Bagian 8

"Makasih Kak," setelah hanya tinggal berdua Vira mengucapkan terima kasih pada Kakaknya karena telah membantunya.

Papa dan Mamanya sudah berpamitan pada mereka ingin istirahat dahulu sekitar lima menit yang lalu, sedangkan Vier meninggalkan tempat setelah tadi menghabiskan makanan milik Alno, berujung Vira berbagi makanannya dengan Alno.

Vira tidak tahu jika Kakaknya tadi tidak membantunya, mungkin Papanya akan memarahinya, Vira berjanji dalam hati untuk tidak seperti itu lagi.

"Lain kali Kakak tidak akan membantumu," ucap Alno kemudian meninggalkan Vira sendirian di ruang makan, dan berlalu menuju ke kamarnya.

"Ya aku tahu, dan aku tetap berterima kasih, karenamu Ayah tidak marah padaku," kata Vira pelan sambil menatap kepergian Kakaknya itu.

Semantara di dalam sebuah kamar yang hanya diterangi oleh lampu tidur, sepasang suami istri tengah membicarakan tentang anak-anak mereka.

"Sayang kau yakin, Alno hanya menyayangi Vira sebagai adik?" Tanya Jasmine sedikit mendongak agar bisa menatap wajah suaminya yang kini tidur dengan lengannya yang terulur ke samping sebagai bantalan Jasmine.

"Entahlah, aku sendiri tidak begitu yakin," jawab Stevano yang mengelus-elus rambut istrinya yang panjang.

"Iya kan? Kau bahkan tadi lihat sendiri bagaimana Alno melindungi Vira, agar kamu tidak memarahinya," jawab Jasmine sambil membuat pola abstrak di d*d* suaminya dengan jari telunjuknya.

"Ya, aku melihatnya sendiri," jawab Stevano yang memang tahu sebenarnya apa yang terjadi, karena memang Stevano menempatkan satu pengawal untuk mengawasi Putrinya yang sudah mulai beranjak dewasa itu. Dia ingin memastikan bahwa Putrinya selalu aman dan baik-baik saja.

Setelah menjawab pertanyaan istrinya, Stevano kemudian menangkap jari mungil sang istri, agar menghentikan apa yang dia lakukan saat ini.

Jasmine kembali mendongak, "Kenapa?" Tanya Jasmine yang tidak menyadari bahwa tindakannya mungkin saja bisa mengganggu macan yang sedang tidur.

"Sayang apa kau sengaja ingin menggodaku," kata Stevano dengan suara paraunya.

"Tidak, siapa juga yang menggodamu? Sudah tua juga," kata Jasmine berkilah bahkan dirinya kini memanyunkan bibirnya karena tidak terima, Jasmine dibilang menggoda suaminya.

"Tapi kau benar-benar menggodaku sayang?" Kata Stevano menghirup wangi rambut sang istri.

"Sungguh sayang, aku tidak meng.." ucapan Jasmine terhenti, saat dirinya menyadari sesuatu. "Maaf," cicitnya saat dirinya tahu apa yang Suaminya maksud.

Tak lama bibir Stevano sudah mendarat di bibir istrinya.

***

"Pagi sayang," sapa Jasmine pada Putrinya yang baru saja turun dari lantai atas dimana kamarnya berada.

"Pagi Ma," balas Vira menyapa Mamanya yang sedang berkutat dengan alat-alat dapur.

"Jadi Ma, kita jemput Nenek dan Kakek?" Tanya Vira pada rencana yang sudah disusun tiga hari yang lalu.

"Jadi dong, Mama juga sudah kangen sama si bungsu, adik kamu itu, kalau sudah pergi sama Kakek dan Neneknya kadang sampai lupa sama Mama," kata Jasmine sedikit sedih.

"Kan Mama pernah bilang, biarkan saja dia untuk menemani nenek dan Kakek agar tidak kesepian," Vira mengingatkan Mamanya akan ucapannya tempo hari.

"Iya sih, tapi tetap saja Mama kangen sama dia," lirih Jasmine.

Vira mendekat ke arah Mamanya dan memeluknya erat, "Sudah Mama jangan sedih lagi, kan masih ada Vira, Kak Alno, Vier dan Vian," ucap Vira menghibur Mamanya.

"Ada apa ini, pagi-pagi uda berpelukan seperti itu, tidak ajak-ajak Papa lagi," kata Stevano yang baru saja datang, dengan Kak Alno dan Vier kembarannya.

Tidak perlu bertanya, Vira kini tahu kemana perginya pria pagi ini hingga suasana rumah menjadi sepi.

