"Selamat pagi, Tuan." sapaan itu serempak diucapkan oleh para pelayan dan pengawal yang berbaris rapi menyambut Felix yang sudah tampak rapi memakai setelan kerjanya. Mereka membungkuk hormat saat Felix melewati mereka untuk pergi ke ruang makan. Seperti biasa, Felix tidak perlu repot-repot membalas sapaan mereka. Ia hanya memasang wajah datarnya.
Sesaat setelah Felix sudah duduk di kursi meja makan, ia langsung memanggil kepala pelayan. Wanita paruh baya itu pun segera datang menghampirinya dan membungkuk hormat padanya.
"Kau tidak perlu membangunkannya, dia sedang lelah." beritahu Felix. "Nanti kalau dia lapar atau butuh sesuatu, dia bilang akan mengambilnya sendiri. Jadi, jangan ada yang masuk ke kamarnya kalau bukan aku atau dia yang menyuruh, mengerti?"
Kepala pelayan mengernyit heran, tetapi ia tidak mengatakan apa-apa. "Saya mengerti, Tuan," ujarnya kemudian undur diri.
Felix hanya bergumam pelan kemudian memulai sarapan paginya, ia harus segera pergi ke kantornya.
***
Sementara itu, di ruangan lain dari mansion megah itu, seorang wanita sedang meringkuk seperti bayi di atas ranjang yang bak kapal pecah. Wanita itu menangis dalam diam sambil sesekali merintih akibat rasa nyeri dan perih disekujur tubuhnya. Tubuh polos tanpa sehelai kain itu tampak mengenaskan, luka lebam di mana-mana, baik di tubuh maupun wajahnya. Terdapat darah mengering pula di antara dua kakinya. Aroma khas bercinta menempel di seluruh tubuhnya.
Hanna tidak menyangka bahwa ia akan mendapat perlakuan seburuk ini dari Felix. Semalaman penuh Felix memperkosanya bak sadisme. Benar, Hanna merasa kalau perlakuan Felix padanya semalam pantas disebut sebagai pemerkosaan walaupun faktanya Felix adalah suaminya. Bagaimana tidak? Pria itu jelas-jelas memaksa Hanna, ditambah lagi pemaksaan itu disertai unsur kekerasan. Wajar bila Hanna menganggapnya sebagai pemerkosaan, bukan?
Parahnya lagi, setelah pria itu sudah puas menyetubuhinya, Hanna ditinggalkan begitu saja. Sumpah serapah dan berbagai macam umpatan tak henti-hentinya Hanna rapalkan dari mulutnya yang membengkak. Akibat perbuatan Felix itu, Hanna sama sekali tidak bisa memejamkan matanya untuk tidur akibat rasa sakit luar biasa yang ia rasakan disekujur tubuhnya. Padahal, ia begitu lelah luar biasa akibat orgasme yang berkali-kali ia dapatkan semalam. Menggerakkan kakinya untuk berjalan ke kamar mandi agar bisa membersihkan tubuhnya pun ia tidak mampu. Tubuh dan hati Hanna begitu sakit, sakit sekali sampai rasanya mau mati.
Hanna tertawa miris melihat kondisi tubuhnya, ia benar-benar tampak seperti ****** sekarang. Ya, Hanna memang merasa pantas disebut ****** karena dia bersedia menikahi pria yang tidak dicintainya karena uang. Bahkan ia juga diperawani dengan cara yang begitu keji malam tadi.
Lantas, ia teringat akan Michael. Pria yang begitu ia cintai itu bahkan sangat menjunjung tinggi kesuciannya. Andai saja Michael masih ada, Hanna pasti sekarang sudah hidup bahagia bersama pria itu. Bukannya hidup mengenaskan seperti sekarang.
Hanna mengepalkan tangannya kuat, bayangan perbuatan Felix semalam melintas dipikirannya. Hanna terisak.
"Argh!" Hanna menjerit pilu kemudian memukuli dan menggosok-gosok tubuhnya sendiri. Ia merasa jijik pada dirinya sendiri, ia merasa kotor dan hina.
"Aku membencimu, Felix Alley Huang. Aku tidak akan pernah memaafkan perbuatanmu seumur hidupku," ujar Hanna dengan bibir yang bergetar hebat.
Bersambung ....
Ada yang adegan yang kupotong karena tidak lulus review.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Lubna Aysha
tragis kisah hidup hana ya thor..hiks
2023-01-01
0
Siti Fatimah
kog lama bgt ya 😔😔🤨
2022-04-13
0
Hikmah Junaedi
aku pernah baca novel yg alur ceritanya hampir sama.endingnya sedih banget thor....si istri meninggal sehabis melahirkan.meninggal dengan membawa rasa benci yang sangat dalam.si suami amat sangat menyesal.thor bikin ending hanna berpisah sama felix dengan bahagia.kalo felix bikin dia menyesal seumur hidup.
2022-04-12
2