Bagian 6

"Vira kenapa masih diam di sana? Ayo cepat pulang sekarang!" Alno menoleh kembali ke belakang, saat tidak merasa ada seseorang yang mengikuti langkahnya.

"Tapi Kak..

"Vira, Kakak tidak ingin dibantah," ucap datar Alno.

Akhirnya Vira pun hanya bisa pasrah saja mengikuti langkah kaki Kakaknya. Sesekali Vira menoleh ke belakang, meminta maaf pada Sean, karena tidak jadi pulang bersama pria itu.

Sesampainya dimana mobilnya di parkirkan, Alno membuka pintu samping kemudi.

"Masuk!" Perintah Alno pada adiknya itu.

Vira pun masuk ke dalam mobil seperti apa yang kakaknya perintahkan.

Alno menutup pintu mobil dan berlari ke arah pintu sebelahnya, membuka dan kemudian masuk dan duduk di kursi kemudi.

Alno menghela nafas, melirik adiknya, kemudian dia pun mendekat ke arah adiknya.

Vira yang menyadari itu langsung memundurkan tubuhnya hingga membentur pintu mobil. "A..apa yang akan Kakak lakukan?" Kata Vira gugup.

"Apa yang kamu pikirkan? Kakak hanya memasang sabuk pengaman," kata Alno datar tapi sebenarnya dalam hati tersenyum saat melihat tingkah adiknya yang tadi sempat panik.

"Tidak," jawab Vira cuek, dia kemudian melipat kedua tangannya di depan dada dan memejamkan matanya.

Alno hanya melirik sebentar dan tersenyum kemudian mulai melajukan mobilnya.

Tak lama mobil itu berhenti, Vira yang merasakan mobil tidak jalan, akhirnya membuka matanya, dia tadi hanya memejamkan mata tapi tidak benar-benar tertidur.

"Kenapa berhenti?" Vira menatap Kakaknya yang sedang melepas sabuk pengaman.

"Hmm, Kakak mau beli makanan dulu, Kakak lapar dari siang belum sempat makan," jawab Alno yang kini memandangi adiknya yang cantik itu.

"Kenapa Kakak tidak makan siang? Jika Mama tahu Mama pasti marah, lagian sesibuk apa sih Kakak, hingga makan siang sampai kelewat gitu," Vira jadi kesal saat tahu jika Kakaknya melewatkan makan siang, apalagi Vira sangat tahu bahwa Kakaknya itu punya penyakit magh.

"Tadi ada tambahan kelas mendadak membuat Kakak telat pulang, jadi Kakak buru-buru untuk menjemput kamu, takutnya nanti kamu kelamaan nunggu, ya sudah Kakak mau beli itu dulu, kamu mau tidak?" 

"Hmm boleh," jawab Vira.

Mendengar jawaban adiknya Alno pun segera keluar dari mobil dan berjalan menuju pedagang makanan di pinggir jalan.

Vira menatap kepergian Kakaknya, mendengar penjelasan Kakaknya tadi Vira jadi merasa bersalah, Kakaknya seperti demi menjemput dirinya, tapi dia justru kabur meninggalkan Kakaknya.

"Maaf Kak, aku janji lain kali tidak akan seperti itu lagi," gumam Vira sambil melihat Kakaknya yang sedang berbicara dengan penjual makanan.

Sambil menunggu Kakaknya, Vira memainkan ponsel untuk menemaninya. Hingga Vira melihat ponsel Kakaknya yang ternyata tertinggal di sana, Vira pun mengambilnya hendak membuka tapi ternyata di kunci.

Hingga tiba-tiba ponsel itu berdering saat ada di tangannya, membuat Vira terkejut dan refleks melempar ponselnya.

Vira kemudian mengambil ponsel itu, Gea nama orang yang saat ini menghubungi Kakaknya.

"Gea? Siapa dia? Apa mungkin kekasih Kakak? Entahlah," tanya Vira pada dirinya sendiri, kemudian kembali meletakkan ponsel itu di tempat semula.

Tapi setidaknya Vira lega, Kakaknya sudah memiliki kekasih artinya apa yang dibilang Merry tidak benar.

Vira jadi mengingat kejadian saat di kantin tadi, tepatnya saat dia sedang berdua bersama Merry, karena Sisil sedang pergi ke toilet.

