Pedang Buta
Pagi di sebuah kota yang berada di salah satu kerajaan terbesar yang ada di dunia ini, terlihat keramaian yang tidak terjadi pada hari biasa. Bahkan ada beberapa orang yang berasal dari luar kota, mereka semua hadir untuk menyaksikan sebuah kejadian yang hanya terjadi empat tahun sekali. Ini bukan tentang pemilihan seorang raja atau terjadinya perkawinan antar bangsawan, melainkan sebuah pertarungan gladiator antar penyihir muda.
Selain menjadi ajang untuk memperlihatkan kepada masyarakat potensi dari para penyihir yang akan melindungi mereka, ini juga menjadi kesempatan bagi para kesatria sihir untuk melihat berbagai bibit unggul yang dapat ditempa ke depannya.
Turnamen ini akan terbagi dalam beberapa pertarungan. Yang pertama dan menjadi pembuka dalam turnamen ini adalah pertarungan dari berbagai penyihir yang dianggap tidak berbakat dan tidak memenuhi standar untuk masuk ke dalam kesatria sihir. Ini disebabkan karena grimoire atau buku sihir yang mereka miliki tidak bersampul. Menurut pendapat mereka, jika grimoire tersebut tidak bersampul, perkembangan sihir yang mereka miliki akan sangat lambat, bahkan mungkin tidak berkembang sama sekali.
Namun masih ada beberapa kasus di mana para pengguna grimoire tanpa sampul dapat berkembang dengan baik, bahkan setara dengan para petinggi yang ada di kekaisaran. Sehingga mereka masih diberikan kesempatan yang menarik untuk menjadi jalan masuk menjadi kesatria sihir. Mereka masih mendapatkan kesempatan jika mereka membuat penampilan yang menarik dalam pertarungan pertama ini.
"Adakah orang yang mau bertaruh denganku?" tanya Yami, sang kapten Kesatria Sihir gagak hitam.
Ia merupakan salah satu dari tujuh kapten dari para kesatria sihir yang ada di kerajaan ini. Ia terkenal karena kemampuannya dalam memimpin pasukan dan melihat beberapa bibit unggul yang bisa dikembangkan. Sehingga saat Yami mengucapkan beberapa provokasi, akan ada beberapa orang yang akan tertarik untuk melihat siapa bibit yang akan membuat seorang Yami berani bertaruh. Selain terkenal akan kemampuannya dalam pertarungan, ia sudah sangat terkenal karena sangat pelit untuk mengeluarkan uang. Walaupun ia lumayan sering terlihat bertaruh dalam pertarungan seperti ini, tapi bisa dikatakan kalau ia tidak akan bertaruh kalau tidak percaya diri dengan apa yang dipertaruhkan.
"Emangnya siapa jagoanmu? Kalau kau menjadikan para bangsawan yang ada disana, maka itu sama sekali tidak berarti," ucap salah satu orang kapten yang ada di dekatnya. Ia sempat menduga kalau Yami hanya ingin bertaruh kepada beberapa bangsawan yang sudah ada di arena pertarungan.
Berbeda dengan beberapa orang rakyat biasa yang baru mendapatkan grimoire, biasanya para bangsawan akan lebih kuat dalam sebuah pertarungan. Walaupun mereka belum mendapatkan grimoire, sejak dini mereka sudah mendapatkan beberapa pelatihan. Sehingga dalam pertarungan pertama, pertarungan akan lebih condong ke arah para bangsawan.
"Tenang, aku hanya ingin bertaruh kepada orang buta yang ada disana," ucap Yami sambil menunjuk salah satu orang peserta yang cukup menarik perhatian.
Kali ini terdapat sebuah pemandangan yang sangat unik dalam area pertarungan. Mungkin tidak pernah terjadi selama turnamen ini dilakukan. Pasalnya, saat ini muncul sesosok laki-laki dengan rambut silver, yang memiliki panjang sebahu, dan sebagian besar rambutnya telah diikat. Ada beberapa yang dibiarkan terurai. Yang paling menarik perhatian dari peserta ini adalah fakta bahwa orang tersebut telah mengalami kebutaan. Sehingga para penonton akhirnya terbagi, ada beberapa orang yang mengejek, dan yang lainnya merasa kasihan karena orang seperti itu masih harus mengikuti turnamen yang sangat berbahaya seperti ini.
"O, sepertinya beberapa hari yang lalu aku sempat mendengar bahwa kau melakukan segala cara untuk membuatnya ikut dalam turnamen ini, bahkan melakukan beberapa hal untuk membuatnya ikut dalam ajang berkah grimoire yang diadakan beberapa hari yang lalu. Setelah kau melakukan semua itu, jangan harap kami akan berani bertaruh," ucap Albert. Ia adalah orang yang mengurus beberapa hal dalam pendaftaran para peserta sehingga ia mengetahui pergerakan rahasia dari Yami.