Rupanya mereka bertiga baru saja selesai jogging, dan mereka meninggalkannya seorang diri.

"Kenapa Papa pergi jogging tidak mengajak Vira?" Tanya Vira kesal.

"Bagaimana diajak kamu tidurnya kayak kebo gitu," bukan Papanya yang menjawab, tapi Kakaknya Alno yang kini membuka lemari es dan mengambil air dingin dari sana kemudian langsung meneguknya.

"Siapa juga yang tanya Kakak, aku tanya sama Papa, bukan begitu Pa?" Vira sengaja membawa-bawa nama Papanya untuk membela dirinya, karena Alno pasti akan menang jika cuma melawan dirinya.

"Pa?" Vira memanggil Papanya lagi tapi tidak ada sahutan hingga dirinya pun menoleh ke arah belakang, dan ternyata Papanya sudah tidak ada disana, bahkan bukan cuma Papanya, Mamanya juga sudah tidak ada disana.

Sementara Vier dan Alno tertawa saat melihat tingkah Vira tadi.

Vira yang ditertawakan, menghentakan kakinya dan hendak kembali ke lantai atas untuk membangunkan Vian adiknya.

Alno hanya menggelengkan kepalanya melihat Vira yang kini berlalu.

"Loh, Viranya kemana?" Tanya Jasmine yang baru kembali lagi ke dapur.

Alno dan Vier yang sedang berbincang dan duduk di ruang makan langsung menoleh saat mendengar suara Mamanya.

"Vira keatas Ma, mau bangunin Vian sepertinya, mungkin sebentar lagi juga turun. Oh ya memang Mama darimana?" Tanya Vier bangun saat melihat Mamanya membawa hasil masakannya untuk ikut membantunya, begitupun dengan Alno.

"Mama dari kamar, biasa nyiapin pakaian untuk Papa kalian, oh ya bagaimana kalian? Apa kalian akan ikut menjemput Kakek dan Nenek, apalagi kalian kan sedang libur, biar ramai gitu, Kakek sama Nenek pasti senang, karena kalian ikut.

Vier dan Alno saling pandang, kemudian keduanya pun menganggukan kepalanya bersamaan.

Jasmine pun tersenyum senang saat melihat anak-anaknya mau ikut pergi bersama mereka menjemput Kakek dan Nenek kemudian mengantarnya ke rumah mereka, rumah tempat Jasmine bermain dulu.

Tak lama Vira datang dengan menggandeng tangan Vian diikuti Stevano yang berjalan di belakang keduanya.

"Mama tahu, dilihat dari jauh saat Mama mengobrol dengan Kak Alno dan Vier, Mama bukan seperti Mama, tapi lebih seperti seorang Kakak," kata Vira yang membuat semua orang menatap ke arahnya.

"Kenapa kalian semua menatapku seperti itu?" Vira yang ditatap seperti itu langsung menyuarakan suaranya.

"Aku tidak salah Kok, maksudnya tidak bicara sembarangan, orang yang tidak mengenal Mama, pasti akan mengira Mama, Kak Alno dan  Vier saudaraan," lagi-lagi Vira mengatakan itu tanpa melihat jika aura di belakangnya sudah berubah mencekam.

"Terus bagaimana menurut kamu, tentang Papa, apa Papa juga mirip seperti saudara jika disandingkan dengan Kakak-kakakmu itu?" Tanya Stevano tiba-tiba menoleh ke arah belakang, membuat Vira langsung menoleh, sepertinya dia terkejut dan baru menyadari kalau sedari tadi ternyata Ayahnya ada di belakangnya.

"Tentu saja tidak, Papa yang memang terlihat seperti Papa," jawab Vira polos.

"Sayang!" Jasmine kemudian langsung menghampiri Suaminya yang tampak semakin kesal saat mendengar jawaban Putrinya itu.

Jasmine mengelus lengan Suaminya agar tidak marah atas apa yang Putrinya tadi katakan.

"Sayang, Vira tadi hanya bercanda," ujar Jasmine menenangkan.

"Zavira Anderson!" Suara Stevano terdengar menggelegar di seisi ruangan tersebut saja.

"Tunggu setelah ini kau akan mendapat hukumannya," kata Stevano kemudian berlalu dan duduk di kursinya untuk menikmati sarapan buatan istri tercintanya. 

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

pp kok g terima dibilang scra g lgsg tua😂😂😂

2024-06-26

0

Rita

Rita

ada yg menyala😅😅😅😅

2024-06-26

0

Rita

Rita

😅😅😅😅😅

2024-06-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!