Jessy terdiam beberapa saat menatap wajah tampan yang hanya berjarak beberapa inchi darinya. Bahkan gadis cantik itu terlihat begitu kebingungan untuk memberikan jawaban yang tepat untuk Kagami Jiro saat ini.
"Aku ... aku ... uhm ... itu ... anu, Jiro. Sebenarnya ..." ucap Jessy begitu kebingungan.
"Jangan berani mencoba-coba untuk bermain-main denganku! Kau sangat mengenalku bukan?! Kau tau benar kan siapa aku, Jessy?" ucap Kagami Jiro dengan penuh penekanan dan semakin mendekatkan wajahnya pada wajah gadis cantik itu.
Raut wajah Kagami Jiro yang begitu tegas kali ini membuatnya terlihat begitu garang dan menyeramkan, hingga membuat nyali Jessy menjadi semakin ciut.
"Jiro, aku mohon percayalah padaku! Aku sangat menyukaimu! Aku tidak akan mungkin berusaha untuk menjatuhkanmu! Percayalah padaku! Aku bahkan sudah menyerahkan seluruhnya kepadamu." ucap Jessy dengan wajah memelasnya dan berharap Kagami Jiro akan merubah keputusannya.
"Oh, jadi karena itu ya. Baiklah, apakah uang itu masih kurang sebagai bayaran ketika kau menemaniku tidur? Baiklah, aku akan menambahkannya lagi jika memang 5 juta yen ( setara 500 juta rupiah ) masih belum cukup untuk membayar semuanya."
"Jiro! Aku tidak mau dengan semua itu! Yang aku inginkan adalah kamu, Jiro!" tandas Jessy dengan mata yang sudah sedikit berair dan menatap Kagami Jiro dengan begitu memelas.
"Lalu apakah kau juga masih akan berani untuk mengatakan kau menyukaiku jika aku miskin?" Kagami Jiro mengangkat salah satu alisnya dan masih menatap lekat gadis cantik itu.
"Jiro ... mengapa kau berkata seperti itu? Aku benar-benar menyukaimu, Sayang ..."
"Kau bahkan selalu bergonta-ganti kekasih sebelumnya. Mereka yang kau pacari adalah pria kaya dan juga matang. Jangan kau pikir aku tidak tau akan masa lalumu, Jessy." ucap Kagami Jiro memicingkan sepasang mata coklatnya menatap gadis cantik berambut blonde itu. "Bahkan saat pertama kali melakukannya denganku saja kau sudah tidak virgin." imbuhnya yang membuat nyali Jessy semakin ciut.
"Kau sungguh keterlaluan, Jiro!" kini Jessy sudah benar-benar menangis di hadapan Kagami Jiro.
"Sudahlah! Aku ingin segera beristirahat. Kau pulanglah ..." ucap Kagami Jiro dengan malas.
"Aku tidak mau pulang! Hiks ... kau sungguh tega sekali padaku. Hiks ..." kini Jessy malah semakin menangis dengan kencang dan ini sedikit membuat Kagami Jiro menjadi risih.
"Ya sudah terserah kamu saja! Aku mau tidur, jangan berisik dan mengganggu istirahatku!" Kagami Jiro mulai bangkit dari duduknya dan mulai melenggang beberapa langkah.
"Jiro, tunggu dulu!" ucap Jessy hendak meraih dan menahan tangan Kagami Jiro, tapi dia malah salah menarik handuk yang sedang melilit tubuh bagian bawah Kagami Jiro, hingga akhirnya handuk itu terlepas dan jatuh begitu saja ke lantai.
Nah loh ... seketika suasana menjadi begitu canggung. Suasana menjadi hening seketika, dan keduanya tak ada yang berbicara untuk beberapa detik.
Jessy menggigit bibir bawahnya dan meremas rok hitamnya, dan tentu saja dia merasa sedikit kikuk. Meskipun mereka sudah beberapa kali tidur bersama dan beberapa kali melakukannya bersama, tetapi situasi ini sungguh sukses membuat keduanya begitu tercengang.
Kagami Jiro terlihat berkacak pinggang dan malah tidak segera mengambil handuk itu kembali, "Kau pasti sengaja melakukan ini kan?!" tandasnya menatap Jessy dengan kesal.
Jessy terlihat begitu shock melihat pemandangan tak terduga di hadapannya saat ini, bahkan Jessy tak bisa berkata-kata dengan benar saat ini.
"Tid-tidak, Jiro! Aku tidak sengaja ..." ucap Jessy begitu tergagap.
