Terlihat seorang gadis yang begitu anggun bermata bak zambrud dengan pakaian rapi dan formal berdiri di balik pintu. Raut wajahnya terlihat begitu sedih saat ini.
Pemuda itu terlihat begitu terkejut atas kehadiran tamunya yang mungkin tidak sesuai dengan yang sedang dia nantikan. Sepasang alis tegasnya berkerut saling berdekatan.
"Amane ... ada apa? Mengapa datang selarut ini?" ucap pemuda tampan bermata kecoklatan itu.
"Jiro ... maaf. Tapi aku tidak tau harus pergi kemana ..." ucap gadis bernama Amane itu.
Kagami Jiro mengamati sekeliling untuk memastikan situasi aman dan tidak ada yang sedang membuntutinya dan atau misalkan ada sesuatu yang mencurigakan.
"Masuklah ... kita berbicara di dalam saja ..." ucap Kagami Jiro sedikit minggir dan memberi jalan untuk gadis itu.
Tanpa berkata-kata, Amane langsung menuruti Kagami Jiro dan masuk begitu saja di dalam appartement itu.
"Tunggulah sebentar. Akan aku bawakan sesuatu untuk kau minum ..." ucap Kagami Jiro lalu meninggalkan Amane begitu saja dan langsung menuju dapur.
Namun sebelum itu, dia merogoh ponselnya dan terlihat sedang menghubungi seseorang.
"Igor. Tolong ulur waktu untuk Jessy! Bawa dia untuk berbelanja dulu. Karena aku sedang ada tamu saat ini." perintahnya kepada pria yang sedang berada di seberang telpon.
"Tapi, Tuan ... nona Jessy sudah berada di appartement. Dan dia sedang menuju ke kamar tuan Jiro ..." ucap Igor dari seberang.
"Sudah berapa lama kau bekerja padaku, Igor?! Mengatasi hal seperti ini saja tidak bisa?!" tandas Kagami Jiro dengan sangat kesal.
"Bukan begitu, Tuan ..." sahut Igor sudah mulai ketar-ketir. Igor begitu takut tuannya akan memecatnya kembali. Namun Igor juga takut jika gadis bernama Jessy itu akan ngeyel dan nekat untuk menerobos masuk. Karena Jessy adalah gadis yang paling tidak bisa diatur oleh orang lain, kecuali di oleh bosnya ataupun Kagami Jiro.
"Kalau tak bisa mengatasi hal ini, aku pastikan kau tidak akan bisa menikah bulan depan! Dan aku juga akan menunggu surat pengunduran diri darimu!" ancam Kagami Jiro begitu murka.
"Ba-baik, Tuan. Akan aku mengatasi semuanya, Tusn! Akan aku pastikan nona Jessy tidak akan bisa datang sebelum tuan mengijinkannya ..."
"Bagus!!" jawab Kagami Jiro penuh dengan kepuasan.
Kagami Jiro segera mengakhiri panggilan itu, lalu dia membuatkan matcha hangat untuk Amane. Tak beberapa lama dia sudah kembali menemui Amane.
"Maaf agak lama. Aku lupa dimana menaruh gula ..." ucap Kagami Jiro mencari alasan. "Minumlah dulu ..." imbuhnya lalu memberikan secangkir teh matcha yang masih hangat itu kepada Amane.
"Terima kasih ..." ucap Amane dengan seulas senyum, lalu meneguk teh itu.
"Apa kau sedang ada masalah?" tanya Kagami Jiro yang kini sudah duduk berhadapan dengan Amane dan hanya berbatas sebuah meja kaca yang tidak terlalu besar. "Dan ... darimana kau menemukan appartemenku?"
"Ah ... aku tau dari nyonya Aiko." jawab Amane sambil meletakkan kembali secangkir matcha yang baru diminumnya beberapa teguk itu. "Jiro, maaf jika aku tiba-tiba datang terlalu malam dan mengganggumu ..."
"Hhm. Tidak masalah. Katakan apa masalahmu? Apa aku bisa membantunya?" kini Kagami Jiro menyandarkan tubuhnya dengan kedua tangan dibukanya dan bersandar sofa di belakangnya. Sementara salah satu kakinya digunakan untuk tumpangan kaki yang lainnya.
"Orang tuaku memaksaku untuk segera menikah. Karena aku tidak juga mengenalkan seorang pria kepada orang tuaku, kini mereka melakukan perjodohan dengan putra pertama dari presdir Mu, Lucas. Dan ternyata Lucas menerima perjodohan itu, tapi aku tidak mau!"
