Beyonders World

Beyonders World

Chapter 01: Kevin Christophe

Malam hari yang tenang dengan kelap-kelip bintang kecil di angkasa, Kevin Christophe berdiri santai dibagi pojok ruangan yang telah dirancang untuk acara reuni, lebih tepatnya reuni dengan teman-teman masa SMA.

Kevin mengayunkan gelas kaca yang berisikan anggur merah menyala, dan sedikit mengangkat kepalanya saat melihat keramaian orang-orang yang rata-rata adalah muda-mudi berusaha dua puluh tahunan, senyum cerah dan tawa canda dari mereka membuat ruangan terasa hangat.

Tapi, dia tidak memiliki ekspresi atau sikap yang sama saat berdiri di pojokan, matanya menatap bosan melihat mereka semua dengan ketidakpedulian, matanya berkedip berkali-kali sebelum ia menghela nafas.

“Apa yang sebenarnya mereka pikirkan? sembilan puluh persen dari mereka rata-rata adalah mahasiswa, tidak memiliki penghasilan sendiri, masih berharap dengan bantuan orang tua, tapi berani mengadakan acara semacam ini?”

Kevin merasa sedikit menyeriyit, uang yang dikeluarkan untuk membuat acara ini sangat besar, itu dapat dibuktikan dari anggur yang sedang ia minum.

“Kamu benar-benar tidak menyukai acara seperti, ya?” suara halus melintas di telinganya yang dipenuhi oleh rasa bersalah dan khawatir.

Kevin berbalik melihat kesamping, matanya menatap seorang wanita muda yang nampak berusia sekitar dua puluh dua tahun, ekspresinya sedikit melembut dengan senyum tipis diwajahnya.

“Tentu saja, jika bukan karena dirimu, aku tidak ingin repot-repot untuk datang, lebih baik aku mengawasi harga saham.” Dia menjawab tanpa ragu.

“Kevin, entah mengapa aku merasa bahwa kamu terlalu realistis dalam hal ini, tapi aku juga tidak memiliki hak untuk menceramahimu.”

Wanita itu berdiri disampingnya dengan perasaan lelah, matanya menatap dingin saat ada beberapa mata yang fokus memperhatikan seorang wanita muda berambut pirang.

“Menjadi populer bukanlah hal yang baik, tapi tidak pernah aku sangka bahwa Alice akan menjadi secantik ini, kalau tidak salah dia kuliah diluar negeri, bukan?” Kevin bertanya saat dia menepuk kepala wanita itu dengan lembut.

Melalui tepukan lembut Kevin, wanita itu perlahan menjadi lebih baik dan tatapan dinginnya mereda.

“Itu benar, aku juga kemari hanya untuk bertemu dengan Alice, tetapi dia sedikit kerepotan saat banyak orang-orang dengan tujuan tertentu mengelilinginya, aku benar-benar ingin menariknya dari tempat tersebut,” jawab wanita itu dengan perasaan marah.

“Kalau begitu, cobalah untuk melambaikan tangan padanya, lagi pula kau adalah teman terbaiknya.” Kevin tersenyum saat memberikan saran.

Wanita itu sedikit berfikir sebelum mengangguk setuju. “Itu sepertinya ide bagus, kamu benar-benar orang yang terbaik, suamiku.”

Kevin tersentak saat menatap wanita itu pergi lagi untuk bertemu dengan temannya, Alice.

“Dia benar-benar sangat berani, tapi apa boleh buat?” Kevin mengelengkan kepalanya.

Wanita itu adalah istrinya yang bernama, Irene Adler. Penampilan rata-rata dengan rambut hitam panjang sampai kepinggang, iris mata berwarna merah muda redup, dan wajah yang bisa dikatakan cukup cantik dengan keunggulan pada bentuk tubuhnya yang indah, bisa dikatakan ia cukup seksi.

Setelah resmi menikah saat berusia dua puluh tahun dengan Kevin, Irene memiliki sifat tegas dan berani dalam mengambil tindakan, terutama jika itu berhubungan dengan kondisi rumah tangga dan suaminya.

Juga, karena alasan inilah Kevin secara sukarela mau menemaninya hadir dalam acara reuni ini, dan Irene juga mau kemari pun hanya untuk bertemu dengan teman terbaiknya, Alice Helder.

Ding ~

Telepon genggamnya tiba-tiba mengeluarkan suara dari sakunya, Kevin berkedip dan mengambilnya dengan cepat. Setelah memeriksanya, dia menemukan ada sebuah email yang masuk.

“Beyonders World? kenapa tiba-tiba mengirimkan email setelah lama tidak ada kabar?”

Kevin sedikit kaget dan dipenuhi oleh perasaan nostalgia, apa yang dimaksud dengan Beyonders World adalah game mmorpg yang dimainkannya sampai saat ini, bahkan ketika game ini telah tenggelam sangat lama, Beyonders World masih menjadi game favoritnya.

Selain itu, sudah satu tahun semenjak update dan forumnya tidak aktif seperti kebanyakan komunitas yang didirikan oleh Developer, jadi Kevin sangat terkejut karena tiba-tiba mendapat email dari pihak Developernya.

[Kami benar-benar meminta maaf kepada para {Transmigrator} karena tidak memberikan kabar selama satu tahun, tapi kami ingin memberi tahu bahwa versi terbaru yang telah kami kembangkan akan segera dirilis, jadi tetaplah bertahan dalam dunia yang dipenuhi oleh misteri, dan rasakan hal yang baru saat ini semua menjadi 'nyata']

Kevin sontak mengerutkan keningnya, dia senang bahwa game favoritnya akan mendapatkan versi baru, tetapi ada kata-kata yang membuatnya berfikir keras.

