Bagian 3

"Kamu tidak pulang? Apa mau barengan sama aku saja?" Tanya Ken yang baru akan keluar dari kelas kepada Vira sepupunya, apalagi Vier saudara kembarnya sudah berpamitan lebih dulu karena akan menonton dengan sang kekasih.

"Hmm Ken bolehkah aku minta tolong?" Terlihat Vira memegangi kepalanya.

"Ada apa? Kamu sakit? Ayo sekarang kita ke uks!" Ken langsung saja panik.

"Hmm tidak perlu, tolong mintain obatnya saja, aku akan tidur bentaran, rasanya tidak kuat jika harus dibawa berjalan," ucap Vira yang kemudian menenggelamkan kepalanya di atas kedua tangannya yang terlipat di meja.

"Tapi.."

"Tidak apa-apa Ken ada kami disini," jawab Sisil yang baru selesai membereskan buku pelajarannya.

"Iya Ken kita akan menemani Vira," sahut Mery, teman Vira yang lain sambil tersenyum ke arah Ken.

"Baiklah! Tolong jaga Vira, aku tinggal dulu." Ucap Ken kemudian berlari untuk mengambilkan apa yang dibutuhkan sepupunya itu.

Vira mengangkat kepalanya dan langsung menatap kedua temannya, "Ayo cabut!" Vira langsung berdiri begitu mendengar suara langkah kaki menjauh.

"Kasihan sekali Ken, kamu tega banget sih Ra," ucap Mery kesal, apalagi harus melihat pria yang disukainya dibohongi Vira.

"Kamu mau aku dekatkan dengannya tidak? Kalau tidak mau ya sudah sono samperin dia, dan bilang kalau Vira hanya pura-pura sakit," kata Vira cuek, Vira sangat tahu jika sehabis ini Mery pasti akan memilih mengikutinya.

"Kamu selalu saja mengancam," gerutu Merry.

"Oh ya memang kenapa sih Ra, jika Ken tahu kita akan pergi, biar dia juga bisa sampaikan pada orang rumah agar Mama dan Papamu tidak khawatir," Sisil memang kurang setuju dengan apa yang Vira lakukan.

Mereka memang janjian, tapi kenapa Vira tidak ijin baik-baik saja, masa iya keluarganya tidak mengijinkan sementar Vier yang berdua saja dengan kekasihnya saja boleh kemanapun," tambah Sisil dalam hati.

"Nanti aku kabari Mama di jalan, ayo sekarang kita pergi, selagi Ken belum datang," kata Vira kemudian menarik kedua temannya untuk segera keluar dari ruang kelas. Untungnya mereka tidak bertemu dengan Ken saat hendak keluar.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam mobil jemputan Merry. Dan setelahnya Merry menyuruh supir pribadi keluarganya untuk segera melajukan mobilnya menuju tempat yang telah mereka sepakati.

Di depan sekolahnya Vira melihat Alno baru turun dari motornya.

"Ah, tunggu sebentar, lebih baik kita ke kantin dulu, aku lapar," kata Vira menarik kedua temannya menuju ke kantin agar Alno tidak melihat mereka.

"Tapi bagaimana jika nanti kita bertemu Ken?" Tanya Sisil.

"Tidak akan arah kantin dan uks berbeda, jadi kalian tenang saja," jawab Vira berpura-pura tenang.

"Kenapa kita harus pergi seperti ini Vira, bukankah lebih baik Ken tahu, mungkin saja Ken akan ikut dengan kita, akan bagus jika ada seorang pria yang ikut dan bisa menjaga kita," kata Merry penuh harap.

"Tidak bisa," ucap Vira dan Sisil bersamaan.

Kemudian mereka pun berhasil lolos tanpa diketahui oleh Alno.

***

Sementara itu di tempat lain, Ken yang sudah mendapatkan obat dari guru piket uks, segera berlari tanpa berpamitan terlebih dulu. Dia langsung berlari menuju kelasnya.

Begitu sampai dan masuk ke dalam kelas, tidak ada seorangpun disana termasuk Vira dan kedua temannya.

"Kemana dia?" Gumam Ken.

"Bahkan tas mereka pun sudah tidak ada, apa mereka membohongiku?" Tambahnya lagi.

Ken mengambil ponselnya dan segera menekan nomor Vira tapi hanya suara operator yang menjawab panggilannya.

"Si*al," umpat Ken karena merasa dib*d*hi oleh sepupunya itu.