"Lalu apa rencanamu?"
"Jika aku mengenalkan kekasihku, maka Lucas akan mundur. Dan perjodohan itu tidak akan dilanjutkan." kini Amane mulai menatap Kagami Jiro lekat. "Jiro ... bisakah kau membantu untuk menyelamatkanku dari perjodohan ini? Hanya berpura-pura menjadi kekasihku, sampai aku benar-benar menemukan seseorang."
Kagami Jiro memicingkan sepasang matanya menatap Amane dan hanya terdiam saja.
"Ini hanya berpura-pura ... kita tidak akan memiliki hubungan seperti itu. Percayah padaku ... aku hanya ingin terlepas dari perjodohan itu saja."
"Hhm ... lalu keuntungan apa yang akan aku peroleh? Dan mengapa kau memintaku untuk melakukan semua itu, Amane?" ucap Kagami Jiro dengan datar namun sepasang matanya tak pernah lepas menatap gadis cantik bernama Amane it
"Kau mau apa? Aku akan membayarmu berapapun kau mau ..."
"Berapapun dan apapun yang aku minta? Apa kau sedang mengajakku bernegosiasi, Nona Amane?" Kagami Jiro menyeringai manis kali ini. "Apa kau tidak takut padaku? Kau tau kan siapa aku ini? Bagaimana jika aku minta nyawa atau hidupmu?" imbuhnya yang seketika membuat gadis cantik bernama Amane itu membelalak.
"Ak-aku ..." ucap Amane terlihat begitu kebingungan
"Hhm ... bagaimana?" kini Kagami Jiro mengambil segelas matcha dan meneguknya. "Kita baru saja saling mengenal, mengapa sudah begitu percaya padaku?" imbuhnya sambil meletakkan segelas matcha itu kembali.
"Itu ... ya karena aku tau jika sebenarnya kamu orang yang baik. Doragonshadou hanya akan kejam dalam memberantas kejahatan."
Kagami Jiro menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan tersenyum menatap Amane, "Baiklah. Aku akan menolongmu untuk berpura-pura menjadi kekasihmu."
"Benarkah itu, Jiro? Terima kasih banyak! Aku akan sangat berhutang budi padamu! Lain kali jika membutuhkan bantuanku, maka katakan saja!" ucap Amane dengan sangat berbinar.
"Hhm. Baiklah ... lalu bagaimana jika kau benar-benar jatuh cinta padaku?" Kagami Jiro kembali memicingkan matanya menatap Amane.
"Eh? Itu ... aku tidak tau. Yang paling penting sekarang aku harus membatalkan perjodohan itu! Terima kasih!"
"Yeap. Lalu apa yang harus aku lakukan?"
"Besok akan ada sebuah pesta ulang tahun mamaku. Dan kita harus datang sebagai pasangan kekasih. Aku akan memperkenalkanmu kepada mereka juga. Keluarga Mu, dan Lucas pasti juga akan menghadiri acara itu."
"Baiklah ... aku akan datang besok." jawab Kagami Jiro seadanya.
"Hhm. Kalau begitu aku akan segera pulang."
"Kau sendirian? Aku akan meminta seseorang untuk mengantarmu ..."
"Tidak perlu, terima kasih ... aku akan pulang sendiri. Hehe ..." Amane menyauti dengan tawa kecil dan terlihat begitu bahagia.
"Ya sudah. Hati-hati, dan segera hubungi aku jika terjadi sesuatu."
"Hhm. Okay!"
Kini Kagami Jiro mulai mengantar Amane hingga sampai di depan. Setelah gadis itu meninggalkan appartementnya, Kagami Jiro segera berniat untuk masuk kembali. Namun belum sampai dia menutup pintu secara sempurna, tiba-tiba ada yang menahan pintu itu dari arah luar.
Kagami Jiro segera siaga, dan bersiap untuk menangkap orang itu, karena ditakutkan orang itu adalah seseorang yang berniat jahat atau bisa jadi dia salah satu dari musuhnya.
Dengan cepat Kagami Jiro membuka pintu itu dan dengan gerakan cepatnya dia segera menangkap dan menarik lengan orang itu, kemudian memutar tubuhnya dan berakhir menguncinya pada dekapannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
Healer
ingatkan amane adalah heroin nya rupanya tidak...hmmm
2023-05-13
1
kerja yang bagus ya igor jangan mengecewakan tuan mu
2022-09-22
0
wah jessi udah datang ternyata
2022-09-22
0