Survive In The Last Days : My Second Life

Survive In The Last Days : My Second Life

|Prolog|

Warning : Karya ini hasil orisinal aku dan hanya karangan fiktif semata. Bahasa bisa saja kasar jadi dimohon untuk tidak menirukan nya.

...•...

...•...

...•...

...| (❁❁) |...

Seorang remaja laki-laki dengan wajah berusia sekitar 16 tahun terduduk diam di tengah ruangan gelap gulita.

Mata hitam pekat miliknya menatap kosong ke arah depan seolah tidak memiliki emosi.

Entah sudah berapa lama dia berada di ruangan gelap itu, satu hari? Satu bulan? Satu tahun? Tidak ada yang tahu.

Bibir pucat nya hanya bisa melontarkan sebuah kata yang sudah diulanginya ratusan atau bahkan ribuan kali.

Tanpa kenal lelah kata itu diucapkan lagi, lagi, dan lagi.

“Aku mati.”

“Aku mati.”

“Aku mati.”

“Aku mati ... karena kakakku sendiri.”

Bibir pucat itu bergetar sejenak setelah mengucapkan kalimat tersebut. Entah bagaimana mata hitam pekat miliknya memiliki sedikit air di ujungnya.

Tak berselang lama air mata mulai menetes keluar dari kedua kelopak matanya. Kemudian mata yang tadinya menangis pelan kini sudah kembali ke keadaan semula, kosong tanpa adanya emosi.

Lalu bibirnya kembali terbuka dan mengucapkan kalimat sebelumnya. Remaja itu seperti robot yang tidak kenal lelah.

Mengucapkan beberapa kata, meneteskan air mata, lalu kembali dalam keadaan kosong tanpa emosi dan mengulangi lagi ke titik awal.

Waktu kembali terlewatkan. Sudah berapa lama? Entahlah tidak ada yang tahu. Mungkin sudah ratusan tahun berlalu.

Tetapi anak laki-laki itu tidak memiliki perubahan sama sekali, wajah miliknya masih bertahan di usia 16 tahun, tampan dan menawan dengan sedikit lukisan keimutan, jika kalian mengabaikan kondisi kulit dan bibirnya yang pucat, serta ujung matanya yang memerah dan bola mata yang tidak mengandung emosi.

Satu hal yang bisa dipastikan, mata yang tidak menunjukkan emosi itu masih memiliki titik fokus yang menandakan bahwa remaja laki-laki itu masih bisa mempertahankan kewarasannya.

Sungguh menakjubkan bukan? Jika itu orang lain, mungkin sekarang mereka sudah berteriak gila saat mengetahui jika dirinya terkurung dalam sebuah ruangan gelap yang bahkan tidak bisa melihat apa pun di dalamnya.

“Aku mati.”

“Aku mati.”

“Aku mati.”

“Aku mati ... karena kakakku sendiri.”

Untuk pertama kalinya air mata tidak jatuh dari kedua kelopak matanya, melainkan sebuah kata yang tidak ada di pola tersebut muncul dan terucapkan.

“Mengapa?”

Yah, mengapa? mengapa kakak yang sangat mencintainya, menyayanginya, dan memanjakannya membunuhnya? Sebenarnya apa yang mengubah kakaknya? Apa alasannya sampai dia tega membunuhnya?

Iri dengannya? Hahahaha, kalian bergurau? Kakaknya adalah eksistensi yang jauh lebih sempurna darinya.

Tampan? Tentu bahkan ketampanannya hampir setara dengan para dewa atau bahkan mengalahkannya.

Pintar? Para peneliti terkemuka meminta pendapatnya mengenai penelitian yang mereka lakukan.

Kasih sayang dan cinta? Jangan menanyakan hal ini, bahkan kedua orang tuanya hanya menganggap dirinya sebagai aib karena tidak bisa sebaik kakaknya.

Hanya kakak yang memberikannya kasih sayang dengan tulus, jika tidak ada kakak mungkin dia sudah lama menyerah dengan dunia ini.

Kekayaan? Di usianya yang ke 15 tahun dia sudah bisa mendapatkan uang dengan hasil kerja kerasnya sendiri. Setelah bertahun-tahun bekerja, aset miliknya melampaui aset keluarga.

