Sang kaisar sangat marah tentang perilaku Yeremia yang menurutnya sangat bodoh, bahkan ia bisa melihat kalau Sebenarnya Aether saat itu Sedang memancingnya untuk bergerak, dan membuatnya dihukum oleh pihak kekaisaran, dan sang kaisar terpaksa ikut dalam permainan yang telah disiapkan oleh Aether saat ini.
Hal ini sangat membuatnya marah terutama karena ia Harus mengikuti permainan yang telah Disiapkan oleh Seorang anak-anak. Jika tidak ditahan oleh kapten Ksatria Sihir, mungkin Ia Sudah membunuh Yeremia saat itu, namun karena beberapa kesepakatan Akhirnya mereka memutuskan hanya mempenjarakan Yeremia dan memberikan beberapa kompensasi kepada Aether atas kejadian ini.
Para petinggi sadar kalau Sebenarnya ada sebuah konspirasi yang ada Di kejadian ini, Sehingga mereka juga tidak ingin rencana dari Aether berhasil, sedangkan Aether hanya bisa menelan kekecewaan Setelah melihat Yeremia tidak berhasil di eksekusi mati.
Namun kekecewaan itu Segera terhapuskan, Setelah sang kaisar mengatakan Kalau ia masih Akan tetap menerima permintaan Dari Aether, walaupun ia kalah dalam final. Tentu hal itulah yang dia inginkan Sehingga ia tidak perlu lagi bertarung Di babak final.
Dan benar saja saat pertarungan final di laksanakan, Aether tidak datang dalam pertarungan itu, dengan Alasan ia Sedang dalam keadaan terluka Setelah mendapatkan Serangan dari Yeremia, mereka yang penonton hanya bisa tercengang Setelah Diablo datang untuk memberikan pemberitahuan kalau Aether tidak bisa bertarung.
“Anak itu benar – benar mempermainkan Kita,” ucap Albert yang merupakan salah satu dari kapten dari kesatria Sihir yang ada.
Sedangkan Yami hanya bisa tersenyum, ia Sudah bisa menebak kejadian ini bakal terjadi, Setelah mereka memberikan keputusan untuk memberikan permintaan seperti itu, Yami Sudah mengetahui Semua pergerakan dari Aether, sehingga dari kemarin ia Sudah menebak kalau kejadian ini, akan terjadi.
Sehingga saat ia berbicara dengan diablo ia sama sekali tdak melakukan apa-apa karena persiapan dari dua orang ini memang sangat baik.
saat Orang-orang sedang sibuk mengutuk Aether karena tidak hadir dalam pertarungan final. Ia Sendiri Sedang Asik tidur bersama sahabatnya yang merupakan Seekor Serigala putih, yang sudah bersama dengannya Selama beberapa tahun Ini.
Terlihat Serigala itu Seperti Sedang menasehati Aether yang Seperti Sedang bermalas malasan Seperti ini.
“Aku melakukan Apa yang kuinginkan, dan apa yang aku inginkan telah kudapatkan maka tidak Ada alasan Lagi aku ikut dalam pertarungan itu,” ucapnya santai karena merasa ia Sedang di tertawai oleh Rangga, nama dari Serigala putih itu.
Dan terlihat kalau Serigala putih hanya mengangguk tanda mengerti tentang apa yang Aether maksud, Sehingga ia kembali melanjutkan waktu santai mereka, tidak lama kembali Rangga kembali Bereaksi, karena merasakan kehadiran dari Seorang yang tidak dikenal.
“Biarkan saja dia memperhatikan lebih lama, dan kita lihat siapa yang lebih cepat bosan.” Ucap Aether dengan keras.
Ia tahu kalau saat ini ada Seseorang yang Sedang mengawasinya dari kejauhan, memang teknik bersembunyinya lumayan tinggi namun jika dibandingkan dengan Diablo ia sama Sekali bukan apa- apa.
“Seperti yang terdengar kau memang banyak bicara,” ucap Seseorang yang menunjukkan Diri dari tempat persembunyianya.
“Kalau kau menyebut itu Sebagai bersembunyi, maka Ada baiknya kau belajar yang lebih giat, bahkan dalam menit pertama kau Sudah ada disana, kami Sudah bisa merasakan keberadaanmu."
Itu adalah Sihir di mana ia sudah tidak terlihat namun itu sama Sekali tidak bisa menghilangkan bau, dan bunyi dari Setiap pergerakan yang ia lakukan, yang Aether tebak kalau itu hanya hasil dari Sebuah alat Sihir.
Dan untuk Rangga yang memiliki penciuman yang sangat tajam dan Aether yang memiliki pendengar yang mengerikan, Sehingga dengan mudah mereka menemukan keberadaan dari penyusup itu.
