Chapter 016: Pembukaan Turnamen

Jangan lupa like, komen, dan vote yah.

Selamat membaca :)

***

“Fiuh, akhirnya aku bisa beristirahat dengan baik,” Tian Yan berbaring di atas tempat tidur sambil memandangi langit-langit.

“Sudah delapan hari aku di dunia ini. Rasanya sungguh aneh aku bisa beradaptasi begitu cepat,” gumam Tian Yan.

Mengingat tentang pertarungan-pertarungan dengan para binatang buas, Tian Yan sadar bahwa dia yang sekarang jauh berbeda dengan di kehidupan sebelumnya.

“Turnamen akan dimulai dalam satu minggu, aku harus mencari cara untuk meningkatkan kekuatanku terlebih dahulu!”

Tian Yan akhirnya memanggil sistem.

“Tukarkan koin emas, perak, dan perunggu yang aku punya, sisakan 5 koin perunggu saja!”

[Baik!]

[Ding! Host mendapatkan 263.910 Poin!]

“Buka statusku!”

[Status Host » Nama: Tian Yan Umur: 17 Tahun Ras: Manusia (Half Dragon) Ranah: Void Tribulation tahap 1 Tubuh: Kaisar Giok Garis Darah: Dewa Naga Emas Poin: 288.253 Exp: 40.000 Versi Deity System: 1.0] [Penyimpanan »] [Toko »]

....

Setelah melihat jumlah poinnya, Tian Yan berkata: “Belikan aku sumber daya yang berguna untuk menerobos ranah secepatnya!”

[Baik!]

[Mencari ...]

[Menampilkan rekomendasi!]

...__________...

Nama: Pil Peningkat Spiritual Tingkat: Bumi Peringkat rendah Kualitas: Pil Biasa Kegunaan: Dapat meningkatkan Zhen Qi di dalam tubuh dan mempercepat kenaikan kekuatan kultivator Void Tribulation secara cepat. Harga: 150.000 Poin

Beli: Ya/Tidak

...__________...

“Beli!”

[Ding! Host berhasil membeli Pil «Peningkat Spiritual»]

Tian Yan langsung bangkit duduk dan mengeluarkan pil tersebut, lalu mulai menyerap khasiat pil ini.

***

Wush! Wush!...

Tiba-tiba banyak energi spiritual langit dan bumi terserap masuk ke dalam pori-porinya dan selanjutnya terdengar suara ledakan dalam tubuhnya, lalu kekuatannya mulai naik ke tingkat baru.

Void Tribulation tahap 2!

“Lumayan!” Tian Yan tersenyum, kini dia sudah melupakan hal-hal sial yang terjadi sebelumnya.

Karena tidak ada kerjaan apapun, Tian Yan lanjut bermeditasi untuk menstabilkan ranahnya selama 7 hari.

***

Pagi Hari.

Tian Yan membuka matanya, dia mendengar suara ketukan pada pintu, tentu saja itu adalah para penjaga yang ingin berkata bahwa waktu Tian Yan sudah habis.

Tian Yan yang memahami hal itu, langsung pergi dan berjalan ke luar penginapan.

“Ahh, tenagaku benar-benar dua kali lipat lebih kuat dari sebelumnya!” Tian Yan saat ini sedang berjalan sembari merasakan kekuatan yang ada di dalam tubuhnya dengan hati-hati.

Sepanjang perjalanan juga Tian Yan selalu disuguhi dengan informasi-informasi mengenai banyaknya orang yang berpartisipasi dalam turnamen kali ini, bahkan dikabarkan orang yang menang akan mendapatkan tawaran untuk bergabung dengan akademi kerajaan, ataupun sekte-sekte besar lainnya.

Sangat menarik! itulah yang akan dipikirkan oleh para peserta turnamen.

Tak berselang lama, Tian Yan berjalan dan berjalan, akhirnya dia tiba di depan tempat turnamen yang berbentuk seperti arena gladiator yang berada tak terlalu jauh dari Istana Kekaisaran.

Masuk ke dalamnya, Tian Yan langsung menyebutkan namanya dan segera diantar oleh penjaga setempat ke suatu ruangan di lantai pertama yang dekat dengan pintu ke atas tempat bertarung.

