"Bibi Bingyun, Bibi sudah berapa lama bekerja untuk keluarga Kagami?" tanya Kagami Jiro masih menatap wanita paruh baya itu dengan sedikit tajam.
"Tujuh tahun, Tuan muda Jiro." bibi Bingyun menyauti dengan suara yang begitu rendah seperti biasanya.
"Hhm. Tentu bibi benar-benar memahamiku bukan selama ini? Aku paling tidak suka ada pengkhianat atau pembohong. Semua orang-orangku, harus bekerja dengan sepenuh hati. Atau lebih baik, mengundurkan diri saja jika memang ada yang seperti itu." ucap Kagami Jiro masih begitu tenang namun penuh dengan penekanan. "Bibi Bingyun, sekarang katakan semuanya dengan jujur padaku! Atau siapkan surat pengunduran diri!" tandas Kagami Jiro masih dengan kedua tangan disilangkan di depan dadanya.
"Tu-tuan. Jangan pecat saya. Ampuni saya, Tuan muda Jiro ... saya dipaksa melakukan semua ini, Tuan! Jika tidak nona Jessy akan memecat anak saya yang sedang bekerja di salah satu toko pakaiannya." ucap bibi Bingyun menunduk, sedikit bergetar dan terlihat begitu ketakutan.
"Jessy?" ucap Kagami Jiro mengkerutkan keningnya sedikit tak percaya.
"Be-benar, Tuan. Maafkan saya. Seharusnya saya tidak melakukan perintahnya hanya untuk urusan anak saya. Maafkan saya, Tuan ... saya benar-benar minta maaf."
"Baiklah. Bibi Bingyun tidak usah mengundurkan diri. Tapi mulai sekarang, bibi hanya akan datang kemari saat aku panggil saja! Karena aku akan merubah akses untuk memasuki appartementku!" ucap Kagami Jiro masih dengan begitu santai namun terdengar cukup tegas.
"Baik, Tuan Jiro. Terima kasih, Tuan!" sahut bibi Bingyun sambil membungkukkan badannya dalam posisi duduk.
"Sekarang bersihkan seluruh appartement ini dalam waktu satu jam. Karena satu jam lagi aku harus pergi." perintah Kagami Jiro sambil mengambil segelas Americano coffe faforitnya yang sudah tersedia di atas meja.
"Baik, Tuan. sahut bibi Bingyun lalu segera undur diri dan memulai pekerjaannya.
Kagami Jiro mulai meraih ponselnya dari dalam saku pakaiannya lalu mengirimkan sebuah pesan untuk seseorang.
Jessy, datanglah malam ini ke appartementku. Kagami Jiro
Setelah mengetik pesan itu dan mengirimnya , beberapa saat sudah ada balasan dari Jessy.
TRIINGG ...
Kagami Jiro mulai membaca balasan dari Jessy.
Baiklah, Sayang. Kau pasti begitu merindukanku ya? Ahaha ... padahal baru sehari saja tidak bertemu. Okay, kita bertemu nanti malam! Jessy
"Cckk ... mengapa para gadis begitu percaya diri sekali!" gumam Kagami Jiro meremehkan dan melempar pelan ponselnya di hadapannya.
Kagami Jiro kini memergoki Igor yang terus menatap dirinya, "Kau mau dipotong lagi gajimu?"
"Tidak, Tuan. Maaf!" sahut Igor cepat-cepat.
...⚜⚜⚜...
Seorang pemuda tampan dengan setelan jaz berwarna abu-abu yang begitu mewah terlihat melenggang bersama seorang gadis cantik berambut panjang bergelombang berwarna maghogany dan memiliki sepasang mata seperti zambrud yang begitu menyejukkan bagi siapa saja yang menatapnya.
Gadis itu terlihat begitu anggun dan ayu dengan sebuah dress panjang berwarna silver yang membalut tubuh indahnya dengan sempurna. Menjadikannya terlihat begitu memukau dan bersinar.
Keduanya terlihat begitu serasi, berjalan beriringan dan sang gadis juga melingkarkan tangan kanannya pada lengan pemuda tampan itu. Senyum keduanya selalu menghiasi wajah cantik dan tampannya.
Mereka mulai menghampiri seorang pria paruh baya yang sedang bersama dengan seorang wanita dewasa yang berpenampilan begitu modis,yang kemungkinan mereka adalah pasangan suami istri.
"Halo, Mom, Dady." gadis cantik itu mulai menyapa kedua orang itu dengan senyum lebar.
