Bagian 5

"Ada apa?" Jawab Vier begitu mengangkat panggilan dari temannya.

"Tumben ini pacar aku sendirian di luar, mana nih pengawal-pengawalnya," kata sahabat Vier yang bernama Andre.

"Maksudmu siapa?" Tanya Vier yang masih mencerna perkataan sahabatnya itu.

"Tentu saja Vira, siapa lagi? Biasanya kalau tidak sama loe, sama Ken kalau tidak sama Kakak lo," jawabnya yang masih merasa heran karena tidak biasanya seorang Vira pergi sendiri, apalagi di melewati jam malam mereka. Yah Andre tahu jam malam yang diberikan orang tua sahabatnya itu, karena Andre sering mendengar hal itu dari Vier, berbeda dengan Ken yang dibebaskan kedua orang tuanya. 

"Mana gue tahu kalau itu Vira, kan kau semua cewek juga dibilang pacar loe," jawab Vier kesal.

Hingga beberapa detik kemudian,

"Apa? Vira? Vira saudara gue? Dimana kalian sekarang? Kenapa bisa Vira sama loe? Loe gak macam-macam kan?" Tanya Vier beruntun setelah menyadari nama gadis yang disebut sahabatnya itu Vira kembarannya.

Andre mendengus kesal mendengar pertanyaan dari Vier, dia masih sayang sama nyawanya dan akan berpikir ulang jika akan macam-macam dengan Vira, apalagi gadis itu memiliki banyak bodyguard, siapa lagi jika Bukan Ken, Kak Alno, Papanya dan sahabatnya itu. Membayangkan saja, Andre terasa sulit menelan salivanya sendiri.

"Sudah untung gue kasih tau lo, eh ini lo malah nuduh yang gak jelas," terdengar  gerutuan Andre dari seberang telepon.

"Sory, sory gue tadi panik, makanya refleks aja nanya gitu, sekarang lo dimana? Gue kesana sekarang dan pastikan Vira baik-baik saja dan jangan sampai lecet walaupun itu hanya seujung kuku," ucap Vier lebih tepatnya memerintah.

"Ya, ya loe gak perlu khawatir gue pasti akan jagain pacar gue sepenuh hati, nanti gue share deh lokasinya, yaudah gue tutup dulu, tuh ada yang deketin Vira soalnya," setelah mengatakan itu Andre langsung memutuskan panggilannya dan menghampiri Vira yang tampak ngobrol dengan seorang cowok.

Vier langsung mengambil kunci motor dan dompetnya yang tadi dia letakkan di atas meja dan segera keluar kamar, untungnya Mama dan Papanya belum pulang, dan Vier berharap tidak ada pelayan ataupun pengawal yang mengadu tentang kejadian ini pada orang tuanya, karena dapat dipastikan Papanya akan lebih mendisiplinkan mereka.

"Mau kemana kamu?" Alno bertanya saat melihat Vier dengan jaket kulitnya keluar dari kamar.

"Aku mau jemput Vira Kak, aku sudah tahu dia dimana sekarang," jawab Vier yang langsung kembali melangkah.

"Masuklah ke kamarmu, biar Kakak yang menjemputnya, Kakak juga akan sekalian beli makanan, kamu di rumah saja jagain Vian, kasihan juga dia sendiri hanya ada pelayan. Mama sama Papa belum pulang kan?" Kata Alno yang kemudian menanyakan kedua orang tuanya.

"Untungnya belum Kak, jika sudah Kakak pasti tahu sendiri," Vier ingat jika melanggar aturan yang dibuat Papanya, hukumannya adalah, tidak boleh kemanapun sepulang sekolah, bahkan mereka akan diantar dan dijemput supir keluarga.

"Hmm, ya sudah Kakak ambil jaket Kakak dulu, oh ya tadi nenek telpon besok mau pulang, kamu ingin dibelikan apa, nanti kamu kasih tahu sendiri saja sama nenek," beritahu Alno saat tadi Ibu dari Mamanya itu menelpon dan mengabari bahwa besok dia dan suaminya, serta Zeline si bungsu akan pulang dari luar negeri, sudah seminggu mereka pergi karena urusan bisnis Kakeknya, ya Alex masih mengurus perusahaannya sambil menunggu Vier yang akan menggantikannya kelak.

"Baiklah nanti aku beritahu nenek, ya sudah Kak, aku balik ke kamar lagi ya," ucapnya sekalian berpamitan pada Kakaknya untuk kembali ke kamar.

