Bagian 4

"Ra apa kamu yakin? Bagaimana Kalau Kak Alno marah padamu?" Tanya Sisil yang mendengar kalau Vira belum ingin pulang sekarang.

Mereka bertiga kini sedang ada di salah satu pusat perbelanjaan. Satu jam yang lalu mereka baru saja selesai menonton, dan sekarang mereka sedang makan malam di salah satu tempat makan di dalam pusat perbelanjaan tersebut.

"Hmm aku yakin, jarang-jarang juga kan keluar, selagi bisa keluar kenapa tidak, belum tentu besok bisa keluar lagi, kan kita juga tidak pernah kumpul bersama," kata Vira setelah tadi berhasil menelan makanannya.

"Tapi apa Kak Alno tidak marah?" Kembali lagi Sisil bertanya, dia takut Kakak Vira yang baru saja sosoknya diceritakan akan ikut marah padanya, padahal dia ingin dekat dengan pria itu.

"Itu urusan aku, kalian tidak perlu khawatir, sekarang kita senang-senang dulu oke," Vira mengangkat minuman jusnya meminta mereka untuk bersulang.

Kedua temannya itu pun ikut mengangkat gelas mereka, dan membenturkan gelas bersama, layaknya orang bersulang.

"Bagaimana setelah ini kita pergi karaoke?" Usul Sisil.

"Wah boleh tuh," tambah Merry.

"Bagaimana Ra?" Tanya Sisil pada Vira meminta pendapatnya.

"Tentu dong," jawab Vira semangat.

Dan ketiganya pun langsung menghabiskan makanan mereka agar bisa melanjutkan ke acara selanjutnya.

***

Sementara di tempat lain

"Kenapa kamu pulang sendiri dimana Vira? Dan kenapa ponsel kamu seharian ini tidak aktif, kau tahu Kakak seharian ini menghubungimu, kamu pergi sama pacar kamu boleh, tapi jangan lupa waktu dan ingat jangan pula sampai melebihi batas," Alno marah-marah begitu melihat Vier yang baru saja bulan dari kencannya bersama sang kekasih.

"Maaf Kak, bukan sengaja mematikannya, tapi ponselku memang lowbat, dan untuk tidak melebihi batas aku tahu Kak, aku juga akan selalu ingat pesan Mama jadi Kakak tidak perlu khawatir," kata Vier kesal karena secara tidak langsung Kakaknya itu menuduhnya melakukan yang tidak-tidak.

"Mana Vira?" Tanya Alno karena belum mendapatkan jawaban dari pertanyaannya yang itu.

"Kenapa Kakak tanya padaku? Bukannya Kakak yang biasa menjemputnya?" Tanya Vier heran karena Kakaknya itu menanyakan keberadaan kembarannya, padahal biasanya Kakaknya yang selalu tahu lebih dulu apapun tentang Vira kembarannya itu.

Alno menghela nafas, "Kakak tidak tahu dia dimana, Kakak terlambat menjemputnya dan dia sudah tidak ada di kelasnya, Ken bilang Vira pergi bersama kedua temannya, sebelum Kakak datang, Kakak sudah mencarinya tapi tidak juga menemukannya, apa kamu punya nomor ponsel kedua temannya itu? Kakak khawatir terjadi sesuatu sama Vira," Alno pun akhirnya menceritakan kekhawatirannya pada sang adik. Bahkan dia lupa jika tadi dia sudah marah-marah terhadap Vier.

Vier kemudian melihat jam pada dinding, waktu menunjukkan pukul sembilan lebih sepuluh menit, dan itu melebihi batas jam malam yang diberlakukan oleh Papanya.

Ya Stevano memberlakukan jam malam untuk anak-anaknya, agar anak-anaknya itu disiplin, dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena mereka pulang terlarut malam.

"Papa sama Mama mana?" Tanya Vier yang tidak melihat keberadaan orang tuanya, jika sampai orang tuanya tahu, maka mereka akan dipastikan mendapat pelajaran tambahan dari Papanya, Stevano akan menasehati mereka panjang lebar, tentang itu. Begitulah sosok seorang Stevano sekarang, dirinya seperti itu karena ingin menjaga anak-anaknya, apalagi anak-anak masih remaja dan masih labil, masih sering kali berontak pada peraturan yang selalu diberlakukan orang tua mereka, Stevano ingin anak-anaknya selalu dalam keadaan aman dan baik-baik saja. 

