"Bagaimana? Apa masih sakit?" tanya Kagami Jiro setelah seorang dokter selesai memeriksa Amane dan memberikan obat untuknya.
"Sudah lebih baik. Maaf sudah merepotkanmu, Jiro ..." ucap Amane yang terlihat sedikit murung karena merasa segan dan tidak enak sudah sangat merepotkan Kagami Jiro.
"Tidak masalah. Oh iya, kata dokter kamu tidak boleh mengkonsumsi wine ketika sedang datang bulan."
"Ah ... iya, maaf aku lupa. Aku baru saja teringat jika pagi ini aku baru saja datang bulan." ucap Amane begitu pelan dan tersipu malu.
Bayangkan saja, membicarakan masalah datang bulan bersama seorang pria yang bahkan hanya berstatus sebagai seorang teman.
"Baiklah. Sekarang ayo aku antarkan kamu pulang."
"Hhm? Aku akan naik taxi saja, Jiro. Terima kasih." tolak Amane dengan sopan karena tidak ingin merepotkan Kagami Jiro lagi.
"Kamu sedang dalam kondisi seperti ini, mana mungkin aku membiarkanmu pulang sendirian. Ayo aku antar ..."
"Eh ... baiklah." ucap Amane akhirnya dan tak bisa menolak Kagami Jiro lagi.
"Apa kau bisa jalan sendiri, Amane?"
"Iya, aku bisa kok." ucapnya sambil bangkit dari duduknya dan mulai berjalan.
Namun, ternyata Amane masih berjalan dengan sempoyongan. Akhirnya Kagami Jiro membantunya berjalan dan memapahnya dengan hati-hati. Mereka menyusuri lorong demi lorong rumah sakit besar ini, lalu mulai berjalan menuju halaman rumah sakit dan mulai memasuki sebuah mobil.
Kagami Jiro mulai mengantarkan Amane pulang ke rumah keluarga besarnya dan segera kembali ke appartementnya sendiri. Karena malam ini dia sudah meminta Jessy untuk datang ke appartementnya.
...⚜⚜⚜...
Setelah tiba di appartementnya, Kagami Jiro mulai membersihkan dirinya di bawah gemericik air hangat yang dikeluarkan melalui shower di kamar mandinya. Dia juga terlihat membasuh dan mencuci rambutnya. Tetesan air mulai terjatuh dari pucuk-pucuk rambut hitamnya yang tipis dan lurus, membasahi hingga melekat di seluruh tubuhnya.
Terlihat ada sebuah tato yang terlukis dengan begitu tegas di tubuhnya yang begitu atletis. Ada sebuah tato bergambar naga di bagian dada kirinya. Dan ini adalah tato pertama Kagami Jiro yang baru dia buat dua tahun yang lalu. Dan dia juga sudah berencana akan menambahkan beberapa tato di bagian punggungnya kelak. Entah kapan dia akan menambahkannya. Yang jelas di novel Never Say Good Bye tato-tato itu sudah terlukis dengan indah pada tubuh kekarnya. Hehe ...
Setelah beberapa saat, akhirnya Kagami Jiro menyudahi ritual mandinya. Kali ini dia hanya melilitkan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya saja. Sementara dia masih terlihat sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk yang berukuran lebih kecil.
Beberapa saat terdengar alunan melodi yang berasal dari ponselnya. Kagami Jiro segera meraih benda pipih itu dan segera mengangkat panggilan yang berasal dari Igor.
"Ada apa, Igor?" todong Kagami Jiro to the point.
"Tuan Jiro, semua laporan data tentang penggelapan uang yang dilakukan oleh presdir Dawey senilai 50 milyar yen di perusahaan yang dia pegang sudah diserahkan ke pihak polisi. Dan berdasarkan dari keputusan bersama semua pemegang saham C.O Group, dia juga sudah diturunkan dari jabatannya." laporan dari Igor kini sukses membuat Kagami Jiro merasa begitu lega dan tersenyum begitu lebar.
Setelah presdir Dawey dipenjara karena sudah berusaha untuk mencelakai Christal dan akhirnya malah mencelakai Siena, kini dia juga diturunkan dari jabatannya. Wow! Berita ini sungguh membuat Kagami Jiro berbunga-bunga.
"Kerja bagus, Igor! Aku akan menambahkan bonus dan cuti tambahan untukmu berbulan madu bulan depan!" ucap Kagami Jiro dengan senyum mengembang dan duduk bersantai di kursi sofa. Sementara tangan kirinya dibuka lebar berpegangan pada sofa itu.
