"Mulai sekarang jangan pergi dulu sebelum ada yang menjemputmu! Apa kau mengerti, Gadis manis?" seorang pria mulai mengemudikan kembali Buggati Divo nya dan sedikit melirik seorang gadis kecil yang sudah duduk di sebelahnya.
"Hhm ... baik, Kak Jiro! Aku mengerti." gadis bernama Christal itu terlihat sedang mencorat-coret note book-nya dan terlihat begitu fokus menarikan jemarinya.
"Kali ini sedang menggambar apa?" Kagami Jiro juga sedikit mengintip coretan di dalam note book itu.
"Hehe ... seperti biasa. Aku membuat sketsa anime, Kak." sahut Christal tanpa terlepas fokus dari note book-nya.
Kagami Jiro hanya tersenyum tipis melihat adik kesayangannya itu yang sedang melakukan hobinya dengan begitu serius.
Beberapa saat, mereka sudah sampai di salah satu rumah sakit besar di Yokohama. Kagami Jiro mulai melakukan parkir lalu keduanya mulai turun dari dalam mobil itu.
Keduanya mulai melenggang bersama, menyusuri sebuah halaman utama rumah sakit yang begitu luas dan dipenuhi taman dan rerumputan hijau di masing-masing sisinya. Terlihat begitu indah dan menyejukkan siapa saja yang melihatnya. Angin juga berhembus dan membuat pepohonan menari-nari.
Sebuah lorong panjang kini mereka lalui bersama, lalu mereka menaiki sebuah lift dan turun di lantai 3. Keduanya kembali menyusuri sebuah lorong panjang hingga akhirnya bertemu dengan Igor yang juga berjalan ke arah mereka.
"Selamat datang, Tuan Jiro ..." Igor menyambut kedatangan Kagami Jiro dan Christal dan membungkukkan badannya.
"Ya ..."
"Nona Siena dan adik perempuannya baru saja meninggalkan rumah sakit." jelas Igor dengan nada rendah.
"Apa? Mengapa begitu cepat?" tanya Kagami Jiro sedikit tak percaya.
"Orang tua mereka baru saja datang dari London. Mereka akan memindahkan perawatan nona Siena ke London, karena putri kedua mereka juga akan segera memasuki Fashion Institute of Technology ( FIT )." jelas Igor.
"Oh ... Fashion Institute of Technologi di London ya? Salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat di bidang fashion dan berlokasi di New York. Hhm ..." gumam Kagami Jiro pelan.
"Benar sekali, Tuan." sahut Igor.
"Jadi apakah kak Siena sudah sadar dan baik-baik saja?" tanya Christal memotong pembicaraan mereka.
Kagami Jiro sedikit melirik Christal dan tersenyum hangat, "Sudah. Kakak Siena dewi penyelamatmu sudah sadar tadi malam. Dan sekarang sedang menjalani pemulihan di New York bersama keluarganya. Nah, sekarang ayo kita pulang!"
"Hhm. Syukurlah kalau begitu. Ayo kita pulang, Kak!" sahut Christal lalu menggandeng Kagami Jiro.
"Baiklah ..."
Tiba-tiba saja terdengar lantunan melody dari ponsel Kagami Jiro, dia segera meraihnya dari saku jaz-nya lalu mengangkat panggilan itu.
"Halo, Pak polisi." sapa Kagami Jiro.
"Kita sudah memeriksa rekaman yang tuan berikan. Dan kita juga sudah menangkap presdir Dawey, Tuan!" ucap seorang polisi dari seberang.
"Baiklah. Berikan hukuman yang setimpal untuknya! Aku mau dia dihukum! Dan aku tidak mau dia hanya membayar denda!" tandas Kagami Jiro dengan cukup tegas.
"Baiklah, Tuan. Kita akan melakukan sesuai dengan perintah dari tuan Kagami Jiro."
"Baik. Terima kasih sudah bekerja keras."
"Sama-sama, Tuan Kagami Jiro."
Kagami Jiro segera mengakhiri panggilan itu. Belum sempat dia menyimpan ponselnya kembali, ponsel itu kini sudah berdering kembali. Setelah membaca nama si pemanggil, kini Kagami Jiro segera menggeser tombol hijau dan sedikit berjalan menjauh dari Christal dan Igor.
"Ya ... ada apa, Jessy?" sapa Kagami Jiro.
"Kau tidak melupakan janji kita malam ini kan? Aku akan datang ke appartementmu setelah pulang dari salon." terdengar ucapan seorang gadis dari seberang dengan nada yang begitu manja.