Meski di hari-hari terakhir pun dia masih menjadi eksistensi yang mengagumkan.

Kekuatan? Dia membangkitkan kekuatan ganda, yang salah satunya menjadi kekuatan terkuat sekaligus langka, petir dan es.

Koneksi? Basis pangkalan teraman berada di bawah kepemimpinannya.

Wanita? Hah, aku yakin jika wanita yang ingin menjadi miliknya bisa mengantri sepanjang ujung dunia.

Lalu apa alasan dia membunuhku? Mata hitam pekat miliknya berkedip pelan, menyembunyikan kesedihan mendalam yang ada.

Saat sedang mencari jawaban dari pertanyaan di kepalanya, tiba-tiba cahaya putih terang muncul dihadapannya, membuat remaja laki-laki itu harus menutup matanya untuk menghalangi pencahayaan yang membuat matanya silau.

Saat dirasa tidak ada lagi sinar yang menyilaukan, dia membuka matanya hanya untuk melihat sebuah buku tua dengan sampul berwarna cokelat yang sudah hancur karena lapuk dan ujung kertas yang menguning.

Dan entah sejak kapan ruangan hitam itu kini berubah menjadi ruangan putih dengan pencahayaan yang menyilaukan, membuat matanya harus berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan pencahayaan yang tiba-tiba berubah.

Setelah merasa bisa beradaptasi, diliriknya pelan buku tua itu dan mulai membaca judulnya yang masih bisa terbaca olehnya.

“Hari Akhir?”

Dibukanya perlahan buku tua itu dan membacanya dari bab pertama. Semakin dia membacanya semakin bergetar tangan putih pucat miliknya yang memegang sampul buku tua itu.

Halaman demi halaman, bab demi bab, hingga akhir dari halaman.

Mata tanpa emosinya tidak bisa menahan rangsangan lagi, akhirnya pupil hitam pekatnya mulai bergetar dengan ekspresi terkejut.

Semua pertanyaan di kepalanya kini mulai terjawab. Dia akhirnya mengetahui kebenaranya, mengetahui mengapa kakak yang sangat menyayanginya itu tega membunuhnya.

...| (❁❁) |...

...•...

...•...

...•...

Maaf jika ada typo yang tidak menyenangkan.

Jangan lupa Like, Vote, Komen nya ya Reader~San o(〃^▽^〃)o

Instagram : lmnr_vv

Terpopuler

Comments

Lanz D Kenzy

Lanz D Kenzy

hm hm menarik

2023-07-01

0

~H∆LUsinN∆SI~

~H∆LUsinN∆SI~

kayak nya seru niiih👍☺️

2023-05-19

0

Meong

Meong

awalan dengan misteri

2023-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 |Prolog|
2 |(1) Penyebab Kematian|
3 |(2) Dimulai dari awal|
4 |(3)Rodriguez bersaudara|
5 |(4) keberuntungan besar?|
6 |(5) Tingkatan|
7 |(6) Hari yang sial dan untung|
8 |(7) Gagal menjadi anak biasa|
9 |(8) Nasib sial|
10 |(9) Dewa Sialan|
11 |(10) Max Foerster|
12 |(11)Fraksi|
13 |(12)Protagonis wanita|
14 |(13) Pengadopsian|
15 |(14) Tempat kerja aneh|
16 |(15) Pingsan berjamaah|
17 |(16) Senjata|
18 |(17) Kembar Ken & Kim|
19 |(18) Debat|
20 |(19) Masa Lalu|
21 |(20) Sang Elf|
22 |(21) Ash Artemaies|
23 |(22) Surat Pemindahan|
24 |(23) Pemindahan Transfer Pengadopsian|
25 |(24) Sabtu|
26 |(25) Latih Tanding|
27 |(26) Pemenang Latih Tanding|
28 |(27) Sudut Pandang Lain|
29 |(28) Analisa|
30 |(29) Dimulai|
31 |(30) Keadaan Ken dan Kim|
32 |(31) Pemerintah|
33 |(32) Insiden Tidak Terduga|
34 |(33) Munculnya zombie pertama|
35 |(34) Penghambat|
36 |(35) Kelompok menjengkelkan|
37 |(36) Rasa Kemanusiaan|
38 |(37) Lia Amerston|
39 |(38) Minimarket|
40 |(39) Apartemen Zen|
41 |(40) Rencana Selanjutnya|
42 |(41) Awal Cerita Asli|
43 |(42) Penyusunan Rencana|
44 |(43) Evolusi|
45 |(44) Kepribadian Ganda|
46 |(45) Cerita yang berubah|
47 |(46) Asal Usul Mia|
48 |(47) Pelajaran Pertama Untuk Leo|
49 |(48) Ini Ide yang Paling Baik Bukan?|
50 |(49) Pertengkaran di Antara Dua Saudara|
51 |(50) Hasil Akhir Rencana|
52 |(51) Penyempurnaan 2%|
53 |(52) Dua Benda Misterius|
54 |(53) Zombie Daerah Kumuh|
55 |(54) Jatuh|
56 |(55) Lari|
57 |(56) Pertengkaran?|
58 |(57) Tempat Tinggal|
59 |(58) Rencana dan Rute|
60 |(59) Pertemuan|
61 |(60) Pembicaraan|
62 |(61) Ide Bisnis|
63 |(62) Tantangan Duel|
64 |(63) Seseorang|
65 |(64) Tentara?|
66 |(65) Relasi|
67 |(66) Sama|
Episodes