"Terima kasih, Tuan Jiro! Terima kasih!" sahut Igor yang terdengar begitu berbahagia.
Beberapa saat terdengar lantunan melodi bel yang begitu familiar, menandakan sedang ada seorang tamu yang akan berkunjung dan dia sedang menunggu di depan.
"Baiklah. Aku akan memberikan tiket bulan madu ke pulau Jeju seperti impianmu yang sudah begitu lama. Sekarang aku sedang ada urusan. Sudah dulu ..." ucap Kagami Jiro yang sudah bersiap mematikan panggilan itu, namun niatnya tertahan karena Igor sempat mengatakan sesuatu
"Urusan apa selarut ini, Tuan? Apakah tuan akan keluar dari appartement lagi? Kalau begitu biar saya temani." ucap Igor dengan cepat.
"Tidak. Aku bisa sendiri! Urus saja calon istrimu dulu dan jangan ganggu aku!"
Setelah mengatakannya, Kagami Jiro segera mengakhiri panggilan itu. Dan bergegas untuk membukakan pintu untuk sang tamu. Sebelum dia membuka pintu itu, Kagami Jiro melihat melalui layar monitor kecil di sebelah pintu itu untuk memastikan siapa tamu itu.
Terlihat seorang gadis berambut blonde panjang dan bergelombang dengan pakaian yang serba minim sudah berada di balik pintu. Dia mengenakan tank top hitam dan rok yang begitu pendek berwarna hitam. Kemudian dipadukan dengan memakai coat berwarna sweet caramel.
Kagami Jiro mulai menempelkan jari telunjuknya pada sebuah monitor kecil berwarna biru di sisi samping pintu itu untuk membuka kunci.
BIIPP ...
Kini Kagami Jiro mulai membuka pintu itu. Gadis berambut blonde itu tersenyum lebar dan langsung memeluk lengan Kagami Jiro dan keduanya mulai memasuki appartement bersama.
"Hai, Sayang. Maaf aku sedikit terlambat. Entah kenapa sulit sekali mendapatkan taxi malam ini." kicau gadis cantik berambut blonde itu. "Hhm ... apa kau baru saja pulang dan mandi, Sayang?"
Kagami Jiro hanya diam dan tak menjawab ucapan gadis yang tak lain adalah Jessy itu. Dia langsung duduk di atas sofa panjang, sementara gadis itu masih memeluk lengan kuat Kagami Jiro dan ikut duduk bersamanya.
Kagami Jiro mulai mengambil selembar kertas dan menuliskan sesuatu di atas kertas itu. Lalu menyerahkan kertas itu untuk Jessy.
"Apa ini, Sayang?" ucap Jessy tak mengerti.
"Itu sejumlah uang untukmu. Dan jangan pernah memperlihatkan dirimu di depanku lagi! Kemasi semua barang-barangmu yang masih ada disini! Aku tidak mau melihatmu lagi!" ucap Kagami Jiro dengan begitu dingin.
Jessy membulatkan matanya dengan sempurna dan terlihat begitu terkejut mendengar ucapan dari Kagami Jiro.
"Jiro. Ada apa? Mengapa kau melakukan semua ini?" ucap Jessy yang kini sudah menghadap sepenuhnya menatap pemuda yang duduk di sebelahnya itu.
"Kau tentu akan sangat tau, apa kesalahanmu bukan? Jangan pura-pura bodoh dan tidak tau apa-apa!" tandas Kagami Jiro dengan tegas.
Setelah terdiam dan mencoba memikirkan sesuatu akhirnya Jessy meraih lengan Kagami Jiro lagi dan menghadapkan wajah tampan itu menghadapnya dengan jemari lentiknya yang begitu indah.
"Jiro ... maafkan aku! Aku memang salah. Namun aku melakukan itu tidak ada maksud buruk untuk mencelakai atau menjatuhkanmu!" ucap Jessy dengan ekspresi wajah sangat menyesal.
"Lalu mau kau gunakan untuk apa rekaman itu?"
Jessy terdiam beberapa saat menatap wajah tampan yang hanya berjarak beberapa inchi darinya. Bahkan gadis cantik itu terlihat kebingungan untuk memberikan jawaban yang tepat untuk Kagami Jiro saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Kas sie mien
gegabah bgt sdg kdtgan tamu malah minum wine
2022-09-14
0
Zhou Zhi lou
kurang hati" sih amane saat dtg bln malah minum wine
2022-09-14
0
♣Ayick➿Junlioᵉᶜ✿☕✅
emang kenapa? apa berpengaruh ya?
2022-09-13
0