Bagian 10

"Maafkan Kakak Vira," Alno langsung memeluk adiknya itu, "Kamu tidak apa-apa kan? Bagaimana dengan pejalan kaki tadi? Apa dia baik-baik saja? Sekarang dimana dia? Kenapa sudah tidak ada disana? Kakak ingin meminta maaf padanya atas kelalaian Kakak," kata Alno tanpa jeda sedikitpun.

Vira mencoba melepaskan pelukan Alno Kakaknya, kemudian dia pandangi wajah sang Kakak baik-baik, "Aku baik-baik saja, orang yang hampir Kakak tabrak juga baik-baik saja, dia tadi sudah pergi dan aku juga sudah minta maaf padanya, sekarang aku tanya, apa Kak Alno baik-baik saja?" Tanya Vira sambil masih menatap wajah Kakaknya yang sedikit pucat.

"Kakak baik-baik saja, tadi Kakak hanya terkejut saja, terus Zeline bagaimana?" Alno langsung melihat kursi di belakangnya, adiknya masih tampak pulas, mungkin memang karena kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh yang menghabiskan waktu berjam-jam.

Alno langsung bisa bernafas lega saat melihat kedua adiknya baik-baik saja.

Vira mengambil minuman yang ada di pintu mobil yang memang selalu disediakan jika memerlukannya di jalan.

"Kakak minum dulu!" Perintah Vira sambil memberikan sebuah botol berisikan air mineral.

Alno menerima dan langsung meneguknya, membuat perasaannya lega.

"Sudah lebih baik?" Vira bertanya memastikan keadaan kakaknya sekarang.

"Ya Kakak sudah lebih baik, terima kasih," kata Alno menatap wajah cantik adiknya.

Setelah semuanya sudah merasa lebih baik, Alno pun langsung kembali menjalankan mobilnya menuju ke kediaman Gottardo, lebih tepatnya tempat tinggal Kakek dan Neneknya..

Vira memperhatikan Kakaknya yang tampak gelisah, seperti ada yang dipikirkan.

"Kakak kenapa? Apa ada masalah" Tanya Vira tanpa mengalihkan tatapannya.

"Kakak tidak apa-apa, dan tidak ada masalah apapun," jawab Alno berbohong, tidak mungkin dirinya mengatakan sebenarnya, tidak mungkin dia mengatakan pada Vira, bahwa dia seperti itu karena mencoba menepis perasaannya terhadap sang adik yang pernah dirasakannya.

"Kakak yakin?" Tanya Vira lagi agar lebih yakin bahwa apa yang tadi dikatakan Kakaknya benar.

"Iya Kakak yakin," Alno menoleh dan tersenyum ke arah Vira meyakinkan adiknya bahwa dia benar-benar baik saja.

Setelah itu mereka pun tidak membicarakan apapun lagi, hanya terdengar deru mesin mobil dan berpadu dengan suara dengkuran halus adik mereka yang tertidur sangat lelap tidak terusik sama sekali.

Tak lama, mobil yang dikemudikan oleh Alno akhirnya melewati gerbang utama kediaman Alexander Gottardo.

Alno berhenti tepat di samping mobil orang tuanya yang sudah terparkir rapi di sana.

Alno kemudian keluar dan membuka pintu mobil belakang, kemudian menggendong adiknya yang masih tertidur, dan Alno tidak tega untuk membangunkannya.

Vira membantu Kakaknya membawakan barang-barang Zeline dan menutup pintu mobil setelah Kakaknya keluar dengan Zeline berada di gendongannya.

Mendengar suara mobil terparkir di halaman, semua orang yang ada di dalam kediaman pun berhamburan keluar.

"Kalian dari mana saja? Kenapa lama sampainya?" Tanya Jasmine yang langsung menghampiri anak-anaknya dengan cemas.

Stevano langsung mendekat dan mengambil Zeline dari gendongan Alno kemudian membawa putrinya itu ke kamar yang biasa ditempati Putrinya jika menginap.

"Sayang kita masuk dan bicarakan di dalam," Liana menyela perkataan Putrinya.

Jasmine pun mengangguk dan berjalan lebih dulu untuk masuk dan duduk di sofa ruang keluarga diikuti dengan yang lain.

