Mae Su Si Kandidat?

...⚜⚜⚜...

Bar paradise casino busan.

Tok

Tokk

"Masuk!" sahut dari salah satu lelaki ketika ia mendengar suara pintu di ketuk berulang kali.

Tap

Tap

Seorang bodyguard bertubuh kekar bernama Sang Tae tepat berdiri di depan lelaki yang menyahuti ketukan pintunya dari dalam.

"Ada apa kau ke sini? apa kau tak lihat aku sedang bersama wanitaku?" tanya lelaki tadi menatap tegas ke arah Sang tae.

"Maaf bos aku hanya ingin menyampaikan kalau tugas Ley Fu gagal bos dan sekarang dia terbunuh setelah permainan selesai," ungkap Sang Tae pula demikian.

Cupp

Sebuah kecupan tepat di bibir wanita itu pula sehingga Sang Tae menjadi tunduk tak berani melihatnya

"Sayang kau keluar lah dulu aku ada sedikit urusan nanti kau akan ku panggil lagi menemani malam ku, okey baby?" bisikan yang teramat pelan di telinga wanita itu sehingga keduanya sedang asyik berdua dan yang lainnya hanya ngontrak, itulah istilah tepatnya.

Wanita tadi anggukkan kepala serta menunjukkan senyuman kecil hingga kedipan mata yang ia tujukan pada lelaki tepat berada di sampingnya sekarang dan setelah itu si wanita bergerak dari tempatnya lalu berjalan ke arah pintu luar namun masih sempat ia melontarkan tatapan nakalnya ketika melewati Sang Tae.

Keheningan terjadi ketika wanita itu telah berlalu pergi.

"Kau bilang apa padaku barusan?" mengulang pertanyaannya kembali sehingga Sang Tae sesekali melirik bosnya yang terlihat sadis menatap ke arahnya.

"Aku juga tidak tahu bos mengapa Ley Fu bisa gagal dan semua yang ikut padanya tewas bersama dengannya bos," ungkapnya lagi sembari terus melihat reaksi bosnya itu.

Syuuung

Brakkk

Prangg

Sebuah gelas yang berisi red wine beralkohol tinggi di lemparkan keras oleh lelaki yang bernama Mae Su itu ke arah dinding hingga berhamburan pula pecahannya sebab ia telah mendengar laporan yang sangat membuatnya murka.

Yeap, Mae Su merupakan salah satu kandidat yang berada di bawah bos besar mereka apalagi dia menjadi orang kepercayaan dari bosnya itu dan semua tugas dia pula yang memerintahkannya karena bos besar mereka sudah menjamin pula kalau Mae Su tak akan pernah membuatnya kecewa, begitulah posisi Mae Su saat ini makanya dia menjadi murka setelah mendapat kabar tersebut.

Brakkk

Sebuah pukulan keras terdengar dari meja Mae Su.

"Bedeb*h! siapa yang membunuh mereka semua?" tanya Mae Su setelah beberapa saat memijat dahinya berulang kali.

"Dari pengakuan wanita yang kita kirim untuk menemani Ley Fu bahwa di tengah rencana mereka ada seorang waiters lelaki yang menggagalkan semuanya," ucap Sang Tae hingga ia tertunduk berbicara demikian sebab ia tak ingin di anggap menentang sudah berbalik menatap makanya ia berbicara hanya melihat sesekali saja.

"Waiters? lalu apalagi yang di katakan oleh wanita itu?" tanya Mae Su kembali.

"Tidak ada bos karena wanita itu sudah tewas setelah aku ingin mengorek informasi darinya," imbuh Sang Tae membuat bosnya mengulang memijat dahi kembali.

"Sialan! siapa waiters itu? berani sekali dia menantang Kkangpae! tak salah lagi setelah aku berfikir dari tadi waiters ini mungkin sedang menyamar untuk mencari sesuatu yang tidak kita ketahui pasti ada rencana yang mau dia lakukan di balik dia menggagalkannya dan tujuannya tidak sederhana, ini bahaya!" murkanya kembali terlihat hingga ia berdiri dan menginjak sisa puntung rokok di bawah kaki yang sudah beralaskan sepatu berkulit terbuat dari bahan kulit rusa itu serta menunjukkan tampang sadisnya sembari menyeringai pula.

Tak pernah Sang Tae melihat bosnya berwajah demikian karena semua rencana selalu berjalan lancar dan kemenangan tetap ada di tangan mereka makanya Sang Tae tak banyak komentar setelah bosnya terdiam seketika.