"Oh ... baiklah. Aku akan menunggumu di appartementku. Sekarang aku harus mengantar Christal terlebih dahulu. Baru aku akan kembali ke appartement." sahut Kagami Jiro seadanya.
"Baiklah, Sayang. Kau mau dibawakan sesuatu?"
"Bawakan saja laporan perusahaan yang dipimpin oleh presdir Dawey. Aku sedang membutuhkannya saat ini ..." ucap Kagami Jiro dengan nada sedikit merayu gadis itu.
Yeap, selama ini para gadis yang dekat dengan Kagami Jiro adalah mereka yang bekerja pada beberapa perusahaan-perusahaan besar di Tokyo. Selain mengencaninya, sebenarnya tujuan utama seorang Kagami Jiro adalah untuk mendapatkan beberapa informasi penting dan intern dari para pemimpin-pemimpin yang sedikit melenceng dari jalurnya. Itu akan sangat berguna untuknya dan bisa menjadi senjata untuknya. Sambil menyelam minum air. Pemikiran yang sedikit licik namun cerdas!
"Baiklah, Sayang. Aku akan bawakan apa yang kau inginkan ..." jawab gadis itu bersemangat.
"Sampai jumpa nanti malam ..."
"Sampai jumpa ..."
Kagami Jiro segera mengakhiri panggilan itu dan mulai menghampiri Christal dan Igor kembali.
"Ayo kita pulang!" ajak Kagami Jiro kepada Christal.
"Apa kakak tidak akan pulang ke rumah malam ini?" celutuk Christal sedikit murung.
"Ah ... iya ... malam ini kakak ada pekerjaan. Dan kakak akan kembali ke appartement malam ini." Kagami Jiro menyauti sambil mengusap kepala Christal dengan lembut.
"Kenapa kakak suka sekali menginap di appartement?" tanya Christal tak mengerti.
"Kebutuhan ..." celutuk Igor begitu pelan tanpa sengaja lalu dengan cepat dia membungkam mulutnya kembali.
Kagami Jiro segera melirik Igor dengan tajam, "Kau masih butuh perkerjaan atau tidak, Igor?!"
"Ahh ... tentu, Tuan! Maafkan saya, Tuan! Maaf ..." jawab Igor dengan begitu cepat.
Kagami Jiro mulai melenggang bersama Christal lalu diikuti dengan Igor di belakangnya. Menyusuri lorong panjang rumah sakit dan berjalan menyusuri halaman utama dari rumah sakit itu, hingga sampai di tempat dimana Kagami Jiro melakukan parkir dan mulai menaiki Buggati Divo nya.
...⚜⚜⚜...
Seorang pemuda tampan baru saja menyelesaikan ritual mandinya, dan kini mulai melenggang kembali ke kamarnya dan duduk di sebuah kursi santai. Dia hanya memakai handuk baju saat ini, dia juga terlihat masih mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan sebuah handuk kecil.
Setelah beberapa saat pria itu beranjak kembali dan membuat sebuah Americano Coffe dengan mesin pembuat kopi yang berada di dalam ruangan itu. Aroma khasnya mulai menyeruak melalui indra penciuman, dan perlahan pemuda itu segera menikmati segelas kopi favoritnya itu.
"Hhmm ... americano coffe memang tak ada tandingannya. Apalagi jika dinikmati di malam yang dingin." gumam pemuda tampan itu lalu menikmati kopi itu lagi.
Tak beberapa lama , terdengar ritme teratur yang berasal dari arah pintu. Pemuda tampan itu segera meletakkan Americano coffe-nya di atas meja di hadapannya, kemudian bangkit dan segera bergegas untuk menyambut sang tamu.
Saat pintu itu terbuka, terlihat seorang gadis yang begitu anggun bermata bak zambrud dengan pakaian rapi dan formal berdiri di balik pintu. Raut wajahnya terlihat begitu sedih ini.
Pemuda itu terlihat begitu terkejut atas kehadiran tamunya yang mungkin tidak sesuai dengan yang sedang dia nantikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 301 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
yg pasti. siapapun yg datang. itu bukan aku.
2022-12-25
1
Isty.n gbye😴
nah bener ini, di hukum saja, klo bayar denda doank mah keenakan donk, takutnya akan melakukan hal yang sama lagi.
2022-12-23
1
wah hebat ya jiro memanfaatkan jessi
2022-09-22
0