"Sekarang aku tidak mau tau! Kau harus bisa mengatasi ini semua!" Kagami Jiro mulai melenggang mendekati Jessy yang masih terduduk di sofa.
...⚜⚜⚜...
Siang hari ini sangatlah cerah. Matahari menyinari dengan begitu hangat, hembusan angin menerbangkan dedaunan dan membuat beberapa pepohonan melambai-lambai. Terlihat seorang pemuda tampan melenggang menyusuri halaman yang terbentang begitu luas.
Rambut hitamnya yang tipis dan lurus juga menari-nari terkena hembusan angin itu. Sejuk dan cerah sekali. Pemuda tampan itu kini berjalan dengan langkah lebar, tegap dan begitu tegas dengan memasukkan kedua tangannya pada kantong jasnya.
Pemuda itu mulai berjalan menuju sebuah ruangan yang begitu besar dan dipenuhi dengan rak dan meja besar seperti meja rapat, serta beberapa kursi sudah melingkari meja besar berbentuk oval itu.
Ddrrt ...
Pemuda tampan itu mulai membuka pintu ruangan itu. Dan tiba tiba saja sebuah busur dari sebuah permainan dart melesat menuju ke arah mata pemuda tampan bermata kecoklatan itu dan hampir saja mengenai mata pemuda itu.
Namun, tepat kira-kira tinggal berjarak beberapa inchi dari wajahnya, dengan sigap pemuda bermata coklat itu menangkap dan menahan benda runcing itu dengan mengapitnya dengan jari telunjuk dan jari tengahnya.
"Bryan!!" pemuda tampan itu berteriak kepada seorang pria yang sedang sedikit menunduk dan menggaruk kepalanya dengan ekspresi merasa bersalah dan tidak enak. "Sudah berapa kali aku bilang padamu? Tidak boleh bermain dart di dalam ruangan ini! Bagaimana jika melukai seseorang yang baru saja memasuki ruangan ini? Itu sangat berbahaya!" pemuda tampan itu mulai berceramah panjang lebar kepada seorang pria yang kira-kira berusia 27 tahun yang tadi dipanggilnya Bryan.
Habislah sudah aku sudah menyinggung tuan muda Kagami Jiro.
Batin Bryan dengan sedikit meringis dan menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.
"Tuan muda Kagami Jiro. Maafkan aku, aku sudah bersalah. Dan aku tidak akan berani untuk mengulanginya lagi ... maafkan aku, Tuan." sahutnya dengan nada begitu rendah.
"Lihatlah dirimu! Ketrampilanmu sungguh tidak baik! Tapi kau masih senang sekali untuk pamer! Apa kau tidak malu, Bryan?" Celutuk pria bermata kecoklatan itu yang ternyata bernama Kagami Jiro.
Dengan sigap dan gesit Kagami Jiro segera melempar anak panah dart itu tanpa menatap papan target sebelumnya. Panah itu mulai melesat dan menuju sasarannya dengan tepat.
Ssrrtt ...
Anak panah itu mendarat sempurna di titik paling tengah papan itu.
Seorang gadis yang sejak tadi diam-diam mengamati Kagami Jiro sedikit tersenyum menyaksikan semua ini.
Keren sekali! Keakuratan ini termasuk tingkat sensitivitas alam dasar tahap menengah.
Batin gadis dengan seulas senyum yang menyembul dari sudut-sudut bibirnya.
Beberapa saat sepasang netra Kagami Jiro mulai menatap gadis itu yang mungkin sangat asing baginya.
"Tuan, dia adalah anggota baru klan Doragonshadou. Namanya Nara dan dia juga juara taekwondo tingkat nasional." ucap salah satu dari mereka memperkenalkan gadis itu.
"Salam kenal, Tuan Kagami Jiro! Mohon bimbingannya!" ucap gadis itu sambil membungkukkan badannya.
"Hhm. Belajarlah kepada pada senior. Bryan sangat buruk keahliannya dalam bermain dart. Sebaiknya kau belajar bersama yang lainnya saja!" tandas Kagami Jiro.
"Baik, Tuan!" sahut gadis itu.
"Dimana tuan besar Kagami Gumi?" tanya Kagami Jiro mencari sosok papanya.
"Tuan Kagami Gumi sedang berada di dalam ruang kerjanya, Tuan muda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Kas sie mien
duh, jessy jgn smpi u berbohong atas keinginan menjatuhkan jiro
2022-09-14
0
♣Ayick➿Junlioᵉᶜ✿☕✅
omg,,, kevolosanku sudah ternodai 🙈🙈
2022-09-13
1
ÇH᭄ꦿ
jiroo... jessyy😔
2022-07-21
1