"Jangan lupa kirim lokasinya ke Kakak!" Kata Alno yang melihat adiknya sudah berjalan menjauh darinya.

"Ya, ini mau ku kirim segera," terlihat Vier berjalan sambil memainkan ponsel.

"Oke," Alno masuk ke dalam kamarnya, mengambil Jaket, ponsel, kunci mobil serta dompetnya.

Setelah siap dan mendapat pesan dari Vier, Alno segera menjalankan mobilnya ke lokasi tempat dimana Vira berada.

Sepuluh menit waktu yang Alno tempuh, kini dia telah sampai ke tempat tujuan, Alno mengedarkan pandangannya mencari keberadaan adiknya, hingga pandangannya menyipit saat melihat Vira bersama dua orang pria di depan minimarket, Alno tidak tahu siapa kedua pria itu, karena posisi mereka yang membelakanginya, jadi sangat sulit untuk Alno melihat langsung turun dan bergegas menghampiri Vira.

"Zavira Anderson!" Teriak Alno begitu dia sudah berada tidak jauh adiknya itu.

Ketiganya menoleh saat mendengar seseorang memanggil nama gadis yang ada disana.

"Kak Alno," lirih Vira.

Vira menunduk saat mendapatkan tatapan tajam dari Kakaknya. Rasanya Kakaknya itu akan menelan dirinya hidup-hidup.

"Eh Kak Alno, Vier mana Kak, tadi dia bilang mau jemput Vira kok malah Kakak yang datang, atau jangan-jangan ini Vier yang sedang menyamar menjadi Kak Alno ya," Andre mengetukkan jari telunjuknya di dagu seolah sedang berpikir.

Bukannya menjawab Alno justru semakin tajam menatap Andre.

"Eh Kak, Kak jangan melotot seperti itu, nanti keluar lagi tuh bola mata," Andre pura-pura bergidik ngeri saat Alno melotot ke arahnya.

"Hehe Kak maaf bercanda, Kak Alno serius amat deh, jangan terlalu serius Kak, nanti cepat tua, eh Kak Alno kan memang lebih tua," Andre langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan saat Alno berjalan mendekatinya.

"Ampun Kak, aku hanya bercanda tadi," Andre memundurkan tubuhnya saat Alno terus maju.

Hingga akhirnya tubuh Andre sudah terpojok, Andre sampai susah payah menelan salivanya sendiri.

Vira dan cowok satunya yang diketahui bernama Sean itu menahan tawanya, melihat Andre yang biasa petakilan justru menciut saat didekati oleh Alno.

Alno mendekat dan semakin mendekat, hingga kini mereka hany berjarak tiga puluh senti.

"Kak maaf Kak, tolong jangan apa-apakan aku, lepaskan aku Kak," Andre merengek seperti seorang perempuan sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

Alno yang melihat itu langsung mundur dan merinding melihat tingkah sahabat adiknya itu.

"Sorry ya gue masih normal," ucap Alno yang lalu segera menjauh dari Andre.

Tawa Vira dan Sean pun pecah, saat keadaan berbalik,  tadinya Andre yang takut pada Alno, sekarang justru Alno lah yang takut pada Andre.

Mendengar dirinya ditertawakan, Alno pun langsung menoleh ke arah dua orang di belakangnya.

"Vira ayo pulang!" Kata Alno datar.

"Kak, aku akan diantar pulang Sean jadi Kakak bisa pulang sendiri," jawab Vira yang memang tidak enak pada Sean karena tadu Vira sudah menyetujui Sean saat pria itu bilang akan mengantarnya.

"Vira, Kakak tidak ingin mengulang kata yang sama, sekarang masuk mobil!" Perintah Alno tegas.

"Vira, aku janji akan mengantarmu sampai tujuan dengan selamat," Sean ikut berbicara membuat Vira langsung menoleh ke arah lelaki yang ada disampingnya.

"Vira kau akan ikut Kakak atau dia?" Ucap Alno dingin menatap Sean tajam, tapi sepertinya Sean tidak gentar sedikitpun.

"Vira!" Bentak Alno karena Vira lagi-lagi tidak mendengarkan ucapannya.

Vira menatap Alno dan Sean bergantian, dia jadi bingung bersama siapa dirinya akan pulang.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

aduh Al jgn galak2 atuh

2024-06-26

0

Rita

Rita

lagian kmu Alno mode galak dibecandain

2024-06-26

0

Ipuk Wartini

Ipuk Wartini

jangan galak galak dong kaaaa.....

lanjut...

2022-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!