Updated 67 Episodes

1
|Prolog|
2
|(1) Penyebab Kematian|
3
|(2) Dimulai dari awal|
4
|(3)Rodriguez bersaudara|
5
|(4) keberuntungan besar?|
6
|(5) Tingkatan|
7
|(6) Hari yang sial dan untung|
8
|(7) Gagal menjadi anak biasa|
9
|(8) Nasib sial|
10
|(9) Dewa Sialan|
11
|(10) Max Foerster|
12
|(11)Fraksi|
13
|(12)Protagonis wanita|
14
|(13) Pengadopsian|
15
|(14) Tempat kerja aneh|
16
|(15) Pingsan berjamaah|
17
|(16) Senjata|
18
|(17) Kembar Ken & Kim|
19
|(18) Debat|
20
|(19) Masa Lalu|
21
|(20) Sang Elf|
22
|(21) Ash Artemaies|
23
|(22) Surat Pemindahan|
24
|(23) Pemindahan Transfer Pengadopsian|
25
|(24) Sabtu|
26
|(25) Latih Tanding|
27
|(26) Pemenang Latih Tanding|
28
|(27) Sudut Pandang Lain|
29
|(28) Analisa|
30
|(29) Dimulai|
31
|(30) Keadaan Ken dan Kim|
32
|(31) Pemerintah|
33
|(32) Insiden Tidak Terduga|
34
|(33) Munculnya zombie pertama|
35
|(34) Penghambat|
36
|(35) Kelompok menjengkelkan|
37
|(36) Rasa Kemanusiaan|
38
|(37) Lia Amerston|
39
|(38) Minimarket|
40
|(39) Apartemen Zen|
41
|(40) Rencana Selanjutnya|
42
|(41) Awal Cerita Asli|
43
|(42) Penyusunan Rencana|
44
|(43) Evolusi|
45
|(44) Kepribadian Ganda|
46
|(45) Cerita yang berubah|
47
|(46) Asal Usul Mia|
48
|(47) Pelajaran Pertama Untuk Leo|
49
|(48) Ini Ide yang Paling Baik Bukan?|
50
|(49) Pertengkaran di Antara Dua Saudara|
51
|(50) Hasil Akhir Rencana|
52
|(51) Penyempurnaan 2%|
53
|(52) Dua Benda Misterius|
54
|(53) Zombie Daerah Kumuh|
55
|(54) Jatuh|
56
|(55) Lari|
57
|(56) Pertengkaran?|
58
|(57) Tempat Tinggal|
59
|(58) Rencana dan Rute|
60
|(59) Pertemuan|
61
|(60) Pembicaraan|
62
|(61) Ide Bisnis|
63
|(62) Tantangan Duel|
64
|(63) Seseorang|
65
|(64) Tentara?|
66
|(65) Relasi|
67
|(66) Sama|

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!