"Hmm itu," terlihat Jasmine yang kini tengah berfikir.
"Sayang cepat katakan! Teman Alno yang datang kemari, dia cowok atau cewek? Kenapa kau diam saja? Apa kau akan menutupi lagi hal itu dariku?" Stevano menatap Jasmine dengan tatapan mengintimidasi.
"Bukan seperti itu sayang," Jasmine terdiam sejenak, dia bingung harus mengatakan apa pada Suaminya, Jasmine takut jika Stevano akan marah.
Hingga tiba-tiba suara seseorang mengalihkan fokus mereka.
"Cowok dan Cewek," jawab seseorang yang baru datang dan ternyata adalah orang yang bersangkutan.
Jasmine pun segera bangun dan menghampiri Alno, dan menggamit lengan putra pertamanya itu, "Alno sayang, kamu sudah pulang? Sudah makan belum, Ayo Mama akan masakin sesuatu untukmu, kamu pasti merindukan masakan Mama kan, karena sejak kemarin kamu tidak pulang ke rumah," ucap Jasmine dengan raut wajah sedih.
"Ma, maafkan Alno, karena sebelumnya tidak izin sama Mama," Alno menggenggam tangan Mamanya dan mengecupnya lembut.
"Dan kamu hanya minta maaf sama Mama saja, tidak minta maaf juga sama Papa?" Kata Stevano berdiri, menatap Anak dan istrinya.
Alno langsung dan mendekat mencium punggung tangan Papanya, "Maafkan Alno Pa, oh ya ada yang ingin Alno bicarakan, tapi hanya sama dan Papa saja," Alno menatap Vier dan Vira bergantian.
Vier mengangguk mengerti dan hendak beranjak, berbeda dengan Vira, saat mendapat tatapan dari Kakaknya, Vira justru langsung memalingkan wajahnya, dia dalam mode tidak ingin menatap Kakak pertamanya, bahkan meliriknya saja, Vira masih terasa enggan mengingat kejadian beberapa waktu lalu.
"Kita bicara di ruang keluarga saja Pa, Ma," putus Alno saat melihat jika Vira seperti tidak mau pergi meninggalkan mereka, entah karena Vira malas beranjak atau Vira ingin tahu pembicaraan apa yang dibahas ketiganya.
Stevano menatap satu persatu, semua orang yang ada disana hingga akhirnya Stevano mengangguk menyetujui perkataan Alno.
Ketiganya pun melangkah menuju ke ruang keluarga yang letaknya memang tidak jauh dari tempatnya tadi.
Stevano duduk disusul dengan Jasmine yang duduk di sampingnya dan Alno di sisi seberangnya.
"Sebelum kita bicarakan dulu intinya, Papa ingin tahu kemarin kamu menginap dimana?" Kamu tahu dengan jelas Alno, tujuan Papa mendisiplinkan kalian? Selama ini kamu yang paling menaati segala peraturan yang Papa buat, bahkan kamu yang selalu membantu Papa untuk mendisiplinkan adik-adikmu, lalu kenapa justru sekarang kamu yang melanggarnya? Kamu tahu Alno Papa kecewa padamu," kata Stevano panjang lebar.
"Maafkan Alno Pa," hanya kalimat itu yang bisa Alno ucapkan.
"Semalam, Alno menginap di tempat teman Alno, namanya Febian, Alno tahu dengan Alno melakukan hal itu kemarin, Alno akan mengecewakan Papa, tapi Papa tidak perlu khawatir, Alno tetap akan mengingat nasihat yang Papa dan Mama berikan, Alno akan tetap menerapkannya walaupun Alno berada di luar lingkungan rumah," Alno menatap Mama dan Papanya bergantian, meyakinkan keduanya bahwa dengan tinggal di luar rumah, Alno akan berusaha tidak mengecewakan Mama dan Papanya untuk kedua kalinya.
"Terus kenapa kamu tidak mengabari Mama dan Papa jika kamu akan menginap di rumah temanmu sayang? Kamu tahu, saat datang ke kamarmu dan tidak melihat keberadaanmu, Mama begitu khawatir, Mama takut terjadi sesuatu padamu, makanya sampai tengah malam kamu belum kembali, padahal selama ini kamu tidak pernah seperti itu?" Kali ini Jasmine membuka suaranya ikut berbicara.
Alno bangun, lalu dia segera bersimpuh di hadapan Mamanya, demi apapun Alno tidak bermaksud membuat Mamanya khawatir, Alno bahkan tidak ingin Mamanya bersedih. Tapi nyatanya itu telah terjadi dan Alno sangat menyesalinya, niatnya yang ingin membuat orang tuanya tidak kecewa saat tahu bahwa dia mencintai adiknya sendiri, nyatanya dia sekarang sudah membuat orang tuanya kecewa akan keputusan yang diambil dengan gegabah.
"Maafkan Alno Ma, sungguh Alno tidak bermaksud membuat Mama dan Papa khawatir, hanya saja Alno..," Alno langsung menghentikan ucapannya, hampir saja Alno keceplosan dan mengungkapkan alasan di balik apa yang kemarin dia lakukan," Alno menggenggam tangan Mamanya dan mengecupnya lama, "Alno benar-benar minta maaf Ma, sudah membuat Mama sedih," akhirnya kalimat itu lagi yang bisa Alno ucapkan.
"Hanya saja apa sayang? Apa alasan kamu? Mama yakin ada alasan di balik apa yang kamu lakukan kemarin? Mama mengenalmu Alno, sangat mengenalmu, Mama mengenalmu lebih baik dari siapapun," Jasmine mengangkat wajah Alno, menatapnya penuh tanda tanya, menunggu jawaban Putra yang sudah dibesarkan tujuh belas tahun lamanya, lebih lama dari membesarkan anak kandungnya sendiri.
Stevano menatap Anak dan istrinya, dirinya juga penasaran dengan alasan apa yang membuat anaknya mengambil keputusan seperti itu, karena itu bukan seperti Alno Putranya, Stevano yakin ada alasan kuat yang membuat Putranya seperti itu, seperti tadi apa yang istrinya telah katakan.
Alno menatap Mama dan Papanya bergantian, "Maafkan Alno Ma, Pa, Alno tidak bisa mengatakan sekarang apa alasan Alno melakukan itu, aku mohon Mama dan Papa mengerti," ucap Alno kembali menundukkan wajahnya.
"Nanti Ma, Pa, setelah perasaan Alno sudah baik-baik saja, dan Alno sudah bisa melupakan dan menghapus perasaan Alno ini, Alno janji akan menceritakannya pada Mama," tambah Alno dalam hati.
Stevano dan Jasmine hanya menghela nafas berat, mendengar jawaban Putranya.
Stevano hendak bicara, tapi Jasmine langsung memotongnya.
"Baiklah sayang, Mama dan Papa tidak akan memaksamu untuk mengatakan alasan kamu melakukan itu, Mama hanya ingin jika kamu akan melakukan hal itu lagi, kamu harus meminta izin pada Mama dan Papa dulu agar Mama tidak khawatir, dan jika kamu memang sudah siap menceritakan alasanmu, Mama dan Papa akan mendengarkannya tanpa menyela perkataanmu lebih dulu, tapi jika kamu memang belum siap, seperti yang Mama katakan, Mama dan Papa tidak akan memaksamu, tapi jika kamu memang ada masalah dan kamu tidak kuat menghadapinya sendiri, Mama ingin kamu berbagi masalahmu, jika tidak sama Papa, kamu juga bisa katakan sama Mama, kita akan cari solusi sama-sama, tapi yang perlu kamu tahu, Mama percaya padamu, kamu pasti akan menyelesaikan semua itu dengan baik, Mama dan Papa juga akan menghargai dan mendukung keputusanmu, karena Mama yakin kamu sudah memikirkan hal itu dengan berbagai pertimbangan," ucap Jasmine panjang lebar dan memeluk Putranya.
"Makasih Ma, makasih karena telah mengerti Alno, terima kasih karena Mama percaya sama Alno, Alno akan melakukan semuanya dengan baik," jawab Alno tersentuh dengan ucapan Mamanya.
"Kamu sudah besar sayang, dan Mama percaya padamu, kamu bisa mengambil keputusan yang baik untuk hidupmu, jadikan semua yang kamu lalui untuk menjadikanmu lebih dewasa," Jasmine menepuk pelan punggung Putranya.
"Iya Ma, Alno akan selalu mengingat-ingat perkataan Mama."
"Dan Alno akan mengutarakan keinginan Alno Ma, Alno ingin melanjutkan pendidikan Alno di luar negeri," ucap Alno membuat Stevano dan Jasmine terkejut atas apa yang diinginkan putranya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
Rita
hmmmm coba berpisah
2024-06-26
0