Bagian 12

"Siapa? Kok aku tidak pernah tahu?" Tanya Vier yang sedari tadi diam saja.

"Ya kamu kan pacaran mulu, mana tahu hal seperti itu," kata Vira menanggapi perkataan saudara kembarnya.

"Memang Siapa Kak? Kenapa tidak dikenalkan sama Mama?" Tanya Jasmine yang ikut penasaran.

"Tidak ada Ma, kalaupun ada Kakak pasti akan cerita ke Mama," jawab Alno yang melirik ke arah Vira yang justru saat ini tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Tapi tadi Vira bilang.." 

"Vira hanya bercanda Ma, Mama seperti tidak tahu dia saja," potong Alno cepat.

"Sudah-sudah, tidak perlu dibahas, kalian lebih baik belajar dan selesaikan sekolah kalian dulu, jangan bahas pacar-pacaran," Kata Stevano mengakhiri pembicaraan anak dan Istrinya.

Semua diam mendengar suara Stevano yang terdengar dingin.

"Oh ya Kek, Nek bagaimana kalau kita makan siang di luar dulu," usul Vira sekaligus mengalihkan pembicaraan yang membuat aura Papanya semakin dingin.

"Oh ya, ini sudah lewat jam makan siang, seperti usul Vira saja, kita makan diluar, Bibi juga tidak masak banyak hari ini, karena Kakek tadi bilang tidak perlu memasak," ucap Alex menyetujui usulan Cucunya.

Semuanya pun setuju, apalagi saat Zeline sudah bangun dan bilang jika dirinya lapar.

Setelah makan siang di luar, mereka pun berpisah, dan kembali ke rumah masing-masing, si bungsu Zeline bilang, jika malam ini dia akan tidur di rumah Kakek dan Neneknya, karena dia memutuskan untuk tinggal bersama Mama dan Papanya.

Dan Jasmine hanya pasrah menyetujui keinginan Zeline, sebelum dirinya benar-benar tinggal bersama orang tuanya.

Kini Stevano, Jasmine dan Vier dalam satu mobil, awalnya Melviano bersama dengan mereka, tapi dengan tiba-tiba dia minta turun  dan berlari menuju ke mobil Alno dan langsung membuka pintu mobil dan duduk disana.

Jasmine dan Suaminya saling pandang, kemudian segera masuk ke mobil.

"Ayo Kak Jalan!" Kata anak laki-laki tampan yang biasa disapa Vian setelah masuk ke mobil dan duduk di kursi belakang.

"Kak!" Panggilan Vian membuyarkan Alno yang sedang sibuk dengan pikirannya.

Entah kenapa Alno merasa lega, saat adik laki-lakinya ini ikut dengan mobil yang juga membawanya, berdua dengan Adik perempuannya yang satu ini membuat kinerja jantungnya bermasalah.

Vira hanya diam saja, dia sedang tidak ingin berkomentar apa-apa saat ini. Dirinya hanya memejamkan mata dengan wajah menghadap jendela. Vira merasa aneh dengan sikap Kakaknya belakangan ini. Perhatian Kakaknya juga semakin berlebihan, dan bahkan dia juga tunjukkan di depan keluarga mereka, Vira yakin jika Mama dan Papanya juga pasti merasakan sikap Kakaknya yang aneh itu, terbukti secara tidak langsung Vira melihat Mama dan Papanya hanya saling pandang, saat Alno bersikap seperti itu padanya.

Tadi saat makan siang bersama, tidak sengaja mereka bertemu dengan Sean, Sean menghampiri dan menyapa Vira, hingga akhirnya Jasmine menawarinya untuk bergabung saja. Awalnya Stevano terlihat tidak setuju, tapi akhirnya pasrah ketika melihat tatapan Jasmine yang mengisyaratkan agar suaminya itu mengijinkan.

Saat Sean akan duduk di samping Vira yang memang kosong, Alno yang memang sudah duduk di sebelah kanan Vira meminta adiknya Vian yang ada di samping dirinya berpindah ke samping Vira yang sebelah kiri. Tapi sayangnya adiknya itu tidak mau, dan tetap ingin duduk di antara dirinya dan Papanya. Kalau meminta Zeline pasti dia akan sangat menolak karena saat gadis kecil itu duduk dan makan dengan tenang di antara Mama dan Neneknya. Saat Vira asyik mengobrol bersama Sean, Alno selalu memotong perkataan Sean, dengan dirinya yang menggantikannya mengajak Sean mengobrol, bahkan disaat Sean mengambilkan makanan untuk Vira, Alno segera menukar makanan itu dengan miliknya beralasan jika Vira alergi, alasan yang klise. Sampai Vira dibuat jengkel oleh kelakuan Kakaknya itu.