Dalam beberapa saat Mae Su berjalan ke arah lain dengan melenggang tampak mengarah pada Sang tae yang masih berdiri di depannya.

Grepp

Telapak tangan Mae Su menepuk bahu Sang Tae beberapa kali awalnya Sang Tae sudah merasakan hawa kemarahan yang membludak dari bosnya namun sekilas ia melirik bosnya menyimpulkan senyum ke arahnya.

"Kerja bagus! untuk itulah bos besar mengirim mu padaku karena kau paling gesit mencari segala informan," puji Mae Su pula hingga membuat Sang Tae berbangga diri serta tampak di wajahnya tersenyum di balik pinggir bibir.

Sejenak Mae Su melangkahkan kakinya hendak ingin pergi dari ruangannya pula.

"Ayo, ikut aku sekarang untuk mencari segala bukti dari informasi yang kau dapatkan!" titah Mae Su menoleh pada Sang Tae yang masih ada di belakangnya.

"Baik bos," turut Sang Tae secara lantang dan ia melihat bosnya sudah berjalan lebih dulu sehingga ia pun menyusul di belakang Mae Su.

Keduanya telah keluar dari ruangan sebelumnya dan menuju ke arah ruangan tempat Ley Fu tewas.

Krekk

Pintu ruang tempat Ley Fu tewas pun di buka oleh Sang Tae kemudian Mae Su berjalan masuk setelah Sang Tae memberinya jalan.

Bau darah menyengat masuk ke dalam lubang hidung Mae Su lalu ia tetap berjalan ke arah Ley Fu yang tampak sudah terkapar di lantai hingga beberapa bodyguard yang tewas juga wanita yang bersama Ley Fu.

"Kau urus ini semua jangan ada jejak yang mencurigakan di tempat ini, apa kau paham?" tegas Mae Su memerintahkan pada Sang Tae pula.

"Siap bos, akan aku kerjakan tugasku!" turut Sang Tae lagi secara lantang.

Mae Su masih melirik ke arah pistol yang sedang di pegang oleh Ley Fu lalu ia berjalan sembari meraih pistol tersebut dari tangan Ley Fu.

"Apakah kau ada memberi tambahan pistol pada mereka?" tanya Mae Su menatap ke arah Sang Tae yang sedang tampak menutup semua kedua mata mereka yang telah tewas.

"Tidak bos, semua pistol yang aku berikan juga atas perintah bos sendiri," perjelasnya hingga Sang Tae mengernyitkan dahi ketika pertanyaan itu terlontar membuatnya heran.

Mae Su memegang pistol yang dia ambil dari tangan Ley Fu kemudian ia berjalan ke arah pistol satunya lagi yang tampak sedikit berjarak dari tempat Ley Fu saat ini.

Klakk

Mae Su mengarahkan pistol yang dia ambil dari arah lain mengarah ke atas atap ruangan namun ternyata tak memiliki peluru lagi lalu ia mengarahkan kembali pistol satunya sama halnya dia mengarahkan ke atap.

Dorr

Dorrr

Yeap, pistol dari tangan Ley Fu masih memiliki peluru padahal ia melihat Ley Fu tewas karena tembakan yang menembus masuk dalam tubuhnya begitu pula pada bodyguard yang berdarah hebat di lutut kaki kini Mae Su duduk dengan mengangkat kakinya di atas sebelah kaki satunya.

"Tak salah lagi waiters itu memiliki senjatanya sendiri tanpa menggunakan pistol yang aku pegang ini," kata Mae Su namun ia sibuk menatap ke arah pistol yang masih berada di tangannya.

"Kalau itu benar berarti waiters itu bukan sembarang pelayan bos, lalu apa tindakan kita selanjutnya?" tanya Sang Tae pula.

Mae Su berdiri melangkahkan kakinya serta ingin meninggalkan tempat itu.

"Aku akan menemui bos besar, kau tetap bereskan semuanya dan kembali setelah aku memanggilmu!" titahnya lagi menatap tegas lalu ia berlalu pergi tanpa berbicara kembali sembari memasukkan pistol tersebut di dalam saku jas miliknya.

Sang Tae masih berada di ruangan itu untuk merapikan semuanya secara sigap sementara Mae Su tampak meninggalkan paradise casino busan.

Next....

...Dunia Sang Mafia...

Terpopuler

Comments

alfy

alfy

aku hadir kak ..🏃🏼‍♀️🙏🏻

2023-01-02

1

💜Nay🐊

💜Nay🐊

mampir thor

2023-01-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!