Rasakan hal yang baru saat semuanya menjadi kenyataan?

Dia tidak memahami konteks dari kata-kata ini, tidak seperti game-game Virtual Reality yang dijualbelikan dibanyak tempat, Beyonders World adalah game fps yang bisa dimainkan pada komputer, jadi karena inilah game ini tidak populer, bahkan bisa disebut sebagai game mati.

“Apakah game ini sedang mengembangkan versi Virtual Reality juga?”

Kevin sedikit menunjukkan senyum diwajahnya, apalagi game ini sangat berbeda dari kebanyakan game mmorpg fantasi pada umumnya, dengan nuansa mistis pada masa era Victoria yang memberikan perasaan penuh misteri, game ini seakan-akan menunjukkan interaksi nyata dengan grafis yang tinggi.

“Hey ... apakah kalian menerima email yang sama?”

Saat Kevin memeriksa lebih jauh email yang diterima dari developer game Beyonders World, seorang pria segera bertanya dengan suara keras dan lantang, sehingga semua orang yang hadir dapat mendengarnya.

“Maksudmu pesan dari sebuah developer game? jika iya, maka kelompok kami juga menerimanya.”

“Disini kami juga menerimanya, tetapi apakah kalian tau tentang game Beyonders World?”

Mereka menerima email dari developer game Beyonders World, juga? tapi kenapa?

Kevin memasang tatapan bingung, jika ingin mempromosikan game mereka, maka tidak harus melalui email pribadi, terlebih mereka semua mungkin tidak mengikuti atau bahkan pernah mendengar game Beyonders World, jadi dia mulai menyadari keanehan yang terjadi.

Mereka semua pada akhirnya mulai menganggapnya sebagai sebuah lelucon sederhana, dan berfikir bahwa itu adalah prank dari teman mereka yang ingin membuat situs menjadi lebih baik.

Tetapi suasana menjadi mencekam saat muncul kabut abu-abu yang memenuhi seluruh ruangan.

“H-Hey, siapapun itu tolong hentikan semua ini, tidak baik jika melalui prank berlebihan seperti ini.” Salah satu dari mereka berbicara dengan wajah setengah ketakutan.

Tidak hanya dia saja, tetapi mereka semua yang hadir dalam acara ini dapat merasakan ketegangannya, sensasi yang dipenuhi oleh nuansa mistis yang menegang, dan perasaan yang dipenuhi oleh keberadan misterius membuat semua orang tegang.

Kabut semakin tebal dan membuat pengelihatan mata Kevin berkurang, tidak seperti mereka yang sedang panik dengan situasi ini, dia nampak kebingungan dengan wajah kaget.

“Tidak ... ini tidak mungkin, kabut abu-abu aneh yang memberikan nuansa mistis, dan perasaan seperti sedang diselimuti oleh sesuatu yang misterius. Perasaan ini sama dengan apa yang dideskripsikan saat prolog game Beyonders World dimulai!”

Kevin mendapatkan pernyataan ini karena pengalamannya dalam bermain game tersebut, tetapi suasana dan situasi yang terjadi membuatnya dapat langsung menarik kesimpulan tersebut, jadi tidak salah bahwa ini adalah situasi yang dialami saat pertama kali memainkan game Beyonders World.

“Tidak! Irene, aku harus mencari—”

Sebelum bisa bertindak, pengelihatannya tiba-tiba buram oleh kabut disekitar, kabut abu-abu tersebut berputar-putar seakan berusaha memisahkan dunia dari Kevin, tubuhnya tersentak kaget seperti sedang melayang, dan kesadarannya seperti sedang dipukul oleh sesuatu yang sangat keras.

[Proses pemindahan sedang berlangsung, semua perhitungan akan dilakukan untuk mengamankan proses transmisi manual, jadi kesadaran {Transmigrator} akan dilumpuhkan untuk sementara waktu]

Pesan berdering dalam kepalanya, Kevin ingat ini adalah adegan yang sama dengan Prolog awal, tetapi kesadarannya langsung melemah seperti diberikan obat tidur.

“Sial!”

_________________________________________

Halo semuanya 😀

Mungkin kalian bingung kenapa tiba-tiba ada Novel baru, tapi kalian juga harus tau bahwa saya bukan pemilik akun ini dulunya. Lebih tepatnya, pemilik asli akun ini yang menyerahkannya secara langsung pada saya.

Bukti?

Hem ... kalian bisa lihat dari pola ketikan dan cara pembuatan cerita saya, plus pemilik akun aslinya benar-benar secara sukarela memberikannya.

Kenapa?

Pertama karena dia adalah kakak sepupu saya, pas saya ingin memulai jadi seorang penulis, dia mau ngasih akun lamanya dia dinoveltoon. Kedua, karena dia udah nyerah dalam dunia kepenulisan, dan lebih fokus sama studi di universitasnya saat ini.

Jadi begitu, jangan salah paham kalau ini masih author yang sama, oke.

Terpopuler

Comments

lanjutkan

2022-11-20

0

Marya Ulhaq

Marya Ulhaq

aku penggemar heaven land KK 😊 i'll waiting

2022-06-07

0

Faeow—

Faeow—

Berarti Heaven Land Gk Akan Lanjut Lagi Dong

2022-05-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!