Bagian 2

"Vira tunggu Kakak!" Kata Alno menarik tangan Vira.

"Lepas," kata Vira datar.

"Vira, mengertilah Kakak melakukan ini demi kebaikanmu, tidak semua orang yang terlihat baik itu benar-benar baik Vira. Jadi dengarkan Kakak, dan lakukan saja apa yang Kakak katakan, apa kamu mengerti?" Kata Alno dengan suara yang lembut.

"Lepas, aku mau berangkat," kesal Vira karena sedari tadi, Kakaknya itu masih menahannya.

"Kakak akan mengantarmu," kata Alno menarik tangan Vira menuju ke motor sportnya. Alno pun kemudian melepas tangannya yang sedari tadi memegang tangan adiknya, "Naik sekarang!" Katanya sambil menyodorkan helm. Kemudian Alno pun memakai helmnya sendiri. Melihat Kakaknya yang masih sibuk dengan apa yang dilakukannya, Vira pun menaruh helm yang tadi kakaknya kasih di atas motor itu dan Vira pun berlari.

Sayangnya, dia kalah cepat dari Kakaknya. Alno yang tidak ingin adiknya terlambat pun menggendong Vira seperti membawa karung beras.

"Kakak, turunkan aku! Kakak!" Kata Vira memukul-mukul punggung Alno.

"Tidak akan, jika Kakak turunkan kamu, kamu pasti akan kabur lagi," katanya kemudian menurunkan Vira di samping motornya, sambil memegang tangan Vira dengan satu tangannya sementara tangan yang lain mengambil helm yang ada di atas motor yang tadi Vira letakkan. Hingga Vira tidak bisa berkutik sama sekali.

Kemudian Alno memakaikan helm itu di kepala adiknya dan mengangkatnya agar duduk di boncengannya.

"Kakak, aku bisa sendiri, aku bukan anak kecil!" Protes Vira.

Alno mengabaikan apa yang adiknya katakan, dia kemudian naik di atas motornya.

"Pegangan!" perintahnya.

"Tidak!" Ucap Vira melipat kedua tangannya di depan dada.

"Pegangan Vira, nanti kamu jatuh," perintah Alno lagi tapi sama sekali tidak digubris oleh adiknya. Hingga kemudian Alno langsung saja menjalankan motornya dan membuat Vira spontan langsung berpegangan, tidak bukan hanya berpegangan, lebih tepatnya melingkarkan kedua tangannya di perut Alno, Vira memeluk Alno erat, hingga Alno pun tersenyum merasakan itu. Dan Alno pun mengendarai motor itu dengan kecepatan tinggi membelah jalanan yang kini mulai sepi, karena hari yang sudah semakin siang.

Setelah 15 menit perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di depan sekolah Vira. Alno menghentikan motornya, Vira pun turun dari motor diikuti Alno yang juga ikut turun.

"Kakak mau apa?" Tanyanya.

"Tidak, Kakak hanya ingin memastikan bahwa kamu benar-benar masuk kelas," jawab Alno enteng.

Vira mengacuhkan apa yang Kakaknya tadi katakan, karena dia sudah sangat hafal dengan jawaban Kakaknya itu, jika mengantarnya. Dan anehnya Vira tetap saja menanyakannya, walaupun sudah tahu jawabannya. Vira hendak melepaskan helm, tapi Alno lebih dulu menarik tangannya hingga tubuhnya menabrak dada bidang pria yang ada di hadapannya.

"Kakak!" Kesal Vira yang kaget atas tindakan Kakaknya itu.

"Sini biar Kakak lepaskan," katanya kemudian membantu melepas helm yang ada di kepala Vira.

Setelah terlepas, Alno pun mengecup pipi Vira lalu mengelus lembut kepalanya, "Belajar yang benar," katanya kemudian naik ke atas motor dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi menuju ke kampusnya.

"Wah Kakakmu begitu tampan Vira, kamu beruntung punya Kakak yang sangat menyayangimu," ucap Sisil yang baru saja menghampiri Vira.

Vira hanya memutar bola matanya malas.

"Sudahlah ayo masuk kelas, sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai," Vira mengajak Sisil untuk segera menuju ke kelas mereka.

"Ra!"

"Hmm," Vira hanya menjawab dengan gumaman.

"Vira ayo dong kenalkan sama Kakakmu!" Pinta Sisil dengan tangan yang bergelayut manja padanya.

"Bukannya kau sudah kenal dan kita satu kelas," jawab Vira melepaskan tangan Sisil dan berjalan lebih dulu meninggalkan salah satu sahabatnya itu.