Alno menoleh sebentar ke arah Vira, dilihatnya mata gadis itu masih tertutup rapat-rapat. Sebenarnya Alno tahu, tahu jika saat ini Vira tidak tidur dan hanya memejamkan matanya saja.

Alno menatap adik perempuannya itu dalam diam, tanpa tahu jika adiknya Vian tengah memperhatikannya dari arah belakang. 

Karena heningnya suasana di mobil, atau Vira yang memang mengantuk, akhirnya gadis itu pun tertidur. Alno juga melihat ke arah belakang dimana Vian duduk, adik laki-lakinya itu juga tertidur.

Alno tersenyum melihat tidur Vira yang menurutnya sangat menggemaskan.

Tak lama mobil Alno pun sampai di pelataran kediaman Stevano. Alno membuka pintu dan berlari ke arah belakang dimana Vian tertidur. 

"Biar saya bantu Tuan," ujar pengawal menawarkan diri.

"Baiklah, kamu bawa Vian ke kamarnya!" Perintah Alno dengan membantu membuka pintu mobil belakang agar pengawal itu bisa dengan mudah menggendong Vian dan membawanya untuk masuk ke dalam kamarnya.

Sementara dirinya kini berlari kecil menuju pintu samping kemudi, dimana Vira berada, kemudian dia menggendong gadis itu.

"Biar saya bantu Tuan," kata pengawal yang lain ikut menawarkan diri untuk mengambil alih Vira dari gendongan Tuan Mudanya itu.

Bukannya mendapat jawaban pengawal itu justru mendapatkan tatapan tajam dari Tuan Mudanya. Hingga membuat nyali pengawal itu ciut bahkan dengan susah payah menelan salivanya.

"Apa salahku? Kenapa tatapan Tuan Muda seperti ingin menelanku hidup-hidup, padahal kan niatku baik, hanya ingin membantunya," ucap pengawal itu dalam hati.

"Tidak perlu, minggir!" ujar Alno dengan suara yang terdengar mengerikan.

"Ba…baik Tuan," kata pengawal itu akan meninggalkan tempat.

"Mau kemana kau?" Tanya Alno begitu melihat pengawal itu hendak berlalu.

"M..mau kembali ke tempatku Tuan," jawab pengawal itu gugup.

"Bawa mobilku ke basement!" Perintah Alno dengan nada suara meninggi.

"Ba..baik Tuan," pelayan itu semakin menunduk, menghadapi Alno sudah seperti menghadapi Stevano sebelum menikah. Ayah dan Anak itu sama-sama menyeramkan di waktu tertentu, tidak seperti Vier yang terkenal ramah seperti Mamanya Jasmine.

Alno melanjutkan niatnya membawa Vira masuk ke dalam rumah dan membawanya ke kamarnya.

"Untung saja kamu tidak bangun, jika sampai bangun karena pengawal tadi, aku akan memberikannya hukuman," gumam Alno sambil mengamati gadis yang ada di gendongannya dengan mata terpejam.

"Sudah?" Tanya Alno saat berpapasan dengan pengawal yang tadi membantunya menggendong Vian.

"Sudah Tuan," jawab pengawal sopan.

"Terima kasih, oh ya Papa Mama belum pulang?" Tanya Alno lagi yang tidak melihat mobil Papanya di halaman rumah.

"Belum Tuan."

"Hmm baiklah, kau boleh kembali ke tempatmu," Alno mempersilahkan pengawal itu untuk kembali ke tempatnya.

"Baik, kalau begitu saya permisi dulu," pamit pengawal undur diri.

"Hmm, Alno hanya menjawab dengan gumaman, melanjutkan langkahnya yang lagi-lagi terhenti, Alno menaiki anak tangga satu persatu menuju ke kamar Vira.

Dengan susah payah Alno berusaha membuka kamar Vira, setelah berhasil Alno menutup pintu itu dengan menendangnya pelan.

Direbahkannya tubuh Vira di atas ranjangnya yang empuk secara perlahan.

Setelah itu Alno duduk di sisi ranjang mengamati wajah cantik adiknya. Perlahan wajahnya semakin mendekat hingga…

Cup

Bibir Alno mendarat dengan mulus di bibir Vira yang tengah terlelap.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

waduhhh Alno awas ketagihan 😅😂😂😂😂😂

2024-06-26

0

Rita

Rita

😅😅😅😅😅

2024-06-26

0

Rita

Rita

ya salahlah enak aja mau gendong dilarang sentuh

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!