Tian Yan dapat melihat dari jauh bahwa terdapat 3 tempat persegi panjang di tengah-tengah arena ini, artinya dalam 1 babak, akan ada 6 peserta yang bertarung.

“Untung saja bajingan Mi Long tidak ada di ruangan ini,” gumam Tian Yan sembari melihat orang-orang yang ada disekelilingnya.

...

Tak butuh 30 menit, semua tribun penonton sudah di isi penuh oleh banyak orang.

Lalu, di bagian puncak samping kiri tribun, terdapat sebuah balkon indah yang dibuat khusus untuk orang-orang penting saja.

Ada 3 kursi di sana yang mana bagian tengahnya diduduki oleh seorang lelaki paruh baya berambut merah tua dan janggut pendek di bawah dagunya.

Kepalanya menggunakan mahkota dan jubah kaisar berwarna merah yang dia kenakan sepertinya adalah artefak tingkat langit.

Bisa dilihat seberapa kaya dan makmurnya Kaisar Kekaisaran Yan ini.

“Yan Peng, gayamu masih sama seperti dulu,” terdengar gema suara dari samping kanannya.

Kaisar Yan berbalik dan melihat lelaki paruh baya yang ada tato api di dahinya. “Kau juga masih sama, Huo Quan!”

Huo Quan adalah ketua sekte Fire Fist yang mana dia sendiri adalah Nascent Soul tahap 6 yang kuat, sama seperti Kaisar Yan atau Yan Peng sendiri.

“Kalian berdua, juga masih sama saja, sama-sama terhambat di ranah Nascent Soul tahap 6!”

Mendengar ejekan itu, Kaisar Yan dan Huo Quan segera berbalik dan melihat wanita paruh baya berambut hitam mengenakan dress ungu.

“Zhong Nian, apa kau membicarakan diri sendiri?” Huo Quan mencibir dari samping Kaisar Yan.

“Hmm, aku pasti akan menerobos ranah Nascent Soul tahap 7 cepat atau lambat,” Zhong Nian balik mencibir.

“Lalu aku akan bergabung dengan Tanah Suci Sheng Yan, saat itu kalian berdua hanya bisa mengemis di bawah kakiku saja!” Zhong Nian nampak sangat percaya diri ketika mengatakan ini.

“Hahaha, wanita tua sepertimu sebaiknya tidak berharap untuk bergabung dengan Tanah Suci Sheng Yan, itu hanyalah mimpi belaka!” Huo Quan menggeleng-gelengkan kepalanya, sangat meremehkan.

“Sialan!” Zhong Nian segera membocorkan niat membunuhnya ke arah Huo Quan.

Huo Quan tidak mau kalah dan balik membalas niat membunuh yang diarahkan kepada dirinya.

“Cukup! kita hari ini ada untuk menyaksikan turnamen, apa kalian tidak malu dilihat oleh para junior?” Yan Peng tiba-tiba berkata dengan nada tegas dan sedikit marah.

“Hmm, aku tidak akan membunuhmu di sini untuk memberi Kaisar Yan wajah yang baik!” Zhong Nian berkata tatapan tajam kepada Huo Quan.

Tong! Tong! Tong!...

Tiba-tiba terdengar bunyi lonceng yang dibunyikan sebanyak tiga kali, yang memberi tanpa bahwa pertandingan akan segera dimulai.

Segera setelah lonceng dibunyikan, tiga sepuh naik ke masing-masing arena bertarung, mereka bertiga adalah kultivator Void Tribulation tahap 9 yang akan berguna sebagai wasit di sini.

Wasit pertama pun mulai memanggil nama peserta pertandingan.

“Tong Yu dan Yu Tong, silahkan naik ke atas arena!”

Lalu, wasit ke-dua. “Mang le dan Sing Gu, silahkan naik ke atas arena!”

Lalu, akhirnya wasit ke-tiga. “Mi Long dan Myu Xi, silahkan naik ke atas arena!”

Ketika nama-nama yang disebut selesai dibacakan, dari dua sisi pintu masuk arena, muncul 3 peserta dari sisi kiri dan 3 peserta dari sisi kanan.

“Aku akan membaca aturan pertarungan ini!” Wasit kedua berkata dengan keras, “Hidup dan mati tidak dipermasalahkan, akan kalah jika keluar dari arena persegi ini, akan kalah jika menyerah!”