"Vira tunggu!" Teriak Sisil mengejar langkah Vira dan kembali melingkarkan tangannya lagi.

"Sisil lepasin!" Perintah Vira yang merasakan tangan Sisil melingkar dengan erat.

"Kenalkan dulu pada Kakakmu, nanti ku lepaskan," kata Sisil sambil memperlihatkan deretan giginya.

"Jadi kamu mengancamku, lagian kamu sudah mengenalnya Sisil," kesal Vira.

"Bukan Vier, lagian Vier juga sudah memiliki Sheira, tapi Kakakmu yang tadi, yang mengantarmu, ayolah Vira, ya, ya," Sisil mengedipkan matanya berharap Vira memenuhi keinginannya.

"Hmm baiklah, sekarang lepaskan!" Vira menatap Sisil tajam sementara yang ditatap justru tersenyum.

"Terima kasih Vira, kau memang sahabat terbaikku," kata Sisil yang kemudian langsung memeluk Vira.

Vira menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah sahabat yang paling dekat dengannya itu, bukan tidak tahu, Vira sebenarnya tahu jika sahabatnya itu sudah sering curi-curi pandang pada Kakaknya itu, jika Kakaknya mengantar maupun menjemputnya.

"Baiklah Ayo masuk!" Kata Sisil menarik tangan Vira dengan senyuman yang mengembang sempurna.

"Oh ya Vira aku mau ke toilet dulu, kamu duluan ya," Sisil bergegas pergi meninggalkan Vira.

Vira pun berjalan sendiri menuju kelasnya, sampai di depan kelas, ponsel Vira bergetar, Vira melihat ponselnya dan ternyata adalah Alno.

"Nanti pulang Kakak jemput, tunggu Kakak dan jangan kemana-mana, Vier bilang dia akan pergi bersama kekasihnya," begitulah bunyi pesan yang dikirimkan Kakaknya.

"Tidak perlu Kak, aku bisa pulang bersama temanku, jadi Kakak tidak perlu khawatir,"  Vira mengetikkan pesan balasan.

Dan baru beberapa detik langsung ada centang biru pada pesan yang baru dikirimkannya.

Apa Kakaknya itu terus memperhatikan ponsel, hingga dia dengan kilat kembali mengetik pesan.

"Jangan membantah Vira, ini demi kebaikanmu, Kakak tidak ingin terjadi sesuatu padamu, jadi turuti saja apa yang Kakak katakan," Alno membalas pesan Vira dan kemudian memasukkan ponselnya ke saku celananya.

Melihat itu, mood Vira yang tadi sudah sedikit membaik, kini kembali memburuk hanya karena pesan dari Kakaknya Alno.

"Selalu saja seperti itu, aku sudah besar dan aku juga ingin jalan-jalan dan main seperti teman yang lainnya," balas Vira tapi sepertinya ponsel Alno sudah tidak aktif.

"Kebiasaan," Vira terus saja menggerutu dengan cemberut, menghentakkan kakinya dan melangkah masuk ke dalam kelas. Tapi begitu sampai di dalam kelas tiba-tiba..

"Tuh dia orangnya!" Kata seorang Siswa yang bernama Andre menunjuk ke arahnya membuat Vier dan Ken menoleh bersamaan.

"Aduh pacarku yang cantik, pagi-pagi uda cemberut saja sayang," ucap Andre menggoda Vira yang datang dengan wajah yang ditekuk.

Dan hal itu membuat Andre langsung mendapat jeweran di kedua telinganya hingga memerah, siapa lagi pelakunya jika bukan Ken dan Vier.

"Rasain tuh!" Kata Vira yang senang karena kedua saudaranya itu selalu menolongnya di saat-saat dia membutuhkannya.

"Kok gitu sih Ra, harusnya itu kamu tolong aku," kata Andre dengan wajah memelas.

Vier dan Ken menatap Andre tajam, hingga Andre pun langsung spontan menutup mulutnya dengan kedua tangan, takut akan tatapan keduanya. Dan hal itu membuat, Ken, Vier dan Vira tertawa karena berhasil membungkam mulut Andre.

Terpopuler

Comments

Rita

Rita

posesif Alno

2024-06-26

0

1PM

1PM

Diusahin Ya Kak😊

2022-04-07

0

mamahmuda😍😍💜💜💜

mamahmuda😍😍💜💜💜

up nya yang rutin donk thor penasaran ama ceritanya

2022-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!