Ken pun mengambil tasnya dan berlalu keluar dari ruang kelas menuju ke depan menunggu supir yang menjemputnya.

"Pantas saja," ucapnya yang melihat seseorang yang sangat dikenali ada di sana.

"Ken!" Panggil pria itu padanya.

Ken berjalan mendekat dan mencium punggung tangan Alno, seperti kebiasaan yang diajarkan orang tua mereka, untuk menghormati yang lebih tua.

"Kakak mau jemput Vira?" Tanya Ken pada Alno.

"Oh ya apa kamu melihatnya, Kakak sudah menunggu dari sepuluh menit yang lalu tapi dia tidak keluar-keluar, tapi Kakak lihat sepertinya sudah sepi banyak yang sudah pulang juga.

"Tuhkan benar seperti apa yang aku duga, ini yang membuat dia langsung kabur," ucap Ken dalam hati.

"Ken!" Alno menaik turunkan tangannya di depan wajahnya.

"Ah itu Kak, Vira tadi baru saja pergi bersama teman-temannya," jawab Ken.

"Apa? Sama siapa? Laki-laki atau perempuan? Dan kenapa kamu tidak melarangnya Ken, kau tahu kita tidak tahu bagaimana orang-orang di luar sana? Bagaimana kalau terjadi apa-apa dengannya?" Alno mengusap wajahnya kasar.

"Kak kenapa Kak Alno begitu khawatir sekali? Vira sudah besar dan dia pasti juga bisa menjaga dirinya sendiri, lagian jika dia juga pergi bersama teman-temannya, dan aku yakin mereka tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh. Vira saat ini sudah tiba dimana dia ingin bermain bersama temannya, jalan bareng, nonton bareng, berbelanja bareng, saat sekarang Vira pasti ingin bersenang-senang seperti itu Kak," Ken yang melihat sikap Alno pun akhirnya mengutarakan pendapat yang hanya bisa disimpan selama ini.

"Kamu tidak mengerti Ken, kamu tidak punya adik perempuan, jadi kamu bisa dengan enteng berbicara seperti itu," jawab Alno datar.

Ken hanya bisa menghela nafasnya, dia sudah sangat hafal pada sikap posesif Alno terhadap adiknya Vira.

"Oke, aku tahu itu, tapi yang aku lihat, Kakak hanya melakukan itu pada Vira, tapi bagaimana dengan Zeline? Bukankah dia juga adik perempuan Kak Alno?" Lagi-lagi Ken mengungkapkan apa yang ada dipikirannya selama ini.

"Vira dan Zeline beda Ken, Zeline masih kecil dan dia hanya ada disekitar lingkungan rumah, walaupun keluar dia juga masih terus diawasi nenek dan Kakek bahkan Opa dan Oma pun diam-diam menyuruh orang untuk selalu menjaganya dari jauh," Alno begitu frustasi karena lagi-lagi anak dari pamannya itu mengatakan hal yang tidak pernah dia mengerti.

Alno mengambil ponselnya kemudian menekan angka 1 yang terhubung langsung dengan nomor Vira.

"Lihatlah Bahkan nomornya tidak aktif," kesal Alno.

Ken pun hanya diam saja, apalagi melihat raut wajah Alno yang berubah dingin.

"Sudahlah, apa kamu punya nomor kedua teman Vira  yang sekarang pergi bersamanya?" Tanya Alno yang tidak ingin membuang-buang waktu lagi hanya untuk berdebat dengan adik sepupunya itu.

"Aku tidak punya Kak," jawaban yang Ken berikan langsung saja membuat Alno menjambak rambutnya sendiri, dia benar tidak tahu lagi harus berbuat apa, karena dia pun tidak bisa mengecek lokasi keberadaan Vira sekarang.

"Kakak pergi dulu!" Alno berpamitan pada Ken menepuk bahu Adik Sepupunya itu, lalu naik ke motornya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi.

Ken pun mengambil ponselnya, dan kembali menghubungi nomor Vira dan memang masih tidak aktif. 

"Kemana kamu Vira, jika sampai terjadi apa-apa denganmu, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri," gumam Ken kemudian masuk ke dalam mobil jemputan yang kini sudah ada di hadapannya.

 

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

aduh Alno jgn tllu protektif juga gmn g kabur viernya

2024-06-26

0

Muhammad Pratama

Muhammad Pratama

lanjut thor

2022-09-26

0

Fiya Aisyara

Fiya Aisyara

masih penasaran kelanjutan ceritanya thorrr

2022-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!