Stevano yang turun dari lantai atas dimana kamar Putrinya berada pun langsung ikut bergabung. Bukan tanpa alasan Jasmine seperti itu, selain anak-anaknya yang baru datang setelah 30 menit kedatangannya, tadi Jasmine merasa perasaannya tidak enak, dan dia sangat panik sampai meminta Suaminya untuk menyusul anak-anak mereka, karena takut terjadi sesuatu.

Tapi Ayah dan Ibu Jasmine berhasil menenangkan putrinya itu, memintanya untuk menunggu sebentar lagi, hingga saat mendengar suara mobil, Jasmine langsung berjalan tergesa-gesa untuk bisa segera menghampiri anak-anaknya.

"Tadi Kak Alno…

"Tadi mobil Alno mogok Ma, makanya lama, Maaf sudah membuat Mama dan semuanya khawatir," Alno segera memotong ucapan Vira karena tidak ingin mereka semua khawatir.

"Tapi Alno, kamu bisa menghubungi Mama atau Papa, sayang, kamu tahu Mama khawatir takut terjadi sesuatu sama kalian?" Ucap Jasmine yang tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

"Maafkan Alno Ma, Alno lupa bawa ponsel, jadi tidak bisa menghubungi Mama," jawab Alno jujur, dirinya memang lupa tidak membawa ponsel terakhir ponselnya sedang diisi daya.

"Tapi kan Vira bawa, Vira bisa hubungi Mama," kata Jasmine yang kini mengalihkan pandangan ke arah Putrinya.

"Maaf Ma, ponsel Vira kehabisan baterai," Vira menunjukkan ponselnya yang memang mati, dirinya semalam ketiduran hingga lupa tidak mencharger ponselnya.

"Kalian ini ada-ada saja," komentar Stevano yang sedari tadi diam saja.

"Sudahlah sayang, yang terpenting sekarang anak-anak kita tidak apa-apa, mereka baik-baik saja, dan tidak kurang suatu apapun, jadi kamu bisa tenang sekarang," Stevano mencoba meredakan rasa khawatir istrinya terhadap anak-anak mereka.

"Dan kalian jangan ulangi lagi kejadian seperti ini, lihatlah Mama kalian sangat mengkhawatirkan kalian, jika ada apapun segera hubungi Mama atau Papa," kata Stevano kepada tiga anaknya yang ada disana.

"Iya Pa," jawab Alno, Vira dan Vier bersamaan.

"Maafkan Alno Ma, Alno janji tidak akan seperti ini lagi," kata Alno mendekat ke arah Mamanya, bersimpuh sambil menggenggam wanita yang kini berusia 35 tahun.

"Baiklah Mama maafkan, tapi kalian janji sama Mama, jaga diri kalian baik-baik,"Jasmine membantu Putranya bangun, dan setelahnya Alno langsung memeluk Mamanya.

"Oh ya, aku permisi dulu ke dapur," pamit Vira yang langsung diangguki oleh hampir keluarganya itu.

Vira yang sudah berada di dapur langsung membuka kulkas dan mengambil minuman dingin, dan langsung meneguknya, tapi tiba-tiba ada yang merebut air itu tanpa permisi.

Vira menatap Kakaknya tajam, saat tahu bahwa Alno lah pelaku yang telah merebut minumannya.

Tanpa berkedip Vira memandangi Kakaknya yang sedang meneguk minumannya membuat Vira sampai ikut menelan salivanya.

Vira pandangi bibir Kakaknya yang sedang meminum pada botol bekas bibirnya.

Entah kenapa Vira mengingat perkataan sahabatnya Sisil, "Kau tahu Vira, kalau orang meminum dari gelas yang sama bisa dikatakan berciuman secara tidak langsung," itulah perkataan sahabatnya waktu itu. Dan kini justru terbesit di pikiran Vira.

"Apa ini juga artinya aku dan Kak Alno juga berciuman secara tidak langsung," ucap Vira dalam hati sambil memegang bibirnya.

Vira langsung menepuk pelan kepalanya saat sadar pikirannya sudah terpengaruh pada perkataan Sisil. Vira dengan segera langsung menepis itu semua dari pikirannya.

Dan apa yang Vira lakukan tidak luput dari pandangan Alno, Alno memperhatikan botol minuman di tangannya yang isinya sudah tandas tak tersisa sedikitpun dan tanpa sadar dirinya juga ikut tersenyum, senyuman yang sangat tipis hampir tidak terlihat.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

kasihan vira antara takut ma terpukau

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!