"Amane, kamu sudah datang rupanya ya, Sayang." sahut wanita paruh baya itu dengan begitu ramah dan tersenyum begitu hangat.
"Iya, Mom. Baru saja datang kok." Amane menyauti dengan ramah dan tersenyum.begitu manis.
Kedua oraang tua Amane kini menatap pemuda tampan yang sedang digandeng oleh anak semata wayangnya itu dengan senyum tipis seolah sedang menunggu Amane untuk memperkenalkannya. Amane yang cepat tanggap, kini mulai memperkenalkannya.
"Oh iya ... mom, dad. Ini adalah kekasihku, Jiro." ucap Amane akhirnya.
"Salam kenal, saya Jiro." ucap pemuda tampan bernama Jiro itu dengan cukup manis.
Kedua orang tua Amane terlihat menyukai Jiro, dan tersenyum hangat menatapnya.
"Ah, iya. Amane sudah banyak bercerita tentangmu. Dan tahun ini kau sudah menyelesaikan kuliah hukummu S2 di Universitas Tokyo, bukan?" ucap ayah Amane.
"Benar sekali, Paman. Saya baru mengurus skripsi akhir." jawab Kagami Jiro dengan sopan.
"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini?" tanya ayah Amane lagi.
"Hanya akan fokus dengam Doragonshadou, Paman. Dan akan sedikit belajar lebih banyak tentang security analyst dan peretasan, Paman." jelas Kagami Jiro seadanya.
"Security analyst masih aku pahami kau bisa mengambilnya. Namun, peretasan? Bukankan kau akan menjadi seorang master hukum? Hukum dan peretasan adalah dua hal yang sangat bertolak belakang, Jiro." ucap ayah Amane sedikit bingung.
Jiro tersenyum mendengar perkataan dari pria paruh baya itu, "Aku tidak akan mempergunakannya untuk kejahatan, Paman. Justru aku akan memperkuat dan menyempurnakan keahlianku dibidang hukum dengan security analyst dan peretasan."
"Bekerja di sektor keamanan, tentu saja juga membuatku harus tahu how to keep the safety. Dan salah satunya adalah menjaga kerahasiaan data melalui menyelami jurusan security analyst. Jurusan ini akan membuatku memperdalam skill untuk melindungi sebuah system dan jaringan. Ini biasa disebut para polisi dunia online. Sesuai pekerjaan yang melawan cyber attack dan kejahatan dunia online yang lain." ucap Kagami Jiro kembali.
"Posisi ini biasanya akan sangat berharga saat sedang berada di badan intelejen atau tim keamanan. Doragonshadou harus mempunyai orang yang seperti ini agar menjadi semakin kuat! Maka dari itu, akulah yang akan memulainya. Aku harus bertanggung jawab untuk menjaga seluruh data rahasia intern maupun Negara. Dan tentu saja kita akan berada dalam barisan terdepan serangan hacker dari para kriminal maupun Negara lain yang sedang mencari masalah." jelas Kagami Jiro lagi.
"Kau masih cukup muda, tapi pemikiranmu sungguh luar biasa, Jiro!" ucap ayah Amane begitu takjub.
Lagi-lagi Jiro dibuat tersenyum karena pujian itu, "Dulu, mungkin memang banyak sekali hacker yang belajar secara otodidak, Paman. Namun, hacker telah menjadi sebuah profesi untuk masa sekarang. Jurusan hacker juga sudah mulai muncul diberbagai universitas saat ini. Sesuai namanya, jurusan ini akan mengajarkan mahasiswa how to hack. Karena mau tidak mau, badan intelejen dan organisasi keamanan selalu membutuhkan tangan-tangan terampil yang harus mampu merangsek masuk ke system orang lain." ucap Kagami Jiro yang semakin membuat takjub kedua orang tua Amane.
"Pemuda sepertimu memang sungguh luar biasa! Cerdas, tampan, dan tentu saja pasti sangat cerdik!" puji ayah Amane lagi.
"Tidak, Paman. Jangan berlebihan. Aku bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan para senior negara lainnya." ucap Kagami Jiro merendah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
jiro akan menggunakan nya bukan untuk kejahatan tapi untuk membantu menegakkan hukum
2022-12-23
0
baru ketemu langsung disukai aja ya Jiro
2022-12-23
0
jangan terlalu percaya diri jessi karena jiro memanggilmu ada suatu hal yang akan membuatmu terkejut
2022-12-23
0