"Kok aku ngerasa Kak Alno justru seperti kekasihmu sih Ra daripada Kakakmu, kalian juga terlihat serasi deh," kata Merry pada Vira, untung saja tidak ada Sisil, kalau ada Vira takut Sisil nanti salah paham dengan perkataan Merry, karena Vira tahu jelas jika Sisil menyukai Kak Alno.

"Hussh ngawur kamu kalau ngomong, lagian Kak Alno itu Kakak kandung aku, mungkin kamu melihat kita serasi sebagai Kakak dan adik," jawab Vira atas perkataan yang salah satu sahabatnya itu katakan.

"Lagian ya Ra, aku perhatiin, perhatian dan kasih sayang Kak Alno ke kamu itu beda, seperti perhatian pada kekasihnya buka sama adiknya, coba lihat saja sih Vier, dia kembaran kamu tapi dia biasa-biasa saja kamu mau bagaimana, beda dengan Kak Alno," tambah Merry lagi, membuat Vira diam dan memikirkan perkataan sahabatnya itu.

"Jangan aneh-aneh deh kalau ngomong, aku sama Kak Alno itu Kakak Adik, alias saudara kandung, jadi hal itu tidak akan mungkin terjadi dan itu pasti hanya perasaan kamu saja, udah-udah cepat dimakan makanannya, nanti malah keburu dingin," Vira berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Dan jangan bahas hal ini lagi, apalagi di depan Sisil, kau tahu bukan jika Sisil menyukai Kak Alno," peringat Vira kemudian.

"Ya, ya," Merry pun akhirnya melanjutkan kegiatan makannya.

Vira terdiam, Vira merasa apa yang sahabatnya katakan ada benarnya juga tapi segera beberapa detik kemudian  gadis itu menggelengkan kepalanya, dan meyakini bahwa yang dikatakan sahabatnya itu salah dan tidak mungkin akan terjadi.

"Maaf lama," Kata Alno yang baru datang dan langsung membuka pintu mobil, membuat buyar ingatan Vira pada kejadian siang tadi.

"Ah tidak apa-apa, oh ya Kak, tadi ada yang menghubungi Kakak, namanya Gea, siapa dia? Apa kekasih Kakak? Wah Kakak ya, punya kekasih tidak bilang-bilang sama aku, kapan-kapan kenalin dong Kak sama aku," cerocos Vira tanpa henti.

"Gea? Alno mengernyitkan dahi bingung, saat nama itu menghubunginya malam-malam begini, Gea adalah temannya dari SMA dan kini mereka pun berkuliah di tempat yang sama, dengan jurusan yang berbeda.

"Iya, dia pasti kekasih Kakak kan?" Tanya Vira lagi yang penasaran akan sosok yang bernama Gea itu, apalagi disaat gadis menelponnya di jam sekarang ini.

Tanpa menjawab pertanyaan adiknya, Alno langsung mengendarai mobilnya agar segera sampai ke rumah, apalagi dia tadi mendapat pesan dari Vier jika Mama dan Papanya sudah kembali.

Vira hanya mengerucutkan bibirnya saat diabaikan oleh Kakaknya, kemudian menyamankan posisi duduknya dan memejamkan mata karena kemungkinan mereka akan sampai sekitar 10 menit lagi.

"Gea bukan kekasih Kakak, Kakak tidak ingin menjalin hubungan dengan siapapun, karena Kakak akan selalu menjagamu, jika Kakak memiliki kekasih, takutnya seluruh waktu Kakak akan dihabiskan untuk menemani kekasih Kakak, hingga Kakak tidak bisa menghabiskan waktu denganmu lagi," ucap Alno dalam hati sambil menoleh ke arah adiknya.

Setelah itu, Alno kembali fokus mengemudikan mobilnya, hingga kurang lebih 10 menit, mobil pun sampai di pelataran rumah Stevano Anderson.

Alno tersenyum saat mendapati Vira ternyata benar-benar tidur, terdengar nafasnya yang teratur, Alno melepaskan sabuk pengaman yang terpasang di tubuh adiknya, kemudian menatap wajah cantik adiknya itu, menyingkirkan helaian rambut yang menutupi sebagian wajahnya.

"Cantik," gumam Alno sambil tersenyum. 

Alno kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah adiknya, tapi tiba-tiba..

Deg

Deg

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

siapa tuch yg deg2an

2024-06-26

0

Rita

Rita

merry lbh peka

2024-06-26

0

Nur Aini

Nur Aini

semangat Thor, ku tunggu upnya 😊

2022-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!