukan perlawanan yang cukup sulit, Joon  dan Sang Woo masih harus lebih banyak melatih kesabaran mereka lagi. Keberuntungan masih berpihak pada pasangan Malaysia, mereka menang dengan tiga game, 21-17 17-21 21-18.

“Syukurlah hasilnya tidak terlalu buruk.”

Anna tersenyum memandangi hasil fotonya hari ini. Ia menggeser layar kamera untuk melihat foto yang diambilnya tadi. Joon  yang melakukan jump smash, netting, backhand dan sederet ekspresi yang Joon  keluarkan didalam pertandingan tadi.

“Kenapa aku terlalu fokus memotret Joon ?”

Anna menepuk jidatnya. Menatap kamera dengan perasaan bersalah karena hampir seluruhnya berisi foto Min Joon.

Terpopuler

Comments

Hearty 💕

Hearty 💕

Lanjut membaca...

2022-04-18

0

catdoll_11

catdoll_11

sebentar² ini memang gaya bahasanya yg tinggi apa otakku yg agak ngelag yak?..

tapi kayaknya otakku yg agak ngelag deh butuh beberapa menit buat paham..
tapi it's okay..tetep tak baca



kalau ada waktu..hehehe

2022-04-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!