Bisa saja dirinya menugaskan beberapa pengawal untuk mengikuti mereka diam-diam, tapi Stevano tidak mau melakukan itu, Stevano takut jika hal itu justru anak-anaknya merasa membatasi kebebasan mereka, hingga Stevano membiarkan anak-anaknya melakukan apapun yang mereka suka selama tidak melewati batasannya.

"Mama Papa sedang pergi ke acara pembukaan resto teman Papa, mungkin sebentar lagi mereka akan pulang," jawab Alno nyaris tanpa ekspresi apapun.

Marah, kecewa, sedih, takut, khawatir, itulah yang dia rasakan saat ini, apalagi jika memikirkan kenapa Vira sampai nekat seperti itu.

"Kak, Vira mungkin merasa selama ini Kakak selalu mengekangnya, membuat dirinya tidak bebas melakukan apapun yang biasanya remaja ingin lakukan, hingga saat Vira punya celah sedikit saja, untuk keluar mencari kebebasan itu, dia pun tanpa ragu melakukannya, dia merasa senang atas apa yang dilakukannya, hingga pada akhirnya dia lupa waktu, tapi aku yakin Kak, Vira tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh, sama sepertiku aku yakin Vira juga berpegang teguh pada nasihat yang selalu Mama berikan," ujar Vier mengeluarkan segala uneg-uneg yang dia pendam selama ini tentang sikap berlebihan Kakaknya itu terhadap kembarannya.

"Apa salahnya jika aku ingin selalu melindunginya? Apa salahnya jika aku ingin selalu memastikan adikku sendiri itu aman? Kenapa Vira tidak juga mengerti maksud dari semua apa yang aku lakukan?" Ucap Alno dalam hati.

"Kakak bukan mengekangnya, Kakak tidak pernah melarangnya melakukan apa yang dia sukai, Kakak selalu mengatakan jika dia ingin melakukan itu semua, menghabiskan waktu remajanya, Kakak tidak masalah tapi itu harus sama Kakak, Kakak rela menjadi bodyguardnya menemani kemanapun dia dan teman-temannya akan pergi, asal Kakak melihat dengan mata kepala Kakak sendiri dia baik-baik saja. Kakak bukan tidak percaya pada adik Kakak, seperti apa yang kamu katakan jika kalian pasti akan selalu mengingat nasihat Mama, Kakak percaya itu, tapi masalahnya bukan itu saja Vier, mungkin saat ini kamu belum mengerti, tapi nanti kamu akan mengerti, bagaimana sifat-sifat orang-orang di luar sana, bahkan orang yang kita kenal baik bisa saja menjerumuskan kita, menusuk kita dari belakang, bahkan banyak orang yang diluar sana yang bisa saja berbuat yang tidak-tidak pada gadis-gadis yang berkeliaran sana apalagi mereka tidak dalam pengawasan. Dunia yang kalian kenal belum begitu luas, makanya kalian tidak sewaspada itu pada sekitar, dunia kalian hanya itu-itu saja, tapi seiring bertambahnya usia kalian, kalian akan mengerti itu, mengerti bagaimana banyak sifat-sifat orang yang belum pernah kalian jumpai, Kakak juga bukan tidak percaya padamu, tapi Kakak hanya takut kamu khilaf, jika keindahan sesaat telah menggoda hingga memperdayamu melakukan hal yang tidak seharusnya kamu lakukan," Alno menepuk bahu Vier dan kemudian meninggalkan adiknya yang sepertinya sedang mencerna dengan baik apa yang baru saja dia ucapkan.

"Aku akan mencari tahu nomor kedua teman Vira Kak, dan akan menyuruhnya segera pulang," teriak Vier saat melihat Kakaknya sudah berjalan cukup jauh meninggalkannya menuju kamar.

"Hmm, jika ada apa-apa kabari Kakak, Kakak istirahat dulu," jawab Alno yang memang ingin mengistirahatkan dirinya, baik pikiran hati dan tubuhnya, Alno benar-benar lelah dengan apa yang terjadi hari ini.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

itu menurut mu Alno ga menurut adik2mu

2024-06-26

0

Ipuk Wartini

Ipuk Wartini

lanjut....rajin2 up nya
cerita nya bagus...semoga kedepan nya lebih menarik lagi

2022-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!