Albert juga merupakan salah satu kapten dari tujuh kapten dalam pasukan kesatria sihir, dan menjadi tangan kanan dari sang Raja saat ini. Dengan ucapan Albert seperti itu, membuat semua kapten dari kesatria sihir mulai tertarik kepada orang buta itu. Sehingga saat ini mereka semua mengarahkan pandangan mereka kepada Yami.
"Ok, ok, ok, aku mengakui kalau anak itu memang memiliki sedikit kemampuan. Entah kalian percaya atau tidak, aku berani bertaruh kepada anak itu. Saat ia mengikuti turnamen utama, ia bisa masuk ke semifinal dengan mudah," ucap Yami. Ia mengucapkannya dengan sedikit lemas, karena rencana yang telah ia susun dengan baik malah ketahuan oleh orang yang menurutnya paling merepotkan di kerajaan ini.
Dan pada akhirnya tidak satupun orang yang percaya dengan ucapannya, bahwa pria yang dia sebutkan akan memiliki kekuatan sebesar itu. Bahkan beberapa kapten di sana menghina ucapannya dengan mengatakan bahwa ia terlalu berlebihan dalam membesarkan pemuda itu.
Namun Yami sama sekali tidak peduli, dan masih sedikit bersemangat untuk melihat bagaimana pria yang bernama Aether itu akan bertarung. Pasalnya, Yami sudah melihat bagaimana anak itu bertarung tanpa menggunakan grimoire. Sekarang dengan adanya tambahan kekuatan seperti itu, seharusnya meningkatkan kemampuan bertarungnya lebih jauh, walaupun yang didapatkan hanya sebuah grimoire tanpa sampul.
Dan terbukti sebelum pertarungan dimulai, beberapa orang terlihat langsung menargetkan Aether yang sepertinya orang paling lemah di antara para peserta. Seharusnya setelah ada teriakan untuk memulai pertarungan, mereka akan langsung bergerak untuk mencari lawan, apalagi saat ini model pertarungan yang mereka berikan adalah sebuah battle royal.
Tapi saat ini, mereka sama sekali tidak bisa bergerak, karena ada sebuah kekuatan yang tidak bisa mereka lihat terus menekan tubuh mereka dengan sangat berat. Sakin beratnya kekuatan tersebut menyebabkan mereka semua langsung jatuh ke tanah, dan mungkin tidak ada satupun dari mereka yang dapat menahan berat itu. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama membuat mereka semua pingsan.
Dan saat ini dalam panggung pertarungan hanya tersisa seorang laki-laki buta yang tidak diharapkan menjadi pemenang dalam pertarungan ini.
"Aku sudah menang, bukan?" tanya Aether dengan santai, dan hanya mendapatkan sebuah anggukan kecil dari wasit pertarungan saat itu.
Dibutuhkan waktu beberapa detik bagi mereka untuk mengerti apa yang terjadi, begitu pula dengan para kapten dari kesatria sihir. Seharusnya setelah pertarungan itu berlangsung, mereka akan merekrut pemenang dalam pertarungan itu, tapi karena mereka sadar kalau Aether sudah memiliki kedekatan dengan Yami, membuat mereka hanya bisa melihat kepergian Aether saat itu.
"Aku sudah menduga kalau kau adalah seorang yang menguasai mana alam, namun aku tidak menduga kalau tingkat penguasaan sudah setinggi itu," ucap Yami yang langsung menghampiri Aether setelah pertarungan itu selesai.
"Berhentilah basa-basi, yang ku inginkan adalah hadiahku," ia mengangkat satu tangannya untuk meminta bayaran. Tampaknya terlihat kalau ia melakukan beberapa basa-basi kepada Yami, dan terlihat Yami sama sekali tidak bermasalah dengan sifat Aether yang seperti itu.
"Ini, hanya sebuah emas. Jika kau masih tertarik dengan hadiah utama, kau harus memenangkan pertarungan selanjutnya. Tentunya ada sebuah pilihan di mana kau tidak berpartisipasi dalam pertarungan berikutnya dan tentunya tidak mendapatkan hadiah yang kau inginkan itu," ucap Yami sambil melemparkan sebuah kantong berisi emas yang merupakan hadiah dari hasil kemenangan.
Setelah itu mereka langsung berpisah karena mereka memiliki kesibukan masing-masing. Mereka sudah memiliki perjanjian terselubung sehingga saat tidak terlalu menunjukkan kedekatan mereka, dan Aether tidak perlu membutuhkan jawaban tentang apakah Aether akan ikut dalam pertarungan selanjutnya atau tidak, karena uang bukanlah tujuan utama Aether saat ini.
Setelah ia cukup jauh dari koloseum, tidak lama kemudian ada seorang lagi yang datang menemuinya. Kali ini ia adalah sosok laki-laki yang sepertinya sebantarang dengannya. Ia adalah laki-laki berambut hitam pendek dengan wajah yang sedikit lebih ganteng daripada Aether, namun dengan badan yang lumayan tinggi. Sehingga ia akan terlihat lebih tua daripada umur aslinya.