Aether hanya bisa tertawa melihat kepercayaan diri dari penyusup itu, Aether bisa merasakan orang itu merupakan Seorang perempuan. mendengar ucapan meremehkan dari Aether, ia terlihat Sudah tidak menahan diri, ia segera bergerak untuk memberikan Serangan kepada Aether namun Aether sama sekali tidak bergerak.
Dan membiarkan Rangga untuk melawan orang itu, Perempuan itu, terlihat membawa Sebuah senjata menarik yaitu adalah Sebuah sabit raksasa yang terlihat sangat menakutkan.
“Lawan aku!” ucapnya dengan sangat kesal, ia tidak menyangka kalau Seekor Serigala yang ada di samping adalah seorang serigala yang sangat kuat.
Hal itu dapat terlihat kalau tidak ada satupun Serangan sabitnya yang bisa memberikan luka kepada kepada Serigala itu.
“Kau ingin bertarung bukan? Kau Sudah mendapatkan Sebuah lawan kenapa harus pusing lagi!” ucap Aether yang sama Sekali tidak bergerak dari tempatnya, bahkan ia sama sekali tidak mengalihkan dirinya kepada pertarungan Rangga dan penyusup itu.
Terlihat Rangga yang tersenyum mengejek, ia Sudah melihat pertarungan yang ada di kota, dan muodnya sendiri blakangan ini sedikit jelek karena tidak pernah di beri kesempatan untuk melakukan Sebuah pertarungan, sehingga sekarang ia mendapatkan kesempatan untuk bertarung Seperti ini, ia tentunya tidak akan membiarkan kesempatan ini terlewatkan.
Aether tentunya mengerti tentang keinginan dari sahabatnya itu, sehingga ia membiarkan masalah itu diselesaikan oleh Rangga, ia hanya memberikan Sedikit peringatan untuk tidak membunuhnya. Tapi ia Juga telah bersiap kalau lawan itu ternyata lebih kuat dari apa yang mereka Kira, maka Ia tentunya sama Sekali tidak ragu untuk maju membantu.
Rangga yang terlalu bersemangat melihat lawannya tidak berniat untuk melakukan pertarungan mengambil inisiatif untuk melakukan penyerangan yang membabi buta, sehingga lawannya yang saat itu berada dalam keadaan tidak Siap Akhirnya terpojok.
Hal ini membuat Aether Semakin tenang dan kembali menikmati waktu santainya, tidak berselang lama Rangga kembali mendekat Ke Sampingnya karena lawannya Sepertinya berhasil kabur dengan menggunakan Sebuah jimat teleportasi.
Walaupun Aether sama Sekali tidak mengetahui identitas dari perempuan itu, dengan jimat teleportasi yang ia Miliki, jika ia berasal dari kerajaan Gowa ini maka seharusnya ia memiliki jabatan yang lumayan tinggi dan seharusnya tidak lama lagi ia akan kembali bertemu.
Karena Aether akan berniat menagih janji dari Sang kaisar waktu dekat ini, ia masih menunggu waktu tepat untuk datang kesana, ia sudah melihat secara langsung bagaimana dahsyat kekuatan sang kaisar, dan sekarang dibandingkan dengannya, ia hanya terlihat bagaikan Seekor katak yang berada dalam sebuah sumur.
Sehingga ia masih harus hati- hati takutnya ia malah memancing amarah dar sang kaisar dan berakhir menjadi Ayam tumpuk disini.
Di luar itu ia juga sama sekali tidak berniat untuk menjadi bawahan dari sang kaisar di negeri ini.
Saat malam hari akhirnya ia memutuskan untuk kembali kekota, dengan bantuan dari Rangga ia tentunya sama Sekali tidak khawatir jika ia akan tersesat, apalagi saat ia berada di depan gerbang kota Ia telah ditunggu oleh Diablo.
Dan seorang laki-laki yang tidak Ia kenal, untuk masalah Rangga Ia bisa merubah ukurannya dengan mudah jadi saat ia masuk kedalam kota ia sama sekali tidak menarik perhatian karena dengan penampilannya yang kecil, ia hanya terlihat seperti seekor anak anjing yang pada umumnya, yang sangat senang bertengger diatas kepala dari Aether.
“Apa mereka memberimu kesulitan saat memberitahukan ketidak hadiranku disana?”
Aether membukan pembicaraan dengan menayakan keadaan di colosium, dengan tidak hadirannya di tempat ini.
“Kau hanya tidak tahu bagaimana mereka mengutukmu saat tidak datang Kesana, jika mungkin Sebuah kata–kata dapat membunuh Seseorang, kau Sudah mati beberapa kali!” canda Diablo yang memberikan sedikit gambaran tentang apa yang terjadi dalam colosseum saat Aether tidak hadir disana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments