Bab 19

"Alno mau kemana? Tadi Mama lihat mobilnya keluar," Jasmine meletakkan buah belanjaannya, bertanya pada Vira yang sedang makan siang di meja makan sendirian.

"Vira nggak tahu Ma," jawabnya masih terus melanjutkan makannya.

"Biasanya kamu yang paling tahu Kakakmu itu," ujar Jasmine membongkar semua barang belanjaannya.

"Mama habis belanja?" Tanya Vira mengalihkan pembicaraan.

"Ah iya, tadi sekalian, tadinya Mama belanja sekalian sesudah menjemput Zeline. Tapi Papamu itu melarang, menyuruh Mama ke kantornya saja, ya sudah Mama sekalian jemput Vian saja, terus ke kantor Papa sama-sama dan pulangnya baru deh belanja," kata Jasmine menjelaskan kepada Putrinya itu.

"Aku gak mau kamu keluar-keluar sendirian tanpaku sayang, bagaimana nanti kalau ada yang melirikmu, kamu masih muda dan cantik, jika pergi bersamaku saja, ada yang mendekatimu, apalagi jika tanpaku," kata Stevano yang baru datang dan langsung memeluk istrinya dari belakang.

"Lepasin Pa, Mama mau nyuci buah dulu," kata Jasmine melepaskan pelukan suaminya.

"Ya sudah kamu tinggal nyuci saja, kan aku hanya memelukmu tidak mengganggumu," Stevano yang kini mengekori Jasmine.

Vira diam-diam memperhatikan Mama dan Papanya, dalam hati, Vira berharap kelak dia akan seperti itu bersama suaminya, mendapatkan Suami yang seperti sosok Papanya, "Kenapa aku jadi memikirkan Suami," ucapnya dalam hati. 

Saat memikirkan itu, tiba-tiba bayangan Alno yang menciumnya tiba-tiba terlintas di kepalanya.

"Vira apa yang kau pikirkan? Vira memukul kepalanya pelan.

"Kamu kenapa sayang?" Tanya Jasmine menghampiri Putrinya saat tadi melihat apa yang Vira sedang lakukan.

"Sayang!" Jasmine berdiri di depan Vira dan menepuk bahunya pelan, saat putrinya itu justru melamun dan dapat dipastikan jika Vira tidak mendengar apa yang dikatakannya.

"Hah? Kenapa Ma?" Vira menatap Mamanya.

"Kamu kenapa? Kenapa menepuk-nepuk kepalamu seperti itu? Kamu sakit?" Tanya Jasmine cemas.

Stevano mendekat dan ikut menatap putrinya.

Vira yang ditatap kedua orang tuanya seperti itu hanya tersenyum canggung. "Hmm aku tidak apa-apa Ma, tadi hanya merasa ada lalat saja, iya ada lalat makanya Vira menepuk kepala Vira," alasan yang tidak masuk akal, karena di rumahnya tidak ada lalat masuk.

"Kamu ini ada-ada saja," jawab Jasmine yang kembali melakukan aktivitasnya.

"Kamu juga kenapa ikut-ikut," Jasmine menatap tajam suaminya yang kembali mengekorinya.

Stevano hanya tersenyum menunjukkan deretan giginya.

Jasmine hanya memutar bola matanya, sudah hafal dengan kebiasaan suaminya.

"Vian sama Zeline mana Ma?" Vira mengedarkan pandangannya mencari kedua adiknya yang belum dia lihat semenjak Mama Papanya pulang.

Tadi Vian dan Zeline, langsung Mama suruh bersih-bersih, mungkin sekarang masih ada di kamarnya untuk tidur siang, apalagi Ze tadi bilang jika dia mengantuk, dan Vian kamu pasti tahu sendiri, sepulang sekolah dia pasti kembali mengulang pelajaran yang tadi gurunya sampaikan," jawab Jasmine menata sayuran memasukkannya ke dalam kulkas.

"Oh mereka sudah makan?" Vira tahu kebiasaan adiknya di jam sekarang ini, tapi biasanya kedua adiknya pasti makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan aktivitas mereka yang seperti biasanya, ya yang seperti tadi Mamanya katakan, Ze pasti akan tidur siang, sementara Vian akan langsung berkutat dengan buku-bukunya.

"Alno sama Vier mana?" Tanya Stevano karena sedari tadi yang dia lihat hanya putrinya Vira.

"Kak Alno pergi dan Vier masih ada di kamarnya, tuh dia!" Vira menunjuk Vier yang baru saja datang dan sekarang berjalan menghampiri ketiganya.

"Kenapa?" Tanya Vier yang ingin tahu Vira menunjuknya yang baru saja datang.

"Tidak ada, Papa nanyain kamu," Vira kemudian membawa piring bekas makanan nya dan langsung mencuci seperti biasanya, Jasmine selalu mengajarkan anak-anaknya untuk mandiri, tidak mengandalkan semuanya pada pelayan yang bekerja di rumahnya.

"Oh, kirain kenapa, oh ya Mama sama Papa baru pulang?" Tanya Vier yang kini pandangannya beralih pada kedua orang tuanya.

"Ya sudah sepuluh menit yang lalu," jawab jasmine menarik kursi yang ada di depan putranya dan duduk disana.

Stevano pun menyusul dan duduk di samping istrinya, begitu pula dengan Vira yang ikut duduk di samping kembarannya.

"Kapan Alno pulang dan kapan dia pergi lagi," tanya Stevano yang terlihat serius.

Vier dan Vira saling melempar pandang, hingga akhirnya Vira menghela nafas dan menjawabnya.

"Mmm belum lama sebelum Mama dan Papa pulang, tapi Kak Alno tidak bilang ke aku sih mau kemana? Tapi tidak tahu jika Vier, soalnya aku dengar tadi Kak Alno sempat mengobrol dengan Vier sebelum pergi," jelas Vira yang belum mendapatkan respon apa-apa dari kedua orang tuanya.

Alno berubah, tidak seperti Alno yang biasanya dan hal itu bisa Jasmine dan Stevano rasakan. Walaupun mereka bukan orang tua kandungnya, Stevano dan Jasmine sangat peka terhadap perubahan pada dirinya putranya, iya jika baik, kedua pasangan suami istri akan bahagia, setidaknya mereka tidak gagal menjadi orang tua Alno, tapi dalam hati baik Jasmine maupun Stevano, mereka takut jika Alno akan semakin besar kemudian menikah dan akhirnya pergi meninggalkan keduanya setelah menemukan kehidupan barunya. Jujur saja Jasmine belum rela untuk melepaskan Putra pertamanya itu, ya Jasmine selalu menganggap Alno putra pertamanya, walaupun dirinya tidak pernah lahir dari rahimnya.

Jasmine merasa bahwa akhir-akhir ini putranya sengaja menjaga jarak, entah itu pada siapa. Tapi Jasmine yakin itu, karena Alno tidak pernah seperti ini sebelumnya.

"Kak Alno bilang akan ke tempat temannya Pa, dan hanya sebentar, itu yang Kak alno bilang tadi.

"Temannya? Bian?" Tanya Jasmine yang memang mengenal teman Putranya Alno karena hanya beberapa saja, dan salah satunya adalah Bian, dia lah yang terdekat.

"Kamu kenal sayang?" Stevano menatap kesal pada istrinya yang dengan mudah menyebut nama pria lain bahkan di depannya.

"Ya aku mengenalnya, dia juga lumayan sering main kesini bersama Alno," Jasmine menceritakan saat putranya pulang sekolah terlambat.

"Alno pulang terlambat kapan, aku tidak pernah tahu," kata Stevano menuntut jawaban Jasmine pada apa yang tadi dikatakannya.

"Aku lupa tidak memberitahumu sayang, kejadiannya sudah cukup lama juga sih, saat Alno Sma, kamu waktu itu ada kerjaan di luar negeri, maaf, waktu itu aku hanya tidak mengganggu kamu, karena hal itu juga di luar dugaan Alno," Jasmine merasa bersalah karena dirinya benar-benar lupa tidak memberitahu suaminya.

"Aku maafkan, tapi lain kali aku tidak mau hal itu terulang lagi sayang, apapun yang terjadi kamu harus memberitahuku, baik itu hal kecil maupun besar.

"Iya maaf ya," kata Jasmine benar-benar menyesal. Apalagi dapat Jasmine lihat ada guratan marah dan kecewa pada suaminya saat Jasmine mengatakan itu.

"Janji jangan seperti ini lagi, aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan saat itu, jika kamu kembali melakukan hal yang salah. Oh ya, teman Alno yang kesini, dia cewek atau cowok?" Jiwa penasaran Stevano tiba-tiba muncul begitu saja.

 

Terpopuler

Comments

Sri Lestari

Sri Lestari

kog pp nya dirumah terus...emang gak kerja kantoran?

2025-01-12

0

Rita

Rita

duh pa msh aja cemburu

2024-06-26

0

Rita

Rita

buciny nambah berkali2 lipat

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!