"Kita mendapatkan seribu koin emas," ucap orang yang bernama Diablo itu.
Dan tidak banyak orang yang mungkin mengira kalau ia sebenarnya seorang budak yang dibeli oleh Aether secara kebetulan, dan sekarang telah menjadi pengikut setia bagi Aether saat ini. Saat pertarungan ingin dimulai, Diablo datang dengan sebuah ide untuk ikut dalam judi pertarungan yang ada di koloseum ini.
"Sepertinya kita tidak akan mendapatkan hal yang sama besok, namun hari ini sudah lumayan. Apalagi ditambah dengan uang hadiah kemenangan, seharusnya kita tidak perlu memikirkan masalah uang untuk beberapa bulan ini. Sehingga ada baiknya untuk pertarungan selanjutnya, kita gunakan semua kenangan itu untuk membuatkanmu sebuah senjata baru," ucap Aether.
"Terima kasih, tapi sebelum itu, seperti yang kau duga, memang ada beberapa orang yang sepertinya berasal dari Kerajaan Sidenreng yang akan terlibat dalam pertarungan selanjutnya, dan ada kemungkinan besar kalau itu adalah seorang yang cukup penting dalam kerajaan karena salah satu penjaga yang berada di sekitarnya sudah setingkat Kapten Kesatria Sihir yang ada di kerajaan ini," laporkan Diablo.
"Kalau seperti itu, kau harus bersiap, karena aku cukup yakin untuk mengenal baik orang yang kamu maksud sudah setingkat kesatria sihir itu, jadi bersiaplah karena kita akan memberikan beberapa kata sambutan," ucap Aether memberikan perintah.
"Bahkan hanya mengetahui kalau ia berada di sini sudah membuat luka yang ada di dagingnya bergetar karena bersemangat," gumamnya memegang bekas luka yang berada di dahinya. Bekas luka tersebut membentuk sebuah tanda X dan saling berhubungan dengan kedua matanya, dan bisa ditebak kalau luka itulah yang membuat mata Aether saat ini mengalami sebuah kebutaan.
Saat Aether sedang melakukan pembicaraannya dengan Diablo, mereka tidak tahu kalau saat ini orang yang saat ini mereka maksud sedang melakukan sebuah pertemuan rahasia dengan Kaisar Sihir yang ada di negeri ini.
"Kuingatkan kepadamu, jika memang ada sesuatu yang terjadi dengan putri kecilmu itu, aku ingin agar kau sama sekali tidak ikut campur," ucap sang Kaisar.
Ia sangat mengenal orang yang saat ini ada di sampingnya. Ia adalah seorang jendral yang berasal dari negeri seberang, dengan loyalitas yang sangat tinggi kepada negerinya. Sehingga saat ini ia merasa perlu memberikan beberapa ancaman, walaupun ia datang kesini hanya untuk mengungsikan salah satu tuan putri dari negeri tempatnya berasal.
"Iya, aku mengerti. Asalkan kau masih bisa menjamin keselamatannya di waktu genting," balas orang itu kepada sang Kaisar. Walaupun ia saat ini berada di hadapan sang Kaisar, tidak ada satu pun raut ketakutan di wajahnya. Walaupun orang yang ada di hadapannya saat ini mendapatkan gelar menjadi salah satu manusia paling kuat di muka bumi.
Itu karena semua hubungan rumit, di mana saat mereka muda dahulu mereka pernah menjalin sebuah ikatan persahabatan, dan di sebuah kesempatan Kaisar dari Gowa itu berhutang nyawa kepada orang yang ada di hadapannya ini.
"Ya, ya, ya, yang harus kau ingat di kekaisaran ini, dia bukan siapa-siapa, jadi jangan macam-macam, atau perjanjian kita disini akan batal dengan sendirinya. Dan sedikit pengingat untuk kau, sebab ada beberapa orang yang telah mengetahui kedatanganmu di tempat ini, dan bisa kupastikan kalau ia memiliki semua dendam kesumat denganmu," ucap sang Kaisar setelah itu ia menyuruh teman lamanya itu untuk pergi.
Tidak lama setelah kepergiannya, Yami muncul dan melaporkan tentang permintaan dari Aether kepada sang Raja.
"Selama ia belum menunjukkan apakah ia memang benar lebih pantas untuk didukung daripada perwakilan Sidenreng, kita sama sekali tidak perlu ikut campur dalam perselisihan mereka," ucap Raja kepada Yami.
Untuk sementara waktu, ia tidak ingin Yami ikut campur dalam masalah yang terjadi antara Aether dan para perwakilan Sidenreng.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
waktunya berpesta
banteng hitam kan?
2023-12-23
0
Hongi Pusaka
seru nih...
2022-11-03
0